Pengaruh Penggunaan Bahan Perekat Terhadap Jumlah Candida Albicans Pada Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PEREKAT TERHADAP JUMLAH Candida albicans PADA BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh : Calvin NIM : 090600043
Pembimbing:
DWI TJAHYANING PUTRANTI, drg., MS PUTRI WELDA UTAMI RITONGA, drg., MDSc
DEPARTEMEN PROSTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Prostodonsia Tahun 2013 Calvin Pengaruh Penggunaan Bahan Perekat terhadap Jumlah Candida albicans pada Basis gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas xii + 48 halaman Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan basis gigitiruan. Sifat-sifat bahan resin akrilik terutama pada sifat kemis dan biologis berhubungan dengan interaksi terhadap mikroorganisme pada rongga mulut seperti Candida albicans. Pemakaian gigitiruan dengan retensi dan stabilisasi yang baik, merupakan salah satu syarat yang diutamakan. Bahan perekat gigitiruan menjadi alternatif bagi pemakai gigitiruan untuk meningkatkan stabilisasi dan retensi. Beberapa bahan perekat ditemukan memiliki komponen antimikroba dan tanpa komponen antimikroba. Propylparaben merupakan komponen antimikroba yang sering digunakan untuk kebutuhan obat-obatan, makanan dan kosmetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan perekat terhadap jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin aklirik polimerisasi panas. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel terbuat dari resin akrilik polimerisasi panas berukuran 10x10x0,7 mm sebanyak 30 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, bahan perekat dengan antimikroba dan bahan perekat tanpa antimikroba. Penghitungan jumlah Candida albicans dilakukan setelah 0,1 ml suspensi Candida albicans dalam NaCl 0,9 % disebarkan secara merata pada Potato Dextrose Agar yang kemudian diinkubasi selama 48 jam. Jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dihitung dalam satuan CFU/ml. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh penggunaan bahan perekat dengan komponen antimikroba terhadap jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dengan nilai p=0,001 (p0,05), dan pada perbedaan pengaruh bahan perekat dengan komponen antimikroba dan tanpa komponen antimikroba terhadap jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas memperlihatkan nilai p=0,001 (p
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh : Calvin NIM : 090600043
Pembimbing:
DWI TJAHYANING PUTRANTI, drg., MS PUTRI WELDA UTAMI RITONGA, drg., MDSc
DEPARTEMEN PROSTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Prostodonsia Tahun 2013 Calvin Pengaruh Penggunaan Bahan Perekat terhadap Jumlah Candida albicans pada Basis gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas xii + 48 halaman Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan basis gigitiruan. Sifat-sifat bahan resin akrilik terutama pada sifat kemis dan biologis berhubungan dengan interaksi terhadap mikroorganisme pada rongga mulut seperti Candida albicans. Pemakaian gigitiruan dengan retensi dan stabilisasi yang baik, merupakan salah satu syarat yang diutamakan. Bahan perekat gigitiruan menjadi alternatif bagi pemakai gigitiruan untuk meningkatkan stabilisasi dan retensi. Beberapa bahan perekat ditemukan memiliki komponen antimikroba dan tanpa komponen antimikroba. Propylparaben merupakan komponen antimikroba yang sering digunakan untuk kebutuhan obat-obatan, makanan dan kosmetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan perekat terhadap jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin aklirik polimerisasi panas. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel terbuat dari resin akrilik polimerisasi panas berukuran 10x10x0,7 mm sebanyak 30 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, bahan perekat dengan antimikroba dan bahan perekat tanpa antimikroba. Penghitungan jumlah Candida albicans dilakukan setelah 0,1 ml suspensi Candida albicans dalam NaCl 0,9 % disebarkan secara merata pada Potato Dextrose Agar yang kemudian diinkubasi selama 48 jam. Jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dihitung dalam satuan CFU/ml. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh penggunaan bahan perekat dengan komponen antimikroba terhadap jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dengan nilai p=0,001 (p0,05), dan pada perbedaan pengaruh bahan perekat dengan komponen antimikroba dan tanpa komponen antimikroba terhadap jumlah Candida albicans pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas memperlihatkan nilai p=0,001 (p