4. Keputusan Menteri Keuangan No. 362 KMK 04 2000 tentang surat-surat,
tata cara pengangkatan dan pemberhentian juru sita pajak Keputusan Menteri Keuangan No. 561 KMK 04 2000 tentang Tata Cara Penagihan Seketika dan
Sekaligus dan Surat Paksa.
B. BARANG-BARANG YANG TERMASUK PENYITAAN DAN PENGECUALIANNYA
a. Barang Penanggung Pajak yang Dapat Disita
1. Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai dan deposito
berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro atau bentuk lainnya, yang dipersamakan dengan itu, obligasi, saham atau surat berharga lainnya, piutang
dan penyertaan modal pada perusahaan lainnya. 2.
Barang tidak bergerak, termasuk tanah, bangunan dan kapal, Penyitaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sampai dengan nilai barang
yang disita diperkirakan cukup melunasi utang pajak dan biaya penagihan.
b. Barang Bergerak yang Dapat Disita
Semua barang bergerak yang ada dirumah penaggung pajak seperti : 1.
Prakakas RT lemari, meja, kursi dan sebagainya 2.
Barang-barang mewah TV, lemari es, tape recorder, kompor gas dan sebagainya
3. Barang-barang perhiasan kalung, cincin, gelang dari emas, berlian dan batu
permata lainnya 4.
Uang tunai surat-surat berharga 5.
Kendaraan mobil, sepeda motor dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
6. Lain-lainnya jam dinding, lukisan dan sebagainya
Barang-barang yang dikecualikan dari penyitaan, menurut ketentuan Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,
adalah sebagai berikut : 1.
Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang digunakan oleh penanggung pajak dan keluarga yang menjadi tanggungan.
2. Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan beserta
peralatan memasak yang berada dirumah. 3.
Perlengkapan penanggung pajak yang bersifat dinas. 4.
Buku-buku yang berhubungan dengan jabatan atau pekerjaan penanggung pajak dan alat-alat yang digunakan untuk pendidikan, kebudayaan dan
keilmuan. 5.
Peralatan dalam keadaan jalan yang memiliki kegunaan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak melebihi
Rp.10.000.000 6.
Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh penanggung pajak dan keluarga.
C. TUGAS DAN FUNGSI JURU SITA PAJAK Pelaksanaan penyitaan dan penyanderaan terhadap barang-barang WP
Penanggung Pajak untuk melunasi utang pajak hanya dapat dilakukan oleh juru sita pajak. Pejabat yang ditunjuk oleh DJP Republik Indonesia RI dalam Undang-
Undang No. 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
menyebutkan bahwa Juru Sita Pajak adalah pelaksanaan tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan surat paksa,
penyitaan dan penyanderaan. Adapun tugas Juru Sita Pajak sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
No. 19 Tahun 2000 adalah : Pasal 5, Juru Sita bertugas :
1. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan seketika dan sekaligus.
2. Memberitahukan Surat Paksa.
3. Melaksanakan Penyitaan atas barang-barang penanggung pajak berdasarkan
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. 4.
Melaksanakan penyanderaan berdasarkan surat perintah penyanderaan. Petugas Pajak dalam melasanakan tugasnya harus dilengkapi dengan kartu
tanda pengenal Juru Sita Pajak dan Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita harus diperlihatkan kepada Penanggung Pajak, Juru Sita Pajak dapat meminta bantuan
kepada kepolisian untuk barang bergerak yang kepemilikannya terdaftar. Pemerintah Daerah dan Pengadilan Negeri setempat untuk tanah yang kepemilikannya belum
terdaftar, DJP Perhubungan Laut untuk Kapal, Bank atau pihak lain. Dalam melaksanakan penyitaan, Juru Sita Pajak berwenang memeasuki dan
memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci dan tempat lain untuk menemukan objek sita ditempat usaha, ditempat kedudukan atau ditempat tinggal
penanggung pajak, atau ditempat lain yang diduga sebagi tempat penyimpanan objek sita, Juru Sita Pajak dalam menjalankan tugasnya diwilayah kerja pejabat yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri Keuangan Kepala Daerah.
D. PROSEDUR PENYITAAN OLEH JURU SITA PAJAK
Sebelum melaksanakan penyitaan Juru Sita Pajak, diharuskan telah memenuhi kriteria atau syarat-syarat yang dipenuhi untuk menjadi Juru Sita
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No. 562 KMK 04 2000, tertanggal 26 Desember 2000
1. Berijazah serendah-rendahnya, Sekolah Menengah Umum SMU, atau yang
setingkat dengan itu. 2.
Berpangkat serendah-rendahnya golongan II a. 3.
Berbadan sehat. 4.
Lulus pendidikan dan latihan Juru Sita Pajak. 5.
Jujur, bertanggungjawab dan penuh pengabdian. Sebelum mendapat jabatannya, Juru Sita Pajak dimbil sumpah atau janji
menurut agama atau kepercayaan pejabat yang berbunyi sebagai berikut : “ Saya bersumpah atau berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya, untuk
mendapat jabatan ini langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan nama atau cara apapun, tidak memberikan atau menjanjikan barang sesuatu kepada siapapun
juga.” “ Saya bersumpah atau berjanji bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dalam jabatan saya ini tidak sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberian.”
“ Saya bersumpah atau berjanji bahwa saya akan setia dan akan mempertahankan serta mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang
Dasar 1945 dan segala Undang-Undang dan peraturan lain bagi Negara RI. “ Saya bersumpah atau berjanji bahwa saya senantiasa akan menjalankan jabatan saya
ini dengan jujur, seksama dan tidak membeda-bedakan orang dalam melaksanakan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kewajiban saya dan akan berlaku sebaik-baiknya layaknya sebagai Juru Sita Pajak yang berbudi baik dan jujur, menegakkan hukum dan keadilan.”
Juru Sita Pajak dalam melaksanakan tugasnya harus dilengkapi dengan kartu tanda pengenal Juru Sita Pajak dan harus diperhatikan pada penanggung pajak. Juru
Sita Pajak dapat meminta bantuan kepada polisi, kejaksaan, departemen yang membidangi hukum dan perundang-undangan, Pemerintah Daerah setempat, Badan
Pertahanan Nasional, Direktorat Jendral Parhubungan Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau pihak lain.
Dalam melakukan penyitaan Juru Sita Pajak berwenang memasuki dan memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci dan tempat lain untuk
menemukan objek sita ditempat usaha, ditempat kedudukan atau tempat tinggal penanggung pajak atau ditempat lain yang diduga sebagai tempat penyimpanan
sebagai objek sita pajak. Juru Sita Pajak dalam menjalankan tugasnya di wilayah kerja pejabat yang mengangkatnya kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri
atau Keputusan Kepala Daerah. Sewaktu-waktu Juru Sita Pajak dapat memberhentikan sesuai dengan
kapasitas dirinya apabila : 1.
Meninggal dunia. 2.
Pensiun. 3.
Karena alih tugas atau keperluan dinas lainnya. 4.
Lalai atau tidak cakap dalam menjalankan tugasnya. 5.
Melakukan perbuatan tercela. 6.
Melanggar sumpah atau janji Juru Sita Pajak.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan penyitaan terhadap barang-barang yang akan disita, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Juru Sita Pajak seperti halnya penyitaan
terhadap perhiasan emas permata dan sejenisnya yang dilakukan sebagai berikut : Membuat rincian tentang jenis, jumlah dan harga perhiasan yang disita dalam surat
dan daftar yang merupakan Berita Acara Pelaksanaan Sita yang sebelumnya telah membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita.
E. PELAKSANAAN PENYITAAN TERHADAP BARANG-BARANG SITAAN
Penyitaan terhadap uang tunai termasuk mata uang asing dapat dilaksanakan dengan menghitung terlebih dahulu uang tunai yang disita dan membuat rinciannya
dalam suatu daftar yang merupakan laporan Berita Acara Pelaksanaan Sita dan menyimpan uang tunai yang telah disita dalam tempat penyimpanan yang selanjutnya
ditempeli dengan segel sita dan kemudian menitipkannya kepada penanggung pajak atau menitipkannya kepada Bank.
Lain halnya penyitaan terhadap kekayaan penanggung pajak yang disimpan di Bank berupa deposito jangka panjang, tabungan saldo rekening koran, giro atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dilaksanakan, dengan cara pejabat menunjukan permintaan pemblokiran kepada Bank disertai dengan penyimpanan
salinan surat paksa dan surat penyitaan. Perintah melaksanakan penyitaan, Bank wajib memblokir seketika, setelah
menerima pemblokiran dari pejabat dan membuat berita acara pemblokiran serta menyampaikan salinan kepada pejabat dan Juru Sita Pajak setelah menerima berita
acara pemblokiran dari Bank, memerintah penanggung pajak untuk memerintahkan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Bank agar memberitahukan saldo kekayaan yang tersimpan pada Bank tersebut kepada Juru Sita Pajak. Dalam hal penanggung pajak tidak memberikan kuasa kepada
Bank. Pejabat meminta Gubernur Bank Indonesia BI melalui Menteri Keuangan untuk memerintahkan Bank, memberitahukan saldo kekayaan penanggung pajak yang
tersimpan pada Bank dimaksud pada Pejabat. Setelah saldo kekayaan yang tersimpan pada Bank diketahui, Juru Sita Pajak melaksanakan penyitaan dan membuat Berita
Acara Pelaksanaan Sita kepada penanggung pajak dari Bank yang bersangkutan. Pejabat dapat mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran kepada Bank
setelah penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak terhadap kekayaan penanggung pajak setelah dikurangi dengan jumlah yang disita apabila
utang pajak dan biaya penagihan pajak tidak dilunasi oleh penanggung pajak sekalipun telah dilakukan pemblokiran dalam hal jumlah yang diblokir lebih besar
dari jumlah yang disita maka atas sisa lebih tersebut diajukan permintaan pencabutan pemblokiran oleh pejabat kepada Bank.
Apabila dalam jangka waktu 14 empat belas hari sejak penyitaan penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak, Pejabat
segera meminta kepada pemimpin Bank untuk memindah bukukan harta kekayaan penanggung pajak yang tersimpan pada Bank ke kas Negara atas kas Daerah
sejumlah yang tercantum dalam Berta Acara Pelaksanaan Sita. Sebelum jangka waktu 14 hari sebagaimana dimaksud dalam uraian diatas, penanggung pajak dapat
mengajukan permohonan kepada Pejabat untuk menggunakan barang sitaan yang dimaksud untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak. Pencabutan sitaan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan oleh Juru Sita Pajak berdasarkan surat pencabutan sita yang diterbitkan oleh pejabat dan tebusannya disampaikan kepada Pimpinan Bank yang bersangkutan.
Sedangkan penyitaan terhadap surat berharga berupa obligasi saham, dan sejenisnya yang diperdagangkan dibursa efek dapat dilaksanakan dalam memblokir
rekening efek dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari DJP atau Pejabat yang ditunjuknya kepada Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal BAPEPAM dengan
menyebutkan nama pemegang rekening atau nomor pemegang rekening sabagai penanggung pajak, sebab dan alasan perlunya pemblokiran tersebut dilakukan.
Berdasarkan permintaan DJP atau Pejabat yang ditunjuknya sebagaimana dimaksud. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Ka.BAPEPAM dapat
menyampaikan perintah tertulis kepada Custodian untuk melakukan pemblokiran terhadap Rekening Efek Penanggung Pajak. Dalam hal permintaan pemblokiran
tersebut disertai dengan permintaan keterangan tentang Rekening Efek kepada Custodian, maka permintaan tertulis dari DJP harus memuat nama Pejabat yang
berwenang mendapat keterangan tersebut, Custodian yang melakukan pemblokiran dan memberikan keterangan tentang Rekening Efek, pemegang rekening membuat
Berita Acara Pemblokiran, dan Berita Acara Pemblokiran keterangan tersebut disampaikan kepada DJP dan salinannya disampaikan kepada Ka.BAPEPAM dan
Pemegang Rekening sebagai Penanggung Pajak, selambat-lambatnya 2 dua hari kerja setelah pemblokiran dan keterangan tersebut dilakukan. Juru Sita Pajak dapat
melaksanakan penyitaan atas efek dan atau dana dalam Rekening Efek pada Custodian segera setelah menerima Berita Acara Pemblokiran dan Berita Acara
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pemberian Keterangan. Juru Sita Pajak dalam melakukan penyitaan harus membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh Juru Sita Penanggung Pajak
dan saksi-saksi. Apabila penanggung pajak tidak hadir, Berita Acara Pelaksanaan Sita bisa
ditandatangani oleh saksi-saksi kemudian Berita Acara Pelaksanaan Sita disampaikan kepada Penanggung Pajak dan salinannya disampaikan kepada Ka.BAPEPAM dan
Custodian. Pejabat dapat mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran terhadap Rekening Efek Penanggung Pajak kepada Custodian, setelah Penanggung Pajak
melunasi utang pajak, dan biaya penagihan pajak setelah dikurangi dengan jumlah yang disita, apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak tidak dilunasi oleh
penanggung pajak sekalipun telah dilakukan pemblokiran Efek dapat diperdagangkan di Bursa yang telah disita, dijual di Bursa melalui perantara pedagang Efek anggota
Bursa atas permintaan Pejabat. Penyitaan terhadap surat berharga berupa obligasi, saham dan sejenisnya
yang tidak diperdagangkan di Bursa Efek dilaksanakan dengan cara melakukan Inventarisasi dan membuat rincian tentang jenis, jumlah dan nilai minimal atau
perkiraan nilai lainnya dari surat berharga yang disita dalam suatu daftar yang merupakan lampiran pelaksanaan sita yang sebelumnya telah membuat Berita Acara
Pelaksanaan Sita yang kemudian membuat Berita Acara Pengalihan Hak Surat Berharga atas nama Penanggung Pajak pada Pejabat.
Dalam hal penyitaan terhadap piutang, lebih dahulu melakukan Inventarisi dan membuat perincian tentang jenis dan jumlah piutang yang disita dalam suatu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
daftar yang merupakan Pelampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita. Kemudian membuat Berita Acara Persetujuan Pengalihan Hak Piutang dari Penanggung Pajak
kepada Pejabat, dan salinannya disampaikan kepada Penanggung Pajak dan pihak yang berkewajiban membayar hutang.
Penyitaan terhadap penyertaan modal pada perusahaan lain yang tidak ada surat sahamnya dilaksanakan sebagai berikut :
Melakukan Inventarisasi dan membuat rincian tentang jumlah penyertaan modal pada perusahaan lain dalam suatu daftar yang merupakan lampiran Berita Acara
Pelaksanaan Sita, kemudian membuat akte persetujuan pengalihan hak penyertaan modal pada perusahaan lain dalam penanggung pajak kepada Pejabat, dan salinannya
disampaikan kepada perusahaan tempat penyertaan modal. Penyitaan terhadap barang yang telah disita oleh Kejaksaan atau Kepolisian
sebagai barang bukti dalam kasus Pidana, baru dapat dilaksanakan setelah barang bukti tersebut dikembalikan Penanggung Pajak. Penyitaan terhadap barang milik
Penanggung Pajak dilaksanakan sampai dengan jumlah nilai barang yang diperkirakan cukup untuk melunasi utang pajak yang dimaksud nilainya tidak cukup
untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak, hasil lelang barang yang telah disita tidak cukup untuk melunasi biaya utang penagihan dan utang pajak
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya.
a. Pelaksanaan Penyelenggaraan Atas barang yang disita dapt ditempeli atau diberi segel sita. Penempel segel
sita yang dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, sifat dan bentuk barang sitaan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Segel sita sekurang-kurangnya memuat “Disita”, Nomor dan Tanggal Berita Acara Pelaksanaan Sita. Larangan untuk memindah tangankan, memindahkan hak,
meminjamkan, merusak barang yang disita. Penanggung pajak dapat melunasi utang pajak biaya yang timbul dalam
rangka penagihan pajak selama barang yang telah disita belum dijual, digunakan, atau dipindah bukukan.
Apabila utang pajak dan atau biaya penanggung pajak tidak dilunasi setelah dilaksanakan penyitaan. Pejabat berwenang melaksanakan penjualan secara lelang
maupun menggunakan atau memindah bukukan barang yang disita untuk pelunasan utang pajak dan atau biaya penagihan pajak dimaksud. Penjual secara lelang melalui
kantor lelang dan dilaksanakan paling cepat sesudah jangka waktu 14 hari terhitung sejak penyitaan. Apabila hasil lelang telah mencapai jumlah yang cukup untuk
melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak, maka pelaksanaan lelang dihentikan dan sisa barang dan kelebihan hasil lelang dikembalikan oleh pejabat kepada
penanggung pajak paling lambat 3 hari setelah dilaksanakannya lelang. Besarnya biaya penagihan pajak adalah Rp.50.000,00 lima puluh ribu rupiah untuk setiap
pelaksanaan penyitaan.
b. Pencabutan Sita Pencabutan sita dilaksanakan apabila penanggung pajak telah melunasi biaya