PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar
pengetahuan tentang dunia di sekeliling kita didapat melalui mata, Sekitar
95% informasi yang diterima otak, masuk melalui panca indera penglihatan
tersebut (Kistianti, 2008).
Penurunan tajam penglihatan merupakan kelainan refraksi atau cacat
mata yang terdiri dari hipermetropia, miopia dan astigmatisma yang
disebabkan akibat berkas cahaya jatuh tidak tepat pada retina. Di antara cacat
mata tersebut, miopia merupakan cacat mata yang paling banyak diderita
kalangan masyarakat. Miopia adalah kelainan refraksi yang disebabkan karena
sinar sejajar yang masuk ke dalam mata tidak dipusatkan di retina tetapi di
depan retina sehingga penglihatan menjadi kabur (Kistianti, 2008).
Cacat mata miopia dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan
kebiasaan penggunaan mata yang tidak semestinya seperti membaca sambil
tidur, menonton televisi terlalu dekat dan terlalu lama di depan layar komputer
sehingga menyebabkan mata lelah. Akibat penggunaan mata yang berlebihan
mata menjadi mudah lelah, sayu, dan kadang berair (Kistianti, 2008).
Banyak kasus yang digunakan untuk memperlihatkan bahwa kelainan
refraksi ditentukan secara genetik. Anak dengan orang tua yang miopia

cenderung mengalami miopia (p=0,001). Hal ini cenderung mengikuti pola
dose-dependent pattern. Prevalensi miopia pada anak dengan kedua orang tua
miopia adalah 32,9% berkurang sampai 18,2% pada anak dengan salah satu
1

2

orang tua yang miopia dan kurang dari 6,3% pada anak dengan orang tua
tanpa miopia (Mutti, 2002). Sekarang ini, adanya lokus genetik telah
dibuktikan berhubungan dengan miopia patologi (Tsai, 2007).
Dari penelitian lain didapatkan bahwa orang yang mempunyai
polimorfisme gen PAX6 akan mengalami miopia yang ekstrem (≥10 D),
sedangkan orang yang tidak mempunyai gen ini hanya mengalami miopia
tinggi (6-10 D) dengan sampel merupakan mahasiswa kedokteran tahun
pertama di Universitas Kedokteran Chung Shan, Taiwan. Penelitian di
Australia terhadap anak kembar yang mengalami miopia juga menunjukan
50% faktor genetik mepengaruhi pemanjangan aksis bola mata (Dirani, 2008).
Tingkat pendidikan sering digunakan untuk menghubungkan lamanya
waktu bekerja dalam jarak dekat dengan miopia pada orang-orang yang
berpendidikan


tinggi.

Berdasarkan

penelitian

ini,

orang-orang

yang

berpendidikan tinggi lebih banyak mengalami miopia (Wensor, 2009).
Penelitian cross sectional di Yunani menunjukkan prevalensi miopia yang
meningkat pada orang yang memiliki pendidikan tinggi (Konstantopoulos,
2008). Peneliti di Singapura mengamati bahwa anak yang menghabiskan
waktunya untuk membaca, menonton televisi, bermain video game dan
menggunakan komputer lebih banyak mengalami miopia (Guggenheim,
2007).

Di Indonesia terutama anak-anak remaja yang golongan ekonomi
keluarganya menengah ke atas mempunyai angka kejadian miopia yang
semakin meningkat. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan miopia, salah
satu faktor yang berpengaruh dalam perkembangan miopia adalah aktivitas

3

melihat dekat atau nearwork. Adanya kemajuan teknologi dan telekomunikasi,
seperti televisi, komputer, video game, dan lain-lain, secara langsung maupun
tidak langsung akan meningkatkan aktivitas melihat dekat (Hastirini, 2012).
Peneliti lain mengungkap bahwa prevalensi miopia sekarang ini secara
dominan karena perbedaan lingkungan, bukan karena genetik. Peneliti
Australia membandingkan gaya hidup 124 anak dari etnis Cina yang tinggal di
Sidney, dengan 682 anak dari etnis yang sama di Singapura. Bila
dibandingkan antara anak yang mengalami miopia di Singapura (29%), hanya
3,3% anak-anak di Sidney yang menderita miopia. Sedangkan anak-anak di
Sidney membaca lebih banyak buku tiap minggu dan melakukan aktivitas
dalam jarak dekat lebih lama dari pada anak di Singapura. Dan anak-anak di
Sidney juga menghabiskan waktu di luar rumah lebih lama (13,75 jam per
minggu) dibandingkan dengan anak-anak di Singapura (3,05 jam). Hal ini

adalah faktor yang paling signifikan berhubungan dengan miopia antara kedua
grup (McCredie, 2008).
Mahasiswa kedokteran cenderung mengalami miopia. Penelitian yang
dilakukan di Universitas Nasional Singapura menunjukkan bahwa 89,8%
mahasiswa kedokteran tahun kedua mengalami miopia (Woo, 2004).
Penelitian lain di Fakultas Kedokteran Grant, Norwegia juga menunjukkan
bahwa 78% mahasiswa kedokteran tahun pertama mengalami miopia. Hal ini
mungkin disebabkan oleh mahasiswa kedokteran banyak melakukan kegiatan
membaca buku, sehingga mereka cenderung mengalami miopia. Selain itu,
berdasarkan uraian di atas, orang yang mengalami miopia cenderung
mempunyai IQ yang lebih tinggi daripada populasi umum; begitu pula

4

mahasiswa kedokteran. Oleh karena itu miopia cenderung terjadi pada
mahasiswa kedokteran (Midalfart, 2005)
Dari data di atas, maka penulis ingin mengetahui profil faktor risiko
miopia pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana profil faktor risiko miopia pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui profil faktor risiko miopia pada mahasiswa
fakultas kedokteran UMM.

1.3.2

Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui angka kejadian miopia pada mahasiswa UMM.
b. Untuk mengetahui presentase faktor risiko yaitu genetik, lama dan
jarak aktivitas dengan menggunakan perangkat visual dan aktivitas
membaca dengan kejadian miopia.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1


Akademis
Karya tulis akhir ini diharapkan mampu menjadi suatu bahan
kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya mengenai
miopia di kalangan mahasiswa.

5

1.4.2

Klinis
Dapat mengetahui prosentase faktor risiko terhadap miopia,
sehingga dapat dilakukan pencegahan agar tidak terjadi miopia atau
tidak memperburuk kondisi miopia.

1.4.3

Masyarakat
Memberi informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang
adanya faktor risiko miopia.


KARYA TULIS AKHIR

PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Oleh :
Dorin Fauzi Warman
06020062

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang
23 Agustus 2013

Pembimbing I

dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M

Pembimbing II

dr. Aulia Syavitri Dhamayanti

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes

i

LEMBAR PENGUJIAN


Karya Tulis Akhir oleh Dorin Fauzi Warman ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 23 Agustus 2013

Tim Penguji

dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M,

Ketua

dr. Aulia Syavitri Dhamayanti,

Anggota

dr. Irma Suswati, M.Kes,

Anggota

ii


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan proposal
karya tulis akhir yang berjudul “PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA
MAHASISWA

FAKULTAS

KEDOKTERAN

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG”. Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.

2. dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M selaku pembimbing I atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir
ini.
3. dr. Aulia Syavitri Dhamayanti selaku pembimbing II atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir
ini.
4. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku penguji dalam karya tulis ini.
5. Seluruh staf TU UMM, terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya.

iii

6. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Gusdi Warman dan Ibu Syafrida, Abang Del,
Uda Rio, Uda Yudi, Mas Gun dan Yunia Arisanti tercinta yang selalu
memberikan kasih sayang, do’a, dukungan, semangat, kepercayaan dan
segalanya demi keberhasilan penulis.
7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas bantuan dan motivasinya.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi
semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, Agustus 2013

Penulis

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Kata pertama yang ingin saya ucapkan adalah “Alhamdulillah”, terima kasih Ya
Allah, karena dengan Rahmat dan Kasih-Mu, akhirnya hamba bisa menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
2. Terima kasih kepada Mamaku Hj. Syafrida tercinta atas segala cinta, kasih
sayang, dukungan, kesabaran, perhatian dan doa kepada saya. Segala kata yang
terucap tak kan bisa melukiskan betapa besar kasih mama kepada saya.
Sedikitpun saya tidak bisa membalas apa yang mama berikan.
3. Kepada Papaku H. Gusdi Warman, S.H tercinta, terima kasih atas segala cinta dan
kasih papa. Karena atas dorongan dan motivasi dari papa saya mampu
menyelesaikan tugas akhir ini.
4.

Kepada kakak-kakakku tercinta: Bang Del, Uda Rio, Uda Yudi, Mas Gun, terima
kasih atas segala kasih sayang, dukungan, serta motivasinya. Aku sayang kalian
semua.

5. Kepada kakak-kakak iparku: Kak Nurul, Uni Marini terima kasih atas
dukungannya.
6. Kepada keponakanku tercinta: rima, raesha, dhea, caca, baim, avisa, raeval. Aciak
sayang kalian.
7. Kepada seluruh dosen pengajar FK UMM, terima kasih atas segala bimbingannya
selama ini yang telah sabar membimbing dan memberi ilmu kepada kami
sehingga kelak kami akan menjadi calon-calon dokter yang baik.
8. Seluruh staf TU FK UMM, Pak Yono, Mas Faisal, Mas Didid, Bu Endah, terima
kasih atas semua bantuan dan dukungannya.

v

9. Kepada Santi, terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, kesabarannya, dan
omelan yang membangkitkanku.
10. Kepada sahabatku: Made, Wawan, Zen, Siti, Mierinta.
11. Terima kasih kepada teman-teman FK’06 (yang tersisa) atas kebersamaannya,
berjuang sampai titik darah penghabisan. Moga kita semua menjadi dokter yang
bermanfaat bagi diri pribadi dan orang lain..amiennn... (Maaf kalo ada yang
belum tercantum ya...).

vi

ABSTRAK

Warman, Dorin Fauzi, 2013. Profil Faktor Risiko Miopia Pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran,
Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) dr. Bragastio Sidharta, M.Sc.
Sp.M (II) dr. Aulia Syavitri Dhamayanti.
Latar Belakang: Di Indonesia angka kejadian miopia semakin meningkat.
Mahasiswa kedokteran cenderung mengalami miopia. Miopia dapat disebabkan oleh
faktor keturunan dan kebiasaan penggunaan mata yang tidak semestinya seperti
membaca sambil berbaring, menggunakan perangkat visual berlebihan yang
menyebabkan mata lelah.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui profil faktor risiko miopia.
Metodologi Penelitian: Observasional deskriptif dengan menggunakan kuesioner.
Teknik sampling menggunakan simpel random sampling. Data yang diperoleh diolah
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil dan Pembahasan: Mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga miopia
sebesar 69,4%, hal ini disebabkan faktor dominan autosomal dan resesif x-linked.
Faktor risiko miopia pada kegiatan membaca dengan jarak 30 menit/hari (72,2%), kegiatan membaca sambil berbaring (80,6%),
kegiatan dengan perangkat visual dalam waktu >2 jam/hari (80,6%), jarak 30 min / day (72.2%),
reading while lying down (80.6%), use visual devices within> 2 hours / day (80.6%),
use visual device with a distance 2 jam/hari Terhadap Miopia.............................. ........ 34

4.6

Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game atau play
stations dengan Jarak 2 jam/hari Terhadap Miopia…. ......... 34

4.6

Diagram Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game
atau play stations dengan Jarak