Resolusi suatu array citra berpengaruh pada kualitas citra yang akan ditampilkan. Pada umumnya semakin tinggi suatu array citra maka semakin baik
kualitas citra yang akan ditampilkan. Namun semakin tingginya resolusi suatu array citra maka semakin besar jumlah bit memori yang harus dialokasikan untuk
representasinya. Selain memori utama, pengolahan citra juga memerlukan penyimpanan sekunder yang berfungsi untuk menyimpan data citra yang tidak sedang
diproses. Dengan tersedianya fasilitas storage dalam jumlah yang besar adalah suatu hal yang penting dalam perancangan pemakaian sistem pengolahan citra digital.
Alat peraga merupakan mata rantai terakhir pengolahan citra digital. Fungsi alat peraga pada sistem pengolahan citra adalah untuk mempresentasikan nilai-nilai
numerik yang tersimpan dalam array citra kedalam bentuk yang dapat dimengerti oleh peralatan visual manusia. Untuk peraga citra tidak diperlukan jika outputnya berupa
data numeric atau keputusan, tetapi sangat diperlukan bila output berupa tingkat keabuan. Semakin besar ukuran citra yang dapat diperagakan maka akan semakin
bagus alat peraga citra tersebut. Contoh alat peraga yang akan digunakan adalah tabung sinar katoda cathoda ray tube.
Printer sebagai peralatan peragaan untuk mencetak citra terutama berguna untuk tugas pengolahan citra resolusi rendah. Satu pendekatan sederhana untuk
membangkitkan bentuk keabuan citra langsung pada kertas adalah dengan menggunakan kemampuan dari printer. Tingkat keabuan pada tiap-tiap hasil cetakan
dapat dikontrol dengan nomor dan kepadatan dari tiap karakter pada saat pencetakan [5].
2.4 Peningkatan Mutu Citra
Enhancement citra merupakan segala proses awal yang bertujuan untuk meningkatkan mutu citra baik untuk keperluan menghilangkan gangguan, keperluan interpretasi,
maupun untuk keperluan keindahan, untuk kepentingan analisis citra pada proses ini baik masukan maupun keluaran berbentuk citra [2]. Terdapat beberapa filter pengolah
citra untuk peningkatan mutu citra seperti:
Universitas Sumatera Utara
1. Filter untuk memperbaiki citra.
2. Filter untuk menyunting citra.
3. Filter pergeseran posisi.
2.4.1 Filter Untuk Memperbaiki Citra
Filter untuk memperbaiki citra seperti memperjelas citra yang terlalu terang atau terlalu gelap dan membersihkan citra yang penuh gangguan noise. Setiap gambar
dapat diperbaiki dengan menganalisis dan melihat image histogramnya, dimana image histogramnya adalah grafik yang menunjukkan frekuensi jumlah yang digunakan
suatu nomor warna. Sumbu horizontal dari grafik menunjukkan nomor warna yang dipakai mulai dari 0 hingga 255, dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah titik yang
mempergunakan warna yang bersangkutan.
Terlihat bahwa nomor warna yang lebih kecil dari 70 nomor warna 0-69 cenderung sering digunakan dibandingkan dengan nomor warna yang lebih besar dari
70 yaitu 71-225. Inilah yang mengakibatkan gambar sangat gelap. Cara untuk memperjelas gambar tersebut yaitu dengan penambahan intensitas atau dengan
histogram equalization. Teknik ini adalah teknik memperterang suatu intensitas warna dengan memperhitungkan berapa titik yang mempergunakan warna tersebut. Semakin
banyak titik yang menggunakan suatu intensitas warna, semakin jelas terlihat titik tersebut, karena perbedaan intensitas warna dengan titik lain disekitarnya cenderung
jelas. Pada Gambar 2.3 diperlihatkan suatu image histogram dari citra yang gelap.
Frekuensi warna
64 k- 60 k-
56 k- 52 k-
48 k- 44 k-
40 k- 36 k-
32 k- 28 k-
24 k- 20 k-
16 k- 12 k-
8 k- 4 k-
0 50 100 150 200 250 Nomor Warna di range ini terlihat
tidak pernah dipakai karena pita intensitasnya = 0
Warna 0 terlihat paling sering dipakai karena intensitasnya tinggi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Image Histogram dari suatu gambar yang gelap Filter untuk memperbaiki citra juga dapat digunakan untuk membersihkan
gambar yang terganggu terdapat noise. Noise ini berarti gangguan–gangguan dimana terjadi sewaktu gambar dikirim dari komputer ke komputer lain ataupun saat satelit
mengirimkan foto permukaan bumi ke stasiun bumi. Dengan adanya pengolahan citra maka bintik-bintik noise tersebut dapat hilang.
2.4.2 Filter Untuk Menyunting Citra
Filter penyunting citra banyak dipakai pada pengeditan photo, seperti misalnya menghaluskan gambar, memperbesarmemperkecil citra. Ada beberapa penyunting
citra antara lain adalah: a.
Transparansi filtering b.
Negatif Filtering c.
Mean Filtering d.
Median Filtering e.
Mozaik Filtering dan Modus Filtering
a. Transparansi Filtering