PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK SWASTA BANDUNG 2 T.A 2016/2017.

(1)

ABSTRAK

Husnil Badli, NIM: 5113121023, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan Di Smk Swasta Bandung 2 T.A 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. 2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Pada mata diklat alat ukur kompetensi dasar menggunakan peralatan pembanding dan pengukuran dasar siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Bandung 2 Deli Serdang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Bandung 2 Deli serdang sebanyak 28 orang. Objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil siswa menggunakan alat ukur pada kompetensi dasar menggunakan peralatan pembanding dan/atau pengukuran dasar pada pokok bahasan penyetelan/pengukuran dan pemeliharan jangka sorong dan mikrometer sesuai dengan prosedur operasi standar. Sebelum dilaksanakan tindakan pada siklus I, Siswa terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk melihat kemampuan awal siswa. Pada siklus I Nilai rata – rata siswa 74,28 dengan ketuntasan klasikal 67,85% dan setelah dilakukannya perbaikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada Siklus II diperoleh Nilai rata – rata siswa menjadi 87,14 dengan ketuntasan klasikal 85,71%. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata diklat alat ukur kompetensi dasar memelihara peralatan pembanding dan pengukuran dasar dari nilai tahun sebelumnya dengan rata rata nilai hasil belajar 67,66, kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata – rata nilai Hasil Belajar menjadi 76,69 dengan ketuntasan kelasikal 67,85% , dan pada siklus II rata – rata hasil belajar Siswa meningkat menjadi 84,43 dengan ketuntasan kelasikal 85,71%.


(2)

ABSTRACT

Husnil Badli, NIM: 5113121023, Application of Cooperative Learning Type Jigsaw To Improve Learning Outcomes Measurement In Class X Lightweight Vehicle Engineering at Bandung Private Smk 2 T.A 2016/2017. Thesis Faculty of Engineering, University of Medan. 2017

The purpose of this study is to improve student learning outcomes with the implementation of cooperative learning model Jigsaw In training eye measuring devices basic competencies using comparators and measuring equipment base class X SMK Light Vehicle Engineering Private Bandung 2 Deli Serdang. This research is a classroom action research (PTK). The subject of this research is the students of class X SMK Light Vehicle Engineering Bandung 2 Deli Serdang as many as 28 people. The object of this research is the application of cooperative learning model Jigsaw to improve student outcomes using a measuring instrument on the basis of competence using comparison tools and / or basic measurements on the subject of setting / measurement and the use of vernier caliper and micrometer in accordance with standard operating procedures. Before the measures implemented in the first cycle, students must first be given about the pretest to see the beginning of students' abilities. In the first cycle Average value - average 74.28 students with classical completeness 67.85% and after doing repairs on the use of cooperative learning model Jigsaw in Cycle II acquired Average value - average students into 87.14 by 85.71% classical completeness. It can be concluded that by using a jigsaw cooperative learning model can improve student learning outcomes measurement tool training eye maintain basic competencies and measurement equipment comparison basis of the value of the previous year with an average value of learning outcomes 67.66, then after the action in the first cycle, average - average value of learning outcomes into kelasikal completeness 74.28 with 67.85%, and the second cycle the average - average student learning outcomes increased to 87.14 by 85.71% kelasikal completeness.


(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN ALAT UKUR PADA SISWA

KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN

DI SMK SWASTA BANDUNG 2

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

HUSNIL BADLI

5113121023

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(4)

(5)

(6)

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Bandung 2 T.A 2016/2017” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi penelitian ini.

Dalam proses penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr.Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin dan selaku narasumber dan penguji yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin.

6. Bapak Bisrul Hapis Tambunan, ST, MT selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.


(8)

iii

7. Bapak Dr. Eka Daryanto, MT. sebagai narasumber dan penguji yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.

8. Bapak Drs. Khoiri, M,Pd selaku selaku Dosen Pembimbing Akademik, narasumber, dan penguji yang telah membimbing Peneliti selama mengikuti Perkuliahan di jurusan Pendidikan Teknik Mesin.

9. Kepala Sekolah SMK Swasta Bandung 2 Deli Serdang Bapak Jason Saragi, S.Pd, MM. yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan observasi dan penelitiannya di SMK Swasta Swasta Bandung 2 Deli Serdang. 10. Sakban, S.Pd. selaku Guru di SMK Swasta Bandung 2 Deli Serdang. 11. Teristimewa dan terspesial dari semuanya kepada Ibunda Lestiana Munthe

yang telah membesarkan, membina, mendidik, memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada penulis sampai saat ini.

12. Tulang, Sirmas Munthe, ST, MT. yang telah membina, mendidik, memberikan do’a, dukungan dan semangat kepadapenulis sampai saat ini. 13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin khususnya stambuk

2011.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Januari 2017 Penulis,

HUSNIL BADLI NIM. 5113121023


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

KataPengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel... viii

BAB I: Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian... 8

F. Manfaat Penelitian... 9

BAB II: Kerangka Teori, Kerangka Berpikir, Hipotesis A. Kerangka Teori... 10

1. Hakikat Hasil belajar menggunakan alat ukur ... 10

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW... 23

B. Penelitian Yang Relevan ... 31

C. Kerangka Berpikir ... 35

D. Hipotesis Penelitian... 36

BAB III: Metode Penelitian A. Jenis penelitian ... 37

B. Tempat dan waktu penelitian ... 37

C. Subjek penelitian ... 38


(10)

v

E. Defenisi operasional ... 38

F. Desain penelitian ... 39

G. Prosedur penelitian ... 40

H. Teknik dan alat pengumpul data ... 46

I. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 55

1. Hasil Belajar Siswa ... 55

a. Hasil pretest ... 55

b. Hasil Belajar Siklus I... 58

1. Perencanaan... 58

2. Pelaksanaan ... 58

3. Pengamatan ... 64

4. Refleksi ... 65

c. Hasil Belajar Siklus II ... 66

1. Perencanaan ... 67

2. Pelaksanaan ... 67

3. Pengamatan ... 74

4. Refleksi ... 75

2. Perolehan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 76


(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN... 82 B. SARAN ... 83 DAFTAR PUSTAKA ... 84 DAFTAR LAMPIRAN


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 22

Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran Koopperatif Jigsaw... 26

Tabel 3. Kisi–kisi Soal Menggunakan Alat Ukur ... 47

Tabel 4. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa ... 48

Tabel 5. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Siswa... 51

Tabel 6. Kriteria Keberhasilan Presentase Siswa Secara Klasikal... 52

Tabel 7. Kreteria tingkat keaktivan siswa ... 54

Tabel 8. Hasil Nilai Preetest... 55

Tabel 9.Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal... 57

Tabel 10. Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I... 59

Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I ... 61

Tabel 12. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Dengan Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 64

Tabel 13. Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II... 71

Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II ... 73

Tabel 15. Hasil Observasi aktivitas hasil belajar siswa pada siklus II... 74

Tabel 16. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 77


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas... 39

Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Siklus I... 60

Gambar 3. Diagram Persentase Hasil Belajar Klasikal Siklus I... 60

Gambar 4. Diagram Hasil Belajar Siklus II ... 71

Gambar 5. Diagram Persentase Hasil Belajar Klasikal Siklus II ... 71

Gambar 6. Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I keSiklus II ... 77 Gambar 7. Diagram Hasil Belajar Klasikal Kelas Pada Siklus I keSiklus II 78


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaanya. Pendidikan juga diartikan sebagai hasil, dimana pendidikan itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiaannya. Pendidikan sebagai proses dan sebagai hasil dalam pelaksanaannya sangat memerlukan adanya pengkajian yang mendalam dan komprehensif agar proses untuk mencapai hasil yang dicapai dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai manusia mulia.

Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 mengenai tujuan pendidikan nasioanal yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu. Sekolah Menengah


(15)

2

Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya yang siap bekerja.

SMK bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan profesional untuk memasuki lapangan kerja sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008), SMK memiliki tujuan untuk : (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri, maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.

Hal tersebut mendasari bahwa setelah lulus dari SMK, siswa harus terampil dan berkompetensi dalam keahlian tertentu. Keahlian yang bukan hanya dalam segi kajian (teori), akan tetapi juga dalam kemampuan praktek yang menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi setiap pembelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu sangat dibutuhkan


(16)

3

kecocokan dalam penerapan model pembelajaran dalam suatu mata pelajaran yang memperhatikan mutu belajar dan proses belajar sehingga akan sangat menentukan hasil belajar yang sesuai dalam segi teori maupun praktek. Model pembelajaran dalam setiap pelajaran harus diperhatikan sehingga sikap aktif, kreatif, dan inovatif terwujud.

Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik dan berdaya guna yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik sehingga mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan hasil pembelajaran.

Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, baik hasil yang dapat diukur secara langsung dengan angka maupun hasil belajar yang dapat dilihat pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya hasil belajar siswa merupakan salah satu masalah dalam pembelajaran disekolah.

Rendahnya hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Suryabrata (1983:26) mengemukakan bahwa : Hasil belajar dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis siswa, meliputi : minat, bakat, kreatifitas, motivasi berprestasi, Kecerdasan, dan kemampuan kognitif, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa, meliputi sarana dan prasarana, lingkungan, pendidik, buku-buku, media, metode belajar dan sebagainya.


(17)

4

Pada dasarnya, berhasil tidaknya seorang siswa meraih prestasi belajarnya tergantung dari beberapa hal atau beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Miller (1970 : 136) bahwa keefektifan perilaku belajar seseorang anak dipengaruhi oleh beberapa hal atau faktor, yang meliputi faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi, faktor jasmaniah dan psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan), sedangkan faktor ekternal adalah faktor dari luar individu yang sedang belajar meliputi, faktor keluarga (cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi kelurga dann suasana rumah), faktor sekolah (kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah dan prasarana sekolah), dan faktor lingkungan (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Oleh sebab itu diperlukan pendekatan untuk mengaktifkan siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang baik dan yang berimbas terhadap hasil belajar siswa. Sehingga perolehan hasil belajar siswa yang berjkaitan dengan keterampilan siswa sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pada kenyataannya, siswa kesulitan memperoleh apa yang seharusnya mereka dapatkan baik dalam segi kajian maupun pengaplikasian. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar mata pelajaran Menggunakan Alat Ukur SMK Swasta Bandung 2 tahun ajaran 2015/2016, hanya 35% atau hanya 14 siswa dari 40 siswa yang dapat dikategorikan, lulus dengan standart ketuntasan minimal 75,00 dan 26 siswa dari 40 siswa dikategorikan tidak lulus dengan persentase 65%. Kondisi ini kemungkinan dipengaruhi oleh


(18)

5

beberapa faktor, antara lain : pembelajaran cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa sehingga membuat suasana proses belajar mengajar menjadi pasif dan pada akhirnya siswa hanya termenung, mengantuk dan membuat keributan didalam kelas.

Selama dilaksanakan observasi disekolah, diperoleh hasil wawancara kepada guru dan beberapa siswa Rendahnya hasil belajar siswa di SMK Swasta Bandung 2 disebabkan beberapa faktor, antara lain sistem pembelajaran yang diterapkan didominasi metode pembelajaran ceramah yang berpusat pada guru (teacher centered), selain dari itu kurangnnya minat belajar siswa, dilihat dari saat peroses belajar mengajar siswa kurang bergairah dan jenuh ketika mengikuti pelajaran, dan kerja sama diantara siswa juga terbilang sangat rendah jadi ada siswa yang sngat mengerti, ada yang sedikit mengerti, dan ada yang tidak mengerti sama sekali tentang menggunakan alat ukur.

Sehubungan dengan masalah di atas, maka seorang guru dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan. Salah satunya ialah menciptakan suasana belajar yang kondusif, misalnya dengan jalan mamilih model pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran merupakan salah satu rencana penting yang harus dipersiapkan untuk mengatasi masalah keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW. Penggunaan model tersebut diharapkan memberikan sentuhan-sentuhan baru yang dapat meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis, dan siswa terlibat secara


(19)

6

maksimal dalam proses pembelajaran, serta ikut bertanggung jawab terhadap terjadinya proses pembelajaran yang efektif.

Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW merupakan suatu teknik pembelajaran kooperatif yang didasarkan pada mekanisme tukar menukar anggota kelompok. Dimana, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran dan mengkomunikasikan hasil perolehannya kepada kelompok lain, sehingga dapat menghidupkan suasana kelas, memberdayakan siswa, berfokus pada siswa, dan menciptakan kelas yang produktif dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif JIGSAW lebih berfokus kerjasa sama, dan saling ketergantungan antara siswa. Aroson (Isjoni, 2009 : 79)” menyatakan bahwa para siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok diberi tugas untuk mengerjakan atau bagaian-bagian dari materi untuk dikoreksi dan ditinjau ulang.

Dalam hal ini peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pada mata pelajaran alat ukur, karena mata pelajaran alat ukur adalah mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman tentang konsep – konsep yang mendasar, dan juga merupan pelajaran yang sangat berperan penting dalam proses pemesinan.

Beberapa hal lain yang menyebabkan model JIGSAW perlu diterapkan sebagai model pembelajaran yaitu untuk mengajarkan siswa menjadi percaya pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mengungkapkan ide, bekerja sama dengan orang lain, dapat mengembangkan bakat kepeminpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.


(20)

7

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran koopratif tipe jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Swasta Bandung 2 T.A 2016/2017”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah diantaranya :

1. Masih Rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur.

2. Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima kebanyakan dari guru.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi, sehingga bersifat monoton.

4. Siswa kurang merespon materi pembelajaran menggunakan peralatan pembanding atau alat ukur dasar pada saat proses pembelajaran.

5. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata diklat alat ukur, 6. Masih kurangnya kerjasama siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. 7. Pembelajaran cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa.

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus. Peneliti hanya meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW. Kompetensi


(21)

8

dasar menggunakan peralatan pembanding dan pengukuran dasar jangka sorong dan micrometer. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Bandung 2 Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe JIGSAW dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat alat ukur pada kompetensi dasar menggunakan peralatan pembanding dan pengukuran dasar. Pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Bandung 2 Deli Serdang Tahun Ajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelititan ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata diklat alat ukur pada kompetensi dasar menggunakan peralatan pembanding dan pengukuran dasar. Pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Bandung 2 Deli Serdang Tahun Ajaran 2016/2017.


(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu : 1. Bagi Guru

Sebagai sumbangan pemikiran untuk memperkaya model pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Menambah motivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa menggunakan alat ukur.

3. Bagi Sekolah

Lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan tambahan pengetahuan tentang pelaksanaan model pembelajaran koopratif tife jigsaw untuk memenuhi sejauh mana model pembelajaran ini dapat menigkatkan hasil belajar mengenai pekerjaan dasar teknik Teknik Kendaraan Ringan pokok bahasan Alat ukur.


(23)

82 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan rumusan masalah hasil penilitian dan pembahasan tindakan kelas yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata diklat menggunakan alat ukur di kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Bandung 2 Deli Serdang dapat disimpulkan bahwa:

a. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar siswa terjadi peningkatan yang signifikan dimana 19 siswa (67,85%) yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 24 siswa (85,71%) pada siklus II, kenaikan hasil belajar dari siklus I ke siklus II ini yaitu 6 orang siswa (20%), berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 80% siswa memperoleh nilai≥ 75 yaitu sebesar 86,67%

b. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dimana, pada siklus I nilai persen yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa yaitu 79,89% kemudian meningkat pada siklus II yaitu 90,71%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk, pertimbangan dan informasi kepada guru dan calon guru mata diklat alat dalam memilih model,


(24)

83

materi dan media pengajaran yang sesuai, efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatakan hasil belajar siswa.

b. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun siswa lebih aktif dalam belajar karena siswa dibimbingg juga didalam kelompok secara individual serta siswa yang berkemampuan rendah dapat berdikusi di dalam kelompok dengan siswa berkemampuan tinggi. Dengan demikian disarankan kepada guru khususnya guru bidang studi Alat ukur sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran mata Diklat alat ukur untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

c. Diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini agar dapat terus diperbaiki dalam pelaksanaannya bila kurang maksimal dan dapat dikembangkan dalam penggunaannya kembali sehingga model ini dapat berkembang dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.


(25)

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi Dalam Penigkatan Kualitas Dan Efeksifitas Pembelajaran. Bandung: UPI

Abdurahman. (20012). Strategi Pembelajaran. Bandung :Mizan.

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimidkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar– Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arends, R.I. (2009). Belajar Untuk Mengajar (Learning To Teach) Buku 2 Edisi 9. Salemba Humanik

Abdurrahman. (2009). Belajar dan Pembelaaran. Bandung: Alfabeta.

Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Harahap, Nurmahendra.(2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Skripsi. FT Unimed.

Hayati, Nurul (2002). Rajagukguk, Kardo. (2011). Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. FT. Unimed.

http://www.indobiu.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912.pdf

Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Kunandar. (2013). Langkah-langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.


(26)

88

Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Muhsindkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka Setia. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rajagukguk, Kardo. (2011). Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. FT. Unimed.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelaran: MengembangkanProfesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Siregar, Ramadhan (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statistika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Padang Sidempuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. FT. Unimed.

Shoimin, Aris. (2014). Model PembelajaranvInovatif DalamKurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin E, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Median

Slavin, Robert E. (2005). Cooverative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung : Nusa Media

Slavin, Robert E. (2010). Cooverative Learning, Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusamedia

Slavin, Robert E., Madden, Nancy A, dan Robert J. Stevens. (1989). Cooperative Learning Models For The 3R’s, (online). Diakses 8 maret 2015 dari http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912_slavin2.pdf Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Yudhistira.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito


(27)

89

Suprijono, A. (2010). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Supriyadi (2011). Dasar sepeda motor. Otomotif P4TKMedan

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda karya

Syafitri, Wenni.(2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. FT.Unimed

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Roesdakarya

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Widiyanto dan Eka Yogaswara. (2013). Elemen Mesin. Bandung : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : PPPG Matematika

Yamin dan Maisah. (2008). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta : GP Press


(1)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu : 1. Bagi Guru

Sebagai sumbangan pemikiran untuk memperkaya model pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Menambah motivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa menggunakan alat ukur.

3. Bagi Sekolah

Lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan tambahan pengetahuan tentang pelaksanaan model pembelajaran koopratif tife jigsaw untuk memenuhi sejauh mana model pembelajaran ini dapat menigkatkan hasil belajar mengenai pekerjaan dasar teknik Teknik Kendaraan Ringan pokok bahasan Alat ukur.


(2)

82

Berdasarkan tujuan rumusan masalah hasil penilitian dan pembahasan tindakan kelas yang dilakukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata diklat menggunakan alat ukur di kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Bandung 2 Deli Serdang dapat disimpulkan bahwa:

a. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar siswa terjadi peningkatan yang signifikan dimana 19 siswa (67,85%) yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 24 siswa (85,71%) pada siklus II, kenaikan hasil belajar dari siklus I ke siklus II ini yaitu 6 orang siswa (20%), berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 80% siswa memperoleh nilai≥ 75 yaitu sebesar 86,67%

b. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dimana, pada siklus I nilai persen yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa yaitu 79,89% kemudian meningkat pada siklus II yaitu 90,71%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk, pertimbangan dan informasi kepada guru dan calon guru mata diklat alat dalam memilih model,


(3)

materi dan media pengajaran yang sesuai, efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatakan hasil belajar siswa.

b. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun siswa lebih aktif dalam belajar karena siswa dibimbingg juga didalam kelompok secara individual serta siswa yang berkemampuan rendah dapat berdikusi di dalam kelompok dengan siswa berkemampuan tinggi. Dengan demikian disarankan kepada guru khususnya guru bidang studi Alat ukur sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran mata Diklat alat ukur untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

c. Diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini agar dapat terus diperbaiki dalam pelaksanaannya bila kurang maksimal dan dapat dikembangkan dalam penggunaannya kembali sehingga model ini dapat berkembang dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi Dalam Penigkatan Kualitas Dan Efeksifitas Pembelajaran. Bandung: UPI

Abdurahman. (20012). Strategi Pembelajaran. Bandung :Mizan.

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimidkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar– Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arends, R.I. (2009). Belajar Untuk Mengajar (Learning To Teach) Buku 2 Edisi 9. Salemba Humanik

Abdurrahman. (2009). Belajar dan Pembelaaran. Bandung: Alfabeta.

Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Harahap, Nurmahendra.(2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Skripsi. FT Unimed.

Hayati, Nurul (2002). Rajagukguk, Kardo. (2011). Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. FT. Unimed.

http://www.indobiu.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912.pdf

Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Kunandar. (2013). Langkah-langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.


(5)

Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Muhsindkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka Setia. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rajagukguk, Kardo. (2011). Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. FT. Unimed.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelaran: MengembangkanProfesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Siregar, Ramadhan (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statistika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Padang Sidempuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. FT. Unimed.

Shoimin, Aris. (2014). Model PembelajaranvInovatif DalamKurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin E, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Median

Slavin, Robert E. (2005). Cooverative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung : Nusa Media

Slavin, Robert E. (2010). Cooverative Learning, Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusamedia

Slavin, Robert E., Madden, Nancy A, dan Robert J. Stevens. (1989). Cooperative Learning Models For The 3R’s, (online). Diakses 8 maret 2015 dari http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912_slavin2.pdf Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Yudhistira.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito


(6)

Suprijono, A. (2010). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Supriyadi (2011). Dasar sepeda motor. Otomotif P4TKMedan

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda karya

Syafitri, Wenni.(2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. FT.Unimed

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Roesdakarya

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Widiyanto dan Eka Yogaswara. (2013). Elemen Mesin. Bandung : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : PPPG Matematika

Yamin dan Maisah. (2008). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta : GP Press


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII.H SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 79

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONEMATIKA GERAK

0 1 9

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA AJAR KEPERAWATAN KOMUNITAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

0 0 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDI NGABHEO KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

0 0 16