Emisi HC Pembahasan 1. Emisi CO.

penurunan kadar CO lebih besar, hal tersebut disebabkan karena udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran tercukupi untuk membakar semua bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang mendekati sempurna. Udara yang meningkat dalam proses pembakaran pada putaran menengah mampu menurunkan kadar CO karena oksigen yang terkandung dalam udara yang masuk ke ruang bakar bereaksi dengan karbon membentuk CO2. Pada putaran 5000 rpm, penurunan kadar CO semakin menurun dibandingkan dengan putaran 4000 rpm, yaitu mencapai 97,54 . Hal tersebut disebabkan karena udara yang masuk ke ruang bakar cenderung lebih banyak dan termasuk dalam campuran kurus sehingga CO semakin menurun karena terjadinya oksidasi berubah menjadi CO 2

2. Emisi HC

Penggunaan bahan bakar premium menghasilkan kadar HC terendah pada putaran mesin 5000 rpm sebesar 187 ppm dan tertinggi pada putaran mesin 3000 rpm sebesar 565 ppm. Penggunaan bahan bakar LPG menghasilkan kadar HC terendah pada putaran mesin 4000 rpm sebesar 83 ppm dan tertinggi pada putaran mesin 3000 rpm sebesar 117 ppm. Dibandingkan dengan bahan bakar premium, persentase penurunan kadar HC menggunakan bahan bakar LPG pada putaran 3000 rpm sebesar 79,29 , penurunan pada putaran 4000 rpm sebesar 71,48 , penurunan kadar HC pada putaran 5000 rpm sebesar 47,06 . Persentase penurunan dibandingkan standar baku mutu emisi yang di ijinkan pada putaran 3000 rpm adalah 95,12 , putaran 4000 rpm adalah 96,54 , pada putaran 5000 rpm adalah 95,87 . Penurunan emisi bisa terjadi karena kualitas bahan bakar LPG yang memiliki nilai oktan lebih tinggi dibandingkan dengan premium. Selain dalam hal itu hasil pembakaran LPG tidak menyisakan karbon atau zat arang yang menimbulkan emisi sedangkan pada premium terdapat kandungan PB timbal yang dapat menaikan nilai oktan, namun dapat mempengaruhi emisi yang semakin meningkat. Emisi HC timbul akibat penguapan bahan bakar. Selain itu emisi HC timbul dari perbandingan antara bahan bakar dan udara yang tidak tepat. Kadar HC akan meningkat akibat campuran antara bahan bakar dan udara yang tidak tepat seperti udara yang kurang atau campuran gemuk dan juga sebaliknya atau campuran kurus. Campuran yang sangat kurus mengakibatkan rambatan api pembakaran menjadi lambat, sehingga bahan bakar sudah terbuang sebelum terbakar sepenuhnya. Hasil dari penelitian terjadi penurunan kadar HC, hal ini disebabkan karena fase dari gas LPG yang sama dengan udara sehingga sangat mudah bercampur dengan udara. Terlihat pada gambar 5 putaran mesin dari 3000 rpm hingga 4000 rpm kadar HC semakin menurun hal ini dapat disimpulkan dengan semakin menurunnya kadar HC kemungkinan disebabkan karena percampuran bahan bakar antara LPG dengan udara di dalam ruang bakar yang semakin tepat sehingga proses pembakaran menjadi lebih baik. Pada putaran 5000 rpm kadar HC lebih banyak dibandingkan pada putaran 4000 rpm, hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah udara atau campuran kurus sehingga mengakibatkan kadar HC yang lebih meningkat. Seperti yang telah dijelaskan pada landasan teori kurangnya bahan bakar akan menyebabkan rambatan api menjadi lambat, sehingga bahan bakar ikut terbuang sebelum terbakar sempurna.

3. Perbandingan konsumsi bahan bakar.