TA : Pembuatan Game RPG Bertema Cerita Alkitab untuk Anak Berjudul "The Legacy Of David".

(1)

“THE LEGACY OF DAVID”

TUGAS AKHIR

Nama : Gede Nyoto Mulyono NIM : 08.51016.0028

Program Studi : DIV Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

viii

Gede Nyoto Mulyono (2013) DIV Komputer Multimedia Pembimbing: (I) Ir. Hardman Budiardjo, M.Med.Kom., MOS.

(II) Sutikno, S.Kom.

Interaksi sangat berkaitan erat dengan istilah komunikasi. Komunikasi terdiri dari beberapa unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu komunikator (pemberi pesan), komunikan (penerima pesan), pesan dan saluran atau media (Sardiman, 2001: 7). Game merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan sebagai media interaksi.

Di zaman teknologiyang semakin berkembang ini, game merupakan salah satu media yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Game merupakan permainan yang lebih mengacu pada penggunaan media elektronik. Game banyak digemari oleh masyarakat, dari usia muda (anak kecil) sampai usia dewasa.

Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Tway, 1992). Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, company profile, dan media yang lain.

Role Playing Game atau disingkat RPG adalah sebuah permainan dimana

para pemainnya memainkan peran tokoh – tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokoh – tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Dengan tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan ini.

Dalam pembuatan game bergenre RPG ini menggunakan beberapa aplikasi yaitu aplikasi desain dan aplikasi pembuat game bergenre RPG. Aplikasi desain dipakai dalam pembuatan desain seperti karakter, face model, dan mengedit sprite karakter. Sedangkan aplikasi pembuat game bergenre RPG dipakai untuk membuat rancangan game menjadi aplikasi game RPG dengan menggabungkan desain dan konsep yang telah dibuat.


(3)

xi

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Pengertian Game ... 5

2.2 Pengertian Multimedia Interaktif ... 6

2.3 Karakteristik Multimedia Interaktif ... 7

2.4 Pengertian RPG (Role Playing Game) ... 8

2.5 Elemen – elemen penting game RPG... 9

2.6 Attribute pada game RPG... 13


(4)

xii

3.1 Tahap Perencanaan atau Planning ... 19

3.1.1 Metode Pengumpulan Data ... 20

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 21

3.1.3 Teknik Analis Data ... 21

3.2 Tahap Analisa... 23

3.2.1 Studi Eksisting ... 23

3.2.2 Segmenting, Targeting, Positioning ... 29

3.2.3 Analisa Keyword ... 30

3.2.4 Analisa Warna ... 31

3.3 Tahap Perancangan ... 33

3.4 Tahap Publikasi ... 41

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI ... 45

4.1 Desain Karakter ... 46

4.2 Tipografi ... 52

4.3 Implementasi Desain ... 54

4.3.1 Desain Judul Perjuangan Daud ... 54

4.3.2 Desain dan Layout Menu Awal ... 55

4.3.3 Staging Tampilan Utama Game ... 56

4.3.4 Proses Pembuatan Game ... 59


(5)

xiii

4.6 Publikasi ... 73

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 80

BIODATA PENULIS ... 81


(6)

xiv

Gambar 2.1 Spektrum Warna RGB dan Warna Pigme CMY. ... 16

Gambar 2.2 Pembagian Warna Panas dan Dingin ... 17

Gambar 3.1 Diagram alur metode perancangan berdasarkan SDLC ... 20

Gambar 3.2 The Bible Game ... 24

Gambar 3.3 The Bible Game Mini-game 1... 24

Gambar 3.4 The Bible Game Mini-game 2... 25

Gambar 3.5 The Bible Game Mini-game 3... 25

Gambar 3.6 Diagram alur keyword yang digunakan ... 31

Gambar 3.7 Diagram warna Kobayashi ... 32

Gambar 3.8 Diagram alur rancangan aplikasi ... 36

Gambar 3.9 Sketsa konsep karakter David ... 37

Gambar 3.10 Sketsa poster “The Legacy of David” ... 42

Gambar 3.11 Sketsa cover box CD “The Legacy of David” ... 43

Gambar 3.12 Sketsa cover cakram CD “The Legacy of David” ... 44

Gambar 4.1 Diagram alur inti keyword yang digunakan... 45

Gambar 4.2 Diagram warna chart Kobayashi berdasar pada keyword ... 46

Gambar 4.3 Tampilan karakter dan model face David ... 48

Gambar 4.4 Tampilan karakter Goliath ... 49

Gambar 4.5 Tampilan karakter Raja Saul ... 49


(7)

xv

Gambar 4.10 Jenis huruf Sans Serif ... 53

Gambar 4.11 Jenis huruf Grinched ... 54

Gambar 4.12 Tampilan desain judul game RPG “The Legacy of David” ... 54

Gambar 4.13 Tampilan awal “The Legacy of David” ... 56

Gambar 4.14 Screenshot David di padang rumput ... 57

Gambar 4.15 Screenshot David bertemu dengan Sarai ... 58

Gambar 4.16 Screenshot David di kota Israel ... 58

Gambar 4.17 Screenshot David saat bertarung ... 59

Gambar 4.18 Proses pembuatan map pada layer pertama ... 60

Gambar 4.19 Proses pembuatan map pada layer kedua ... 61

Gambar 4.20 Proses pembuatan map pada layer ketiga ... 61

Gambar 4.21 Proses penentuan layer event pada map ... 62

Gambar 4.22 Proses pemberian event pada layer... 63

Gambar 4.23 Proses pemberian objek pada map ... 63

Gambar 4.24 Proses setting status karakter ... 64

Gambar 4.25 Proses setting keahlian profesi karakter ... 65

Gambar 4.26 Proses setting skill pada karakter ... 65

Gambar 4.27 Proses setting items pada game ... 66

Gambar 4.28 Proses setting senjata pada game ... 66


(8)

xvi

Gambar 4.33 Proses penentuan animasi dalam game ... 69

Gambar 4.34 Proses penentuan map tilesets yang dipakai dalam game ... 69

Gambar 4.35 Proses setting sistem dasar dalam game ... 70

Gambar 4.36 Proses pemilihan audio dalam pembuatan game ... 71

Gambar 4.37 Tampilan script editor game “The Legacy of David” ... 73

Gambar 4.38 Poster “The Legacy of David” ... 74

Gambar 4.39 Cover box game RPG “The Legacy of David” ... 74


(9)

xvii

Tabel 1 Tabel analisa SWOT The Bible Game ... 26 Tabel 2 Tabel analisa SWOT CD game RPG “The Legacy of David” ... 28 Tabel 3 Tabel map event dan alur cerita ... 37


(10)

xviii

Lampiran 1 Wawancara ... 82

Lampiran 2 Surat izin melakukan penelitian ... 86

Lampiran 3 Kumpulan sketsa konsep karakter ... 87

Lampiran 4 Plot cerita “The Legacy of David” ... 89


(11)

1 1.1 Latar Belakang

Kegiatan beribadah merupakan kegiatan yang penting dalam mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saat melakukan ibadah tentu kita menginginkan suasana yang tenang dan khidmat. Dalam melaksanakan ibadah ke tempat suci atau tempat beribadah tentu banyak orang tua mengajak anak mereka yang masih kecil. Biasanya akan mengganggu berjalannya ibadah apabila banyak anak yang bermain di tempat beribadah tersebut. Hal ini terjadi karena anak – anak pada umumnya tidak terlalu memahami apa yang dilakukan orang tua mereka yang sedang beribadah. Mereka akan cepat menjadi bosan apabila hanya menunggu. Anak kecil mempunyai kecenderungan akan memilih bermain sendiri ataupun bermain dengan anak – anak jemaat yang lain. Seharusnya anak -anak diberikan sarana media belajar yang menarik agar tidak mengganggu jalannya ibadah. Dengan begitu mereka bisa bermain sambil belajar.

Media mempunyai pengertian umum sebagai alat atau instrumen untuk menyimpan dan menyampaikan data atau informasi. Media semakin berkembang mengikuti perkembangan jaman. Dimana setiap media mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri sehingga membuat media banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Media mempunyai jenis yang cukup banyak. Contoh dari media adalah buku, televisi, radio dan game.


(12)

Game adalah permainan yang lebih mengacu kepada permainan yang menggunakan media elektronik. Game merupakan hiburan berbentuk multimedia yang dibuat agar semenarik mungkin sehingga para penikmat game bisa mendapatkan kepuasan saat bermain. Selain berfungsi sebagai hiburan, game juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Contohnya, dalam suatu game, disisipkan sisi sejarah suatu negara ataupun informasi yang bisa menjadi pengetahuan dan wawasan.

Dengan adanya perkembangan teknologi maka harus dimanfaatkan dengan baik. Solusi yang akan dicari adalah bagaimana agar anak-anak tersebut tidak mengganggu ibadah. Solusi yang dipilih adalah menyediakan media belajar di tempat yang tidak jauh dari lokasi orang tua mereka beribadah. Media yang memberikan pengajaran tentang cerita Alkitab dan tokoh – tokohnya dalam bentuk permainan menarik bagi anak - anak. Media ini dikemas dalam bentuk game dengan genre RPG.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara memperkenalkan alkitab kepada anak-anak melalui game RPG?

2. Bagaimana mengemas game RPG agar menarik bagi anak – anak?


(13)

1.3 Batasan Masalah

Dalam sistem ini, agar tidak meyimpang dari tujuan yang akan dicapai maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Cerita Alkitab yang digunakan hanya satu cerita, bukan seluruhnya. 2. Mengenalkan cerita Alkitab melalui game bergenre RPG.

3. Media yang digunakan akan dikemas dalam bentuk game.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya proyek tugas akhir ini :

1. Bagi anak – anak di gereja

- Mengetahui cerita Alkitab dengan media yang menarik yaitu game RPG. - Mereka bisa bermain sambil belajar seputar cerita Alkitab dan tokoh -

tokohnya. 2. Bagi gereja

- Ibadah yang berlangsung tidak terganggu oleh anak – anak jemaat. - Suasana beribadah bisa menjadi lebih tenang dan khidmat.

3. Mengetahui bagaimana cara pembuatan game dengan genre RPG.

4. Menjadikan game RPG ini sebagai media untuk belajar sekaligus bermain.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh secara umum adalah anak – anak yang mengikuti orang tuanya beribadah tidak akan mengganggu orang tua mereka lagi karena


(14)

mereka menemukan kegiatan lain yang bisa menarik perhatian mereka. Tidak hanya sekedar bermain, namun mereka juga akan mempelajari cerita – cerita Alkitab dengan cara yang menarik.


(15)

5

Interaksi sangat berkaitan erat dengan istilah komunikasi. Komunikasi terdiri dari beberapa unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu komunikator (pemberi pesan), komunikan (penerima pesan), pesan dan saluran atau media (Sardiman, 2001: 7). Game merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan sebagai media interaksi.

2.1 Pengertian Game

Di zaman teknologi yang semakin berkembang ini, game merupakan salah satu media yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Game merupakan permainan yang lebih mengacu pada penggunaan media elektronik. Game banyak digemari oleh masyarakat, dari usia muda (anak kecil) sampai usia dewasa. Game mempunyai definisi dari berbagai ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut David Parlett (1999), game adalah sesuatu yang memiliki “akhir dan cara mencapainya”, artinya ada tujuan, hasil dan serangkaian peraturan untuk mencapai keduanya.

2. Menurut Roger Caillois (2001), seorang sosiolog Perancis, dalam bukunya yang berjudul Man, Play, and Games menyatakan game adalah aktivitas yang mencakup karakteristik berikut:


(16)

b. separate (terpisah) c. uncertain

d. non-productive

e. governed by rules (ada suatu peraturan) f. fictitious (mengandung unsur pura – pura)

3. Menurut Clark C. Abt (1970), game adalah kegiatan yang melibatkan keputusan pemain, berupaya mencapai tujuan dengan “dibatasi oleh konteks tertentu” (misalnya, dibatasi oleh peraturan).

4. Menurut Bernard Suits (2005), game adalah ”upaya sukarela untuk mengatasi rintangan yang tidak perlu”.

5. Menurut Greg Costikyan (2013), game adalah “sebentuk karya seni di mana peserta, yang disebut Pemain / player, membuat keputusan untuk mengelola sumberdaya yang dimilikinya melalui benda di dalam game demi mencapai tujuan”.

6. Menurut Chris Crawford (1984), seorang computer game designer mengemukakan bahwa game, pada intinya adalah sebuah interaktif aktivitas yang berpusat pada suatu pencapaian.

2.2 Pengertian Multimedia Interaktif

Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Tway, 1992). Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang


(17)

tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, company

profile, dan media yang lain.

2.3 Karakteristik Multimedia Interaktif

Sebagai salah satu komponen sistem informasi, pemilihan dan penggunaan multimedia interaktif harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, dan strategi, sehingga media interaktif yang dihasilkan dapat mempermudah user, bukan justru merepotkan user. Karakteristik multimedia interaktif adalah:

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.

2. Bersifat interaktif, memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

4. Memenuhi fungsi memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.


(18)

Linda Tway (1992) berpendapat bahwa terdapat beberapa aspek penting pada perancangan screen (tampilan), terutama informasi yang ditampilkan pada tampilan teratur. Perancangan tampilan harus memperhatikan beberapa hal berikut, diantaranya:

1. Tidak boleh melebihi 3 window pada satu tampilan. 2. Kecepatan yang dimiliki oleh tampilan.

3. Tidak boleh menampilkan banyak teks pada satu tampilan. 4. Tampilan dari awal hingga akhir harus konsisten.

5. Tombol diletakkan sedemikian rupa, sehingga pengguna mudah memahami isi dari tampilan secara keseluruhan.

Perancangan tampilan disebut juga desain visual, yaitu pengaturan penempatan elemen grafik yang digunakan pada interface, termasuk layout secara keseluruhan, menu, desain form, penggunaan warna, coding, dan penempatan tiap bagian informasi.

2.4 Pengertian RPG (Role Playing Game)

Role Playing Game atau disingkat RPG adalah sebuah permainan dimana

para pemainnya memainkan peran tokoh – tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokoh – tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Dengan tetap


(19)

mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan ini.

Dalam sebuah permainan RPG, jarang ada yang “kalah” atau “menang”. Ini membuat permainan RPG berbeda dari jenis permainan papan lainnya seperti Monopoli atau Ular Tangga, permainan kartu, olah raga, dan permainan lainnya. Seperti sebuah novel atau film, permainan RPG mempunyai daya tarik karena permainan – permainan ini mengajak para pemain untuk menggunakan imajinasi mereka. RPG biasa lebih mengarah ke kolaborasi sosial daripada kompetisi. Pada umumnya dalam RPG, para pemain tergabung dalam satu kelompok.

Permainan RPG rata – rata dimainkan seperti sebuah drama radio: ketika seorang pemain “berbicara”, dia berbicara sebagai tokohnya dan ketika si pemain ingin tokohnya melakukan sesuatu yang fisik (seperti menyerang sebuah monster atau membuka sebuah gembok) dia harus menggambarkannya secara lisan.

Ada pula sejenis permainan RPG dimana para pemain bisa melakukan gerakan fisik tokohnya oleh si pemain sendiri. Ini disebut Live Action Role

Playing atau LARP.

2.5 Elemen – Elemen Penting Game RPG

Dalam setiap permainan atau game RPG mempunyai beberapa elemen yang dianggap penting dan harus dipenuhi untuk memenuhi kriteria sebagai game RPG yang bagus. Game RPG yang mempunyai rating bagus biasanya memiliki beberapa elemen penting tersebut. Beberapa elemen ini dapat dianggap sebagai “Undang –Undang Dasar” dalam game RPG, diantaranya adalah:


(20)

1. Cerita dan Quest

Dalam game RPG, cerita dan quest mempunyai peran yang sangat penting untuk menentukan rating game tersebut. Player atau pemain pastinya bermain untuk mengikuti ceritanya. Contohnya pemain memulai petualangan menyelamatkan dunia, menyelamatkan putri yang begitu ceroboh hingga tertangkap orang jahat, atau menghancurkan dunia, semua itu hanya dapat disalurkan melalui cerita yang menarik.

2. Leveling

Leveling sangat berperan dalam game RPG karena dengan menaikkan level

maka tokoh yang dimainkan player akan menjadi semakin kuat. Dan pada umumnya, level yang tinggi sangat berguna untuk melawan Boss atau lawan yang tangguh dalam game tersebut. Walaupun harus diakui leveling merupakan penyita waktu terbesar dalam RPG (terutama JRPG), gamer ternyata mampu menemukan kenikmatan tersendiri dalam aktivitas yang dilihat orang lain yang tidak memainkan RPG tersebut begitu membosankan. 3. Gear atau Equip

Apabila cerita merupakan “otak” dari game, maka gear merupakan “jantung” dari game RPG. Tanpa dilengkapi gear yang keren dan kuat, bermain RPG serasa tanpa dorongan untuk maju. Ambisi untuk mencari gear langka juga menjadi dorongan terbesar pada gamer ketika bermain. Gear sangat berguna untuk meningkatkan status dan memperkuat tokoh player.


(21)

4. Rahasia atau Secret

Rahasia dalam suatu game mempunyai daya tarik tersendiri bagi gamer. Rahasia tersebut bisa berupa ruangan rahasia berisi kotak yang didalamnya terdapat barang langka, dan sebagainya. Menemukan beragam rahasia yang tersimpan dalam RPG, baik itu gear langka, uang, cerita tambahan, bahkan boss rahasia seakan menjadi ambisi para gamer.

5. Pertarungan atau Battle

Pertempuran dalam RPG adalah hal yang tidak bisa dielakkan. Akan tetapi, bertempur melawan monster dalam RPG adalah satu hal yang disukai gamer. Entah itu battle dengan menggunakan konsep Active Time Battle atau Real Time Battle, kesempatan untuk menebas musuh dengan beragam serangan adalah satu elemen yang bisa dibilang membentuk gameplay RPG. Dalam sistem pertempuran juga battle command atau suatu perintah dalam pertarungan antara lain:

1. Attack (menyerang musuh secara normal dengan senjata atau tangan kosong)

2. Defense (posisi bertahan yang akan meredam serangan musuh )

3. Skill (mengeluarkan jurus atau gerakan spesial yang diantaranya terdapat jurus menyerang, jurus penyembuh, dan juga jurus pendukung / buff) 4. Item (menggunakan barang yang ada di kantong inventory player) 6. Musik

RPG yang terpatri dalam ingatan gamer bisa selalu dipastikan memiliki musik indah dan memorable. Harus diakui, kecanggihan teknologi media


(22)

penyimpanan telah merubah cara penyampaian musik dalam RPG. Dari musik yang hanya dimainkan dalam irama Midi 8-bit berubah menjadi orkestra yang megah. Namun, secanggih apapun orkestra yang membawakannya, semua itu tidak ada artinya bila musik tersebut tidak “memorable”.

7. Eksplorasi

Alasan player bermain RPG tentu saja untuk memulai petualangan dan berharap bisa mengeksplorasi dunia dalam RPG yang sedang dimainkan. Itulah sebabnya RPG selalu menyediakan dunia yang luas untuk dijelajahi. Gamer bisa lebih mencintai sebuah game RPG bila mengenal dunianya. Konsep penjelajahan ternyata begitu disukai dan menjadi keharusan dalam RPG.

8. Desain karakter

Desain karakter tentunya sangat menentukan minat player untuk memainkan game tersebut karena sangat tidak mungkin player berminat untuk memainkan game RPG yang semua karakternya dibuat jelek, tidak keren, dan menjijikkan. Bentuk karakter yang keren dan seksi biasanya selalu menjadi teman selama player bertualang di dunia RPG. Hal ini terutama sangat penting dalam JRPG (Japan RPG) yang tidak memberikan fitur perubahan tampilan karakter ketika player menggunakan gear baru. Tampilan visual merupakan pendorong yang kuat dalam RPG. Hal tersebut dikarenakan player akan selalu melihat karakter tersebut selama 40 hingga 80 jam ke depan. Hal


(23)

ini pula yang mendorong beberapa gamer untuk memilih memainkan karakter wanita pada action RPG.

9. Epic Boss

Tidak ada yang lebih mengesankan dibandingkan melawan boss yang keren, kuat, sakti, besar, dan memiliki magic yang dahsyat. Menghadapi boss yang kuat dan epic seakan menjadi tantangan tersendiri bagi gamer. Hal tersebut dapat menjadi sesuatu membanggakan bagi gamer karena tidak semua gamer mampu mengalahkan epic boss tersebut. Bahkan tidak jarang gamer menyombongkannya di depan rekan gamer lain.

10. New Game +

New Game + memang tidak selalu ada pada RPG, terutama yang dibuat pada lima tahun belakangan. Namun, kemampuan untuk kembali bermain dari awal dengan menggunakan gear yang kuat tentu begitu menggiurkan. Akan tetapi, fitur ini tidak selalu membuat game menjadi lebih mudah. Hal tersebut mendukung pemikiran bahwa gamer sejati selalu menyukai tantangan.

2.6 Attribute pada Game RPG

Attribute adalah dasar – dasar yang membentuk kondisi fisik tokoh yang dimainkan seperti kekuatannya, kelincahannya, dan sebagainya. Hal ini sangat penting dan harus ada pada setiap game RPG. Meningkatkan attribute sebesar mungkin merupakan tantangan tersendiri bagi setiap gamer sejati. Beberapa game juga menyediakan item yang dapat meningkatkan attribute. Attribute dasar yang biasanya ada pada game RPG diantara lain adalah:


(24)

1. HP (Hit Point / Health Point)

HP mempunyai pengertian yang sama dengan darah atau nyawa dari karakter. Apabila HP dari karakter yang dimainkan habis atau mencapai angka 0, maka statusnya akan menjadi death atau penalty.

2. SP / MP (Skill Point / Magic Point)

Apabila HP merupakan darah dari karakter, maka SP adalah tenaga dari karakter. SP diperlukan untuk mengeluarkan jurus atau magic dari karakter. Apabila SP habis atau mencapai angka 0, maka karakter tidak dapat mengeluarkan jurus atau magic lagi.

3. STR (Strength)

STR menentukan kekuatan fisik atau serangan dari karakter. Semakin besar STR yang dimiliki, maka semakin besar juga serangan karakter tersebut. 4. DEF (Defense)

DEF menentukan kekuatan bertahan dari karakter. Semakin besar DEF yang dimiliki, maka semakin kecil juga damage yang diterima karakter dari lawan. 5. AGI (Agility)

AGI menentukan kegesitan atau kelincahan dari karakter. Semakin besar AGI yang dimiliki, maka semakin besar kemungkinan karakter untuk menghindar saat diserang oleh lawan. AGI juga menentukan kecepatan bertarung karakter. 6. DEX (Dexterity)

DEX menentukan keakuratan dari karakter. Semakin besar DEX yang dimiliki, maka semakin kecil kemungkinan serangan karakter akan meleset.


(25)

7. INT (Inteligent)

INT menentukan kekuatan magic dan juga berpengaruh pada jumlah SP / MP yang dimiliki. Semakin besar INT yang dimiliki, maka semakin besar juga serangan magic dan semakin tinggi juga jumlah SP / MP karakter tersebut.

2.7 Tipografi

Tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Menurut (Kusrianto, 2010) “Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non-cetak”.Font adalah nama sebuah jenis huruf. Font memiliki gaya seperti miring, tebal, miring-tebal. Font juga memiliki dua jenis, yaitu Serif dan Sans Serif.

Serif jenis huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini disebut counterstroke atau Serif Bracketed. Ciri-ciri utama jenis huruf serif yaitu:

1. Kurva poros yang miring ke kiri. 2. Lengkungan Serif/counterstroke.

3. Ada kontras antara tebal dan tipis garis font. 4. Ada palang/garis horizontal pada font.


(26)

Sans Serif adalah jenis huruf yang memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid.Jenis huruf sans serif lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Ciri-ciri utama jenis huruf san serif yaitu:

1. Garis melengkung berbentuk square/persegi. 2. Ada perbedaan kontras yang halus.

3. Bentuk mendekati penekanan kea rah garis vertical.

2.8 Warna

Warna merupakan sifat cahaya yang dipancarkan. Menurut (Swasty, 2010) warna dibagi menjadi dua, yaitu warna additive dan subtracive. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya atau disebut juga warna spektrum, warna

additive terdiri dari warna merah, hijau, biru, dalam komputer disebut RGB.

Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan, atau biasa disebut pigmen, warna subtractive terdiri dari sian (cyan), magenta, kuning, dalam komputer biasa disebut CMY. Jika warna pigmen dicampur maka menghasilkan warna coklat kehitaman. Spektrum warna RGB dan warna pigmen CMY dapat dilihat pada gambar 2.1.


(27)

Warna subtractive dibagi menjadi empat bagian yaitu: warna primer, warna skunder, warna tersier, warna netral.

Warna juga memiliki sifat, secara garis besar warna memiliki dua kelompok yaitu warna panas dan dingin, dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Pembagian Warna Panas dan Dingin

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat, sementara warna dingin sebaliknya. Menurut (Swasty, 2010) suatu karya seni dinilai memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat didalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

2.9 Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi (bahasa Inggris:software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.


(28)

Dalam pembuatan game bergenre RPG ini menggunakan beberapa aplikasi yaitu aplikasi desain dan aplikasi pembuat game bergenre RPG. Aplikasi desain dipakai dalam pembuatan desain seperti karakter, face model, dan mengedit sprite karakter. Sedangkan aplikasi pembuat game bergenre RPG dipakai untuk membuat rancangan game menjadi aplikasi game RPG dengan menggabungkan desain dan konsep yang telah dibuat.-


(29)

19

Laporan tugas akhir pada Bab III ini, menjelaskan tentang metodologi dan perancangan karya dalam proses pembuatan game RPG bertema cerita alkitab dengan judul “The Legacy of David”. Pada Bab ini terdapat penjelasan konsep

atau pokok pikiran utama yang menjadi dasar rancangan karya yang akan dibuat. Metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan game RPG ini dilakukan berdasarkan SDLC (System Development Life Cycle) dimana SDLC didefinisikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh analis sistem, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. Tahapan-tahapan yang digunakan dalam SDLC diantara adalah planning atau perencanaan, analisa, desain, implementasi (build and coding), pengujuan (testing), dan pemeliharaan (maintenance).

3.1 Tahap Perencanaan atau Planning

Untuk menghasilkan karya game RPG yang tepat guna, diperlukan perencanaan matang yaitu dengan melakukan studi kelayakan tentang metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Studi kelayakan yang dilakukan diantaranya adalah metode pengumpulan data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.


(30)

3.1.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi dan membuat alur perancangan yang akan dilaksanakan, agar dalam proses pencarian data tidak terjadi penyimpangan dalam mengemukakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam tahap ini, rancangan perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan tugas akhir ini dapat dilihat dalam diagram metodelogi perancangan berdasarkan metode SDLC berikut ini:

Gambar 3.1 Diagram alur metode perancangan berdasarkan SDLC Karakter anak


(31)

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam kegiatan pembuatan game RPG ini menggunakan data berkala (time service) dalam periode tahunan, selama 22 (dua puluh dua) tahun. Dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2011. Teknik pengumpulan data dalam pembuatan game RPG ini dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu: studi pustaka, wawancara, dan observasi.

1. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data dari perpustakaan yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku literatur, majalah, artikel internet, dan informasi lainnya sebagai bahan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam pembuatan game RPG ini.

2. Wawancara, mencari data dengan cara melakukan tanya jawab pada pihak terkait atau narasumber, yang mempunyai wewenang atas data-data yang berhubungan dengan objek penelitian.

3. Observasi, pada tahap ini diadakan kegiatan pengamatan mengenai tingkah laku anak pada saat kegiatan beribadah.

3.1.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada proses pembuatan game RPG ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode pembahasan yang menganalisis serta membahas permasalahan dalam bentuk kalimat atau kata-kata yang kemudian dilakukan analisis guna mendapat kesimpulan. Menggunakan metode kualitatif karena data kualitatif bersifat induktif. Artinya, suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dikembangkan sesuai dengan pola tertentu untuk menjadi


(32)

hipotesis. Teknik analisis data penelitian kualitatif dalam proses pembuatan game RPG ini dilakukan dalam tiga tahap berikut, diantaranya adalah analisis data sebelum di lapangan, analisis data di lapangan, dan analisis data selesai di lapangan.

1. Analisis data sebelum di lapangan, dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian pada tahap ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah melakukan penelitian di lapangan. 2. Analisis data di lapangan, pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan

mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara dengan guru sekolah minggu GPDI Maranatha Sidoarjo serta observasi secara langsung di rumah ibadah. Pada tahap ini, wawancara dilakukan sampai peneliti memperoleh data mengenai pentingnya sarana atau media yang bisa membantu anak untuk bermain dan belajar tanpa mengganggu orang tua mereka yang sedang beribadah.

3. Analisis data setelah di lapangan, pada tahap ini, dilakukan kajian-kajian atas data yang telah diperoleh untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari objek penelitian atau situasi. Proses selanjutnya adalah menyusun dan menentukan hipotesa ataupun kesimpulan hingga dapat menentukan tema yang akan dihasilkan.


(33)

3.2 Tahap Analisa

Tujuan dari analisa sistem adalah untuk menentukan masalah dalam upaya memperbaiki sistem. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya analisa sistem, maka permasalahan yang ada akan dapat teratasi dan menghasilkan suatu sistem yang sempurna.

3.2.1 Studi Eksisting

Dalam perancangan karya tugas akhir ini, dilakukan proses studi eksisting, yaitu kegiatan menelusuri dan mengamati dengan seksama media pembelajaran yang sudah ada sebelumnya. Objek yang digunakan sebagai studi eksisting bisa dianggap sebagai kompetitor tidak langsung bagi media pembelajaran interaktif yang akan diproduksi. Kegiatan ini bermanfaat agar dalam proses pembuatan media pembelajaran interaktif atau karya multimedia lain, dapat menghasilkan suatu karya yang sempurna, karena telah mempelajari kelebihan, kekurangan, kesempatan dan ancaman (SWOT) media pembelajaran yang sebelumnya telah ada di masyarakat.

Media pembelajaran yang menjadi studi eksisting dalam pembuatan game RPG ini adalah The Bible Game. The Bible Game merupakan game yang di kembangkan oleh Crave Entertainment yang di rilis untuk konsol.


(34)

Gambar 3.2 The Bible Game


(35)

Gambar 3.4 The Bible Game Mini-game 2

Gambar 3.5 The Bible Game Mini-game 3

Hasil analisa SWOT yang diperoleh dari The Bible Game dijabarkan pada tabel 3.1.


(36)

Tabel 3.1 Tabel analisa SWOT The Bible Game

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) a. Animasi menggunakan 3 dimensi

(3D).

b. Terdapat tokoh animasi.

c. Terdapat beberapa mini-games sebagai pilihan permainan.

d. Terdapat beberapa pilihan cerita sesuai dengan pilihan player. e. Menggunakan bahasa Inggris

sebagai bahasa utama sehingga dapat dimainkan secara global.

a. Melanggar etika umat beragama karena menggunakan Alkitab sebagai senjata untuk memukul. b. Terlalu banyak animasi

background yang tidak perlu,

menurut prinsip koherensi (Richard E. Mayer, 2001). c. Cerita yang disajikan tidak

sepenuhnya berasal dari cerita asli Alkitab.

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) a. Dunia pendidikan di Indonesia

yang terus berkembang menjadikan permainan ini dapat terus mengembangkan potensi pasar.

a. Sudah dikenal secara online. b. Bahasa yang dipakai tidak

terlalu dipahami oleh anak – anak.

c. Memiliki banyak variasi pembahasan.

Setelah melakukan analisa dan kajian pada game RPG yang sudah diproduksi dan yang sudah beredar di masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pembuatan


(37)

game RPG berjudul “The Legacy of David” yang diproduksi nanti akan berdasarkan pada beberapa poin berikut ini:

1. Permainan disesuaikan dengan pembahasan.

2. Karakter 2 dimensi, dengan mengambil tokoh seorang anak muda bernama Daud yang pemberani dan takut akan Tuhan.

3. Materi yang akan disajikan fokus pada 1 cerita Alkitab.

4. Permainan akan disertai dengan pilihan – pilihan sesuai dengan karakteristik player yang akan mempengaruhi formasi anggota team.

Tabel 3.2 adalah tabel analisa SWOT pembuatan game RPG yang akan dibuat:


(38)

Tabel 3.2 Tabel analisa SWOT game RPG “The Legacy of David”

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) a. Tampilan yang interaktif

b. Aplikasi permainan mudah dipahami

c. Dapat mempelajari cerita alkitab sekaligus bermain d. Menggunakan bahasa

Inggris sebagai bahasa utama

a. Media pembelajaran interaktif yang masih belum teruji

b. Desain permainan interaktif yang sederhana

dibandingkan desain permainan konsol terbaru

Peluang (Opportunity) Strategi SO Strategi WO

a. Menarik minat user b. Belum banyak produk

sejenis di pasaran

a. Tampilannya yang interaktif dan mudah dipahami dapat menarik minat user

b. Bisa dijadikan sebagai media penunjang belajar anak – anak sekolah minggu.

a. Kesempatan untuk membuktikan game sebagai media belajar dan bermain terbaik b. Alur interaktif yang

sederhana dapat membantu anak untuk lebih fokus dalam belajar

Ancaman (Threat) Strategi ST Strategi WT

a. Persaingan dengan produk sejenis lainnya yang telah beredar

a. Memberikan tampilan yang lebih interaktif, sehingga dapat bersaing

a. Desain aplikasi yang sederhana dapat meningkatkan daya Faktor

Internal

Faktor Eksternal


(39)

dengan produk sejenis lainnya

b. Mengikuti interface permainan saat ini.

saing dengan produk sejenis lainnya

3.2.2 Segmenting, Targeting, Positioning

Pembagian segmentasi, target audien dan posisi produk sangat diperhatikan agar produk yang akan dihasilkan bisa sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar, yang secara tidak langsung dapat membuat produk lebih efisien dalam proses distribusi. Pembagian STP pada game RPG ini dibagi dalam dua segmen, yaitu segmentasi secara demografis dan geografis.

1. Demografis:

a. Usia = 4– 10 Tahun.

b. Jenis kelamin = Laki – laki, perempuan. c. Ukuran keluarga = 3+

2. Geografis:

a. Daerah = Perkotaan. b. Kepadatan = Kota (pusat)

3. Target utama audien media permainan interaktif ini yaitu anak – anak TK dan sekolah dasar yang masih mengikuti sekolah minggu sehingga membutuhkan pengenalan pada cerita alkitab ataupun tokohnya.

4. Positioning, media permainan interaktif ini dapat membuat anak – anak sekolah minggu menjadi lebih mengerti tentang tokoh alkitab dan juga ceritanya dalam kemasan permainan interaktif sehingga anak – anak tidak


(40)

akan merasa bosan dalam proses pengenalan tersebut. Karena dalam game RPG ini pengenalan dan cerita suatu tokoh alkitab disajikan dan dikemas seperti sebuah permainan atau game.

3.2.3 Analisa Keyword

Sebelum melakukan langkah-langkah produksi yang lain, tahap selanjutnya adalah melakukan kajian dan analisa keyword yang digunakan sebagai acuan desain yang akan diterapkan dalam game RPG. Hasil akhir keyword diperoleh berdasarkan kajian STP yang telah ditentukan sebelumnya. Diagram alur keyword game RPG berjudul “The Legacy of David”, dijabarkan dalam gambar 3.6.


(41)

Gambar 3.6 Diagram alur keyword yang digunakan

3.2.4 Analisa Warna

Berdasarkan warna–warna pada color chart kobayashi, warna yang sesuai dengan keyword yang dibutuhkan mengarah pada daerah provocative, gorgeous.

Gorgeus mewakili perancangan ini dengan dominan pendekatan pada warna

Mobile Kota besar Gaya hidup Praktis Ramai Maju Keren Aktif Usia 5-10 tahun Tenang Hierarkis Kreatif Teliti Logis Semangat Teknologi Pusat Kota Integratif Giat Ingin tahu Dinamis Sibuk Pekerjaan Kongrit

Elegant Kelas sosial menengah Luxurious Brilian Gorgeous


(42)

cokelat. Adapun warna – warna pada perancangan ini adalah cokelat dan hitam. Menurut Sulasmi Darmaprawira (2002:38) dengan bukunya yang berjudul “WARNA Teori dan Kreativitas Penggunaannya”, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Warna cokelat mewakili sifat hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, tenang, sentosa, dan rendah hati.

2. Warna hitam mewakili sifat kuat, duka cita, resmi, kematian, keahlian, dan tidak menentu.

Diagram warna menurut Kobayashi dapat dilihat pada gambar 3.7.


(43)

Warna dengan sifat provokatif juga disertakan dalam desain yang akan diterapkan karena warna ini memiliki hubungan yang erat dengan sifat gorgeous. Sifat provocative sangat diperlukan dalam proses belajar anak, agar anak menjadi lebih termotivasi untuk terus belajar menggali ilmu serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

3.3 Tahap Perancangan

Tahap perancangan merupakan salah satu tahapan yang penting dalam pembuatan suatu karya multimedia. Pada tahap ini, terdapat beberapa teknis perancangan yang diperlukan untuk menerjemahkan metode perancangan yang telah dibuat. Teknis perancangan yang diperlukan, diantaranya adalah ide, konsep, sinopsis, dan alur perancangan aplikasi.

1. Ide awal dalam pembuatan media game RPG ini terdorong akibat kurangnya minat anak – anak sekolah minggu akan pengenalan tokoh agama atau alkitab yang ada. Hampir setiap mengunjungi rumah ibadah ketika datang bersama orang tua mereka, anak – anak kerap sekali hanya berkumpul bersama teman – teman sebayanya di dalam gereja dan setelah itu bermain bersama sehingga menimbulkan kegaduhan saat ibadah berlangsung. Hal ini menyebabkan efek yang negatif, karena orang tua tidak dapat beribadah dengan khidmat, sedangkan anak – anak hanya datang untuk bermain tanpa termotivasi untuk mengikuti atau mendengar khotbah sehingga mereka pun kurang memahami cerita dan tokoh – tokoh yang ada dalam alkitab.


(44)

Melihat kenyataan yang menyedihkan tersebut, diperlukan suatu media belajar dan pengenalan bagi anak – anak agar mereka bisa mengenal cerita dan tokoh alkitab sejak dini. Media belajar yang interaktif dan menarik, dapat membuat anak di masa sekolah minggu menjadi lebih senang dan tertarik untuk belajar mengenal alkitab, cerita – cerita penting di dalamnya, tokoh – tokoh agama, dan juga hal – hal positif yang dapat diambil dari kisar – kisah tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut, terciptalah ide untuk membuat media belajar interaktif pengenalan cerita dan tokoh alkitab bagi siswa sekolah minggu dalam bentuk game RPG.

2. Konsep game RPG ini dibuat berlandaskan pada karakteristik multimedia Linda Tway (1992) dan 12 prinsip pembelajaran multimedia Richard E. Mayer dalam buku yang berjudul Multimedia Learning (2001). Konsep game RPG berjudul “The Legacy of David” ini adalah sebagai berikut:

a. Tidak menampilkan banyak teks pada satu tampilan.

b. Lebih mengutamakan narasi karakter, gambar dan permainan. c. Desain serta model lingkungan yang konsisten dan dinamis.

d. Karakter utama bernama Daud yang berjuang melawan tentara Filistin karena melecehkan nama Tuhan.

e. Game RPG ini dibuat dalam bentuk petualangan. Daud akan berdialog, berpetualang melewati gurun dan goa, menemui permasalahan dan memecahkannya, dan akhirnya akan melawan Goliath sebagai musuh yang tangguh.


(45)

f. Dalam permainan ini, player akan dihadapkan pilihan yang akan berpengaruh pada formasi anggota team yang akan ikut berjuang bersama player dalam petualangan tersebut.

3. Gambaran alur cerita game RPG “The Legacy of David” adalah sebagai berikut:

a. Pada suatu pagi, Daud diminta ayahnya untuk membawakan makanan dan roti untuk kedelapan kakak Daud di istana. Saudara – saudara Daud pada waktu itu bekerja sebagai tentara Israel akan melawan tentara Filistin. Saat itu juga dijelaskan bahwa Raja Saul adalah pemimpin kaum Israel. Daud akan melewati padang gurun dan menyelesaikan beberapa masalah yang ada saat perjalanan hingga mencapai istana. Dalam perjalanannya, Daud juga akan bertemu dengan beberapa tokoh fiksi yang nantinya dapat bergabung dengan tim. Saat di istana, Daud menerima kabar bahwa tentara Israel telah maju berperang dengan tentara Filistin sehingga dia langsung bergegas menuju medan pertempuran.

b. Setiba Daud di medan pertempuran, ia mencari kakak – kakaknya dalam barisan perang. Goliath sang raksasa andalan Filistin tampil untuk mencemooh orang Israel dan Tuhannya. Daud marah mendengarnya dan menantang Goliath karena dia telah mencemooh nama Tuhan. Goliath hanya tertawa dan menerima tantangannya karena dia mengira Daud adalah lawan yang lemah.


(46)

4. Alur rancangan aplikasi interaktif yang akan diimplementasikan yaitu ketika

file project dibuka pertama kali maka yang muncul pertama kali ada image

yang menjadi title screen utama. Kemudian terdapat menu yang dapat dipilih oleh player. Adapun untuk lebih jelasnya digambarkan dalam diagram alur pada gambar 3.8.

Menu

Gambar 3.8 Diagram alur rancangan aplikasi

5. Tahap rancangan karya dalam masa pra-produksi pembuatan karya multimedia sangat penting karena berisi konsep, gambaran dan alur cerita yang akan dibuat, sehingga memberikan kemudahan dalam proses produksi. Sketsa karakter yang dibuat dapat dilihat pada gambar 3.9.

Menu

Mode

New Game Continue

Exit

Permainan

Ending


(47)

Gambar 3.9 Sketsa konsep karakter David

Perancangan karya game RPG “The Legacy of David” ini dijabarkan dalam bentuk penggalan beberapa map event dan alur cerita pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Tabel map event dan alur cerita

Pada map ini akan terlihat bahwa David (Daud dalam bahasa Inggris) telah menyelesaikan tugasnya yaitu menggembalakan domba ayahnya. Dia bersiap untuk pulang.


(48)

Pada map ini akan terlihat bahwa Jesse (Isai dalam bahasa Inggris) akan meminta tolong kepada David untuk mengantarkan makanan untuk saudara – saudaranya di medan perang.

Pada map ini

memperlihatkan pertemuan David dengan salah satu tokoh fiksi bernama Sarai

yang mempunyai

permasalahan. Pemain akan di berikan pilihan untuk menolongnya atau tidak.

Pada map ini David dihadang oleh sekelompok perompak gurun. Pemain harus melawan dan memenangkan pertarungan untuk melanjutkan


(49)

permainan.

Pada map ini

menggambarkan keadaan kota Israel tempat King Saul (Raja Saul dalam bahasa Inggris) bernaung. Akan ada beberapa permasalahan yang akan di jumpai David di kota ini. Pada map ini menunjukkan keadaan dalam istana King Saul. David akan berjumpa dengan saudaranya, dan juga mendapati bahwa saudaranya sedang dalam keadaan bertugas. Pada map ini juga terlihat bahwa David bertemu dengan Caleb dan ingin menolongnya untuk menyelamatkan


(50)

Pada map ini terlihat bahwa sahabat Caleb ternyata diculik oleh para perompak dan bersembunyi dalam goa.

Pada map ini akan terlihat

user berhasil

menyelamatkan sahabat Caleb. Cerita akan berlanjut mengenai King Saul dan pasukannya yang maju berperang melawan tentara Filistin.

Map ini menunjukkan medan pertempuran tentara Israel dengan tentara Filistin. Goliath akan menantang pasukan Israel di sini dan David akan menjawab tantangannya.


(51)

3.4 Tahap Publikasi

Tahap publikasi merupakan tahap perancangan kemasan atau packaging yang digunakan sebagai sarana promosi. Desain dan konten yang terdapat pada kemasan CD game RPG harus memberikan informasi yang jelas tentang apa saja kandungan yang terdapat pada CD game tersebut, serta dapat membuat konsumen penasaran tentang isi dan model pembelajaran dan permainan yang disajikan, sehingga game RPG yang diproduksi bisa dikenal, menarik minat konsumen dan Map ini akan terlihat apabila user berhasil mengalahkan Goliath. David menjadi pahlawan kaum Israel.

Map ini menunjukkan akhir dari cerita “The Legacy of David”. David akan diberikan imbalan oleh King Saul, namun dibalik semua itu King Saul mempunyai rencana jahat karena takut David akan merebut tahtanya.


(52)

diterima oleh masyarakat luas. Tahap publikasi pada game RPG “The Legacy of David” meliputi perancangan poster, cover box CD, dan cover cakram CD.

1. Poster.

a. Konsep desain poster yang digunakan bersifat sederhana, yaitu menampilkan karakter utama yang terdapat pada game, yaitu gambar setengah badan David yang terlihat face-to-face dengan Goliath. Background akan dibuat sesuai dengan medan perang yang ada dalam game. Perbedaan fisik David dengan Goliath menggambarkan bahwa game RPG ini akan berisi tentang perjuangan David yang masih muda dan berbadan kecil melawan raksasa andalan Filistin yaitu Goliath. Gambaran tersebut juga mempunyai makna bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil apabila Tuhan bertindak.

b. Sketsa poster CD game RPG “The Legacy of David” dapat dilihat pada gambar 3.10.


(53)

2. Cover box CD.

a. Konsep desain bagian depan cover box CD dibuat sama dengan konsep pada desain poster. Konsep desain cover box CD bagian belakang adalah beberapa kumpulan gambar screenshot dalam game. Dengan tampilan dasar berupa padang gurun tempat David bertarung dengan Goliath,

screenshot tersebut menampilkan sifat David dan juga beberapa tampilan

dalam petualangannya yang heroic.

b. Sketsa cover box CD game RPG “The Legacy of David” dapat dilihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Sketsa cover box CD “The Legacy of David”

3. Cover cakram CD.

Desain pada cover cakram CD sama dengan desain pada cover box bagian depan, yang membedakan adalah bentuknya, yaitu lingkaran. Sehingga diperlukan


(54)

beberapa penyesuaian pada desain cover box CD yang dibuat sebelumnya, agar tidak mengganggu komposisi dan tetap menarik untuk di pandang. Sketsa cover cakram CD game RPG “The Legacy of David” dapat dilihat pada gambar 3.12.


(55)

45

Laporan tugas akhir pada BAB IV ini, menjelaskan latar belakang pembuatan desain yang digunakan serta implementasi sistem yang diterapkan dalam proses pembuatan game RPG berjudul “The Legacy of David”. Desain dan berbagai fitur

yang diterapkan, dirancang dan didesain berdasarkan keyword dan analisa warna yang sebelumnya telah ditentukan di BAB III. Keyword yang digunakan diantaranya adalah maju, elegan, logis, aktif, teliti, luxurious, brilian, dan gorgeous.

Gambar 4.1 Diagram alur inti keyword yang digunakan

Proses analisa keyword tersebut dapat dihubungkan dengan diagram warna

chart Kobayashi dalam penentuan warna yang diterapkan dalam game RPG ini.

Berdasarkan diagram warna chart Kobayashi, warna yang digunakan adalah warna yang memiliki sifat sesuai dengan keyword yang telah dihasilkan.

Gorgeous

Brilian

Aktif Teliti Logis

Maju Elegant Luxurious


(56)

Gambar 4.2 Diagram warna chart Kobayashi berdasar pada keyword

Langkah yang dilakukan setelah melakukan tahapan perencanaan sistem, analisa audien dan sistem, serta perancangan desain, ide, serta konsep, adalah melakukan tahapan proses desain implementasi sistem yang meliputi penentuan desain karakter, tipografi, layout, staging, audio, video dan implementasi sistem.

4.1 Desain Karakter

Game ini mempunyai beberapa karakter yang akan berjalan, berpetualang, berdialog, dan bertarung atau menjelaskan keadaan pada zaman itu. Berikut adalah deskripsi tentang detail karakter, meliputi nama, fisik dan pakaian /

wardrobe yang akan dikenakan oleh karakter.

1. Nama karakter utama adalah David (Daud dalam versi bahasa Inggris). David merupakan karakter original yang di ambil dari kitab suci agama Kristiani. David memiliki sifat yang sangat takut akan Tuhan. Dia memiliki jiwa yang bijaksana dan pemberani. Diharapkan anak – anak sekolah minggu dapat


(57)

meniru keberanian dan sifat – sifat positif milik David termasuk kesetiaannya kepada Tuhan.

2. Fisik karakter David dalam penokohan cerita alkitab memiliki tubuh yang tidak terlalu besar. Demikian pula dengan karakter David dalam game RPG ini. Tampilan fisik David dalam game RPG ini juga bertubuh kecil, namun tidak terlalu kecil pula. Bermakna bahwa meski dengan tubuh yang kecil atau tidak terlalu besar, tidak berarti harus takut pada sesuatu yang lebih besar atau hal yang salah, selama tetap dalam keadaan benar.

3. Pakaian yang dikenakan oleh Daud adalah baju kain berjubah berwarna cokelat. Baju kain dipilih karena menyesuaikan dengan keadaan zaman dan juga menggambarkan bahwa keluarga Daud yang bukanlah dari keluarga yang kaya raya. Dengan demikian juga mengisyaratkan bahwa seharusnya terlahir dalam keluarga yang kurang mampu harusnya tidak menjadikan harus tunduk kepada harta.

Berdasarkan deskripsi tentang karakter, maka tampilan karakter David dapat dilihat dalam gambar 4.3.


(58)

Gambar 4.3 Tampilan karakter dan model face David

4. Karakter kedua adalah Goliath, yang sama seperti David, merupakan karakter

original dari kitab suci umat kristiani. Goliath adalah musuh utama David

dalam game RPG “The Legacy of David”. Goliath, tentara Filistin merupakan figur seseorang yang berhati jahat, tamak, dan gemar mencemooh. Orang – orang Israel sangat takut kepada Goliath karena kekejamannya. Fisik Goliath sangat besar dan kekar sehingga sangat di takuti oleh orang – orang Israel, bahkan oleh kaumnya sendiri yaitu orang Filistin. Berdasarkan deskripsi tentang karakter Goliath, maka tampilan karakter Goliath dapat dilihat pada gambar 4.4.


(59)

Gambar 4.4 Tampilan karakter Goliath

5. Beberapa karakter lainnya yang juga ditampilkan dalam game RPG “The Legacy of David” ini adalah Raja Saul, dan Jesse (Isai dalam versi bahasa Inggris). Raja Saul adalah pemimpin kaum Israel. Karakter lainnya adalah Jesse. Jesse merupakan ayah dari David dan memilki sifat yang takut akan Tuhan. Tampilan karakter King Saul dan Jesse dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6.


(60)

Gambar 4.6 Tampilan karakter Isai

6. Selain karakter – karakter tersebut, game RPG The Legacy of David ini juga akan menampilkan karakter – karakter fiksi yang akan bertemu dan berinteraksi dengan David. Di antaranya adalah tokoh fiksi protagonis Sarai dan Caleb yang bisa direkrut oleh pemain untuk dapat bekerja sama dalam petualangannya. Selain tokoh fiksi protagonis, akan ditampilkan juga beberapa tokoh fiksi antagonis seperti sekawanan bandit yang akan beberapa kali muncul sebagai lawan David. Tampilan karakter dan model face Sarai serta Caleb dapat dilihat pada gambar 4.7 dan gambar 4.8. Sedangkan tampilan karakter kelompok bandit dapat dilihat pada gambar 4.9.


(61)

Gambar 4.7 Tampilan karakter dan model face Sarai


(62)

Gambar 4.9 Tampilan karakter kelompok bandit

4.2 Tipografi

Diturunkan dari kata Yunani typos (impresi) dan graphein (menulis). Tipografi adalah penggunaan bentuk huruf untuk mengkomunikasikan secara visual suatu bahasa lisan. Menurut desainer huruf Eric Gill dalam bukunya An

Essay on Typography, “Huruf adalah benda, bukan penggambaran benda-benda.”

Bentuk tipografi berupa huruf atau karakter individual, kata-kata, bentuk-bentuk atau simbol.


(63)

Jenis huruf yang akan dominan adalah Sans Serif. Jenis huruf ini bersifat elegan, tidak kaku, dan berdasarkan pada keyword, yaitu logis jenis huruf ini memiliki tingkat keterbacaan yang jelas, sehingga sangat cocok disajikan pada anak sekolah dasar yang dalam masa pertumbuhan.Sans Serif memiliki ciri tanpa sirip atau kaki dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Serta jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstroke. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Memiliki karakter streamline, fungsional, modern dan kontemporer. Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya. Jenis huruf Sans Serif dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Jenis huruf Sans Serif

Huruf kedua yang diterapkan adalah Grinched yang didapat dari situs

dafont.com. Berdasarkan analisa keyword, terdapat keyword aktif, sesuai dengan

semangat anak kecil yang selalu ingin tahu, sehingga jenis huruf ini diterapkan pada tipografi permainan utama pada game ini. Jenis huruf ini dipilih karena selain bertema permainan dan memiliki lekukan yang dapat mewakili sifat anak kecil yaitu mencari kesenangan, namun juga memiliki sifat yang sama dengan jenis huruf Sans Serif yaitu mempunyai tipikal ketegasan, tidak kaku, dan mudah dibaca sehingga cocok diterapkan pada game ini. Jenis huruf Grinched dapat dilihat pada gambar 4.11.


(64)

Gambar 4.11 Jenis huruf Grinched

4.3 Implementasi Desain

Sub bab implementasi desain ini berisi mengenai latar belakang pembuatan desain yang diterapkan dalam game RPG “The Legacy of David”. Desain yang dihasilkan dibuat sesuai dengan keyword dan analisa warna yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga, desain yang dihasilkan sesuai dengan target audien serta mampu memberi pengaruh pada kegiatan belajar mengajar anak. Implementasi desain ini meliputi desain judul, layout, staging, dan beberapa proses pembuatan desain game RPG “The Legacy of David”.

4.3.1 Desain Judul Perjuangan Daud

Latar belakang pembuatan desain judul game RPG “The Legacy of David” yang tampak seperti pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Tampilan desain judul game RPG “The Legacy of David”

1. Pada kalimat judul The Legacy of David tidak dibuat berbeda satu sama lain font dan sizenya agar terlihat sama atau sepadan satu kata dengan lainnya.


(65)

2. Menggunakan font Grinched, dibuat agar terlihat elegan dengan adanya komposisi stroke putih dan cokelat.

3. Pemilihan warna yang dipakai adalah warna cokelat, yang mewakili analisa warna yang dipakai dalam penentuan keywordnya.

4. Terdapat tambahan stroke berwarna putih dalam judul untuk menambah penegasan.

5. Komposisi secara keseluruhan diharapkan dapat mewakili konsep judul bernuansa game RPG untuk anak - anak.

4.3.2 Desain dan Layout Menu Awal

1. Layout dibuat sederhana, dengan background padang gurun tempat bertarung David dan Goliath di game. Judul akan diposisikan di sebelah atas tengah agar dapat langsung dibaca dengan jelas oleh player. Di sebelah bawah tengah akan di isi oleh hak cipta.

2. Menu utama terdiri dari: - New Game

- Continue - Exit Game


(66)

Gambar 4.13 Tampilan awal “The Legacy of David”

4.3.3 Staging Tampilan Utama Game

Staging atau “tata panggung” pada game The Legacy of David dibuat dengan konsep sederhana, dan konsisten. Sederhana, karena pengaturan objek hanya fokus pada konten-konten yang diperlukan saja, yaitu karakter, background, dan beberapa properti pendukung. Konsisten, karena tata letak objek, background, dan beberapa properti pendukung berada pada posisi yang sama. Pada tampilan game ini background akan berubah mengikuti pergerakan player. Hal tersebut juga berlaku dalam tampilan bertarungnya. Uraian singkat mengenai desain staging,

layout, dan konsep pada permainan sederhana adalah sebagai berikut:

1. Stage tetap menggunakan perpaduan karakter, background, dan properti contohnya pohon, batu, sungai, dan sebagainya.


(67)

2. Background akan berganti sesuai dengan map tempat player berada. Beberapa map meliputi hutan, padang gurun, goa, dan istana.

3. Tampilan layout pada permainan sederhana ini dibuat dengan kesan sederhana, namun dinamis. Dinamis diwujudkan dalam animasi gerak karakter utama, yaitu David saat menyusuri wilayah – wilayah yang ada. Selain itu, dinamis juga diwujudkan dari NPC (Non Playable Character) yang bergerak dan beberapa objek seperti sungai dan kepulan asap rumah penduduknya.

Untuk lebih jelasnya, tampilan utama pada game RPG “The Legacy of David” dapat dilihat pada kumpulan screenshot tampilan utama dari gambar 4.14 sampai gambar 4.17.


(68)

Gambar 4.15 Screenshot David bertemu dengan Sarai


(69)

Gambar 4.17 Screenshot David saat bertarung

4.3.4 Proses Pembuatan Game

Pembuatan game ini menggunakan beberapa perangkat lunak untuk membuat gambar berbasis pixel dan juga untuk membuat game. Dalam pembuatan game RPG The Legacy of David ini dibutuhkan beberapa proses, antara lain:

1. Proses layering dan mapping

Dalam tahap awal pembuatan game RPG ini, pembuat game diharuskan untuk membuat desain map yang ingin dibentuk. Terdiri dari 4 layer, yaitu 3 layer untuk membuat background dan 1 layer untuk membuat event. Pada layer 3 background, layer yang pertama digunakan untuk membuat dasar background yaitu tanah. Sedangkan layer kedua dan ketiga digunakan untuk membuat objek – objek seperti pohon, rumput, rumah, meja dan lainnya.


(70)

Proses layering dan mapping dapat dilihat pada gambar 4.18 sampai gambar 4.20.


(71)

Gambar 4.19 Proses pembuatan map pada layer kedua


(72)

2. Proses event layering dan memberi objek pada map

Pada tahap ini, pembuat game dapat memberi objek pada map seperti NPC (Non Playable Character) ataupun juga membuat animasi bergerak seperti asap cerobong rumah penduduk. Selain memberi objek, pembuat game juga dapat membuat event seperti perjumpaan dan dialog antara David dengan King Saul. Proses event layering dan pemberian objek pada map dapat dilihat pada gambar 4.21 sampai gambar 4.23.


(73)

Gambar 4.22 Proses pemberian event pada layer


(74)

3. Proses Setting Database dalam game

Pada proses ini, pembuat game dapat mengatur beberapa data dalam game seperti nama tokoh, status yang dimiliki tokoh, status lawan yang ada, jenis – jenis barang dan senjata maupun baju pelindung yang akan digunakan, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan saat player memainkan game ini. Proses Setting Database dalam game ini dapat dilihat pada gambar 4.24 sampai gambar 4.35.


(75)

Gambar 4.25 Proses setting keahlian profesi karakter


(76)

Gambar 4.27 Proses setting items pada game


(77)

Gambar 4.29 Proses setting pelindung pada game


(78)

Gambar 4.31 Proses setting jumlah dan posisi musuh pada game


(79)

Gambar 4.33 Proses penentuan animasi dalam game


(80)

Gambar 4.35 Proses setting sistem dasar dalam game

4.4 Audio

Musik latar yang diterapkan pada game RPG ini akan lebih bersifat instrumental yang memiliki nada dan irama yang mampu memberikan harmoni, ketegangan, dan semangat pada anak-anak. Musik bertema semangat akan membangkitkan “jiwa” adrenalin atau keinginan anak untuk terus bersemangat menyelesaikan tantangan yang mereka hadapi. Audio yang digunakan dalam game RPG “The Legacy of David” ini diambil dari file asli dalam aplikasi

pembuat game RPG. Penentuan audio yang dipakai dapat dilihat pada gambar 4.36.


(81)

Gambar 4.36 Proses pemilihan audio dalam pembuatan game

4.5 Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem dalam pembuatan game RPG berjudul “The Legacy of David” ini bertujuan untuk mengkaji rangkaian sistem yang terkandung dalam game tersebut, baik software yang digunakan hingga hardware yang harus dipenuhi. Tujuan kedua adalah untuk melakukan ujicoba mengenai perangkat lunak sistem (software) maupun perangkat keras (hardware) sebagai sarana media yang digunakan untuk mengolah atau menjalankan game RPG yang telah diproduksi.


(82)

4.5.1 Kebutuhan Komputer Minimal

Berdasarkan hasil ujicoba pada game RPG yang telah diproduksi, diperoleh data bahwa sistem komputer yang harus dipenuhi untuk dapat menjalankan game RPG “The Legacy of David” dengan lancar adalah komputer yang minimal memenuhi kebutuhan sistem sebagai berikut:

1. XP-RTP (Perangkat lunak untuk dapat memainkan game RPG The Legacy of

David)

2. CD-ROM Drive.

3. Processor: Intel Pentium 4 atau AMD Athlon

4. Drivers kartu grafis

5. RAM: 1024Mb

6. Soundcard, DirectX compatible (untuk suara)

4.5.2 Script

Pembuatan game RPG berjudul “The Legacy of David”, menerapkan pemrograman Ruby Script pada sistem. Berikut ini adalah lampiran script yang diterapkan dalam game RPG berjudul “The Legacy of David”, diantaranya :

1. System Script yang berfungsi untuk membuat name box,membuat side-view

battle atau pertarungan dengan tampilan dari samping, mengatur letak dan

posisi objek dalam battle windows.

2. Event Script untuk mengatur dialog, event cerita, dan fitur2 yang ada dalam

game seperti toko atau shop dan lainnya.


(83)

Tampilan utama script editor dalam pembuatan game The Legacy of David dapat dilihat pada gambar 4.37.

Gambar 4.37 Tampilan script editor game “The Legacy of David”

4.6 Publikasi

Publikasi pada BAB IV ini berisi implementasi atau hasil akhir desain poster, cover box CD, dan cover cakram game RPG “The Legacy of David” yang terdapat pada gambar 4.38 sampai gambar 4.40.


(84)

Gambar 4.38 Poster “The Legacy of David”


(85)

(86)

76

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari tugas akhir pembuatan game RPG berjudul

“The Legacy of David”, diantaranya adalah:

1. Dalam pembuatan media pembelajaran yang dapat membantu proses pemahaman peserta didik, diperlukan suatu media alternatif lain selain media cetak. Salah satu media yang dapat dijadikan alternatif adalah media belajar dalam bentuk game yang memiliki tujuan dan maksud yang jelas tentang hal-hal khusus yang akan dipelajari.

2. Dalam pembuatan game RPG untuk kelas TK hingga sekolah dasar kelas 6 dalam mengenal cerita alkitab diperlukan kandungan konten game RPG yang dinamis dan realistis. Dinamis dan realistis bermakna bahwa dalam proses belajar dan bermain di game RPG ini dibuat dengan konsep petualangan yang terjadi di masa tokoh cerita alkitab. Jadi, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga dapat menambah wawasan mengenal tokoh dan cerita dalam alkitab.

3. Dalam pembuatan game RPG mengenai tokoh alkitab yang dapat membantu anak mencapai tujuan instruksional khususnya diperlukan keragaman materi dan cara penyampaian cerita yang disajikan lewat permainan. Cerita yang disajikan dalam game RPG mengenal tokoh dalam cerita alkitab ini membahas cerita tentang Daud, yang merupakan tokoh penting dalam cerita


(87)

alkitab. Penyampaian cerita disampaikan secara langsung oleh dialog berbagai karakter seperti Daud, Isai, Raja Saul, dan Goliath selama berpetualang berdasarkan keadaan yang terdapat di lingkungan pada masanya, hingga evaluasi di setiap materi yang telah dipelajari.

4. Dalam pembuatan game RPG dengan menggunakan script Ruby yang terdapat pada aplikasi RPG Maker XP. Karena bahasa pemrograman yang digunakan dalam game RPG ini adalah khusus untuk RPG Maker XP yang tidak dapat dipadukan dengan script aplikasi RPG Maker lainnya.

5.2 Saran

Manfaat dan pengalaman yang diperoleh selama kegiatan pembuatan game

RPG “The Legacy of David”, mulai dari proses pengumpulan data tentang

sifat-sifat anak usia 4-10 tahun, analisa tentang pentingnya sarana atau media (dalam hal ini adalah game RPG) dalam pendidikan hingga materi yang diberikan sangatlah besar. Berdasarkan manfaat dan pengalaman tersebut, terdapat beberapa saran yang bersifat membangun dengan harapan agar rekan mahasiswa dapat meningkatkan kegiatan peningkat kreatifitas mahasiswa di masa-masa mendatang serta agar mereka mampu menghargai karya mereka sendiri dan karya orang lain. Saran-saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dalam membuat game dengan aplikasi pembuat game RPG, hendaknya lebih memperhatikan mengenai jenis game yang ingin dirancang, dalam hal ini yaitu RPG (Role Playing Game). Jenis game sangat penting dalam menarik


(88)

minat pasar karena gamer mempunyai bermacam – macam jenis game favorit tersendiri.

2. Apabila telah menguasai tentang script, hendaknya memanfaatkan teknik

script tersebut, karena teknik script sangat penting dalam membuat sistem

maupun berbagai macam fitur dalam aplikasi RPG Maker.

3. Dalam menentukan besar atau kecilnya ukuran game RPG yang akan kita buat, sesuaikan dengan di mana game ini akan dibuka nantinya, agar tampilan layar dalam game dapat terlihat maksimal ketika dibuka.

4. Dalam proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi, hendaknya kita selalu melakukan manajemen waktu, dan memperhitungkan masalah kompatibilitas dan kemungkinan program mengalami kerusakan (error), agar karya multimedia yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu.

5. Selalu simpan file projek yang sudah kita kerjakan dalam suatu folder khusus secara rapi dan teratur, agar data tersebut tidak hilang atau terselip. Bila perlu, kita dapat membuat cadangan copy file projek kita dalam media portable (hardisk eksternal, SSD, DVD, dan lain sebagainya) untuk mengantisipasi hilang atau rusaknya data yang terdapat di PC kita.

6. Dalam proses peningkatan kemampuan serta kreatifitas dalam hal desain atau program interaktif, jangan takut untuk mencoba hal baru, dan jalankan prinsip

Trial and Error, agar kemampuan kita bisa lebih berkembang dengan

mencoba dan mengalami masalah baru, karena kita akan mendapat pengetahuan tambahan dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada.


(89)

7. Jangan pernah ragu untuk menggunakan teknik baru dalam pembuatan suatu karya multimedia, karena teknik baru yang kita gunakan akan dapat membantu serta mempermudah usaha kita dalam proses pembuatan suatu karya multimedia.

8. Penggunaan teknik baru dalam pembuatan karya multimedia dapat membuat kita untuk semakin tertantang dan membuat kita semakin percaya diri. Sehingga pengalaman yang diperoleh dapat membantu meningkatkan kemampuan kita.


(90)

80

Caillois, Roger. 2001. Man, Play, and Games. Illinois: University of Illinois Press.

Costikyan, Greg. 2013. Uncertainty in Games. Cambridge: MIT Press.

Crawford, Chris. 1984. The Art of Computer Game Design. California: Osborne Media.

Kusrianto, A. 2010. Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW, Illustrator,

InDesign, Photoshop. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Parlett, David. 1999. The Oxford History of Board Games. Oxford: Oxford University Press.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Swasty, W. 2010. A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Jakarta: PT Niaga Swadaya.

Suits, Bernard. 2005. The Grasshopper: Games, Life and Utopia. Canada: Broadview Press.

Tway, Linda E. 1992. Welcome to Multimedia. New York: MIS Press.

W.A., Sulasmi Darmaprawira. 2002. WARNA Teori dan Kreativitas


(1)

75


(2)

76

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari tugas akhir pembuatan game RPG berjudul “The Legacy of David”, diantaranya adalah:

1. Dalam pembuatan media pembelajaran yang dapat membantu proses pemahaman peserta didik, diperlukan suatu media alternatif lain selain media cetak. Salah satu media yang dapat dijadikan alternatif adalah media belajar dalam bentuk game yang memiliki tujuan dan maksud yang jelas tentang hal-hal khusus yang akan dipelajari.

2. Dalam pembuatan game RPG untuk kelas TK hingga sekolah dasar kelas 6 dalam mengenal cerita alkitab diperlukan kandungan konten game RPG yang dinamis dan realistis. Dinamis dan realistis bermakna bahwa dalam proses belajar dan bermain di game RPG ini dibuat dengan konsep petualangan yang terjadi di masa tokoh cerita alkitab. Jadi, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga dapat menambah wawasan mengenal tokoh dan cerita dalam alkitab.

3. Dalam pembuatan game RPG mengenai tokoh alkitab yang dapat membantu anak mencapai tujuan instruksional khususnya diperlukan keragaman materi dan cara penyampaian cerita yang disajikan lewat permainan. Cerita yang disajikan dalam game RPG mengenal tokoh dalam cerita alkitab ini membahas cerita tentang Daud, yang merupakan tokoh penting dalam cerita


(3)

77

alkitab. Penyampaian cerita disampaikan secara langsung oleh dialog berbagai karakter seperti Daud, Isai, Raja Saul, dan Goliath selama berpetualang berdasarkan keadaan yang terdapat di lingkungan pada masanya, hingga evaluasi di setiap materi yang telah dipelajari.

4. Dalam pembuatan game RPG dengan menggunakan script Ruby yang terdapat pada aplikasi RPG Maker XP. Karena bahasa pemrograman yang digunakan dalam game RPG ini adalah khusus untuk RPG Maker XP yang tidak dapat dipadukan dengan script aplikasi RPG Maker lainnya.

5.2 Saran

Manfaat dan pengalaman yang diperoleh selama kegiatan pembuatan game RPG “The Legacy of David”, mulai dari proses pengumpulan data tentang sifat-sifat anak usia 4-10 tahun, analisa tentang pentingnya sarana atau media (dalam hal ini adalah game RPG) dalam pendidikan hingga materi yang diberikan sangatlah besar. Berdasarkan manfaat dan pengalaman tersebut, terdapat beberapa saran yang bersifat membangun dengan harapan agar rekan mahasiswa dapat meningkatkan kegiatan peningkat kreatifitas mahasiswa di masa-masa mendatang serta agar mereka mampu menghargai karya mereka sendiri dan karya orang lain. Saran-saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dalam membuat game dengan aplikasi pembuat game RPG, hendaknya lebih memperhatikan mengenai jenis game yang ingin dirancang, dalam hal ini yaitu RPG (Role Playing Game). Jenis game sangat penting dalam menarik


(4)

minat pasar karena gamer mempunyai bermacam – macam jenis game favorit tersendiri.

2. Apabila telah menguasai tentang script, hendaknya memanfaatkan teknik script tersebut, karena teknik script sangat penting dalam membuat sistem maupun berbagai macam fitur dalam aplikasi RPG Maker.

3. Dalam menentukan besar atau kecilnya ukuran game RPG yang akan kita buat, sesuaikan dengan di mana game ini akan dibuka nantinya, agar tampilan layar dalam game dapat terlihat maksimal ketika dibuka.

4. Dalam proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi, hendaknya kita selalu melakukan manajemen waktu, dan memperhitungkan masalah kompatibilitas dan kemungkinan program mengalami kerusakan (error), agar karya multimedia yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu.

5. Selalu simpan file projek yang sudah kita kerjakan dalam suatu folder khusus secara rapi dan teratur, agar data tersebut tidak hilang atau terselip. Bila perlu, kita dapat membuat cadangan copy file projek kita dalam media portable (hardisk eksternal, SSD, DVD, dan lain sebagainya) untuk mengantisipasi hilang atau rusaknya data yang terdapat di PC kita.

6. Dalam proses peningkatan kemampuan serta kreatifitas dalam hal desain atau program interaktif, jangan takut untuk mencoba hal baru, dan jalankan prinsip Trial and Error, agar kemampuan kita bisa lebih berkembang dengan mencoba dan mengalami masalah baru, karena kita akan mendapat pengetahuan tambahan dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada.


(5)

79

7. Jangan pernah ragu untuk menggunakan teknik baru dalam pembuatan suatu karya multimedia, karena teknik baru yang kita gunakan akan dapat membantu serta mempermudah usaha kita dalam proses pembuatan suatu karya multimedia.

8. Penggunaan teknik baru dalam pembuatan karya multimedia dapat membuat kita untuk semakin tertantang dan membuat kita semakin percaya diri. Sehingga pengalaman yang diperoleh dapat membantu meningkatkan kemampuan kita.


(6)

80

Caillois, Roger. 2001. Man, Play, and Games. Illinois: University of Illinois Press.

Costikyan, Greg. 2013. Uncertainty in Games. Cambridge: MIT Press.

Crawford, Chris. 1984. The Art of Computer Game Design. California: Osborne Media.

Kusrianto, A. 2010. Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW, Illustrator, InDesign, Photoshop. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Parlett, David. 1999. The Oxford History of Board Games. Oxford: Oxford University Press.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Swasty, W. 2010. A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal. Jakarta: PT Niaga Swadaya.

Suits, Bernard. 2005. The Grasshopper: Games, Life and Utopia. Canada: Broadview Press.

Tway, Linda E. 1992. Welcome to Multimedia. New York: MIS Press.

W.A., Sulasmi Darmaprawira. 2002. WARNA Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: ITB.