Merokok Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Terjadinya Aterosklerosis Koroner (Studi Pustaka).

(1)

ABSTRAK

MEROKOK SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR RISIKO ATEROSKLEROSIS KORONER

Steve Al Ghazali, 2006 Pembimbing: Sri Nadya, dr. MKes Terdapat hipotesa yang sangat masuk akal terhadap mekanisme dari pengamatan yang menghubungkan antara paparan rokok dan proses aterosklerosis pada penyakit jantung koroner. Dalam penyelidikan otopsi memperlihatkan hubungan yang kuat antara perokok dan derajat dari pembuluh-pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis.

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengetahui patogenesis aterosklerosis penyakit jantung koroner pada perokok.

Patogenesis aterosklerotik penyakit jantung koroner pada perokok terdiri dari: adanya lesi pada endotel pembuluh darah arteri yang berhubungan dengan peningkatan kadar nikotin dalam aliran darah, penggumpalan darah dan faktor-faktor platelet yang memicu terjadinya trombus, proliferasi dari otot polos pembuluh darah dan kemudian berkembangnya lesi pada pembuluh darah berhubungan dengan asap termasuk karbon monoksida dan nikotin. Agregasi platelet dan kadar fibrinogen yang berhubungan dengan trombus, meningkat pada perokok sedangkan trombolitik seperti plasminogen kadarnya berkurang pada perokok. Merokok juga menyebabakan vasokonstriksi pada pembuluh darah koroner.

Kesimpulan dari karya tulis ini adalah akibat dari hipoksia jaringan dan akumulasi lemak pada dinding sel pembuluh darah, proses aterosklerosis semakin cepat dikalangan perokok. Nikotin berhubungan dengan vasokonstriksi dan meningkatkan tekanan darah.


(2)

ABSTRACT

SMOKING AS A ONE OF RISK FACTOR ON CORONARY ATHEROSCLEROTIC

Steve Al Ghazali, 2006 Tutor: Sri Nadya, dr. MKes There are strong plausible hypotheses for the mechanisms of the observed relation between tobacco exposure and atherosclerotic vascular disease in coronary. Autopsy studies have shown a significant association between cigarette smoking and presence and degree of atherosclerosis in all of these vessels.

The objective of this paper is to understand the atherosclerotic coronary heart disease pathogenesis on smokers.

The pathogenesis in atherosclerotic coronary heart disease on smokers comprises: the presence of arterial endothelial injury has been associated with increasing blood nicotine levels in human studies, clotting and platelet factors that predispose to thrombus formation, vascular smooth muscle proliferation, and the subsequent development of complex vascular lesions have been noted with exposure to cigarette gas and vapor components including carbon monoxide and nicotine. Increased platelet adhesiveness and aggregation have been observed in human studies. Fibrinogen levels, which are strongly associated with thrombus formation, have been found to be increased in smokers, whereas natural thrombolytic substances such as plasminogen have been noted to be lower in smokers. Cigarette smoking has also been observed to cause marked coronary vasoconstriction.

The conclusion of this paper is that tissue hypoxia with accumulation of lipid in the cell wall has been thought to be the cause of accelerated atherosclerosis among smokers. Nicotine has been associated with vasoconstriction and an increase in arterial blood pressure.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Metodologi ... 2

1.6 Lokasi dan Waktu ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung dan pembuluh darah koroner ... 3

2.1.1 Anatomi... 3

2.1.2 Histologis ... 7

2.1.2.1 Jantung ... 7

2.1.2.2 Pembuluh Darah... 7

2.1.2.3 Fungsi Endotel ... 8

2.2 Aterosklerosis... 8

2.2.1 Definisi... 8

2.2.2 Epidemiologi ... 9

2.2.3 Fakor Risiko dan Etiologi ... 9

2.2.3.1 Hiperkolesterolemia ... 10


(4)

2.2.3.2 Hipertensi ... 10

2.2.3.3 Diabetes Melitus ... 12

2.2.3.4 Perokok ... 12

2.2.3.4.1.1 Farmakokinetik Karbon Monoksida ... 13

2.2.3.4.1.2 Farmakodinamik Karbon Monoksida ... 14

2.2.3.4.2.1 Farmakokinetik Nikotin ... 15

2.2.3.4.2.2 Farmakodinamik Nikotin ... 17

2.2.4 Patogenesis aterosklerosis koroner oleh rokok ... 18

2.2.4.1 Patogenesis aterosklerosis oleh karbon monoksida ... 18

2.2.4.2 Patogenesis aterosklerosis oleh nikotin... 24

2.2.5 Morfologi ... 26

2.2.5.1.Lesi makroskopik ... 26

2.2.5.2 Lesi mikroskopik... 27

2.2.6 Manifestasi klinik... 28

2.2 6.1 Asimptomatik... 28

2.2.6.2 Angina pektoris stabil ... 28

2.2.6.3 Angina pektoris tidak stabil ... 29

2.2.6.4 Infark miokardial akut... 29

2.2.6.5 Kematian mendadak... 29

2.2.7 Pemeriksaan penunjang... 30

2.2.7.1 Laboratorium... 30

2.2.7.2 Elektrokardiografi ... 30

2.2.7.3 Ekokardiografi ... 30

2.2.7.4 Tomografi Komputer ... 31

2.2.7.5 Magnetic Resonance Imaging ... 31

2.2.7.6 Monitoring Elektrokardiografi Ambulatoir ... 31

2.2.7.7 Angiografi Koroner... 31

2.2.7.8 Angiografi Ventrikel Kiri... 32

2.2.8 Diagnosis... 32

2.2.8.1Angina pektoris ... 32

2.2.8.2 Angina tidak stabil ... 32


(5)

2.2.8.3 Infark miokard akut... 33

2.2.9 Diferensial Diagnosis ... 33

2.2.9.1 Sindroma dinding dada anterior ... 33

2.2.9.2 Gangguan sistem persarafan ... 33

2.2.9.3 Gangguan sistem pencernaan... 34

2.2.9.4 Gangguan sistem pernafasan... 34

2.2.9.5 Gangguan kardiovaskular lainnya... 34

2.2.10 Komplikasi ... 35

2.2.11 Terapi ... 37

2.2.12 Prognosis ... 40

BAB III PEMBAHASAN ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 47


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Katup-Katup Dalam Jantung... 5

Gambar 2.2 Arteri Koronaria ... 6

Gambar 2.3 Sistem Konduksi Jantung ... 6

Gambar 2.4 Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok... 12

Gambar 2.5 Metabolisme nikotin... 16

Gambar 2.6 Mekanisme kerusakan membran ... 20

Gambar 2.7 Peristiwa jejas iskemia pada sel ... 21

Gambar 2.8 Peristiwa interaksi seluler pada aterosklerosis ... 24

Gambar 2.9 Reseptor Nicotinic acetylcholine... 25


(7)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Steve Al Ghazali

NRP : 0110086

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 22 Oktober 1981

Alamat : Perumahan Bumi Asri no A 20, Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat

Riwayat pendidikan :

Tahun 1994, lulus SDN 06 Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun 1997, lulus SMPN 87 Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun 2000, lulus SMUN 5 Bandung

Tahun 2001, mahasiswa FK UKM Bandung


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit terjadi akibat merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok. Data WHO menunjukkan, rokok menyebabkan kematian 4 juta orang diseluruh dunia atau 10.000 kematian per hari. Satu juta diantara jumlah itu terjadi di negara-negara berkembang. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Departemen Kesehatan (2003), 57.000 orang meninggal pertahun akibat berbagai penyakit disebabkan oleh asap rokok. Pada tahun 2020 nanti diperkirakan rokok akan membunuh sekitar 10 juta orang di seluruh dunia, melebihi kematian karena HIV, TBC, Kecelakaan, melahirkan dan bunuh diri. Diperkirakan juga bahwa rokok akan menjadi penyebab utama kematian dan cacat tubuh (WHO, Depkes, 2004).

Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya penyakit jantung koroner (PJK). Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan (Robbins dan Kumar, 1995).


(9)

2

1.2Identifikasi Masalah

Bagaimana patogenesis aterosklerosis koroner dengan kebiasan merokok sebagai salah satu faktor risikonya ?

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk lebih memahami patogenesis aterosklerosis koroner dengan kebiasan merokok sebagai salah satu faktor risikonya.

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar masyarakat pada umumnya dan kalangan medis pada khususnya lebih memahami patogenesis aterosklerosis koroner dengan kebiasan merokok sebagai faktor risikonya sehingga dapat mencegah dan mengurangi angka kematian.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis: memperluas pengetahuan terjadinya aterosklerosis koroner akibat merokok dan mendorong diadakannya pemahaman lebih mendalam.

Manfaat praktis: membuat masyarakat luas memahami terjadinya PJK akibat merokok dan segera menghentikan kebiasannya tersebut.

1.5Metodologi

Karya tulis ilmiah ini berupa studi pustaka.

1.6Lokasi dan Waktu

Lokasi penulisan karya tulis ilmiah dilakukan di perpustakaan Universitas Kristen Maranatha pada bulan April 2005 – Februari 2006.


(10)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kandungan zat dalam rokok yang berperan penting dalam aterosklerosis penyakit jantung koroner adalah karbonmonoksida yang menyebabkan hipoksia jaringan sehingga jaringan tersebut menjadi rusak serta memicu terjadinya sklerosis pada pembuluh darah dan nikotin yang memperberat kerja jantung sehingga mempercepat proses aterosklerosis.

Dengan mengetahui bahaya dari kebiasaan merokok dan akibat merugikannya pada tubuh, pencegahan aterosklerosis penyakit jantung dapat dilakukan sedini mungkin yaitu dengan menghentikan segera kebiasaan merokok, memodifikasi faktor resiko dan perubahan pola hidup kea rah yang lebih sehat.

4.2 Saran

Untuk mengurangi insidensi penyakit jantung koroner, diperlukan peran serta semua aspek masyarakat untuk melakukan pendekatan dan penyuluhan tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok kepada seluruh masyarakat. Selain itu, diperlukan tindakan cepat atau diteksi dini terhadap golongan yang beresiko tinggi terjadi penyakit jantung koroner sehingga angka morbiditas dan mortalitas karenanya dapat dikurangi.


(11)

44

Daftar Pustaka

Arfian Nevi, Subdin. 2004. Setiap hari 10 orang mati karena rokok. http://www.health-lrc.or.id/. 2 Desember 2005

Benouwitz H.L. Pharmacologic aspects of cigarette smoking and nicotine addiction. New Engl J Med 1998; 319: 318-30.

Briggs C.A., McKenna D.G. 1998. Activation and inhibition of the human alpha7 nicotinic acetylcholine receptor by agonists. Neuropharmacology, 37:1095-1102

Buja L.M. 1995. Sistem vaskula. Dalam: Robbins S.L., Kumar V., editor: Buku ajar patologi 2. Edisi 4. Jakarta. EGC. Hal 1

Carleton P.F., Boldt M.A. Penyakit aterosklerotik koroner. Dalam: Price S.A., Wilson L.M., editor: Patofusiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 4. Jakarta. EGC. Hal 528

Carty C.S., Soloway P.D., Kayastha S., Bauer J., Marsan B., Ricotta J.J., Dryjski M. 1996. Nicotine and cotinine stimulate secretion of basic fibroblast growth factor and affect expression of matrix metalloproteinases in cultured human smooth muscle cells. J Vasc Surg, 24:927-934

Conklin BS, Surowiec SM, Ren Z, Li JS, Zhong DS, Lumsden AB, Chen C. 2001. The effects of nicotine and cotinine on porcine arterial endothelial cell function. J Surg Res, 95:23-31

Cucina A., Sapienza P., Borrelli V., Corvino V., Foresi G., Randone B., Cavallaro A., Santoro-D’Angelo L. 2000. Nicotine reorganizes cytoskeleton of vascular endothelial cell through platelet-derived growth factor BB. J Surg Res, 92:233-238

Darmansjah , Sulistia Gan. 2003. Obat ganglion. Dalam: Sulistia G. Ganiswara, editor: Farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta. Gaya Baru. Hal 103

Dudek R.W. 2001. Jantung dan pembuluh darah. Dalam: Lyana Setiawan, Wanny Suparman, editor: Intisari histology. Edisi 1. Jakarta: Hipokrates. Hal 31

Ermadji Prajitno. 2005. Merokok dan dampak pada sistem kardiovaskuler. http://www.umbulumbul.com./. 30 Januari 2006

Etisa Adi Murbawani. 2002. Nikotin rokok tingkatkan denyut jantung. http://www.suaramerdeka.com.htm/. 29 November 2005


(12)

45

Heeschen C. 2001. Nicotine stimulates angiogenesis and promotes tumor growth and atherosclerosis. http://www.naturemedicine.com/. 28 Januari 2006

Higman D.J., Greenhalgh R.M., Powell J.T.1993. Smoking impairs endothelium-dependent relaxation of saphenous vein. Br J Surg, 80:1242-1245

Hirvonen J., Herttuala S., Laaksonen H. 1985. Coronary intimal thickenings and lipids. PediatrScand. P 318

Inoue M., Itoh H., Ueda M., Naruko T., Kojima A. 1998. Vascular endothelial growth factor (VEGF) expression in human coronary atherosclerotic lesions: possible pathophysiological significance of VEGF in progression of atherosclerosis. Circulation, 98:2108-2116

Libby A. 2005. The pathogenesis of atherosclerosis. In: Kasper D.L., Braunwald E., Fauci A.S., Hauser S.L., Longo D.L., Jameson J.L., editors: Harrison’s principles of internal medicine. 16th ed. United State of America. Mc Grow Hill Co. P 1425

Macklin K.D., Maus A.D.J., Pereira E.F.R., Albuquerque E.X., Conti-Fine B.M. 1998. Human vascular endothelial cells express functional nicotinic acetylcholine receptors. J Pharmacol Exp Ther, 287:435-439

Massie B.M. 1995. Coronary heart disease. In: Mcphee S.J., Tierney L.M., Papadakis M.A., editors: Current medical diagnosis and treatment. 34th ed. Connecticut. Lange Medical Publications. P 306

Muin Rahman. 2003. Penyakit jantung koroner kronik. Dalam: Sjaifoellah Noer, editor: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 3. Jakarta. Gaya Baru. Hal 1091 Muscat J.E, Harris R.E. Cigarette smoking and plasma cholesterol. Am Heart J

1991; 121: 141-7.

Pearson T.A. 1994. Primer in preventive cardiology. Dallas. Texas. American Heart Association. P 145

Petrik P.V., Gelabert H.A., Moore W.S., Quinones-Baldrich W, Law M.M. 1995. Cigarette smoking accelerates carotid artery intimal hyperplasia in a dose-dependent manner. Stroke, 26:1409-1414

Reaven G.M. Role of insulin resistance in human disease. Diabetes 1988; 37: 595-607.

Schlant R.C., Morris D.C.. 1997. Cardiology. In: Kokko J.P., Stein S.F., editor: Internal medicine a board review. 8th ed. New York. Science Thru Media Inc. P 364


(13)

46

Snell R.S. 1997. Jantung. Dalam: Adji Dharma, editor: Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 3. Jakarta: EGC. Hal 107

Stiphout V. 1986. Serum lipids in the young. An epidemiological view of early atherogenesis. Rotterdam. P 58-64

Texas Heart Institute. 2005. The heart of discovery. http://www.tmc.edu/. 2 Desember 2005

Thomas G., Ramwell P.W. 2001. Nitric oxide, donor, dan penghambatnya. Dalam: Katzung B.G., editor: Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 1. Jakarta. Salemba Medika. Hal 571

Tierney L.M., Mcphee S.J., Papadakis M.A. 2001. Penyakit jantung koroner. Dalam: Abdul Gofur, editor: Diagnosa dan terapi kedokteran. Edisi 1. Jakarta. Salemba Medika. Hal 241

Wang W., Dentler W.L., Borchardt R.T. 2001. VEGF increases BMEC monolayer permeability by affecting occludin expression and tight junction assembly. Am J Physiol, 280:H434-H440

Wiley publishing. 2005. Anatomy and physiology for dummies. http://www.dummies.com/. 2 Desember 2005


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit terjadi akibat merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok. Data WHO menunjukkan, rokok menyebabkan kematian 4 juta orang diseluruh dunia atau 10.000 kematian per hari. Satu juta diantara jumlah itu terjadi di negara-negara berkembang. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Departemen Kesehatan (2003), 57.000 orang meninggal pertahun akibat berbagai penyakit disebabkan oleh asap rokok. Pada tahun 2020 nanti diperkirakan rokok akan membunuh sekitar 10 juta orang di seluruh dunia, melebihi kematian karena HIV, TBC, Kecelakaan, melahirkan dan bunuh diri. Diperkirakan juga bahwa rokok akan menjadi penyebab utama kematian dan cacat tubuh (WHO, Depkes, 2004).

Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya penyakit jantung koroner (PJK). Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan (Robbins dan Kumar, 1995).


(2)

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana patogenesis aterosklerosis koroner dengan kebiasan merokok sebagai salah satu faktor risikonya ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk lebih memahami patogenesis aterosklerosis koroner dengan kebiasan merokok sebagai salah satu faktor risikonya.

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar masyarakat pada umumnya dan kalangan medis pada khususnya lebih memahami patogenesis aterosklerosis koroner dengan kebiasan merokok sebagai faktor risikonya sehingga dapat mencegah dan mengurangi angka kematian.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis: memperluas pengetahuan terjadinya aterosklerosis koroner akibat merokok dan mendorong diadakannya pemahaman lebih mendalam.

Manfaat praktis: membuat masyarakat luas memahami terjadinya PJK akibat merokok dan segera menghentikan kebiasannya tersebut.

1.5 Metodologi

Karya tulis ilmiah ini berupa studi pustaka.

1.6 Lokasi dan Waktu

Lokasi penulisan karya tulis ilmiah dilakukan di perpustakaan Universitas Kristen Maranatha pada bulan April 2005 – Februari 2006.


(3)

Kandungan zat dalam rokok yang berperan penting dalam aterosklerosis penyakit jantung koroner adalah karbonmonoksida yang menyebabkan hipoksia jaringan sehingga jaringan tersebut menjadi rusak serta memicu terjadinya sklerosis pada pembuluh darah dan nikotin yang memperberat kerja jantung sehingga mempercepat proses aterosklerosis.

Dengan mengetahui bahaya dari kebiasaan merokok dan akibat merugikannya pada tubuh, pencegahan aterosklerosis penyakit jantung dapat dilakukan sedini mungkin yaitu dengan menghentikan segera kebiasaan merokok, memodifikasi faktor resiko dan perubahan pola hidup kea rah yang lebih sehat.

4.2 Saran

Untuk mengurangi insidensi penyakit jantung koroner, diperlukan peran serta semua aspek masyarakat untuk melakukan pendekatan dan penyuluhan tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok kepada seluruh masyarakat. Selain itu, diperlukan tindakan cepat atau diteksi dini terhadap golongan yang beresiko tinggi terjadi penyakit jantung koroner sehingga angka morbiditas dan mortalitas karenanya dapat dikurangi.


(4)

Daftar Pustaka

Arfian Nevi, Subdin. 2004. Setiap hari 10 orang mati karena rokok. http://www.health-lrc.or.id/. 2 Desember 2005

Benouwitz H.L. Pharmacologic aspects of cigarette smoking and nicotine addiction. New Engl J Med 1998; 319: 318-30.

Briggs C.A., McKenna D.G. 1998. Activation and inhibition of the human alpha7 nicotinic acetylcholine receptor by agonists. Neuropharmacology, 37:1095-1102

Buja L.M. 1995. Sistem vaskula. Dalam: Robbins S.L., Kumar V., editor: Buku ajar patologi 2. Edisi 4. Jakarta. EGC. Hal 1

Carleton P.F., Boldt M.A. Penyakit aterosklerotik koroner. Dalam: Price S.A., Wilson L.M., editor: Patofusiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 4. Jakarta. EGC. Hal 528

Carty C.S., Soloway P.D., Kayastha S., Bauer J., Marsan B., Ricotta J.J., Dryjski M. 1996. Nicotine and cotinine stimulate secretion of basic fibroblast growth factor and affect expression of matrix metalloproteinases in cultured human smooth muscle cells. J Vasc Surg, 24:927-934

Conklin BS, Surowiec SM, Ren Z, Li JS, Zhong DS, Lumsden AB, Chen C. 2001. The effects of nicotine and cotinine on porcine arterial endothelial cell function. J Surg Res, 95:23-31

Cucina A., Sapienza P., Borrelli V., Corvino V., Foresi G., Randone B., Cavallaro A., Santoro-D’Angelo L. 2000. Nicotine reorganizes cytoskeleton of vascular endothelial cell through platelet-derived growth factor BB. J Surg Res, 92:233-238

Darmansjah , Sulistia Gan. 2003. Obat ganglion. Dalam: Sulistia G. Ganiswara, editor: Farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta. Gaya Baru. Hal 103

Dudek R.W. 2001. Jantung dan pembuluh darah. Dalam: Lyana Setiawan, Wanny Suparman, editor: Intisari histology. Edisi 1. Jakarta: Hipokrates. Hal 31

Ermadji Prajitno. 2005. Merokok dan dampak pada sistem kardiovaskuler. http://www.umbulumbul.com./. 30 Januari 2006

Etisa Adi Murbawani. 2002. Nikotin rokok tingkatkan denyut jantung. http://www.suaramerdeka.com.htm/. 29 November 2005


(5)

Heeschen C. 2001. Nicotine stimulates angiogenesis and promotes tumor growth and atherosclerosis. http://www.naturemedicine.com/. 28 Januari 2006

Higman D.J., Greenhalgh R.M., Powell J.T.1993. Smoking impairs endothelium-dependent relaxation of saphenous vein. Br J Surg, 80:1242-1245

Hirvonen J., Herttuala S., Laaksonen H. 1985. Coronary intimal thickenings and lipids. PediatrScand. P 318

Inoue M., Itoh H., Ueda M., Naruko T., Kojima A. 1998. Vascular endothelial growth factor (VEGF) expression in human coronary atherosclerotic lesions: possible pathophysiological significance of VEGF in progression of atherosclerosis. Circulation, 98:2108-2116

Libby A. 2005. The pathogenesis of atherosclerosis. In: Kasper D.L., Braunwald E., Fauci A.S., Hauser S.L., Longo D.L., Jameson J.L., editors: Harrison’s

principles of internal medicine. 16th ed. United State of America. Mc Grow

Hill Co. P 1425

Macklin K.D., Maus A.D.J., Pereira E.F.R., Albuquerque E.X., Conti-Fine B.M. 1998. Human vascular endothelial cells express functional nicotinic acetylcholine receptors. J Pharmacol Exp Ther, 287:435-439

Massie B.M. 1995. Coronary heart disease. In: Mcphee S.J., Tierney L.M.,

Papadakis M.A., editors: Current medical diagnosis and treatment. 34th ed.

Connecticut. Lange Medical Publications. P 306

Muin Rahman. 2003. Penyakit jantung koroner kronik. Dalam: Sjaifoellah Noer, editor: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 3. Jakarta. Gaya Baru. Hal 1091 Muscat J.E, Harris R.E. Cigarette smoking and plasma cholesterol. Am Heart J

1991; 121: 141-7.

Pearson T.A. 1994. Primer in preventive cardiology. Dallas. Texas. American Heart Association. P 145

Petrik P.V., Gelabert H.A., Moore W.S., Quinones-Baldrich W, Law M.M. 1995. Cigarette smoking accelerates carotid artery intimal hyperplasia in a dose-dependent manner. Stroke, 26:1409-1414

Reaven G.M. Role of insulin resistance in human disease. Diabetes 1988; 37: 595-607.

Schlant R.C., Morris D.C.. 1997. Cardiology. In: Kokko J.P., Stein S.F., editor:

Internal medicine a board review. 8th ed. New York. Science Thru Media Inc.


(6)

Snell R.S. 1997. Jantung. Dalam: Adji Dharma, editor: Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 3. Jakarta: EGC. Hal 107

Stiphout V. 1986. Serum lipids in the young. An epidemiological view of early atherogenesis. Rotterdam. P 58-64

Texas Heart Institute. 2005. The heart of discovery. http://www.tmc.edu/. 2 Desember 2005

Thomas G., Ramwell P.W. 2001. Nitric oxide, donor, dan penghambatnya. Dalam: Katzung B.G., editor: Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 1. Jakarta. Salemba Medika. Hal 571

Tierney L.M., Mcphee S.J., Papadakis M.A. 2001. Penyakit jantung koroner. Dalam: Abdul Gofur, editor: Diagnosa dan terapi kedokteran. Edisi 1. Jakarta. Salemba Medika. Hal 241

Wang W., Dentler W.L., Borchardt R.T. 2001. VEGF increases BMEC monolayer permeability by affecting occludin expression and tight junction assembly. Am J Physiol, 280:H434-H440

Wiley publishing. 2005. Anatomy and physiology for dummies. http://www.dummies.com/. 2 Desember 2005