KAJIAN PUSTAKA KECEMASAN SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI PERILAKU MEROKOK A

(1)

KAJIAN PUSTAKA

KECEMASAN SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI

PERILAKU MEROKOK

Oleh :

ADE RAHMAH ARISANDI 060020095

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(2)

ii

KARYA TULIS AKHIR

KECEMASAN SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI PERILAKU MEROKOK

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi salah satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Program Pendidikan Dokter

Oleh:

Ade Rahmah Arisandi 06020095

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENULISAN Telah disetujui sebagai hasil penulisan

Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Agustus 2013

Pembimbing I

dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ

Pembimbing II

dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes


(4)

iv LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Ade Rahmah Arisandi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 24 Agustus 2013

Tim penguji

dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, Ketua

dr.Indra Setiawan, Sp.THT-KL, Anggota

dr. Irma Suswati, MKes, Anggota


(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir dengan judul “kecemasan sebagai faktor predisposisi perilaku

merokok”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia menuju jalan yang benar. Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Fakultas Kedokteran.

Pada penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan dosen penguji saya yang telah memberikan kemudahan, semangat, bantuan, petunjuk, saran dan kritik yang membangun, pada saat ujian maupun di luar ujian, demi kesempurnaannya karya tulis ini.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan arahan, kemudahan bimbingan, wejangan dan motivasi demi keberhasilan


(6)

vi

karya tulis ini. Rasa terima kasih penulis kepada beliau yang sangat membantu, tidak akan pernah cukup untuk diucapkan. Terima kasih dokter 3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan Pembimbing I yang telah luar biasa sabar, ulet, telaten, dalam memberikan bimbingan, motivasi dalam penyelesaian tugas akhir ini. Sungguh tidak ada kata cukup terimakasih penulis kepada beliau, dokter terima kasih banyak. 5. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK. KAProdi FK-UMM. Terima kasih atas

semua arahan dan bimbingan yang senantiasa diberikan, serta semangat, nasehat dan motivasi yang beliau sumbangkan demi kami para mahasiswa. 6. dr. Indra Setiawan Sp.THT-KL selaku dosen pembimbing II yang telah

sabar memberikan bantuan, petunjuk, nasehat, saran dan kritik yang membangun saat ujian maupun di luar ujian demi kesempurnaan karya tulis akhir ini. Terima kasih banyak.

7. My very Awesome, wonderful, patient Momma n Dadda Hj. Latifah Hayati dan H. Andy Riduan M. terima kasih banyak atas dukungan, materi, fasilitas, nasehat, amarah, kesabaran, kasih sayang, yang tidak akan pernah cukup terucap untuk mereka. dan senantiasa yang selalu terucap adalah Doa yang mereka panjatkan untuk keberhasilan saya dan anak-anaknya yang lain. Love You Sooo Much, as your daughter I’m very proud. Thousand, Millions, Billions Thanks for you both.


(7)

vii

8. Another Special Thanks for My big Sister and Her hubby, Hj. Widya Cancerina and H. Zulfian, ST. Untuk Doa, dukungan, semangat, materi, fasilitas yang diberikan, yang sangat luar biasa membantu dalam menyelesaikan Karya tulis ini, serta nasehat untuk terus semangat menyelesaikan kuliah. Simple thank you seems like never enough.

9. For My Elder Sister Imelda Taurusia, and two big bros Nusirwan and Riswan just thanks for everything. Untuk doa dan semangat yang diberikan.

10.And also special thanks for my Elgi Saputra, terima kasih atas doa, pengertiannya, motivasi, semangat, dukungan. There’s no enough word to describe my thanks. Thank you, thank you, thank you AlkhE.

11.Keluarga kedua di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Fika untuk bawelnya biar cepat revisi dan semangat yang selalu diberikan, Fania untuk kesediaanya datang dan menjadi notulen dadakan serta semangatnya, Zen yang juga mau datang dan menjadi kliker, dan bantuannya, Dorin yang juga hadir dan memberikan semangat, Tama dan Siti yang juga berniat “nonton” saya ujian, just thanks, Topik, Susan, Tony, Mita dan yang tidak dapat saya sebut satu persatu, terima kasih. 12.Temen-temen 2007, Nurma thanks for helping me, ikutan pusing revisian

sampe sore dikampus thanks yak. Rhi2 thanks yak, saya sedang bingung dan anda datang membantu hehe, buat Huey thanks yak mau repot-repot ke perpus semua bantuan kalian sangat berarti. Terima kasih banyak, thanks.


(8)

viii

13.Staf TU FK UMM (Pak Yono, Bu Rom, Mas Faisal, Mas Didit, Bu Endah). Terima kasih atas bantuannya selama ini pada penulis.

14.For Balance Acoustic yang “ada” disana, terima kasih, Mas Fais, Ivana (for the abstract), Mas Havid, Mas Yayak, just thanks for understanding, n everything.

15.Temen-Temen 2006 yang sudah memberi semangat dan motivasi luar biasa terima kasih.

16.Staf Perpustakaan UMM kampus II yang sudah membantu mencarikan buku-buku yang saya butuhkan.

17.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis ini demi suksesnya Karya Tulis ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu penulis membuka diri menerima dengan senang hati segala saran dan kritik yang bersifat membangun agar karya tulis akhir ini dapat lebih baik dan berguna serta bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan menjadi sumbangsih yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb

Malang, 24 Agustus 2013


(9)

ix ABSTRAK

Arisandi, Ade Rahmah. 2013. Kecemasan Sebagai Faktor Predisposisi Merokok. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Iwan Sys Indrawanto, (II) Indra Setiawan.

Latar Belakang: Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap stress. Berbagai macam upaya dilakukan untuk mereduksi kecemasan, dan yang sering dilakukan adalah merokok. Merokok insidensinya cukup tinggi, 67% laki-laki merokok, 2,7% perempuan merokok (GATS, 2011). Menurut KuIS (2010) remaja dan perempuan merokok dengan tujuan mengurangi ketegangan dan stres sebanyak 54,59%.

Tujuan: Mengkaji kecemasan sebagai faktor predisposisi perilaku merokok Tinjauan Pustaka: Kecemasan adalah suatu sinyal yang membuat seseorang waspada adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang

mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Berbagai macam upaya dilakukan untuk mereduksi kecemasan, dan yang sering dilakukan adalah merokok. Salah satu kandungan utama rokok adalah Nikotin. Nikotin dalam rokok yang terhisap menyebabkan darah yang kaya akan nikotin lolos dari paru-paru ke otak dalam waktu tujuh detik dan segera merangsang pelepasan asetilkolin, norepinefrin, epinefrin, vasopresin, arginin, dopamin, dan beta-endorphin. Setelah rokok dihisap, dalam waktu cepat nikotin akan berikatan dengan nAChRs subtipe α4 β2 di ventral tegmental area (VTA) di otak. Impuls akan dihantarkan sepanjang neuron ke nukleus akumbus (NAc), untuk melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Pelepasan dopamin ini akan menimbulkan berbagai efek reward yang dicari oleh para perokok, antara lain timbulnya perasaan senang, relaksasi, mengurangi stress, meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki mood. Tanpa rokok, perokok akan mengalami gejala-gejala withdrawal nikotin dan menyababkan adiktif. Kesimpulan: Perilaku merokok digunakan untuk mereduksi kecemasan oleh karena efek dopamin nikotin yang bersifat sementara dan cepat, namun nikotin mempunyai efek withdrawal yang bersifat adiktif.


(10)

x ABSTRACT

Arisandi, Ade Rahmah. 2013. Anxiety as Smoking Predisposing Factor. Medical Faculty. Muhammadiyah University of Malang. Advisors: (I) Iwan Sys Indrawanto, (II) Indra Setiawan.

Background: Anxiety is a normal reaction to stress. Many things are done to reduce the anxiety and the most frequently way is smoking. The incindence of smoking in Indonesian 67% male and 2.7% female do smoking (GATS, 2011). According to KuIS (2010), 54.59% teenagers and females do smoking to decrease the tension and stress.

Objective: To make a reference of anxiety as smoking predisposing factor

References: Anxiety is a signal that make someone to be attentive of dangers that threaten and might cause someone to take an action to overcome the threats. Many things are done to reduce the anxiety, the most frequently thing is by smoking. The main substance in cigarette is Nicotine. Nicotine in cigarettes that is inhaled cause the blood containing it escapes from the lungs to the brain in 7 seconds and stimulates the releasing of acetylcholine, norepinephrine, epinephrine,

vasopressin, arginine, dopamine and beta endorphins. The releasing of neurotrasmitter and those hormones takes the responsibility for some of the nicotine effects. Soon after the cigarette is smoked, in a quick moment the nicotine will be bound with nAChRs subtipe ɑ4 β2 in ventral tegmental area (VTA) in the brain. The impuls will be delivered along the neuron to the Nucleus Acumbus (Nac), to release the dopamin in a big amount. This dopamine releasing will cause the reward effect that is sought by the smokers that are the happy feeling, relax , reducing stress, increasing the concentration and improving the mood. Without cigarettes, smokers will feel the nicotine withdrawal syndroms and be addictive.

Summary: Smoking is used to reduce anxiety because of nicotine dopamine effects which fast and temporary, but has nicotine withdrawal syndroms that causes addiction to Nicotine.


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ii LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK. ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SINGKATAN………xiii

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan ... 1

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 3

2.1 Kecemasan ... 3

Pengertian Kecemasan ... 3

Tingkat Kecemasan ... 3

Etiologi Kecemasan ... 6

Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan ... 9

Gejala Kecemasan ... 11

Skala Gangguan Kecemasan………..13

Penatalaksanaan Kecemasan………..16


(12)

xii

Diagnosis Banding... 17

2.2 Sejarah Rokok ... 18

Definisi Perilaku Merokok ... 19

Klasifikasi Perokok ... 20

Tahapan Perilaku Merokok Dan Tipe Perilaku Merokok ... 21

Kandungan Rokok ………...25

Dampak Negatif dari Merokok………..27

2.3 Kebiasaan Masyarakat Dalam Mengurangi Kecemasan ... 28

2.4 Kecemasan dan Perilaku Merokok ... 31

2.5 Perilaku Merokok dan Obat-Obatan Anxietas Pada Kecemasan……36

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan ... 38

3.2 Saran………...39


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Respon Fisiologi Terhadap Kecemasan ………...11 2.2 Respon Prilaku, Kognitif, Dan Afektif Terhadap Kecemasan ...12 2.3 Tabel Tingkat Kecemasan ……….15


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kandungan Rokok………...25 2.2 Kerja Nikotin Pada Reseptor……….33 2.3 Ilustrasi Bagaimana Nikotin pada Rokok Bisa Menurunkan

Kecemasan………34 2.4 Kerangka Teori Kecemasan dan Perilaku Merokok………..35


(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

GATS: Global Adult Tobacco Survey GYTS: Global Youth Tobacco Survey GABA: gamma-aminobutyric

ACTH: adenocortocotrophic hormone nAChRs: nicotinic acetylcholine receptors VTA: Ventral Tegmental Area

NAc: nucleus akumbus CO: karbon monoksida


(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

BBPKM Bandung, 2009, Sejarah Rokok, diakses 20 Juni 2013 <http://www.bbkpm-bandung.org/artikel.php?id=7>

Brunzell, Darlene, 2012, Researchers Find Why Nicotine in Cigarrete May

Relieve Anxiety in Smokers, diakses 23 Juni 2013.

<www.news.vcu.edu/news/Researchers Find Why Nicotine in Cigarrete May Relieve Anxiety in Smokers>

Capernito, Linda Juall., 1995, Nursing Care Plans and Documentation, Monica Ester (1999 (alih bahasa), Jakarta : EGC

Cahyani B. 2000, Hubungan Persepsi Diri Terhadap Merokok Dan Kepercayaan Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa STM Muhammadiyah Pakem Sleman. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Depkes RI, 2003, Konsumsi Tembakau dan Prevalensi Merokok di Indonesia, diakses 20 Juni 2013. <http://www.litbang.depkes.go.id/tobaccofree>

Dinas Kesehatan, 2005, Merokok dan Kesehatan, diakses 20 juni 2013. <http://www.dinkesjatim.go.id/berita-detail.html?news_id=92>

Finaliasari, F.F. 2003. Hubungan Antara Personality Trait Extraversion dan Perilaku Merokok pada Remaja Akhir. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gondodiputro, S., 2007, Bahaya Tembakau dan Bentuk-bentuk Sediaan Tembakau. Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Hall, Calvin S. dan Gardner L., 2003, Theories of Personality, diterjemahkan oleh Yustinus dengan judul: Psikologi Kepribadian I : Teori-teori psikodinamik (klinis), Yogyakarta: Kanisius 63-66

Hawari D, 2007, Management Stress, Cemas, dan Depresi, Jakarta: EGC 59-64 Heroe, 2010, 25 Cara Menghilangkan Kecemasan (Anxiety) diakses 25 juli 2013

<4heroe.wordpress.com/2010/05/06/25-cara-menghilangkan-kecemasan-anxiety/>

Kaplan dan Saddock, 2010, Sinopsis Psikiatri, Jilid Satu. Tanggerang: Binarupa Aksar Publisher 667-671

Kaplan dan Saddock, 2010, Sinopsis Psikiatri, Jilid Dua. Tanggerang: Binarupa Aksar Publisher 3-66


(17)

xvii

Komalasari, D. dan Helmi, AF. 2006, Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Jurnal Psikologi vol. 9 No.2

Kusumadewi Sri, 2008, Aplikasi Fuzzy Total Intergral Pada Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008)

Maramis, Albert A, 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi 2, Surabaya: Airlangga University Press, 308-312

Martinez RC, Ribeiro de Oliveira A, 2007, Serotonergic Mechanism in the Basolateral Amygdala Differentially Regulate the Conditioned and Unconditioned Fear Organized in the Periaqueductal Gray, Eur Neuropsycopharmacol, vol. 17(11), pp.17-24

Mu’tadin, Z. 2004. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaja dan

Remaja dan Rokok, diakses 3 juli 2013

<http://www.e-psikologi.com/remaja.050602.htm>

Mujaddid E, 2006, Pemahaman dan Penaganan Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Kecemasan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Edisi 2, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta, hal.913.

McGee, dkk 2005. Is cigarrete smoking associated with suicidal ideation among young people? : the american journal of psikologi. Washington. <http://ww.proquest.com/ [on-line]>

Norman, Mathew, 2005, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A), Psychiatric Associates of Atlanta LLC, Atlanta, <online pada www.atlantapsychiatry.com diakses pada 17 November 2011>

Nevid S, Rathus SA, Greene B. 2005, Psikologi Abnormal edisi Kelima, Jakarta: Erlangga 135-187

Oskamp, Stuart, 1989. Applied Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall Sukendro, Suryo, 2007, Filosofi Rokok Sehat, Tanpa Berhenti Merokok,

Yogyakarta: Pinus

Suliswati dan Peplau, 2005. Konsep dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Sitepoe, M. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia


(18)

xviii

Stuart dan Sudden. 1995, Principle and Practice of Psichyatric Nursing, Mosby Yearbook Inc. 327-351

TCSC (Tobacco Control Support Centre), 2012. Masalah Rokok di Indonesia, diakses 21 agustus 2013 dari <http://tcsc-indonesia.org/wp-content/uploads/2012/10/Masalah-Rokok-di-Indonesia.pdf>

Wijaya, A.M, 2011. Data dan Situasi Rokok (cigarette) Indonesia Terbaru. Diakses 20 Juni 2013 dari

<http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=artic le&id=143:data-dan-situasi-rokok-cigarette-indonesia-terbaru>

Walgito, B. 2002. Psikologi Sosial (suatu pengantar) Yogyakarta: Andi

Wicaksono, EN. 2013. Anxiety Disorder diakses 24 juli 2013 dari <emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/03/07anxietas-disorder> Yates W.R, 2011, Epidemiology of Anxiety Disorders, Department of Psychiatry,

University of Oklahoma College of Medicine at Tulsa, update 25 Agustus 2011, viewed 28 Oktober 2011

<http://emedicine.medscape.com/article/286227-overview#showall> Yusinar, 2013. Rokok dan Permasalahannya diakses 29 juli 2013 dari

<http://yusnimar-de.blogspot.com/2013/01/rokok-dan-permasalahannya.html>


(19)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

Kecemasan (anxietas) adalah salah satu yang paling menonjol dari semua gangguan kejiwaan di masyarakat umum, dan sangat berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang jelas. Angka prevalensi untuk gangguan anxietas menyeluruh 3-8%, dengan prevalensi pada wanita >40 tahun sekitar 10%. Rasio antara perempuan dan laki-laki sekitar 2:1. Onset penyakit biasanya muncul pada usia pertengahan hingga dewasa akhir, dengan insidens yang cukup tinggi pada usia 35-45 tahun. Kecemasan merupakan gangguan yang paling sering ditemukan pada usia tua. (Mirza, 2013)

Kecemasan sering ditandai dengan perasaan tidak nyaman yang bisanya berupa gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari faktor psikologis dan fisiologis. Komponen-komponen yang terlibat saat orang merasa cemas adalah kognitif, somatik, emosional, dan behavioral. Kecemasan merupakan akibat dari ancaman yang tidak jelas, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dihindari. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap stress yang berguna untuk membantu seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit. Masyarakat akan berusaha untuk mencari solusi dan jalan keluar ketika dihadapkan masalah. Upaya tersebut lebih disebabkan karena keinginan seseorang untuk mereduksi perasaaan tidak nyaman yang timbul akibat kecemasan yang dialaminya. Berbagai macam upaya dilakukan untuk mereduksi kecemasan, yang sering dilakukan oleh masyarakat saat ini antara lain relaksasi yang dilakukan baik pria maupun


(20)

2

wanita dengan mengunjungi Spa atau salon kecantikan. Ada juga yang memilih untuk pergi ke tempat karaoke keluarga, bermain musik, membaca buku atau novel kegemaran, menonton di bioskop bersama rekan kerja, mengunjungi tempat-tempat wisata, berolahraga, tidur, dan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat sekarang adalah merokok. (Heroe, 2010)

Kecemasan yang dialami seseorang, akan mendorong seseorang untuk mulai merokok terutama yang tinggal dilingkungan perokok. Ini bisa dilihat dari cara menurunkan kecemasan dengan merokok terjadi cukup tinggi insidensinya di masyarakat Indonesia. Menurut Global Adult Tobacco Survey (GATS) (2011) 67% laki-laki merokok dan 2,7% perempuan merokok, sedangkan pada usia anak sekolah (13-15tahun) menurut Global Youth Tobacco Survey (GYTS) (2009) 20,3% (L:41%, P:3,5%). Sementara itu riset yang dilakukan oleh Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS), yang bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2010, mengungkapkan sebanyak 54,59% remaja dan perempuan merokok dengan tujuan mengurangi ketegangan dan stres, lainnya beralasan untuk bersantai 29,36%, merokok sebagaimana dilakukan pria 12,84%, pertemanan 2,29%, dan agar diterima didalam kelompok 0,92%. (TCSC, 2011)

Karena rokok mengandung nikotin, yang bila diserap maka reseptor asetilkolin-nikotinik kemudian mengaktifasi jalur adrenergik pada otak sehingga menghasilkan serotonin. Meningkatnya serotonin ini menimbulkan rasa senang pada individu. Nikotin ini berfungsi untuk mengatur status mood pada manusia. (Heroe, 2010)


(1)

xv

DAFTAR SINGKATAN

GATS: Global Adult Tobacco Survey GYTS: Global Youth Tobacco Survey GABA: gamma-aminobutyric

ACTH: adenocortocotrophic hormone nAChRs: nicotinic acetylcholine receptors VTA: Ventral Tegmental Area

NAc: nucleus akumbus CO: karbon monoksida


(2)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

BBPKM Bandung, 2009, Sejarah Rokok, diakses 20 Juni 2013 <http://www.bbkpm-bandung.org/artikel.php?id=7>

Brunzell, Darlene, 2012, Researchers Find Why Nicotine in Cigarrete May

Relieve Anxiety in Smokers, diakses 23 Juni 2013.

<www.news.vcu.edu/news/Researchers Find Why Nicotine in Cigarrete May Relieve Anxiety in Smokers>

Capernito, Linda Juall., 1995, Nursing Care Plans and Documentation, Monica Ester (1999 (alih bahasa), Jakarta : EGC

Cahyani B. 2000, Hubungan Persepsi Diri Terhadap Merokok Dan Kepercayaan Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa STM Muhammadiyah Pakem Sleman. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Depkes RI, 2003, Konsumsi Tembakau dan Prevalensi Merokok di Indonesia, diakses 20 Juni 2013. <http://www.litbang.depkes.go.id/tobaccofree>

Dinas Kesehatan, 2005, Merokok dan Kesehatan, diakses 20 juni 2013. <http://www.dinkesjatim.go.id/berita-detail.html?news_id=92>

Finaliasari, F.F. 2003. Hubungan Antara Personality Trait Extraversion dan Perilaku Merokok pada Remaja Akhir. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Gondodiputro, S., 2007, Bahaya Tembakau dan Bentuk-bentuk Sediaan

Tembakau. Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas Padjajaran.

Hall, Calvin S. dan Gardner L., 2003, Theories of Personality, diterjemahkan oleh Yustinus dengan judul: Psikologi Kepribadian I : Teori-teori psikodinamik (klinis), Yogyakarta: Kanisius 63-66

Hawari D, 2007, Management Stress, Cemas, dan Depresi, Jakarta: EGC 59-64 Heroe, 2010, 25 Cara Menghilangkan Kecemasan (Anxiety) diakses 25 juli 2013

<4heroe.wordpress.com/2010/05/06/25-cara-menghilangkan-kecemasan-anxiety/>

Kaplan dan Saddock, 2010, Sinopsis Psikiatri, Jilid Satu. Tanggerang: Binarupa Aksar Publisher 667-671

Kaplan dan Saddock, 2010, Sinopsis Psikiatri, Jilid Dua. Tanggerang: Binarupa Aksar Publisher 3-66


(3)

xvii

Komalasari, D. dan Helmi, AF. 2006, Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Jurnal Psikologi vol. 9 No.2

Kusumadewi Sri, 2008, Aplikasi Fuzzy Total Intergral Pada Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008)

Maramis, Albert A, 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi 2, Surabaya: Airlangga University Press, 308-312

Martinez RC, Ribeiro de Oliveira A, 2007, Serotonergic Mechanism in the Basolateral Amygdala Differentially Regulate the Conditioned and

Unconditioned Fear Organized in the Periaqueductal Gray, Eur

Neuropsycopharmacol, vol. 17(11), pp.17-24

Mu’tadin, Z. 2004. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaja dan

Remaja dan Rokok, diakses 3 juli 2013

<http://www.e-psikologi.com/remaja.050602.htm>

Mujaddid E, 2006, Pemahaman dan Penaganan Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Kecemasan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Edisi 2, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta, hal.913.

McGee, dkk 2005. Is cigarrete smoking associated with suicidal ideation among young people? : the american journal of psikologi. Washington. <http://ww.proquest.com/ [on-line]>

Norman, Mathew, 2005, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A), Psychiatric Associates of Atlanta LLC, Atlanta, <online pada www.atlantapsychiatry.com diakses pada 17 November 2011>

Nevid S, Rathus SA, Greene B. 2005, Psikologi Abnormal edisi Kelima, Jakarta: Erlangga 135-187

Oskamp, Stuart, 1989. Applied Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall Sukendro, Suryo, 2007, Filosofi Rokok Sehat, Tanpa Berhenti Merokok,

Yogyakarta: Pinus

Suliswati dan Peplau, 2005. Konsep dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Sitepoe, M. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia


(4)

xviii

Stuart dan Sudden. 1995, Principle and Practice of Psichyatric Nursing, Mosby Yearbook Inc. 327-351

TCSC (Tobacco Control Support Centre), 2012. Masalah Rokok di Indonesia, diakses 21 agustus 2013 dari <http://tcsc-indonesia.org/wp-content/uploads/2012/10/Masalah-Rokok-di-Indonesia.pdf>

Wijaya, A.M, 2011. Data dan Situasi Rokok (cigarette) Indonesia Terbaru. Diakses 20 Juni 2013 dari

<http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=artic le&id=143:data-dan-situasi-rokok-cigarette-indonesia-terbaru>

Walgito, B. 2002. Psikologi Sosial (suatu pengantar) Yogyakarta: Andi

Wicaksono, EN. 2013. Anxiety Disorder diakses 24 juli 2013 dari <emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2013/03/07anxietas-disorder> Yates W.R, 2011, Epidemiology of Anxiety Disorders, Department of Psychiatry,

University of Oklahoma College of Medicine at Tulsa, update 25 Agustus 2011, viewed 28 Oktober 2011

<http://emedicine.medscape.com/article/286227-overview#showall> Yusinar, 2013. Rokok dan Permasalahannya diakses 29 juli 2013 dari

<http://yusnimar-de.blogspot.com/2013/01/rokok-dan-permasalahannya.html>


(5)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

Kecemasan (anxietas) adalah salah satu yang paling menonjol dari semua gangguan kejiwaan di masyarakat umum, dan sangat berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang jelas. Angka prevalensi untuk gangguan anxietas menyeluruh 3-8%, dengan prevalensi pada wanita >40 tahun sekitar 10%. Rasio antara perempuan dan laki-laki sekitar 2:1. Onset penyakit biasanya muncul pada usia pertengahan hingga dewasa akhir, dengan insidens yang cukup tinggi pada usia 35-45 tahun. Kecemasan merupakan gangguan yang paling sering ditemukan pada usia tua. (Mirza, 2013)

Kecemasan sering ditandai dengan perasaan tidak nyaman yang bisanya berupa gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari faktor psikologis dan fisiologis. Komponen-komponen yang terlibat saat orang merasa cemas adalah kognitif, somatik, emosional, dan behavioral. Kecemasan merupakan akibat dari ancaman yang tidak jelas, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dihindari. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap stress yang berguna untuk membantu seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit. Masyarakat akan berusaha untuk mencari solusi dan jalan keluar ketika dihadapkan masalah. Upaya tersebut lebih disebabkan karena keinginan seseorang untuk mereduksi perasaaan tidak nyaman yang timbul akibat kecemasan yang dialaminya. Berbagai macam upaya dilakukan untuk mereduksi kecemasan, yang sering dilakukan oleh masyarakat saat ini antara lain relaksasi yang dilakukan baik pria maupun


(6)

2

wanita dengan mengunjungi Spa atau salon kecantikan. Ada juga yang memilih untuk pergi ke tempat karaoke keluarga, bermain musik, membaca buku atau novel kegemaran, menonton di bioskop bersama rekan kerja, mengunjungi tempat-tempat wisata, berolahraga, tidur, dan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat sekarang adalah merokok. (Heroe, 2010)

Kecemasan yang dialami seseorang, akan mendorong seseorang untuk mulai merokok terutama yang tinggal dilingkungan perokok. Ini bisa dilihat dari cara menurunkan kecemasan dengan merokok terjadi cukup tinggi insidensinya di masyarakat Indonesia. Menurut Global Adult Tobacco Survey (GATS) (2011) 67% laki-laki merokok dan 2,7% perempuan merokok, sedangkan pada usia anak sekolah (13-15tahun) menurut Global Youth Tobacco Survey (GYTS) (2009) 20,3% (L:41%, P:3,5%). Sementara itu riset yang dilakukan oleh Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS), yang bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2010, mengungkapkan sebanyak 54,59% remaja dan perempuan merokok dengan tujuan mengurangi ketegangan dan stres, lainnya beralasan untuk bersantai 29,36%, merokok sebagaimana dilakukan pria 12,84%, pertemanan 2,29%, dan agar diterima didalam kelompok 0,92%. (TCSC, 2011)

Karena rokok mengandung nikotin, yang bila diserap maka reseptor asetilkolin-nikotinik kemudian mengaktifasi jalur adrenergik pada otak sehingga menghasilkan serotonin. Meningkatnya serotonin ini menimbulkan rasa senang pada individu. Nikotin ini berfungsi untuk mengatur status mood pada manusia. (Heroe, 2010)