TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA
STATISTIK DENGAN METODE KORELASI PEARSON
PRODUCT MOMENT
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Iwan Hadi Susanto 06.41010.0279
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
x
ABSTRAKSI ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan... ... 2
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Penelitian ... 5
2.2 Variabel Penelitian ... 6
2.3 Statistika ... 7
2.4 Sampel ... 10
2.5 Analisis Korelasi ... 12
2.6 Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) ... 15
2.7 Pemrogaman VB.Net ... 18
2.8 Rekayasa Perangkat Lunak dengan Metode USDP ... 21
2.9 Analisis dan Perancangan Sistem Menggunakan UML ... 23
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28
(3)
xi
3.1.2 Analisis dan Pemecahan Masalah ... 29
3.2 Metode Pengembangan ... 30
3.3 Perancangan Sistem ... 32
3.3.1 Analisis Spesifikasi Kebutuhan (Functional Requirement).. 32
3.3.2 Domain Model ... 33
3.3.3 Membuat Use Case ... 33
3.3.4 Requirement Review ... 36
3.3.5 Activity Diagram ... 36
3.3.6 Preliminary Design Review... 40
3.3.7 Sequence Diagram ... 40
3.3.8 Critical Design Review ... 46
3.4 Perancangan Interface ... 47
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 52
4.1 Implementasi ... 52
4.2 Pembuatan dan Implementasi Program ... 52
4.3 Kebutuhan Sistem ... 53
4.4 Pengoperasian Program ... 54
4.5 Penjelasan Tampilan pada Aplikasi ... 54
4.6 Evaluasi ... 62
BAB V PENUTUP... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran .. ...67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
(4)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini penelitian telah menjadi kewajiban bagi sebagian besar
pengajar baik pada tingkat pendidikan menengah maupun tingkat perguruan tinggi.
Penelitian tersebut menggunakan data statistik untuk mencari nilai yang
diinginkan, dalam melakukan penelitian dibutuhkan aplikasi yang dapat
membantu untuk melakuan pengolahan data statistik. Aplikasi yang ada sekarang
adalah SPSS (Statistic Product and Service Solution), data statistik berupa sampel dari populasi yang telah terkumpul nantinya akan diolah untuk membantu
mendapatkan suatu keputusan dalam sebuah analisis dalam penelitian.
Permasalahannya adalah masyarakat kesulitan karena belum terbiasa, dan juga
dikarenakan harga aplikasi yang mahal.
Penelitian yang paling sering dilakukan adalah dengan menggunakan
metode analisis Korelasi Pearson Product Moment untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian
(bivariate), berdistribusi normal, dan biasa digunakan untuk data berskala interval
atau rasio. Jenis varian atau variabel ini terdiri dari 1 variabel bebas (independent)
yang biasa disimbolkan dengan X dan 1 variabel terikat (dependent) yang biasa disimbolkan dengan Y.
Berdasarkan penjelasan diatas, para peneliti membutuhkan aplikasi
pengolahan data statistik dan mudah digunakan untuk mendapatkan hasil yang
(5)
kebutuhan peneliti maka penulis akan membuat aplikasi yang dapat menghitung
korelasi antara X dan Y.
Aplikasi tersebut nantinya selain dapat digunakan oleh para peneliti juga
diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
pada Tugas Akhir ini adalah bagaiamana membuat Rancang Bangun Aplikasi
Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.
1.3 Batasan masalah
Setelah pernjelasan diatas maka diperlukan adanya batasan masalah
sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Batasan
masalah terkait dengan perumusan masalah antara lain :
1. Membuat aplikasi berbasis desktop dengan tool VB.NET.
2. Aplikasi hanya melakukan pengolahan data stastik dengan metode analisis
Korelasi Pearson Product Moment.
3. Perhitungan pada aplikasi ini difungsikan hanya untuk mengetahui nilai
koefisien korlasi (r) dan interpretasi dari nilai r tersebut.
1.4 Tujuan
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah menghasilkan Rancang Bangun
Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment sehingga dapat digunakan bagi oleh peneliti dan masyarakat yang membutuhkan.
(6)
1.5 Sistematika penulisan
Penulisan Tugas Akhir (TA) yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment” ini mengacu pada sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan hal – hal yang menjadi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta
keterangan mengenai sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas teori yang mendukung pokok pembahasan
Tugas Akhir antara lain: Statistika; Penelitian; Sampel; Metode
analisis dengan Korelasi Pearson Product Moment; pemrogaman menggunakan vb.net., perancangan dengan UML.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dibahas mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan
dan perancangan aplikasi serta perancangan perangkat lunak dalam
bentuk diagram UML (Unified Modified language), desain
Input/Output dan desain uji coba.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem, berisi
langkah–langkah implementasi dan hasil implementasi, serta evaluasi hasil uji coba sistem untuk mengetahui keberhasilan
aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang
(7)
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari
perancangan dan pembuatan Tugas Akhir ini terkait dengan tujuan
dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan
(8)
5
2.1 Penelitian
Menurut Sugiyono (2013) penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yang berarti penelitian
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis. Rasional
artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara cara yang digunakan
dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. Sistematis artinya,
proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu mempunyai
kriteria tertentu, yaitu harus valid, reliabel, dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan, antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data
yang dilaporkan oleh peneliti. Reliabel menunjukkan derajat konsistensi yaitu
konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Obyektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal aggrement).
Secara umum tujuan penelitian itu meliputi tiga macam yaitu yang
bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan. Secara
umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
(9)
2.2 Variabel Penelitian
Di dalam sebuah penelitian terdapat variabel penelitian yang pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tetang hal tesebut, kemudian ditarik
kesimpulan.
Diterangkan dalam buku Statistika untuk Penelitian (2013:03) bahwa
secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek,
yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau obyek dengan obyek
yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Kemudian oleh Kerlinger (1973)
menyatakan bahwa variabel sebagai suatu konstruk atau sifat yang akan dipelajari
(Kerlinger, 1973). Selanjutnya pada buku yang sama, Kidder (1981) menyatakan
bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Menurut hubungan, maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi:
a. Variabel Independent
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, autocedent
sering disebut juga sebagai variabel bebas. Variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent
(10)
b. Variabel Dependent
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen disebut juga sebagai variabel terikat. Variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
c. Variabel Moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan
antara variabel independent dengan dependent. d. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan dependent, tetapi tidak dapat diamati dan diukur, sebagai penyela/antara yang terletak diantara variabel
independent dan dependent, sehingga variabel independent tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependent.
e. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independent terhadap dependent tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
2.3 Statistika
Menurut Harinaldi (2005) statistika adalah suatu metode ilmiah dalam
mengumpulkan, mengklasifikasi, meringkas, menyajikan, menginterpresentasikan,
dan menganilisis data guna mendukung pengambilan kesimpulan yang valid dan berguna sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang masuk akal.
Dalam pengertian terbatas, terminologi statistik digunakan untuk menyebutkan
(11)
menggambarkan karakteristik suatu sampel. Dalam pengertian ini munculah
istilah-istilah seperti: statistik kendaraan import, statistik pegawai negeri, statistik
kecelakaan lalu-lintas, dan lain-lain.
Menurut Lind, Marchal, Wathen (2008) secara umum, statistika mengacu
pada informasi numerik. Contoh-contohnya meliputi upah awal rata-rata
seseorang lulusan perguruan tinggi, jumlah kematian karena kecanduan alkohol
selama satu tahun. Perubahan Dow Jones Industrial Average dari kemarin hingga
hari ini, dan jumlah home run yang dilakukan tim baseball Chicago Cus selama musim pertandingan 2005. Informasi statistik sering kali dipresentasikan dalam
bentuk grafik. Pelajaran statistika, mempunyai arti yang lebih luas daripada
sekedar mengumpulkan dan menerbitkan informasi numerik. Statistika adalah
ilmu tentang pengumpulan, pengaturan, analisis, dan penafsiran data untuk
membantu proses pengambilan keputusan secara lebih efisien.
Dalam statistik dikenal beberapa jenis data. Data berupa angka disebut
data kuantitatif dan data yang bukan angka, tetapi kata kata, kalimat atau bagan
disebut data kualitatif. Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen
adalah data yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data
dan data eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar. Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut
(12)
dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.
Level pengukuran data akan dijadikan menjadi empat, yaitu nominal,
ordinal, interval, dan rasio. Secara klasifikasi besar akan digolongkan menjadi dua bagian besar data. Tipe nominal dan ordinal termasuk pada data kualitatif (data non metrik), sedangkan interval dan rasio termasuk pada data kuantitatif (data metrik).
Jenis – Jenis statistika 1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistika yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel
atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Penelitian yang tidak menggunakan
sampel, analisisnya akan menggunakan statistik deksriptif. Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk
membuat kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel diambil, maka
statistik yang digunakan adalah statistika deskriptif. Berikut ini contoh dari data statistika deskriptif :
(13)
2. Statistika Inferensial
Statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya
akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat dua
macam statistika inferensial; yaitu statistika parametris dan non-parametris. Statistika parametris digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan, statistika
non-parametris, digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas berdistribusi.
Gambar 2.2 Skema Statistika Inferensial
2.4 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu
(14)
Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Untuk penelitian pada hubungan antar dua variabel maka teknik
sampling yang digunakan ialah pengambilan sampel secara random/acak yang dikenal dengan simple random sampling, dikatakan simple karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi tersebut.
Sugiyono (2013), untuk ukuran sampel untuk penelitian disebutkan oleh
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982:253) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut ini.
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai
negeri-swasta) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi
atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali
dari jumlah variabel yang diteliti.
4. Untuk penelitian ekperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel
masing-masing kelompok antara 10/20.
(Nurudin, dkk, 2014) Sebuah studi simulasi Monte Carlo oleh Smith dan
Wells menunjukkan bahwa ukuran sampel 15 sudah sesuai dengan teorema
limit pusat untuk Distribusi Normal, tetapi untuk Distribusi Bimodal pada
saat ukuran sampel 30 baru sesuai dengan teorema limit pusat. Sedangkan
untuk Distribusi Uniform, ukuran sampel 30 masih belum cocok dijadikan
(15)
y
2.5 Analisis Korelasi
Menurut Sugiyono (2013), analisis korelasi adalah bagian dari ilmu
statistika yang memunyai sembilan macam jenisnya: Korelasi Pearson Product Moment (r) ; Korelasi Ration(y); Korelasi Spearman Rank atau Rhi( rs atau p);
Korelasi Berserial(rb); Korelasi Korelasi Poin Berserial(rpb); Korelasi Phi(0);
Korelasi Tetrachoric(rt); Korelasi Kontigency(C); Korelasi Kendall’s Tau(8).
Menurut Lind, Marchal, Wathen, 2008, analisis korelasi adalah
sekumpulan teknik untuk mengukur hubungan antara dua variabel, gagasan dasar
dari analisis korelasi adalah melaporkan hubungan antara dua variabel. Variabel
X (garis horizontal dalam grafik) dan variabel Y (garis vertikal dalam grafik) dapat menjadi hubungan non-linear, positif atau negatif.
X adalah simbol dari variabel bebas (independent) atau disebut juga variabel prediktor yaitu variabel yang menjadi dasar dari perkiraan atau estimasi,
variabel yang mempengaruhi variabel lain mempunyai sifat berdiri sendiri.
sedangkan Y adalah simbol dari variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang sedang diprediksi atau diperkirakan, variabel yang dipengaruhi beberapa variabel
yang lain mempunyai sifat tidak dapat berdiri sendiri
Berikut ini adalah gambaran hubungan yang terjadi antar dua variabel:
Korelasi Linear Positif Sempurna:
Jika semua titik (X,Y) pada Diagram pencar
mendekati bentuk garis lurus dan jika arah perubahan
kedua variabel sama Jika X naik, Y juga naik. x
(16)
Korelasi Non-linear:
Jika semua titik (X,Y) pada Diagram pencar tidak membentuk garis lurus.
Korelasi Negatif Sempurna:
Jika jika arah perubahan kedua variabel tidak sama
Jika X naik, Y turun.
Untuk lebih dapat memahami tentang analisis korelasi berikut ini ada
sebuah Contoh kasus: Sebuah perusahaan Copier Sales Of America menjual mesin fotokopi untuk bisnis dalam berbagai ukuran di seluruh AS dan Kanada.
Marcy Bancer baru saja dipromosikan menjadi manajer penjualan. Dalam rapat
penjualan yang akan datang, penjual dari seluruh negara bagian akan hadir. Ia
ingin menekankan pada mereka pentingnya melakukan panggilan penjualan
tambahan setiap harinya. Marcy Bancer memutuskan untuk mengumpulkan
beberapa informasi tentang hubungan antara jumlah panggilan penjualan dan
jumlah mesin fotokopi yang terjual. Sebagai manajer Marcy Bancer memilih
secara acak sampel dari 10 penjual dan menentukan jumlah panggilan penjualan
yang mereka lakukan bulan lalu dan jumlah mesin fotokopi yang mereka jual.
Tabel informasi mengenai jumlah mesin fotokopi yang terjual lan dan jumlah
panggilan penjualan dapat dilihat pada tabel 2.1.
x y
x y
(17)
Tabel 2.1 Informasi Penjualan Mesin Fotokopi
Penjual
Jumlah Panggilan Penjualan
Jumlah Mesin Fotokopi yang Terjual
Tom Keller 20 30
Jeff Hall 40 60
Brian Virost 20 40
Greg Fish 30 60
Susan Welch 10 30
Carlos Ramirez 10 40
Rich Niles 20 40
Mike Kiel 20 50
Mark Reynolds 20 30
Soni Jones 30 70
Pengamatan apa yang anda dapat buat tentang hubungan antara jumlah
panggilan penjualan dan jumlah mesin fotokopi yang terjual? Buatlah Diagram
pencar untuk menampilkan informasinya.
Solusi : Berdasarkan informasi tabel, Mary Bancer menduga bahwa terdapat hubungan antara jumlah dari panggilan penjualan dan jumlah mesin yang terjual.
Implikasinya, jumlah mesin fotopi yang terjual berhubungan dengan jumlah
panggilan penjualan yang dilakukan. Ketika jumlah panggilan penjualan
bertambah, terlihat bahwa mesin fotokopi yang terjual juga bertambah. Jumlah
panggilan tersebut disebut variabel x (bebas) dan jumlah mesin yang terjual
(18)
(mesin fotokopi yang terjual) pada sumbu vertikal atau sumbu-Y dan variabel
bebas (jumlah panggilan penjualan) pada sumbu-X. Untuk membuat Diagram
pencar dari informasi penjualan Copiers Sales of America, dimulai dari penjual yang pertama, Tom melakukan 20 panggilan penjualan bulan lalu dan menjual 30
mesin foto kopi, jadi disimbolkan X=20 dan Y=30, dilanjutkan penjual lainnya
yang dapat dilihat pada Diagram pencar di bawah ini.
Gambar 2.3 Diagram Pencar Penjualan Fotokopi
Diagram pencar menunjukkan secara grafis bahwa penjual yang lebih banyak melakukan panggilan cenderung lebih banyak menjual mesin fotokopi.
Adalah beralasan bagi Marcy Bancer, manajer penjualan nasional di Copier Sales
of America, untuk memberitahukan para petugas penjualan bahwa semakin
banyak panggilan penjualan yang mereka lakukan, lebih banyak pula mesin
fotokopi yang dapat mereka harapkan terjual. Meskipun tampak sebuah hubungan
positif antara dua variabel, tidak semua titik terletak pada garis tersebut.
2.6 Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Korelasi Pearson Product Moment atau korelasi PPM merupakan analisis yang populer diantara 9 teknik analisis korelasi. Korelasi ini dikemukakan oleh
Karl Pearson sekitar tahun 1900. Menurut Sugiyono (2013) Korelasi Pearson
(19)
variabel (bivariate) yang berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
Korelasi PPM memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat digunakan, antara lain:
1. Pengambilan sampel dari populasi harus random (acak).
2. Data yang dicari korelasinya harus berskala interval atau rasio.
3. Variasi skor kedua variabel yang akan dicari korelasinya harus sama.
4. Distribusi skor variabel yang dicari korelasinya hendaknya merupakan
distribusi unimodal.
5. Hubungan antara variabel X dan Y hendaknya linier.
Tujuan pada korelasi ini untuk mencari korelasi koefiesien yang
disimbolkan dengan r, kegunaannya adalah untuk mengetahui derajat hubungan dan menyatakan besar sumbangan (kontribusi) dua variabel antara variabel bebas
(independent) yang disimbolkan x dengan variabel terikat (dependent) yang disimbolkan y. Menurut Lind, Marchal, Wathen, 2008, Koefisen Korelasi adalah
sebuah ukuran kekuatan hubungan linier antara dua variabel.
Karakteristik dari koefisien korelasi.
1. Sampel dari koefisien korelasi diidentifikasi oleh huruf r kecil
2. Nilai r menunjukkan arah dan kekuatan dari hubungan linier antara dua
variabel.
(20)
4. Sebuah nilai mendekati 0 menunjukkan sedikit hubungan antarvariabel /
lemah.
5. Sebuah nilai mendekati 1 menunjukkan sebuah arah positif antarvariabel.
6. Sebuah nilai mendekati -1 menunjukkan hubungan kebalikan atau negatif
antarvariabel
Gambar berikut ini menunjukkan kekuatan dan arah dari koefisien korelasi.
-1 -0.50 0 0.50 1
Korelasi negatif Korelasi positif
Gambar 2.4 Kekuatan Dan Arah Koefisien Korelasi
Pedoman arti korelasi (r)
0.00 --- 0.199 sangat rendah Kekuatan Dan Arah Koefisien Korelasi 0.20 --- 0.399 rendah
0.40 --- 0.599 sedang 0.60 --- 0.799 kuat
0.80 --- 1.000 sangat kuat
Rumus Korelasi PPM (1) :
Negatif sempurna Positif
sempurna Tidak ada
korelasi
Negatif kuat
Negatif lemah
Positif lemah
Positif kuat Negatif
sedang Positif
(21)
Dimana:
= Korelasi antara variabel x dengan y
x = , / x bar adalah rata-rata yang didapat dari variabel x
y = , / y bar adalah rata-rata yang didapat dari variabel y
Rumus Korelasi PPM (2) :
n = jumlah data responden / responden
Untuk menentukan nilai koefisien korelasi diperlukan tabel penolong, data
yang sudah dikelompokkan menjadi variabel x dan y dimasukkan ke dalam tabel
tersebut untuk ditemukan , , , , , , .
Hasil yang didapat kemudian di letakkan kedalam rumus korelasi untuk
mendapatkan nilai r, agar dapat untuk di mengerti maka nilai r tersebut perlu ditafsirkan, Untuk contoh ditemukan r = 0,9219, kita dapat melihat bahwa nilai tersebut adalah positif, ada sebuah hubungan langsung antara variabel x dengan
variabel y dan nilai yang mendekati 1 menyimpulkan bahwa ada hubungan yang
kuat.
2.7 Pemrogaman VB.Net
Pada era sebelum tahun 1980-an, program - program masih text-based,
pembuatan program yang inputannya lebih banyak berupa text daripada grafis
atau suara, keyboard adalah alat yang bantu utama untuk menuliskan perintah ke
dalam terminal yang hanya bisa menampilkan teks pada resolusi rendah monitor
(22)
pemrogaman visual, pengguna software tidak perlu lagi menghafal perintah-perintah karena sudah tertulis pada menu software. Pengguna tinggal memilihnya saja menggunakan mouse. Sebagai contoh adalah aplikasi Word, Excell sdb.
Aplikasi pemrogaman visual adalah software yang berguna untuk membuat software dengan antarmuka grafis (graphical user interface/GUI), diantara developer pemrogaman visual adalah Delphi, C++, builder, dan J builder. Sedangkan Basic adalah singkatan dari (Beginner’s All purpose Symbolic
Instruction Code). Sesuai dengan namanya, Basic ditujukan sebagai bahasa yang paling sederhana bagi mereka yang tidak terlalu familiar dengan dunia
pemrogaman. Pada tahun 1991 Microsoft mengeluarkan Visual Basic,
pengembangan dari basic yang berubah dari sisi pembuatan antarmukanya. Visual Basic sampai sekarang adalah pemrogaman terpopuler di dunia, ada 4-8 juta orang
yang menjadi pembuat program VB (Richard Mansfield ,2002).
Pada akhir tahun 1999, tekhnologi .NET diumumkan. Microsoft
memosisikan teknologi tersebut sebagai platform untuk membangun XML Web Services. XML Web Services memungkinkan aplikasi tipe apapun dapat berjalan pada system komputer dengan tipe manapun dan dapat mengambil data yang
tersimpan pada server dengan tipe apapun melalui internet. Visual Basic .NET adalah Visual Basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada
platform .NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual Basic .NET yang berbasis pada obyek dapat berjalan pada sistem komputer apa pun, dan dapat
mengambil data dari server dengan tipe apa pun asalkan terinstal .NET
(23)
Dalam buku Visual Basic.Net Weekend Crash Course karya Richard Mansfield yang diterjemahkan oleh Riyan Leandros (2014), VB.NET mewakili
pergantian mayoritas dalam perintah, sintaks-sintaks, artikulasi dan
elemen-elemen yang lain pada VB. Penandaan dan beberapa persentase elemen-elemen-elemen-elemen
yang lain tetap sama, tapi kebanyakan juga berbeda. Tujuan utama seluruh
Microsoft.NET adalah mengantarkan pembuat program dari sistem operasi
Windows ke Internet. Itulah sebabnya mengapa disebut .NET. Program Internet menghendaki keahilan dan teknik baru.
Dalam prakteknya jika terbiasa dengan VB tradisional, anda akan
merasakan bahwa VB.Net mengandung nilai-nilai seperti C. Berikut ini disajikan
sangat singkat, perbandingan yang singkat, perbandingan yang terbatas sebagai
contoh perubahan mendasar yang perlu anda ketahui:
VB lama VB.Net
File Open File I/O berurutan. Lebih fleksibel; lebih banyak
pembuat program yang mengontrol, lebih
banyak program untuk menulis dan menguji.
Library yang menggambarkan dirinya (sedikit pengualifikasi
yang diminta pembuat
program)
Acuan name space sering diminta. Nilai objek
berulang (VB.Net Print.document1.
DefaultPageSettings as opossed to the VB 6 Printer.Print).
Struktur prosedur sederhana Sintaks prosedur yang lebih kompleks.
(24)
2.8 Rekayasa Perangkat Lunak dengan Metode USDP (Unified Software
Development Process)
Menurut Nugroho, Adi (2010) USDP (Unified Software Development
Process) menurut berbagai literatur yang saya acu, hingga saat ni merupakan metodologi yang paling baik untuk kita gunakan saat bekerja dengan Diagram
-Diagram UML, sebab USDP dikembangkan oleh mereka yang merancang
Diagram –Diagram UML. Seperti yang dikemukakan oleh para penciptanya (Graddy Booch, Ivar Jacobson, dan DR. James Rumbaugh), yang juga perancang
tool UML, USDP memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Use-case Driven, Perangkat lunak yang kelak dihasilkan semestinya bersifat melayani para penggunanya dan sesuai dengan (baca:memenuhi) kebutuhan
dan harapan pengguna.
2. Architecture Centric / Arsitektur sistem, mencerminkan ‘kebutuhan dan
harapan pengguna’ yang terlihat dengan jelas pada definisi-definisi use case, seperti contohnya arsitektur komputer yang digunakan, sistem operasi,
sistem manajemen basis data (DBMS), protokol komunikasi,
komponen-komponen perangkat lunak yang digunakan ulang, serta
kebutuhan-kebutuhan non-fungsional (kinerja, keandalan, dan sebagainya).
3. Iterative and Incremental, pengembangan perangkat lunak komersial biasanya berlanjut selama beberapa bulan atau bahkan tahun, hal tersebut
menjadikan proyek pengembangan perangkat lunak dikerjakan secara
iterative sehingga pada akhirnya menghasilkan perangkat lunak terintegrasi berukuran besar yang terbentuk secara inkremental. Pada umumnya, iterasi
(25)
fungsionalitas sistem yang lebih besar. Agar menjadi efektif, proses
rekayasa perangkat lunak, seharusnya menjadi proses yang dikendalikan
oleh use case (use case driver process) dan berpusat pada arsitektur.
USDP, merupakan proses pengembangan sistem yang berkelanjutan,
dimana masing-masing bagian dilakukan secara iteratif. Model- model yang terdapat dalam USDP antara lain:
1. Model Analisis (Analysis)
Model analysis memiliki 2 kegunaan, yaitu memperhalus dan merinci definisi-definisi masing masing use case.
2. Model Perancangan (Design)
Model perancangan mendefinisikan struktur statis sistem seperti subsistem, kelas-kelas, dan antarmuka dan hubungannya masing-masing dalam
kerangka sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan.
3. Model Implementasi (Implementation)
Model implementasi memuat komponen-komponen (merepresentasikan) kode-kode dalam bahasa pemrogaman tertentu yang dipilih) dan melakukan
pemetaan kelas ke komponen–komponen. 4. ModelDeployment
Modeldeployment mendifinisikan simpul-simpul komputer secara fisik dan melakukan pemetaan masing-masing komponen ke setiap simpul komputer
yang ada.
5. Model pengujian (testing)
Model pengujian mendeskripsikan kasus-kasus dan prosedur-prosedur pengujian yang tujuannya adalah melakukan verifikasi terhadap perangkat
(26)
lunak yang dihasilkan dengan cara melihat dan memastikan apakah
masing-masing use case telah diimplementasikan dengan cara yang sesuai dengan fungsionalitas utama yang tercakup didalamnya.
Namun yang akan diambil dari metode USDP ini adalah model model
yang terdapat pada model analisis dan perancangan yang akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.
2.9 Analisis Dan Perancangan Sistem Menggunakan UML (Unified
Modeling Language)
Dari buku Use case Driven Object Modelling with UML: Theory and Practice, memberikan metode analisa & perancangan yang sangat berguna dalam pembuatan kode program. Buku ini menggunakan metodelogi USDP (Unified Software Development Process dan ditulis oleh analis yang memiliki latar belakang programmer, menjelaskan bahwa dengan metode yang salah, analis
kerap terlihat tdak berguna di mata developer, metode yamg salah juga menyebabkan tim lebih senang membuat kode program terlebih dahulu, baru
kemudian melakukan reverse engineering untuk menghasilkan diagram UML. Dengan kata lain, sistem dibuat tanpa analisis & perancangan, sementara diagram
UML hanya seperti produk sampingan yang hanya menambah ketebalan skripsi
tanpa fungsi yang berarti.
Gambar 2.5 memperlihatkan proses analisis & perancangan sistem
(27)
Gambar 2.5 Analisis Dan Perancangan Dengan Iconix Proses
Proses analisis & perancangan sistem yang terdapat dalam buku Use Case Driven Object Modelling with UML: Theory and Practice, adalah sebagai berikut:
1. Membuat Functional Requirement
Menuliskan apa yang dapat dilakukan oleh sistem, Functional requirement
bersifat tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai dalam perancangan secara
langsung.
2. Membuat Domain Model (sederhana)
Domain model adalah class diagram yang hanya memakai relasi pewarisan (is-a/adalah sebuah) dan agregasi (has-a/memiliki sebuah). Class diagram
ini belum memiliki atribut dan operasi. Nantinya, pada proses selanjutnya,
domain model akan diperbaiki dan dikembangkan menjadi lebih detail. Fungsi dari domain model adalah menyamakan istilah yang akan dipakai pada proses selanjutnya.
(28)
3. Membuat Use Case
Use case mendefinisikan behavioral requierement berdasarkan functional requirement (dan sumber lainnya). Berbeda dari buku analisis yang lain, buku ini menyarankan untuk membuat use case dengan maksimal 2 paragraf, tidak perlu mengikuti template yang detail, karena sebuah use case yang panjang dan detail malah akan dapat memperlambat. Kalimat yang dipakai
use case berupa kalimat aktif, sedangkan kalimat pasif adalah ciri dari
functional requirement. Use case harus mengandung nama pada domain model. Sebuah use case selain memiliki sunny-day scenario, juga memiliki
rainy-day scenarion (apa yang akan terjadi bila sesuatu salah) atau alternatif. 4. RequirementsReview
Pada langkah ini yang dilakukan adalah memastikan kembali bahwa use case & domain model telah dibuat dengan baik. Pelanggan juga perlu dilibatkan untuk memastikan bahwa use case (behavioral requirement) &
functional requirement sesuai dengan yang diharapkan. Karena bagian terpenting dari sebuah sistem bukanlah seberapa menarik tampilan design pattern yang diterapkan di class diagram, tetapi sejauh mana sistem tersebut memberikan profit bagi penggunanya (memenuhi requirements).
5. Activity Diagram
Diagram aktivitas merupakan statediagram khusus, di mana sebagian besar
state adalah aksi dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar sub sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan
(29)
jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Semakin detail Activity Diagram, maka semakin banyak hal yang kurang dari use case dan domain model
yang akan ditemukan, selain itu, terkadang juga ditemukan ada class yang kurang pada domainmodel. Pada tahap ini, domain model perlu diisi dengan atribut.
6. Preliminary Design Review
Kembali lagi seluruh tim melakukan review dan memastikan bahwa semua yang dibuat sesuai dengan requirement. Ini adalah langkah terakhir dimana pelanggan (stakeholder) terlibat, hal ini karena langkah berikutnya melibatkan proses teknikal. Walau demikian, pelanggan boleh memberikan
komentar mengenai tampilan. Setelah langkah ini, tidak ada lagi perubahan
requirement. Bila ingin menambah requirement maka harus membuat
milestone baru dengan kembali ke langkah pertama diatas.
7. Membuat Sequence Diagram
Object oriented pada dasarnya adalah menggabungkan antara data dan operasi ke dalam sebuah entitas. Saat ini,domain model baru berisi data. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah upaya untuk menemukan operasi untuk
domain mode. Caranya adalah dengan memakai sequence diagram. Saat
membuat sequence diagram sertakan juga elemen dalam arsitektur
teknis/framework. Misalkan, penggunaan MVC (Model, View, Controller)
akan menyebabkan ada class baru seperti controller. Tujuan dari sequence diagram adalah menemukan operasi (behavior) untuk setiap class yang ada, bukan menunjukkan step-by-step operasi secara detail.
(30)
8. Critical Design Review
Kembali melakukan review untuk memastikan bahwa tidak ada yang kurang pada sequence diagram. Pastikan bahwa setiap class yang ada telah memiliki atribut dan operasi yang didefinisikan secara lengkap (memiliki
nama, tipe data, parameter, dsb). Getter dan setter tidak perlu ditampilkan karena hanya akan membuat classdiagram terlihat penuh.
(31)
28
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Pada sub bab ini penulis akan menganalisis masalah yang ada dan
menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Penelitian telah menjadi kewajiban bagi sebagian besar pengajar baik
pada tingkat pendidikan menengah maupun tingkat perguruan tinggi. Penelitian
tersebut menggunakan data statistik untuk mencari nilai yang diinginkan.
Penelitian yang dilakukan sering menggunakan metode analisis Korelasi Pearson
Product Moment untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate), berdistribusi normal, dan biasa digunakan untuk data berskala interval atau rasio. Jenis varian atau variabel ini terdiri dari 1 variabel bebas (independent) yang biasa disimbolkan dengan X dan 1 variabel terikat (dependent) yang biasa disimbolkan dengan Y.
Dalam melakukan penelitian dibutuhkan aplikasi yang membantu untuk
melakukan pengolahan data statistik. Aplikasi yang ada sekarang antara lain SPSS
(Statistic Product and Service Solution), data statistik yang telah terkumpul nantinya akan diolah untuk membantu mendapatkan suatu keputusan dalam
sebuah analisis dalam penelitian. Permasalahannya adalah masyarakat kesulitan
karena belum terbiasa, dan juga dikarenakan harga aplikasi yang mahal.
(32)
3.1.2 Analisis dan Pemecahan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas,para peneliti membutuhkan aplikasi
pengolah data statistik dan mudah digunakan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai yang dibutuhkan dan dapat dipertanggung jawabkan. Mengacu dari
kebutuhan peneliti maka penulis akan membuat aplikasi yang dapat menghitung
korelasi antara X dan Y.
Rangkaian kegiatan dalam aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan
Metode Korelasi Pearson Product Moment dapat dilihat dalam blok diagram
dibawah ini :
Gambar 3.1 Blok Diagram Pada Aplikasi
Blok diagram diatas menjelaskan tentang aplikasi yang akan
dikembangkan. Input adalah data yang dibutuhkan agar aplikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, input pada aplikasi ini terdiri dari variabel X, variabel Y. Proses adalah kegiatan mengolah data input yang telah ada, proses pada aplikasi adalah dengan melakukan perhitungan dengan metode korelasi
pearson Product Moment yang berarti data input diolah dengan metode tersebut. Selanjutnya, output adalah hasil keluaran dari proses, berupa hasil nilai korelasi koefisien (r) dan sebuah interpretasi yang memiliki arti proses memberi arti dan signifikasi terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif,
Input:
-Variabel X (bebas) -Variabel Y (terikat)
Proses: Perhitungan dengan metode korelasi pearson Product Moment
Output:
- Hasil korelasi koefisien (r) - Interpretasi
(33)
mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada
(Barnsley & Ellis, 1992).
3.2. Metode Pengembangan
Metode pengembangan perangkat lunak pada Tugas Akhir ini mengacu
pada metodologi USDP (Unified Software Development Prosces), karena menggunakan VB.NET sebagai pemrogaman berbasis objek yang dihubungkan
dengan Sql Server 2008 sebagai tempat untuk membuat database dan
menggunakan UML dalam melakukan analisis dan perancangan. Pengembangan
perangkat lunak pada umumnya didasarkan pada kerangka kerja SDLC (Software Development Life Cycle), begitu juga metode USDP juga mengikuti tahapan-tahapan yang terdefinisi dalam SDLC sepertiyang digambarkan dibawah ini:
Gambar 3.2 SDLC Model Waterfall (Nugroho, Adi, 2010)
Menurut Nugroho, Adi (2010) Segala sesuatu harus memiliki kerangka
kerja; demikian pula dengan langkah-langkah pengembangan sistem/perangkat
lunak. Pada dasarnya kerangka kerja pengembangan sistem/perangkat lunak
semuanya mengikuti kerangka model waterfall.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing tahap:
Perencanaan analisis Perancangan
(34)
1. Perencanaan
Menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’s specification), studi kelayakan (feasibility study), serta penjadwalan pengembangan suatu proyek perangkat lunak. Pada tahap ini mulai digunakan use case diagram untuk menangkap kebutuhan dan harapan para pengguna.
2. Analisis
Tahap untuk mengenali segenap permasalahan yang muncul pada pengguna
dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenali komponen perangkat lunak , objek-objek, dan sebagainya.
3. Perancangan
Mendapatkan solusi permasalahan yang didapat dari tahap analisis. Dalam
tahap ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1) Tahap perancangan yang menekankan
pada platform apa hasil dari tahap analisis kelak akan diimplementasikan. 2) Melakukan penghalusan (refinement) kelas-kelas yang didapat dari tahap analisis serta –jika perlu- menambahkan dan memodifikasi kelas kelas yang akan lebih mengefesienkan dan mengefektifkan perangkat lunak yang akan
dikembangkan.
4. Implementasi
Mengimplementasikan perancangan sistem ke situasi nyata. Disini mulai
berurusan dengan pemelihan perangkat keras dan penyusunan perangkat
lunak aplikasi (pengkodean/coding).
5. Pengujian
Digunakan untuk menentukan apakah perangkat lunak yang telah dibuat
(35)
akan kembali ke tahap-tahap sebelumnya (iteratif). Tujuan lain adalah untuk meminimalisasi cacat program (defect) sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar membantu pengguna saat melakukan aktivitasnya.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem disini akan memberikan gambaran tentang aplikasi
sistem yang akan dibuat dengan menggunakan diagram UML, perancangan
desain yang dibuat mengacu pada metodologi USDP (Unified Software
Development Prosces), antara lain :
1. Analisis Spesifikasi Kebutuhan Sistem (Model Analisis)
2. Perancangan Sistem (Model Perancangan)
3.3.1 Analisis Spesifikasi Kebutuhan (Functional Requirement)
Berikut ini adalah sebuah functional requirement pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.
Aplikasi dapat memproses perhitungan korelasi yang didapat dari data
sampel yang diinputkan pada tabel bantu, yang kemudian disimpan, dan
dicetak sebagai laporan untuk pengguna.
Data sampel pada aplikasi ditentukan sampelnya minimal sejumlah 15
data.
Hasil cetak view report berupa nilai koefisien korelasi (r) dan intepretasi
(36)
nama variabel tabel korelasi
tabel korelasi_m 3.3.2 Domain Model
Domain model pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment mempunyai tiga kelas yang mempunyai relasi pewarisan, yang terdiri kelas nama variabel, kelas korelasi, tabel korelasi_m
Gambar 3.3 Domain Model Pada Aplikasi
3.3.3 Membuat Use case
Kemampuan aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan pengguna dapat
digambarkan dalam use casediagram seperti yang terlihat pada gambar 3.4.. Pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment terdapat hanya satu aktor yaitu pengguna dan terdiri dari 3 use case
antara lain :
1. Menyimpan data. Pada use case ini, memungkinkan aktor pengguna untuk menyimpan proses perhitungan data sampel variabel X dan variabel Y yang
terdapat pada tabel bantu. Proses menyimpan ini dimulai dari membuat
nama variabel pada form menu utama.
2. Merubah data sampel. Pada use case ini, memungkinkan aktor pengguna untuk dapat merubah data sampel yang telah tersimpan di dalam database
(37)
menyimpan data
mencetak view report
merubah data sampel
Pengguna
3. Mencetak view report. Pada use case ini, memungkinkan aktor pengguna untuk mendapatkan sebuah view report tentang hasil perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi dan interpretasi.
Berikut ini gambaran dari use case sistem dari Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.
Gambar 3.4 Use case Sistem Pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi
Pearson Product Moment
Scenario Use Case Diagram :
1. Memyimpan Data a) Basic Scenario
Pengguna mengisi nama variabel sebagai pengganti nama variabel X dan
variabel Y kemudian memilih tombol isi tabel. Sistem akan menampilkan
(38)
dengan batasan minimal dan memilih tombol simpan, sistem akan
menampilkan pesan berhasil disimpan dan memunculkan nilai korelasi
beserta keterangan.
b) Alternate Scenario
Apabila jumlah data sampel yang diisi oleh pengguna kurang dari 15, maka
sistem akan memunculkan pesan jumlah data minimal harus 15.
2. Merubah Data Sampel a) Basic Scenario
Pengguna memilih tombol edit, sistem menampilkan form pencarian, kemudian pengguna mengisi kata kunci berdasarkan kategori. Kemudian
sistem menampilkan daftar histori simpan yang sesuai. Pengguna memilih
data histori dengan memilih tombol pilih. Sistem menampilkan data yang
terpilih dalam bentuk tabel bantu. Pengguna merubah data sampel pada data
bantu dan pilih tombol simpan untuk menyimpan data yang telah dirubah.
Kemudian sistem menampilkan pesan berhasil tersimpan dan memunculkan
nilai korelasi beserta keterangan.
b) Alternate Scenario
Pengguna memilih data histori dalam form pencarian tanpa melakukan memasukkan kata kunci berdasarkan kategori.
3. Mencetak View Report a) Basic Scenario
Pengguna memilih tombol cetak, kemudian sistem akan menampilkan form
view report yang berisi hasil nilai korelasi dan keterangan serta data data yang terdapat pada tabel bantu. Pengguna memilih menu print, Sistem
(39)
menampilkan print view dialog. Pengguna memilih tombol print. Sistem mencetak view report.
b) Aternate Scenario
Pengguna memilih batal pada print view dialog, sistem kembali pada form
view report.
3.3.4 Requirement Review
Use case, Domain model dan functional requirement dipastikan telah dibuat dengan baik sesuai dengan yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan
aplikasi. Maka tahapan selanjutnya adalah menggunakan domain model yang terdapat pada gambar 3.2 dan functional requirement serta use case sebagai gambaran dari bagian-bagian tersebut.
3.3.5 Activity Diagram
Actvity diagram terdapat pada setiap use case. Activity diagram
menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Karena itu activity diagram tidak menggambarkan
behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas
secara umum.
Berikut ini proses activity diagram yang terjadi pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment:
(40)
pengguna memasukkan nama variabel x dan y
pengguna memilih isi tabel
Sistem menampilkan tabel bantu
pengguna mengisi data sampel pada tabel bantu
pengguna memilih tombol simpan
sebanyak 15 data?
sistem menampilkan pesan simpan dan nilai korelasi dan keterangan menampilkan pesan
data kurang dari 15
ya tidak
A. Activity Diagram Menyimpan Data
Gambar 3.5 Activity Diagram Menyimpan Data
Activity Diagram ini menjelaskan aliran aktivitas “Menyimpan Data” pada Aplikasi Pengolahan Data Statistika Dengan Metode Korelasi Pearson
Product Moment yang dimulai dengan pengguna memasukkan nama variabel X dan variabel Y pada form menu utama. Kemudian pengguna memilih tombol isi tabel. Sistem menampilkan tabel bantu untuk diisi oleh pengguna, setelah mengisi
tabel bantu pengguna memilih tombol simpan. Sistem dapat melakukan
penyimpanan apabila data sampel yang diisi minimal sejumlah 15, apabila tidak
sesuai dengan minimal maka sistem menampilkan pesan data kurang dari 15 dan
kembali proses mengisi tabel bantu. Setelah simpan data berhasil maka akan
(41)
pengguna memilih tombol edit
sistem menampilkan form pencarian dan daftar histori korelasi
cari?
Sistem menampilkan daftar yang sesuai pengguna memasukkan kata
kunci berdasar kategori
memilih data histori dengan menekan tombol pilih
sistem menampilkan data histori yang dipilih dalam bentuk tabel bantu
pengguna merubah data sampel pada tabel bantu
pengguna memilih tombol simpan
sistem menampilkan pesan berhasil disimpan dan nilai korelasi dan keterangan ya
tidak
B. Activity Diagram Merubah Data Sampel
Gambar 3.6 Activity Diagram Merubah Data Sampel
Activity Diagram ini menjelaskan aliran aktivitas “Merubah Data
Sampel” pada Aplikasi Pengolahan Data Statistika Dengan Metode Korelasi
Pearson Product Moment yang dimulai dengan pengguna memilih tombol edit, kemudian sistem menampilkan form pencarian. Pengguna dapat melakukan pemilihan data histori secara langsung atau dengan memasukkan kata kunci
berdasarkan kategori. Sistem menampilkan data histori yang terpilih dalam bentuk
tabel bantu. Aktivitas kemudian adalah merubah data sampel pada tabel bantu dan
(42)
Nilai korelasi dan keterangan telah tersimpan dan menampilkan nilai korelasi
pengguna memilih tombol cetak
Sistem menampilkan view report
pilih tombol print
print atau batal menampilkan
print view dialog
mencetak view report
print batal
Setelah simpan data berhasil maka akan menampilkan pesan simpan dan nilai
korelasi dan keterangan.
C. Activity Diagram Mencetak View Report
Gambar 3.7 Activity Diagram Mencetak View Report
Activity Diagram ini menjelaskan aliran aktivitas “Merubah Data
Sampel” pada Aplikasi Pengolahan Data Statistika Dengan Metode Korelasi
Pearson Product Moment yang dimulai dengan state (keadaan) Nilai korelasi dan keterangan telah tersimpan dan menampilkan nilai korelasi. Kemudian pengguna
memilih tombol cetak. Sistem menampilkan form view report yang berisi hasil nilai korelasi dan keterangan serta data data yang terdapat pada tabel bantu.
(43)
print view dialog kepada Pengguna untuk melakukan cetak. Apabila pengguna memilih tombol print maka sistem akan mencetak dan apabila pengguna memilih tombol batal maka sistem akan kembali ke form view report.
Pada tahap activity diagram ini perlu untuk mengisi domain model
dengan atribut. Terjadi penambahan pada domain model yaitu kelas cetak.
Gambar 3.8 Domain Model Dengan Atribut
3.3.6 Preliminary Design Review
Pada saat ini seluruh desain yang telah dibuat telah sesuai dengan
kebutuhan (requirement). Setelah pada tahap ini tidak ada lagi perubahan dalam
requirement. Ini adalah langkah terakhir untuk melakukan penambahan terhadap
requirement, karena langkah berikutnya melibatkan proses teknikal.
3.3.7 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini
(44)
: Pengguna : Pengguna
Form menu utama hitung korelasi Form menu utama
hitung korelasi kontrol hitung korelasi kontrol hitung korelasi tabel korelasi_m tabel korelasi_m tabel korelasi tabel korelasi
isi nama variabel X
simpan data
cek simpan isi nama variabel Y
pilih isi tabel
berhasil disimpan pesan berhasil disimpan
pilih simpan
simpan data isi tabel
get data ()
cek nama variabel buka tabel bantu
tabel bantu isi data sampel
isi data
isi data
cek data nilai x², y², xy
nilai x², y², xy
view nilai korelasi dan keterangan
melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian
diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi ditaruh paling kiri
dari diagram.
A. Sequence Diagram Menyimpan Data
(45)
Gambar 3.9 dapat dijelaskan dengan beberapa penjelasan sebagai berikut.
1. Proses dalam use case diawali ketika seorang pengguna mengisi nama variabel x dan variabe ke dalam obyek form menu utama.
2. Pengguna memilih isi tabel
3. ObyekForm menu utama meneruskan pesan kedalam obyek kontrol untuk
melakukan pemanggilan data kedalam obyek tabel_korelasi
4. Obyek tabel korelasi melakukan cek atas nama variabel dan memerintahkan
sistem untuk membuka tabel bantu.
5. Pengguna mengisi data sampel pada tabel bantu yang terdapat pada obyek
form menu utama
6. Obyek Kontrol menerima pesan isi data dan diteruskan kedalam obyek
korelasi.
7. Obyek korelasi melakukan cek isi data dan memerintahkan sistem untuk
memberikan nilai x², y², dan XY kepada pengguna melalui tabel bantu yang
berada di obyek form menu utama.
8. Pengguna melakukan simpan
9. Obyek Kontrol menerima pesan simpan dan diteruskan ke dalam obyek
korelasi_m
10. Obyek korelasi_m melakukan cek simpan data dan kemudian
memerintahkan sistem untuk menampilkan pesan tersimpan dan
(46)
: Pengguna : Pengguna
Form menu utama hitung korelasi Form menu utama
hitung korelasi form pencarian hitung korelasi form pencarian hitung korelasi kontrol hitung korelasi kontrol hitung korelasi tabel korelasi_m tabel korelasi_m tabel korelasi tabel korelasi pilih edit
buka menu pencarian
pilih data histori isi kata kunci berdasar kategori
pilih data histori buka menu pencarian
get data ()
data historis simpan
data histori simpan
isi kata kunci
get data ()
data historis yang dicari
data historis yang dicari
get data ()
get data ()
data histori yang dipilih
data histori yg dipilih
simpan ubah data
ubah data
get data ()
cek data
nilai x², y², xy
nilai x², y², xy
simpan
get data ()
berhasil disimpan
pesan berhasil disimpan
cek kata kunci
view nilai korelasi dan keterangan
B. Sequence Diagram Merubah Data Sampel
(47)
Gambar 3.10 dapat dijelaskan dengan beberapa penjelasan sebagai berikut.
1. Proses dalam use case diawali ketika pengguna memilih edit pada obyek
Form menu utama
2. Obyek Form pencarian menerima pesan dan membuka menu pencarian
3. Obyek kontrol menerima pesan buka menu pencarian dan diteruskan
kedalam obyek korelasi_m untuk melakukan pemanggilan data
4. Obyek tabel korelasi_m menerima pesan pemanggilan data dan
memerintahkan sistem untuk menampilkan data historis simpan.
5. Pengguna mengisi kata kunci berdasar kategori dalam obyek form pencarian.
6. Obyek kontrol menerima pesan isi kata kunci dan diteruskan kedalam obyek
tabel korelasi_m.
7. Obyek tabel korelasi_m melakukan cek kata kunci dan memerintahkan
sistem untuk menampilkan data historis yang sesuai.
8. Pengguna memilih data histori
9. Obyek kontrol menerima pesan pilih dan diteruskan ke dalam obyek
korelasi_m .
10. Obyek tabel korelasi_m menerima pesan get data kemudian diteruskan ke
dalam tabel korelasi untuk memanggil data.
11. Obyek tabel korelasi memerintahkan sistem untuk menampilkan data histori
yang dipilih dalam bentuk tabel bantu dalam obyek Form Menu utama
12. Pengguna merubah data sampel
13. Proses sebagaimana yang terjadi pada sequence diagram menyimpan data. Proses selesai
(48)
: Pengguna
: Pengguna Form menu utama Form menu utama hitung korelasihitung korelasi kontrol hitung kontrol hitung korelasikorelasi tabel korelasitabel korelasi korelasi_mkorelasi_mtabel tabel hitung korelasihitung korelasiview report view report print view dialog print view dialog hitung korelasihitung korelasi Nilai korelasi dan keterangan telah tersimpan dan
menampilkan nilai korelasi dan keterangan
pilih cetak
cetak
menampilkan view report
pilih print get data() get data ()
pilih menu print
menu print
buka form print view dialog
print get data ()
cetak view report C. Sequence Diagram Mencetak View Report
Gambar 3.11 Sequence Diagram Mencetak View Report
Gambar 3.11 dapat dijelaskan dengan beberapa penjelasan sebagai berikut.
1. Proses dalam use case diawali ketika pengguna memilih cetak pada obyek
Form Menu utama.
2. Obyek kontrol menerima pesan pilih cetak dan meneruskan kedalam obyek
tabel korelasi dan kedalam obyek korelasi_m untuk memanggil data.
3. Obyek kontrol mengirimkan pesan kedalam obyek Vew report untuk
menampilkan view report.
4. Pengguna memilih menu print pada obyek view report.
(49)
6. Obyek kontrol mengirimkan pesan kedama obyek menu print view dialog
untuk menampilkan print view dialog.
7. Pengguna memilih print pada obyek print view dialog
8. Obyek print view dialog mengirim pesan print ke obyek kontrol .
9. Obyek kontrol mengirim pesan get data() kedalam obyek view report untuk melakukan cetak.
10. Obyek view report melakukan cetak view report. Poses selesai
.3.3.8 Critical Design Review
Critical Design Review dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada yang kurang pada sequence diagram. Memastikan bahwa setiap class yang ada telah memiliki atribut dan operasi yang didefinisikan secara lengkap (memiliki
nama, tipe data, parameter, dsb). Sebuah gambaran domain model yang telah lengkap.
(50)
Form login
Form login
ok keluar
Enter Text
Enter Text username
password
3.4 Perancangan Interface
Pembuatan tampilan sangat diperlukan agar pengguna dapat berinteraksi
dengan sistem, sehingga dibutuhkan perancangan secara detail mengenai tampilan
aplikasi. Berikut ini bentuk tampilan interface pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.
3.4.1 Tampilan login
Tampilan form Login adalah tampilan yang pertama kali ditampilkan oleh aplikasi. Form login berisi textbox isian pengguna untuk User name dan
Password, yang diberikan oleh pengembang aplikasi kepada pengguna sebagai aktivasi aplikasi.
Gambar 3.13 Desain Interface Form Login
3.4.2 Tampilan Menu Awal
Tampilan Menu awal yang terlihat pada menu gambar 3.12 terdiri dari
“menu” yang mempunyai submenu item “korelasi’ yang merupakan menu utama
pada aplikasi ini, kemudian sub menu “logout” untuk kembali pada form login ,
dan “keluar”. Tampilan menu awal terjadi setelah pengguna sukses dalam melakukan proses pada form login,
(51)
korelasi
Log out
Menu
keluar
Background
Gambar 3.14 Desain Interface Menu Awal
3.4.3 Tampilan Menu Utama
Tampilan menu utama yang terlihat pada gambar 3.14 terdapat textboxt
untuk variabel X dan variabel Y, kemudian tombol isi tabel, simpan, edit, kembali
dan cetak
Gambar 3.15 Desain Interface Menu Utama
3.4.4 Tampilan Tabel Bantu
Tampilan tabel bantu terjadi setelah pengguna mengisi label x dan label y
(52)
Label x Label y Nilai r keterangan Pencarian
pilih tutup Nilai r penyebut Enter Text
Label x Label y
Enter Text
Enter Text
Isi tabel simpan edit kembali
Label x Label y x² y² xy
keluar cetak
Gambar 3.16 Desain Interface Tabel Bantu
3.4.5 Tampilan Form Pencarian
Tampilan Form Pencarian adalah form yang terjadi setelah proses simpan. Tampilan ini berhubungan dengan database pada aplikasi, terdapat proses pencarian untuk mencari data yang sesuai dengan isian oleh pengguna pada kata
kunci dan kategori.
(53)
ok
Enter Text
Berhasil Disimpan! 3.4.6 Tampilan Message Box
Tampilan Message box pada aplikasi ini adalah bentuk balasan dari sistem pada proses yang telah dilakukan. Message Box pada aplikasi ini antara lain terjadi ketika pengguna berhasil melakukan proses pesan, ketika pengguna salah
memasukkan id login dan ketika pengguna kurang dalam mengisi data sampel
pada tabel bantu.
Gambar 3.18 Desain InterfaceMessage Box Berhasil Disimpan.
Gambar 3.19 Desain Interface Message Box Login Gagal
(54)
Label x Label y
Label x Label y x² y² xy
Hitung Korelasi
(Hasil korelasi)
(Interpretasi)
(Tanggal dicetak)
3.4.7 Tampilan View Report
View report adalah bentuk laporan kepada pengguna atas hasil perhitungan oleh aplikasi. Tampilan view report terjadi ketika pengguna mimilih tombol cetak.
View report dilakukan setelah proses simpan. Merupakan proses output dari aplikasi, yang mempunyai atribut dari data yang telah disimpan antara lain nilai
koefisien korelasi (r), interpretasi dan data sampel populasi pada variabel X dan variabel Y.
(55)
52
4.1 Implementasi
Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan
perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:
Pembuatan dan implementasi program, spesisifikasi kebutuhan aplikasi yang
terdiri dari kebutuhan akan perangkat keras dan perangkat lunak untuk instalasi yang harus dipenuhi sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik, serta
pengoperasian program.
4.2 Pembuatan dan Implementasi Program
Aplikasi ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic.NET 2008
dengan aplikasi tambahan Dev Express 10 dan Crystal Report 10, sedangkan
database engine menggunakan Microsoft SQL Server 2008 dengan aplikasi tambahan EMS Sql Manager versi 3.6.1.. Tahap akhir implementasi program
adalah mencetak hasil perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi untuk
mendapatkan nilai koefisien korelasi (r) dan sebuah interpretasi.
Pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi
Pearson Product Moment ini dapat dilakukan proses: menyimpan data variabel, merubah nama variabel, dan mencetak view report. Pada proses simpan akan menghasilkan nilai koefisien korelasi (r) dan keterangan. Sedangkan proses cetak akan menampilkan view report sebagai bentuk laporan data variabel yang telah tersimpan beserta dengan hasil nilai koefisien korelasi (r) dan hasil interpretasi.
(56)
4.3 Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem aplikasi pengolahan data statistik dengan metode
korelasi Product Moment terdiri dari kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunakdan juga instalasi program dan pengaturan sistem.
4.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Kebutuhan perangkat keras adalah sebuah perangkat yang dibutuhkan
agar dapat menjalankan Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode
Korelasi Pearson Product Moment, antara lain: 1. Processordual core
2. Kapasitas hardisk 500 mb.
3. Memori (RAM) 1Gb.
4. Layar monitor 1280 x 800 pixel
4.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Operating System)
Kebutuhan perangkat lunak adalah suatu program komputer yang
dibutuhkan agar dapat menjalankan Aplikasi Pengolahan Data Statistik Metode
Korelasi Pearson Product Moment, yaitu Microsoft Windows Operating System
(Windows XP 2 & 3, Seluruh versi Windows Vista, Seluruh versi windows 7,
seluruh versi windows 8)
4.3.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem
Pengembangan Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode
Korelasi Pearson Product Moment membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah sebagai berikut:
(57)
1. Instalasi Operating System Microsoft Windows sesuai dengan apa yang telah disebutkan pada kebutuhan perangkat lunak.
2. Instalasi Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.
4.4 Pengoperasian Program
Dalam sub bab ini dijelaskan tahapan pengoperasian program pada
Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment. Penjelasan aplikasi yang dibangun meliputi tampilan aplikasi dan fungi fungsi yang terdapat pada aplikasi pengolahan data statistika dengan metode
korelasi Pearson Product Moment, antara lain fungsi tersebut adalah fungsi isi tabel, simpan, edit, cetak, dan keluar.
Tahap awal dari pengoperasian program adalah membuka aplikasi
pengolahan data statistik dengan metode korelasi PPM.exe, kemudian pengguna
akan dihadapkan dengan Form Login, kode login didapat dari developer program untuk dapat membuka seluruh menu dan menggunakan fungsi pada aplikasi.
Setelah berhasil login pengguna memilih menu korelasi pada menu awal untuk
membuka tampilan Form Menu utama yang terdapat fungsi - fungsi yang akan dijelaskan pada sub bab Penjelasan tampilan pada aplikasi.
4.5 Penjelasan Tampilan pada Aplikasi
4.5.1 Form Menu Awal
Aplikasi pengolahan data statistika dengan metode korelasi Pearson
(58)
setelah login berhasil / aplikasi akan menampilkan form menu awal yang terdiri
dari :
a. Submenu korelasi
b. Logout
c. Keluar aplikasi
Gambar 4.1 Form Login
Form Login digunakan untuk memeriksa User name dan Password
sesuai dengan hak akses yang diberikan. Pengguna harus menekan tombol Ok
sehingga muncul tampilan Form Menuawal seperti gambar 4.3, apabila pengguna
memasukkan User name atau Password yang salah maka sistem akan
memunculkan message box seperti yang terlihat pada gambar 4.2.
(59)
Gambar 4.3 Form Menu Awal
Form Menu awal digunakan untuk memeriksa User name dan Password
sesuai dengan hak akses yang diberikan.
4.5.2 Form Menu Utama
Form Menu utama pada Aplikasi Pengolahan data statistika dengan metode korelasi Pearson Product Moment terdiri dari proses isi tabel yang akan menghasilkan tabel penolong, dan proses simpan untuk melakukan pencarian nilai
koefisien korelasi (r) dan mendapat hasil interpretasi, kemudian hasil tersebut dan data variabel yang telah diinputkan akan disimpan kedalam database. Kemudian
juga terdapat proses edit yang berguna untuk melakukan perubahan pada data
yang telah tersimpan. Proses terakhir dalam menu utama adalah proses cetak view report yang akan memberikan laporan bagi pengguna atas data yang telah tersimpan. Berikut ini tampilan yang terdapat pada menu utama.
(60)
Gambar 4.4 Form Menu Utama
4.5.3 Form Tabel Bantu
Form Tabel bantu ditampilkan setelah pengguna mengisi textbox pada label X dan label Y kemudian memilih tombol isi tabel. Form tabel bantu berfungsi untuk menampung data variabel dan menampilkan hasil hitung x², y²,
dan XY untuk membantu dalam pencarian nilai korelasi koefisien. Berikut ini
tampilan dari form Tabel Bantu.
Gambar 4.5 Form Tabel Bantu
Form tabel bantu digunakan untuk menaruh data dari masing-masing variabel agar pengguna dapat mengetahui nilai dari x², y², dan nilai XY, yang
(61)
membantu dalam proses perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi
(r). Minimal untuk pengisian data sampel pada form tabel bantu adalah 15 sampel sesuai dengan ketentuan teknik sampling menggunakan data berdistribusi normal. Apabila data tersebut tidak dipenuhi maka akan memunculkan message box seperti pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Message Box Gagal Simpan
4.5.4 Form Hasil Koefisien Korelasi (r)
Form Hasil koefiesien korelasi (r) ditampilkan oleh sistem setelah pengguna mengisi data sampel variabel pada form tabel bantu, kemudian pengguna memilih tombol simpan, Proses perhitungan disimpan ke dalam
database aplikasi. Perhitungan korelasi pada aplikasi ini dapat dilakukan apabila
pengguna melakukan pengisian data sampel sejumlah 15 data.
(62)
Gambar 4.7 Form Hasil Koefisien Korelasi (r)
Apabila tombol ok pada message box tersebut disimpan maka akan muncul tampilan yang menunjukkan keterangan dari nilai korelasi tersebut
sebagaimana yang terlihat pada gambar 4.8
Gambar 4.8 Tampilan Keterangan Nilai Korelasi
4.5.5 Form Pencarian
Form Pencarian ditampilkan setelah pengguna memilih tombol edit pada menu utama. Form ini berisi data yang telah di isiikan oleh pengguna dan berhasil disimpan, antara lain: label X, label Y, nilai r, dan keterangan. Pencarian dapat dilakukan berdasarkan kode, label X, label Y, dan nilai r, dengan mengisikan kata kunci kemudian memilih tombol pilih untuk ditampilkan pada Form Menu utama seperti yang terlihat pada gambar 4.9. Form Pencarian digunakan untuk merubah data dari variabel yang telah disimpan, untuk menambah dan menghapus .
(63)
Gambar 4.9 Form Pencarian
Gambar 4.10 Tampilan Pencarian yang Dipilih
4.5.6 Form Cetak
Form Cetak ditampilkan setelah pengguna memilih tombol cetak yang dapat dipilih setelah proses simpan. Form cetak adalah bentuk view report untuk dilaporkan kepada pengguna yang berisi sesuai dengan data yang disimpan terdiri
(64)
dari kode, label x, label y, nilai (r), dan interpretasi, serta tanggal cetak seperti yang terlihat pada gambar 4.11 dan 4.12.
Gambar 4.11 Form Cetak gambar 1
(65)
4.6 Evaluasi
Tahapan evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu: evaluasi hasil uji coba
sistem dan analisis hasil uji coba sistem. Evaluasi hasil uji coba sistem dilakukan
untuk menguji kembali semua tahapan yang sudah dilakukan selama pengujian
berlangsung. Analisis hasil uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan
terhadap hasil-hasil uji coba yang dilakukan terhadap sistem.
4.6.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem
Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan apa yang diharapkan
maka dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap
fitur-fitur utama, uji coba perhitungan dan uji coba validasi pengguna terhadap sistem
dan pengujian terhadap kesesuaian tujuan penggunaan.
A. Uji Coba Form Login
Form Login digunakan untuk melakukan penyeleksian terhadap pengguna yang masuk ke dalam sistem. Apabila pengguna ingin masuk ke dalam
sistem, pengguna harus memasukkan User name dan Password kedalam textbox
yang tersedia. Selanjutnya sistem melakukan seleksi terhadap User name dan
Password yang telah dimasukkan dan kemudian sistem menampilkan menu sesuai dengan hak akses yang diberikan untuk setiap pengguna.
Tabel 4.1 Data Pengguna
No Nama Field Data
1 User name ADMIN
(66)
Tabel 4.2 Pengujian Form Login
Berdasarkan uji coba No 2 pada tabel 4.3 menjelaskan pesan peringatan
apabila terjadi kesalahan dalam input user name dan password. Setiap kesalahan dalam input pengguna maka sistem akan menampilkan pesan “kombinasi user name dan password salah”. Pemberitahuan peringatan ini muncul apabila input
dari data pada form Login tidak sesuai atau kosong. B. Uji Coba pada Form Menu Utama
Proses manipulasi pada form menu utama adalah proses untuk melakukan
perhitungan nilai korelasi koefisien berdasar data yang diinputkan, merubah data
yang telah disimpan, dan mencentak data yang tersimpan. Proses ini bertujuan
untuk mengetahui apakah proses manipulasi data bisa dilakukan melalui aplikasi.
Tabel 4.3 Nama Variabel
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem
1
Deskripsi
Username, password, login yang valid.
Memasukkan data 1 dan data 2
Form Login tertutup dan form menu awal utama aktif
1. Sukses
2. Login Berhasil
3. Tampil Form
Utama
2
Deskripsi
Username, password, login yang tidak valid.
Memasukkan data login
username= admin,
password= asal
Muncul pesan ”kombinasi username dan password salah”
1. Sukses
2. Login tidak
berhasil
3. Muncul pesan yg diharapkan
Label Nama_Variabel
Label x Nilai matematika
(1)
Tabel 4.2 Pengujian Form Login
Berdasarkan uji coba No 2 pada tabel 4.3 menjelaskan pesan peringatan apabila terjadi kesalahan dalam input user name dan password. Setiap kesalahan dalam input pengguna maka sistem akan menampilkan pesan “kombinasi user name dan password salah”. Pemberitahuan peringatan ini muncul apabila input dari data pada form Login tidak sesuai atau kosong.
B. Uji Coba pada Form Menu Utama
Proses manipulasi pada form menu utama adalah proses untuk melakukan perhitungan nilai korelasi koefisien berdasar data yang diinputkan, merubah data yang telah disimpan, dan mencentak data yang tersimpan. Proses ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses manipulasi data bisa dilakukan melalui aplikasi.
Tabel 4.3 Nama Variabel
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem
1 Deskripsi Username, password, login yang valid. Memasukkan data 1 dan data 2
Form Login tertutup dan form menu awal utama aktif
1. Sukses
2. Login Berhasil 3. Tampil Form
Utama
2
Deskripsi Username, password, login yang tidak valid. Memasukkan data login username= admin, password= asal Muncul pesan ”kombinasi username dan password salah”
1. Sukses
2. Login tidak berhasil
3. Muncul pesan yg diharapkan
Label Nama_Variabel Label x Nilai matematika
(2)
64
Tabel 4.4 Hasil Uji Test Form Utama
B. Perbandingan Proses Hitung
Uji perbandingan proses hitung pada Tugas Akhir ini dilakukan dengan menguji kesamaan hasil pengolahan data dengan Microsoft Excel dan hasil perhitungan dengan aplikasi yang telah dibuat.
Tabel 4.5 Contoh Data Sampel. No Biaya promosi Nilai Penjualan
1 20 64
2 16 61
3 34 84
4 23 70
5 27 88
6 32 92
7 18 72
8 22 77
9 15 50
10 18 70
11 20 75
12 20 77
No Tujuan Input Hasil yang
Diharapkan Output Sistem 1. 7Isi data ke
tabel bantu
Memasukkan nama variabel x dan y kemudian menekan tombol isi tabel bantu
Tampilnya
tabel bantu 1. Sukses 2. Menampilkan
tabel bantu
2. 8Merubah data yang di simpan
Memilih tombol edit, memilih data yang disimpan kemudian memilih tombol pilih. Tampilnya form pencarian 1. Sukses 2. Menampilkan data pada tabel bantu 3. Mencetak
laporan hasil perhitungan
Hasil nilai korelasi kemudian dicetak dengan menekan tombol cetak Muncul view report 1.Sukses 2.Menampilkan tampilan view report
(3)
No Biaya promosi Nilai Penjualan
13 18 70
14 35 95
15 15 61
16 17 65
17 27 80
18 30 78
19 30 90
20 20 65
21 23 75
22 12 55
23 17 63
24 25 85
25 30 88
26 30 87
27 15 60
28 18 73
29 27 87
30 25 73
Kemudian dibandingkan dengan perhitungan oleh aplikasi.
(4)
66
Hasil dari perhitungan dengan aplikasi dan hasil pengolahan data dengan Microsoft Excel telah sesuai, hal ini membuktikan bahwa aplikasi yang dibuat sudah benar.
4.6.2 Analisis Hasil Uji Coba Sistem
Hasil dari analisis hasil uji coba sistem pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment adalah berupa kemampuan dan kekurangan sistem.
A. Kemampuan Sistem
1. Sistem dapat melakukan proses perhitungan dengan baik untuk dapat mengetahui nilai koefisien korelasi (r) dan interpretasi.
2. Sistem dapat merubah data yang telah tersimpan dengan melakukan proses pencarian berdasarkan nilai r, nama label x, dan label y.
3. Sistem dapat melakukan proses cetak sebagai laporan kepada pengguna.
B. Kekurangan Sistem
1. Aplikasi tidak dapat digunakan pada platform operasi sistem selain windows.
2. Aplikasi hanya dapat menggunakan input data secara diketik satu persatu.
(5)
67 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil evaluasi Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment telah dapat melakukan proses perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi.
2. Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment telah dapat melakukan proses merubah data yang telah tersimpan.
3. Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment telah dapat memberikan informasi laporan (report) berupa interpretasi data atas hasil pengukuran korelasi.
5.2 Saran
Dalam pengembangannya Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment dapat diajukan beberapa saran, yaitu: 1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan web maupun mobile.
(6)
68
DAFTAR PUSTAKA
Harinaldi, 2005. Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik Dan Sains. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hidayatullah, Priyanto, 2012. Visual Basic.Net Membuat Aplikasi Database Dan Program Kreatif. Bandung: Informatika.
Kurniawan, Albert, 2010. Belajar Mudah SPSS Untuk Pemula, cetakan kedua. Jakarta: MediaKom
Lind, Marcha, & Wathen. Diterjemahkan oleh Chriswan Sungkono, 2008. Teknik-Teknik Statistika Dalam Bisnis Dan Ekonomi Buku 1 dan 2 (edisi 13). Jakarta: Salemba Empat
Mansfield, R., Alih bahasa oleh Leandros, Riyan, 2004. Visual Basic.Net Weekend Crash Course. Jakarta: Gramedia.
Milwan, 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial pada
bab Penelitian Aksi (Action Research).
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/mapu5103/materi4_4.htm. Diakses pada 30 Mei 2014.
Nugroho, Adi, 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: ANDI
Nurudin, Muhammad. Novitasari M, Muhlasah. Kusnandar, Dadan. 2014. Ukuran Sampel Dan Distribusi Sampling Dari Beberapa Variabel Random Kontinu. Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster)
Rosenberg, D & Stephens, M, 2007. Use Case Driven Object Modeling with UML Theory and Practice. New York: Apress.
Sugiyono, 2013. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan kedua puluh tiga. Bandung: Alfabeta.