Hirarki Kebutuhan Maslow. Motivasi

10 d. Sesuatu itu adalah upaya mencari jalan keluar agar ketegangan yang dihadapi tidak berlanjut. e. Jika upaya mencari jalan keluar yang diambil berhasil, berarti kebutuhan terpuaskan. f. Kebutuhan yang berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan tetapi tidak menghilangkannya sama sekali. Alasannya adalah bahwa kebutuhan yang sama cepat atau lambat akan timbul kemudian, mungkin dalam bentuk yang baru dan mungkin pula dengan intensitas yang berbeda. Itulah yang dimaksud dengan mengatakan bahwa tidak ada titik jenuh dalam terpuaskannya kebutuhan seseorang.

2.1.3 Hirarki Kebutuhan Maslow.

Konsep teorinya menjelaskan suatu hirarki kebutuhan hierarchy of needs yang menunjukkan adanya lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia. Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan. Maslow membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 5, yaitu fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri Handoko, 2003:258. 1 Kebutuhan fisiologis phisiological needs, yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur dan sebagainya. 11 2 Kebutuhan keamanan safety needs, yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan perasaan ataupun pemecatan dari pekerjaan. 3 Kebutuhan sosial social needs, yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang. 4 Kebutuhan penghargaan esteem needs, yaitu kebutuhan akan status dan kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi. 5 Kebutuhan aktualisasi diri self-actualization needs, yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Self Act ESTEEM NEEDS SOCIAL NEEDS SECURITY NEEDS 12 Bagan 2 Tingkat Kebutuhan Maslow Menurut Maslow, manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersngkutan mengikuti suatu hierarki. Dalam tingkatan ini, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti, balas jasa, istirahat dan sebagainya. Setelah kebutuhan pertama dipuaskan, kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya akan menjadi kebutuhan utama, yaitu kebutuhan keamanan dan rasa aman. Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini berjalan terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri. Proses di atas menunjukkan bahwa kebutuhan-kebutuhan saling tergantung dan saling menopang. Kebutuhan yang telah terpuaskan akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku, digantikan kebutuhan-kebutuhan selanjutnya yang mendominasi. Hierarki kebutuhan Maslow tidak dimaksud sebagai suatu kerangka yang dapat dipakai setiap saat, tetapi lebih merupakan satu kerangka yang mungkin 13 berguna dalam meramalkan tingkah laku berdasarkan kemungkinan yang tinggi atau rendah. Suatu kenyataan bahwa kebutuhan seseorang adalah berbeda beda itu desebabkan oleh berbagai faktor. Latar belakang pendidikan, tinggi rendah kedudukan, berbagai pengalaman masa lampau, cita-cita atau harapan masa depan, serta pandangan hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap berbagai macam kebutuhan tersebut, sehingga jenjang kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow akan berbeda-neda dalam kehidupan seseorang.

2.1.4 Teori evaluasi kognitif

Dokumen yang terkait

Makna Tato pada Anggota Komunitas Tato (Studi Fenomenologi Makna Tato Pada Anggota Komunitas Black Cat Tattoo)

8 82 130

Pengaruh leverage, Ukuran Perusahaan, dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2013)

0 68 89

Analisis Pengaruh Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio, dan Total Assets Turnover Ratio Terhadap Earning Power pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia

2 48 75

Pengaruh Financial Leverage dan Total Assets Turnover Terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006 - 2009

12 60 81

Analisis Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, Dan Inventory Turnover Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Kosmetik Dan Barang Keperluan Rumah Tangga Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2013)

1 15 5

Analisis Pengaruh Pendapatan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Anggaran Belanja Daerah : Studi kasus pada seluruh kabupaten di Propinsi Jawa Tengah

0 6 103

The Influence of Working Capital Management and Liquidity Towards Profitability (Case Study: Automotive and Components Industry Listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012)

0 12 112

PROFIL KEPRIBADIAN ATLET RENANG PELATDA JAWA BARAT PADA PON KE XVIII DI RIAU.

0 4 25

Pusat pelatihan atlet olahraga pencak silat Jawa Tengah.

4 18 113

TINGKAT MOTIVASI ATLET RENANG PEMUSATAN LATIHAN DAERAH (PELATDA) JAWA TENGAH TAHUN 2016

0 2 39