1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi ini tidak lepas
dari pengaruh cuaca dan iklim. Salah satu unsur cuaca dan iklim yang sangat bervariasi
adalah curah hujan. Di Indonesia dimana mayoritas penduduknya adalah petani, curah
hujan merupakan faktor utama untuk memperoleh hasil produksi pertanian yang
optimal. Selain itu curah hujan juga merupakan salah satu sumber energi
pembangkit tenaga listrik.
Cuaca memiliki sifat tidak tetap atau dapat berubah setiap saat sehingga
selain membawa keuntungan juga dapat mengakibatkan kerugian. Seperti yang
terjadi di Daerah Aliran Sungai DAS Brantas, Jawa Timur pada tahun 2004 dan
2005 bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan,
telah mengakibatkan kerugian terutama bagi petani dan masyarakat pada umumnya.
Kejadian tersebut merupakan salah satu akibat keadaan cuaca yang menyimpang dari
keadaan normalnya atau dapat dikatakan sebagai cuaca ekstrim.
Studi atau analisis mengenai cuaca ekstrim perlu dilakukan, sehingga
diharapkan di masa yang akan datang kejadian akibat cuaca ekstrim tersebut dapat
di antisipasi guna menekan kerugian yang mungkin terjadi.
1.2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan jumlah hari hujan
ekstrim dengan menggunakan metode Probability density function PDF dan Uji
kecenderungan Mann-Kendall, serta menganalisis perubahan jumlah curah hujan
ekstrim dengan menggunakan Analisis Wavelet di DAS Brantas, Jawa Timur.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keadaan Umum Daerah Aliran Sungai Brantas Jawa Timur
Daerah Aliran Sungai DAS Brantas yang terletak pada 07,2
o
LS – 08,4
o
LS dan 111,5
o
BT – 113
o
BT , memiliki luas Daerah Pengaliran Sungai DPS sebesar
12.000 km
2
, dialiri oleh sungai Brantas dengan panjang 320 Km Gambar 1. Sungai
Brantas bermula dari Gunung Arjuno dan Gunung Anjasmoro mengalir ke selatan dan
setelah melingkar mengelilingi sebagian besar wilayah DAS kemudian mengalir
kembali ke utara dan bermuara di Selat Madura BPPT 1993.
Berdasarkan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson 52 wilayah Jatim
mempunyai iklim tipe D. Keadaan suhu maksimum rata - rata mencapai 33°C
sedangkan suhu minimum rata - rata mencapai 22°C. DAS Brantas termasuk ke
dalam tipe iklim A atau monsoonal menurut Aldrian dan Susanto 2003.
Gambar 1. Daerah Aliran Sungai Brantas Jawa Timur. Sumber : Perum Jasa Tirta I
2
Keadaan curah hujan pertahun di Jawa Timur mempunyai karakteristik sebagai
berikut : a. 1.750 mm ; meliputi 35,54 wilayah
Jawa Timur. b. 1.750 - 2.000 mm ; meliputi 44,00
wilayah Jawa Timur c. 2.000 mm ; meliputi 20,46 wilayah
Jawa Timur. Kondisi iklim tersebut membuat DAS
Brantas memiliki potensi besar dalam pengembangan Sumber Daya Alam SDA
baik untuk pertanian, gudang air serta produksi listrik sehubungan dengan
besarnya potensi aliran yang merupakan bagian dari siklus hidrologi dan sangat
dipengaruhi oleh kondisi curah hujan serta kondisi fisik DAS
.
2.2. Cuaca Iklim Ekstrim