PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH DI KELAS X JURUSAN TITL SMK NEGERI 2 DOLOKSANGGUL T.A. 2016/2017.
ABSTRAK
Lasro P. Sihite: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menganalisis
Rangkaian Listrik Arus Searah Di Kelas X Jurusan Titl Smk Negeri 2
Doloksanggul T.A. 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada
kompetensi dasar Menganalisis Rangkaian Listrik arus Searah antara penggunaan
model pembeljaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan model pembeljaran
konvensional pada siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) SMK Negeri 2 Doloksanggul.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITL) di SMK Negeri 2 Doloksanggul pada Tahun Ajaran
2016/2017. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Doloksanggul yang terdiri dari 3
kelas yang berjumlah 93 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara
acak atau random, dimana pembelajaran dengan menggunakan model pembeljaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray ditetapkan pada kelas X TITL 1 yng berjumlah
31 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Untuk menguji normalitas data digunakan uji liliefors pada taraf kepercayaan (α)=
0,05. Pada pembeljaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray diperoleh Lhitung <
Ltabel yaitu 0,134 1,67, dan diambil kesimpulan siswa yang diajar dengan pembelajaran
model kooperatif tipe two stay two stray lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang
diajar dengan pembelajaran konvensional.
Kata kunci : Two Stay Two Stray, hasil belajar, menganalisis rangkaian listrik arus
searah.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya yang
menolong penulis dalam mengerjakan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana di jurusan
Pendidikan
Teknik
Elektro,
Universitas
Negeri
Medan,
dan
untuk
mengimplementasikan masalah yang didapati di sekolah untuk diteliti sehingga ada
solusi yang bisa dikerjakan bersama
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Ayah Paruntungan Sihite
dan Ibu Rosmin br. Siagian yang senantiasa
mendukung dalam doa, materi, serta memberikan motivasi selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. selaku Pembantu dekan 1
4. Bapak Dr. Baharuddin, ST. M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro dan dosen penguji.
5. Bapak Ir. Mustamam, M.T , selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar
membimbing dan memberi arahan serta menyediakan waktu demi
terselesaikanya skripsi ini.
6. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd. Selaku sekretaris jurusan Pendidikan
Teknik Elektro dan dosen penguji
7. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd. selaku penguji
8.
Seluruh Bapak / ibu Dosen dan Pegawai Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
9. Sekolah SMK Negeri 2 Doloksanggul sebagai tempat penelitian
10. Abang dan adik Erikson Sihite, Lestari Sihite, Bindu M. sihite, Dieko Sihite,
Torkis Jupito Sihite yang turut mendukung dan mendoakan penulis.
11. Sahabat Aman, Ester, Irma, dan kakak Togi Butar-butar.
12. Teman-teman WS yang turut membantu menyemangati dalam penyelesaian
skripsi ini.
13. Teman-Teman Koordinasi 2016: Arta, Gembira, Haryati, Inra, Isrin, Maria,
Maria Betty, Monika, Novia, Nobelia, Riando ,Risna, Tutur,
ii
14. Teman-teman seperjuangan ekstensi 2012 terkhusus buat Putri, Dahrani, Vivi,
Yeti, Febri, Agustinus, Khoiruddin, M.Arif, yang terus mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, Penulis mengharapkan saran, kritik dan perbaikan yang
membangun untuk perbaikan kedepan.
Medan,
Agustus 2016
Lasro P. Sihite
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Latar belakang Masalah ...................................................................... 1
Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
Batasan Masalah .................................................................................. 5
Rumusan Masalah ............................................................................... 6
Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Hakekat Model Pembelajaran ........................................................ 8
2. Hakekat Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menganalisis
Rangkaian Listrik Arus Searah ..................................................... 17
B. Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 21
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 22
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
Desain Penelitian ................................................................................. 27
Defenisi Operasinal variable Penelitian .............................................. 29
Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 30
Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................... 31
Teknik analisis Data ............................................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian Post-Test .................................................... 41
B. Uji Persyaratan Analisis ...................................................................... 43
iv
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 45
D. Temuan Penelitian ............................................................................... 45
E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 46
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 48
B. Implikasi .............................................................................................. 49
C. Saran .................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif .................................10
Tabel 2.2. Kompetensi Dasar dan Indikator.............................................................21
Tabel 3.1. Desain Penelitian.....................................................................................27
Tabel 3.2. Jumlah siswa kelas XI Listrik SMK N 2 Doloksanggul (Populasi) .......30
Tabel 3.3. Jumlah Sampel Penelitian .......................................................................31
Tabel 3.4. Kisi-kisi ...................................................................................................31
Tabel 3.5. Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ........................................................33
Tabel 3.6. Ringkasan Tingkat Kesukaran ................................................................35
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ....................41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ...........................42
Tabel 4.3 Hasil analisa uji Normalitas .....................................................................43
Tabel 4.4 Homogenitas ............................................................................................44
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Nilai
ℎ� ��
dari masing-masing kelas Penelitian
vii
45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Hasil Validasi Instrumen…………………………………
52
Lampiran 2.
Perhitungan Valididtas Hasil Uji Coba Instrumen……..
53
Lampiran 3.
Uji Reliabilitas Soal……………………………………….
55
Lampiran 4.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal…………………...
56
Lampiran 5.
Perhitungan Tingkat Daya Beda Soal …………………..
58
Lampiran 6.
Tabel Hasil Skor Post-Test……………………………….
60
Lampiran 7.
Perhitungan Rata-rata Distribusi Frekuensi dan Standar
Deviasi …………………………………………...
62
Lampiran 8.
Uji Normalitas……………………………………………..
65
Lampiran 9.
Uji Homogenitas…………………………………………..
69
Lampiran 10.
Perhitungan Uji Hipotesis………………………………...
70
Lampiran 11.
Silabus……………………………………………………...
72
Lampiran 12.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………
75
Lampiran 13.
Materi ……………………………………………………..
87
Lampiran 14.
Instrumen …………………………………………………
95
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu
bangsa karena, pendidikan
merupakan sebuah wadah untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dalam setiap diri individu terdapat sejumlah
potensi yang harus dikembangkan. Melalui pendidikan, potensi tersebut dapat
berkembang sejalan dengan proses perubahan perilaku berdasarkan praktik atau
pengalaman tertentu. Dalam hal ini pendidikan harus betul-betul dirancang untuk
mengembangkan potensi tersebut yang dilakukan melalui kegiatan belajar.
Pemerintah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan di
Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20 % APBN untuk
pendidikan. Pentingnya pendidikan terdapat dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS dalam bab II Pasal 3 (ristekdikti.go.id) yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Meskipun
kebutuhan akan pendidikan setiap orang tidak sama, baik jenjang maupun
jenisnya. Tetapi pada setiap kategori kejuruan diharapkan lahir lulusan yang
berimbang untuk setiap kompetensi keahlian. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) merupakan Suatu jenjang pendidikan yang membekali siswanya dengan
1
2
berbagai macam keterampilan dan Keahlian khusus sesuai kompetensi keahlian
yang dapat dimanfaatkan untuk terjun ke dunia kerja apabila nantinya tidak dapat
melanjutkan ke tingkat pendidikan tinggi.
Dalam GBPP (Depdiknas, 2004: 6) tujuan utama SMK antara lain :
1.
Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan
sikap profesionalisme.
2.
Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri.
3.
Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industry baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
4.
Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara produktif, adaptif dan
kreatif.
Dengan melihat tujuan tersebut perlu adanya proses pendidikan yang
menjamin tercapainya tujuan SMK tersebut. Salah satu masalah yang dihadapi
dalam dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya proses pendidikan.
Pendidikan disekolah masih banyak menerapkan berbagai bahan ajar yang harus
dihafal, pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan
karakter serta potensi yang dimiliki. Selain daripada itu dapat kita lihat juga mulai
dari cara penyampaian materi pelajaran oleh guru yang selalu dengan metode
mengajar yang monoton dan tidak mencoba menggunakan metode mengajar yang
bervariasi, sehingga cenderung guru yang aktif sedang siswa hanya menjadi
pendengar saja selama jam pelajaran berlangsung.
3
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara pada tanggal 21 Mei
dengan Ibu Tampubolon selaku guru mata pelajaran rangkaian listrik kelas X
SMK Negeri 2 Doloksanggul menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar untuk
materi tersebut masih kurang memuaskan. Dari daftar nilai yang diperoleh dengan
KKM 70, nilai rata-rata siswa untuk mata pelajaran rangkaian listrik ini adalah
50,76. Ibu tersebut menjelaskan, setiap siswa yang sudah mempelajari materi atau
mata pelajaran tersebut bisa diklasifikasikan bahwa siswa yang mau belajar dan
paham hanya 7/30 (23,3 %) orang, yang mau belajar tapi susah memahami
berkisar 15/30 (50%), dan 8/30 (26,6 %) lagi memang benar-benar tidak ada niat
untuk belajar.
Dari hasil wawancara langsung dengan Ibu Tampubolon, ia mengatakan
bahwa selama mengajar di kelas ia memang kurang memvariasikan suatu model
pembelajaran. Ibu Tampubolon mengaku bahwa dalam proses mengajar masih
terpaku pada metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan latihan/Tugas. Kegiatan
belajar mengajar hanya terfokus pada guru dan sebagian besar waktu pelajaran
digunakan untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Pada saat guru
membuat kelompok untuk mendiskusikan materi yang dipelajari hasilnya juga
tidak begitu memuaskan karena siswa di dalam kelompok tidak semuanya
berperan aktif.
Dengan melihat hal tersebut harus ada upaya untuk merancang
pembelajaran yang dapat mengikutsertakan siswa secara aktif dari awal sampai
akhir pembelajaran. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk
memperbaikinya adalah dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat yaitu
4
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa belajar
dengan suasana yang menyenangkan, dalam hal ini model yang dapat digunakan
adalah
model
pembelajaran
kooperatif.
Model
pembelajaran
kooperatif
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Salah satunya yaitu
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS). Model ini
dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan pada tahun 1992.
Spencer kagan dalam Huda (2011:140) menyatakan bahwa: Model
pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan model pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan umur da memungkinkan
setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain.
Melalu model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa
diharapkan mampu menguasai materi pelajaran. Model ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai salah satu alternative bagi siswa untuk dapat menambah
kemampuan pemahaman siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan
memuaskan. Model ini bisa digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik. Hal
ini diperkuat bahwa telah banyak dilakukan penelitian tentang model
pembelajaran two stay two stray yang diterapkan mulai dari tingkat sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Namun disekolah yang akan saya teliti yaitu SMK
Negeri 2 doloksanggul belum pernah dilakukan penelitian dengan model
pembelajran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
Berdasarkan latar belakang Masalah tersebut diatas, maka peneliti merasa
tertarik untuk mengadakan penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Model
5
Pembelajran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik Arus searah Di Kelas X
Jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkann latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1.
Masih banyak siswa yang hasil belajarnya dibawah 70 (nilai KKM).
2.
Guru belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray
3.
Guru masih mengajar dengan model pembelajaran yang konvensional dan
monoton.
4.
Pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh guru.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka
peneliti
membatasi
pembelajaran
yang
diteliti
adalah pengaruh
model
pembelajaran kooperatif tipe Two stay two Stray terhadap hasil belajar pada
kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan
TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul pada tahun ajaran 2016/2017 dengan melihat
kemampuan belajar kognitif siswa.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini:
1.
Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray pada kompetensi dasar menganalisis
rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2
Doloksanggul?
2.
Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus
searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul?
3.
Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus
searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada kompetensi dasar
menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK
Negeri 2 Doloksanggul.
2.
Untuk mengetahui
hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian
listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul.
7
3.
Untuk mengetahui Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih tinggi dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menganalisis
rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2
Doloksanggul.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah :
1.
Bagi peneliti, memperluas wawasan dan mengetahui efektivitas model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
2.
Sebagai bahan masukan
dan referensi bagi peneliti berikutnya
yang
melakukan penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan penelitian
ini.
3.
Bagi sekolah, sebagai informasi mengenai penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray dan masukan dalam perbaikan mutu
pendidikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian , Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Damanik, Sri Karyani. (2014) .Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2013/2014.
Daryanto. (2010). Keterampilan Kejuruan Teknik Listrik. Bandung. Sarana Tutorial:
Nurani Sejahtera.
Hamalik, O.(2011), Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Bandung.
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning:Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-20-tahun2003-tentang-Sisdiknas.pdf. Diakses Selasa, 02 Agustus 2016, 11:05:22
AM.
Istarani. Dkk. (2015). Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada
Panjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butirr Soal dan Instrumen untuk Penelitian.
Gorontalo: Nurul Jannah.
Rusman, (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Selvianti. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray Terhadap Aktivitasdan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XIIA
SMAN 1 Lilirilau. Jurnal ISSN 1858_330X. Diakses Kamis, 01 Juni 2016,
10:25:31 AM.
Slameto, 2010. Belajar Dan factor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana. (2009). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito Bandung
Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Lasro P. Sihite: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menganalisis
Rangkaian Listrik Arus Searah Di Kelas X Jurusan Titl Smk Negeri 2
Doloksanggul T.A. 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada
kompetensi dasar Menganalisis Rangkaian Listrik arus Searah antara penggunaan
model pembeljaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan model pembeljaran
konvensional pada siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) SMK Negeri 2 Doloksanggul.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITL) di SMK Negeri 2 Doloksanggul pada Tahun Ajaran
2016/2017. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Doloksanggul yang terdiri dari 3
kelas yang berjumlah 93 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara
acak atau random, dimana pembelajaran dengan menggunakan model pembeljaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray ditetapkan pada kelas X TITL 1 yng berjumlah
31 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Untuk menguji normalitas data digunakan uji liliefors pada taraf kepercayaan (α)=
0,05. Pada pembeljaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray diperoleh Lhitung <
Ltabel yaitu 0,134 1,67, dan diambil kesimpulan siswa yang diajar dengan pembelajaran
model kooperatif tipe two stay two stray lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang
diajar dengan pembelajaran konvensional.
Kata kunci : Two Stay Two Stray, hasil belajar, menganalisis rangkaian listrik arus
searah.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya yang
menolong penulis dalam mengerjakan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana di jurusan
Pendidikan
Teknik
Elektro,
Universitas
Negeri
Medan,
dan
untuk
mengimplementasikan masalah yang didapati di sekolah untuk diteliti sehingga ada
solusi yang bisa dikerjakan bersama
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Ayah Paruntungan Sihite
dan Ibu Rosmin br. Siagian yang senantiasa
mendukung dalam doa, materi, serta memberikan motivasi selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. selaku Pembantu dekan 1
4. Bapak Dr. Baharuddin, ST. M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro dan dosen penguji.
5. Bapak Ir. Mustamam, M.T , selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar
membimbing dan memberi arahan serta menyediakan waktu demi
terselesaikanya skripsi ini.
6. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd. Selaku sekretaris jurusan Pendidikan
Teknik Elektro dan dosen penguji
7. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd. selaku penguji
8.
Seluruh Bapak / ibu Dosen dan Pegawai Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
9. Sekolah SMK Negeri 2 Doloksanggul sebagai tempat penelitian
10. Abang dan adik Erikson Sihite, Lestari Sihite, Bindu M. sihite, Dieko Sihite,
Torkis Jupito Sihite yang turut mendukung dan mendoakan penulis.
11. Sahabat Aman, Ester, Irma, dan kakak Togi Butar-butar.
12. Teman-teman WS yang turut membantu menyemangati dalam penyelesaian
skripsi ini.
13. Teman-Teman Koordinasi 2016: Arta, Gembira, Haryati, Inra, Isrin, Maria,
Maria Betty, Monika, Novia, Nobelia, Riando ,Risna, Tutur,
ii
14. Teman-teman seperjuangan ekstensi 2012 terkhusus buat Putri, Dahrani, Vivi,
Yeti, Febri, Agustinus, Khoiruddin, M.Arif, yang terus mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, Penulis mengharapkan saran, kritik dan perbaikan yang
membangun untuk perbaikan kedepan.
Medan,
Agustus 2016
Lasro P. Sihite
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Latar belakang Masalah ...................................................................... 1
Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
Batasan Masalah .................................................................................. 5
Rumusan Masalah ............................................................................... 6
Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Hakekat Model Pembelajaran ........................................................ 8
2. Hakekat Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menganalisis
Rangkaian Listrik Arus Searah ..................................................... 17
B. Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 21
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 22
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
Desain Penelitian ................................................................................. 27
Defenisi Operasinal variable Penelitian .............................................. 29
Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 30
Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................... 31
Teknik analisis Data ............................................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian Post-Test .................................................... 41
B. Uji Persyaratan Analisis ...................................................................... 43
iv
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 45
D. Temuan Penelitian ............................................................................... 45
E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 46
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 48
B. Implikasi .............................................................................................. 49
C. Saran .................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif .................................10
Tabel 2.2. Kompetensi Dasar dan Indikator.............................................................21
Tabel 3.1. Desain Penelitian.....................................................................................27
Tabel 3.2. Jumlah siswa kelas XI Listrik SMK N 2 Doloksanggul (Populasi) .......30
Tabel 3.3. Jumlah Sampel Penelitian .......................................................................31
Tabel 3.4. Kisi-kisi ...................................................................................................31
Tabel 3.5. Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ........................................................33
Tabel 3.6. Ringkasan Tingkat Kesukaran ................................................................35
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ....................41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ...........................42
Tabel 4.3 Hasil analisa uji Normalitas .....................................................................43
Tabel 4.4 Homogenitas ............................................................................................44
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Nilai
ℎ� ��
dari masing-masing kelas Penelitian
vii
45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Hasil Validasi Instrumen…………………………………
52
Lampiran 2.
Perhitungan Valididtas Hasil Uji Coba Instrumen……..
53
Lampiran 3.
Uji Reliabilitas Soal……………………………………….
55
Lampiran 4.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal…………………...
56
Lampiran 5.
Perhitungan Tingkat Daya Beda Soal …………………..
58
Lampiran 6.
Tabel Hasil Skor Post-Test……………………………….
60
Lampiran 7.
Perhitungan Rata-rata Distribusi Frekuensi dan Standar
Deviasi …………………………………………...
62
Lampiran 8.
Uji Normalitas……………………………………………..
65
Lampiran 9.
Uji Homogenitas…………………………………………..
69
Lampiran 10.
Perhitungan Uji Hipotesis………………………………...
70
Lampiran 11.
Silabus……………………………………………………...
72
Lampiran 12.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………
75
Lampiran 13.
Materi ……………………………………………………..
87
Lampiran 14.
Instrumen …………………………………………………
95
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu
bangsa karena, pendidikan
merupakan sebuah wadah untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dalam setiap diri individu terdapat sejumlah
potensi yang harus dikembangkan. Melalui pendidikan, potensi tersebut dapat
berkembang sejalan dengan proses perubahan perilaku berdasarkan praktik atau
pengalaman tertentu. Dalam hal ini pendidikan harus betul-betul dirancang untuk
mengembangkan potensi tersebut yang dilakukan melalui kegiatan belajar.
Pemerintah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan di
Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20 % APBN untuk
pendidikan. Pentingnya pendidikan terdapat dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS dalam bab II Pasal 3 (ristekdikti.go.id) yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Meskipun
kebutuhan akan pendidikan setiap orang tidak sama, baik jenjang maupun
jenisnya. Tetapi pada setiap kategori kejuruan diharapkan lahir lulusan yang
berimbang untuk setiap kompetensi keahlian. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) merupakan Suatu jenjang pendidikan yang membekali siswanya dengan
1
2
berbagai macam keterampilan dan Keahlian khusus sesuai kompetensi keahlian
yang dapat dimanfaatkan untuk terjun ke dunia kerja apabila nantinya tidak dapat
melanjutkan ke tingkat pendidikan tinggi.
Dalam GBPP (Depdiknas, 2004: 6) tujuan utama SMK antara lain :
1.
Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan
sikap profesionalisme.
2.
Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri.
3.
Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industry baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
4.
Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara produktif, adaptif dan
kreatif.
Dengan melihat tujuan tersebut perlu adanya proses pendidikan yang
menjamin tercapainya tujuan SMK tersebut. Salah satu masalah yang dihadapi
dalam dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya proses pendidikan.
Pendidikan disekolah masih banyak menerapkan berbagai bahan ajar yang harus
dihafal, pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan
karakter serta potensi yang dimiliki. Selain daripada itu dapat kita lihat juga mulai
dari cara penyampaian materi pelajaran oleh guru yang selalu dengan metode
mengajar yang monoton dan tidak mencoba menggunakan metode mengajar yang
bervariasi, sehingga cenderung guru yang aktif sedang siswa hanya menjadi
pendengar saja selama jam pelajaran berlangsung.
3
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara pada tanggal 21 Mei
dengan Ibu Tampubolon selaku guru mata pelajaran rangkaian listrik kelas X
SMK Negeri 2 Doloksanggul menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar untuk
materi tersebut masih kurang memuaskan. Dari daftar nilai yang diperoleh dengan
KKM 70, nilai rata-rata siswa untuk mata pelajaran rangkaian listrik ini adalah
50,76. Ibu tersebut menjelaskan, setiap siswa yang sudah mempelajari materi atau
mata pelajaran tersebut bisa diklasifikasikan bahwa siswa yang mau belajar dan
paham hanya 7/30 (23,3 %) orang, yang mau belajar tapi susah memahami
berkisar 15/30 (50%), dan 8/30 (26,6 %) lagi memang benar-benar tidak ada niat
untuk belajar.
Dari hasil wawancara langsung dengan Ibu Tampubolon, ia mengatakan
bahwa selama mengajar di kelas ia memang kurang memvariasikan suatu model
pembelajaran. Ibu Tampubolon mengaku bahwa dalam proses mengajar masih
terpaku pada metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan latihan/Tugas. Kegiatan
belajar mengajar hanya terfokus pada guru dan sebagian besar waktu pelajaran
digunakan untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Pada saat guru
membuat kelompok untuk mendiskusikan materi yang dipelajari hasilnya juga
tidak begitu memuaskan karena siswa di dalam kelompok tidak semuanya
berperan aktif.
Dengan melihat hal tersebut harus ada upaya untuk merancang
pembelajaran yang dapat mengikutsertakan siswa secara aktif dari awal sampai
akhir pembelajaran. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk
memperbaikinya adalah dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat yaitu
4
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa belajar
dengan suasana yang menyenangkan, dalam hal ini model yang dapat digunakan
adalah
model
pembelajaran
kooperatif.
Model
pembelajaran
kooperatif
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Salah satunya yaitu
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS). Model ini
dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan pada tahun 1992.
Spencer kagan dalam Huda (2011:140) menyatakan bahwa: Model
pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan model pembelajaran yang dapat
diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan umur da memungkinkan
setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain.
Melalu model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa
diharapkan mampu menguasai materi pelajaran. Model ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai salah satu alternative bagi siswa untuk dapat menambah
kemampuan pemahaman siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan
memuaskan. Model ini bisa digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik. Hal
ini diperkuat bahwa telah banyak dilakukan penelitian tentang model
pembelajaran two stay two stray yang diterapkan mulai dari tingkat sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Namun disekolah yang akan saya teliti yaitu SMK
Negeri 2 doloksanggul belum pernah dilakukan penelitian dengan model
pembelajran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
Berdasarkan latar belakang Masalah tersebut diatas, maka peneliti merasa
tertarik untuk mengadakan penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Model
5
Pembelajran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik Arus searah Di Kelas X
Jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkann latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1.
Masih banyak siswa yang hasil belajarnya dibawah 70 (nilai KKM).
2.
Guru belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray
3.
Guru masih mengajar dengan model pembelajaran yang konvensional dan
monoton.
4.
Pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh guru.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka
peneliti
membatasi
pembelajaran
yang
diteliti
adalah pengaruh
model
pembelajaran kooperatif tipe Two stay two Stray terhadap hasil belajar pada
kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan
TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul pada tahun ajaran 2016/2017 dengan melihat
kemampuan belajar kognitif siswa.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini:
1.
Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray pada kompetensi dasar menganalisis
rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2
Doloksanggul?
2.
Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus
searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul?
3.
Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus
searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada kompetensi dasar
menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK
Negeri 2 Doloksanggul.
2.
Untuk mengetahui
hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian
listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul.
7
3.
Untuk mengetahui Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih tinggi dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menganalisis
rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2
Doloksanggul.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah :
1.
Bagi peneliti, memperluas wawasan dan mengetahui efektivitas model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
2.
Sebagai bahan masukan
dan referensi bagi peneliti berikutnya
yang
melakukan penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan penelitian
ini.
3.
Bagi sekolah, sebagai informasi mengenai penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray dan masukan dalam perbaikan mutu
pendidikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian , Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Damanik, Sri Karyani. (2014) .Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2013/2014.
Daryanto. (2010). Keterampilan Kejuruan Teknik Listrik. Bandung. Sarana Tutorial:
Nurani Sejahtera.
Hamalik, O.(2011), Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Bandung.
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning:Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-20-tahun2003-tentang-Sisdiknas.pdf. Diakses Selasa, 02 Agustus 2016, 11:05:22
AM.
Istarani. Dkk. (2015). Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada
Panjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butirr Soal dan Instrumen untuk Penelitian.
Gorontalo: Nurul Jannah.
Rusman, (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Selvianti. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray Terhadap Aktivitasdan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XIIA
SMAN 1 Lilirilau. Jurnal ISSN 1858_330X. Diakses Kamis, 01 Juni 2016,
10:25:31 AM.
Slameto, 2010. Belajar Dan factor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana. (2009). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito Bandung
Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.