Filter ini merupakan kebalikan dari proses pencucian film. Dimana dari film negatif dibuat menjadi film berwarna. Disini dilakukan proses sebaliknya yaitu dari gambar
berwarna menjadi gambar negatif. Proses pembuatannya adalah untuk gambar yang berwarna harus dibuat dahulu menjadi gambar hitam-putih agar dapat diperoleh
negatifnya. Negatif ini didapat dari hasil perhitungan intensitas warna terhadap warna titik 255 – warna titik. Perhitungan ini dilakukan untuk seluruh titik pada layar dan
hasil perhitungan inilah warna negatif dari titik tersebut. Jika ditinjau dari image histogramnya maka hasil dari negatif filtering ini adalah pencerminan horizontal,
dimana intensitas warna yang berada disebelah kiri pada image histogram gambar asli akan berpindah pada bagian kanan dari image histogram yang merupakan hasil negatif
filter.
c. Mean Filtering Memperhalus gambar
Mean filtering ini adalah filter yang digunakan untuk menghaluskan gambar yang terlalu kasar. Jika filter ini dilakukan pada gambar yang sudah halus, maka hasilnya
gambar tersebut akan semakin kabur. Mean filtering ini biasa disebut “smoothing filter atau blur effect”. Mean filtering ini termasuk jenis spatial filtering yang artinya untuk
memproses sebuah titik, juga mengikut sertakan titik-titik sekitar dalam kalkulasi. Sebenarnya hal ini telah dilakukan pada bagian pembersihan gambar dimana
digunakan titik-titik sekitar noise untuk memperkirakan titik yang akan digunakan untuk mengganti noise tersebut.
d. Median Filtering
Kegunaan filter ini adalah memperhalus gambar tetapi tidak sehalus mem-filtering. Gambar yang dihasilkan terlihat tidak rapi, karena tidak dilakukan proses rata-rata
tetapi dilakukan proses mencari nilai tengah dari titik yang direkam dalam matriks. Nilai tengah dari beberapa nilai dapat dicari sebagai berikut: misalkan ada sejumlah
nilai sebagai berikut : 9, 5, 8, 3, 5, 2, 1, 4, 2 dan untuk mencari nilai tengah, harus mengurutkan nilai-nilai tersebut menjadi 1, 2, 2, 3, 4, 5, 5, 8, 9. Karena ada sembilan
angka maka nilai tengah ialah angka yang berada pada urutan tengah yaitu 92 = 5, yaitu angka 4.
Universitas Sumatera Utara
e. Mozaik Filtering Efek Berkotak-kotak
Filter ini merupakan spatial filtering yang tidak menggunakan mask. Filter ini sangat sering digunakan dalam acara televisi terutama untuk menutupi wajah orang-orang
yang tidak mau wajahnya terlihat dalam televisi misalnya wajah kriminal. Sebenarnya teknik mozaik filtering ini hampir sama dengan teknik mean filtering, hanya saja tidak
semua titik yang diproses melainkan titik setiap kelipatan N dimana N adalah ukuran spatial yang digunakan. Kemudian warna hasilnya tidak dicetakkan sebagai balok
sebesar NxN sehingga efek kotak-kotak muncul pada gambar setelah di-filter. Semakin besar spatial yang digunakan, semakin besar kotak-kotak yang dihasilkan.
f. Modus Filtering Efek Cat Minyak
Modus filtering adalah termasuk jenis spatial filtering yang tidak menggunakan mask. Setelah dilakukan proses perekaman titik-titik sekitar dan titik yang sedang diperiksa
kedalam matriks, dicari warna apa yang paling banyak dipakai dalam tabel warna tersebut. Warna inilah yang akan digunakan sebagai warna titik yang akan diletakkan
pada layar output. Tujuan utama dari filter ini adalah membuat gambar ini menjadi berbintik-bintik seperti dicat dengan cat minyak.
2.4.3 Filter Pergeseran Posisi Position Shifting Filtering
Salah satu proses peningkatan mutu citra yang orientasi prosesnya per citra adalah proses koneksi geometri citra. Jenis penggunaan yang bersifat geometris yang sering
terjadi waktu proses rekaman citra yang dapat berbentuk pergeseran pusat citra dan perubahan orientasi koordinat citra yang sering disebut sebagai skewed. Koneksi
geometris yang sederhana dan sering digunakan untuk mengatasi gangguan-gangguan tersebut diatas adalah proses rotasi citra dan translasi citra yang semuanya termasuk
transformasi dua dimensi.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Aritmetika Module