PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 1 BALIGE T.A.2015/2016.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP

INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU

BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM

KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 1 BALIGE

T.A. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

BOIMA M. HUTAPEA

NIM. 5113111009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ii ABSTRAK

BOIMA M. HUTAPEA. NIM. 5113111009. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Siswa Kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige T.A.2015/2016

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Quasi eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ilmu bangunan gedung di SMK Negeri 1 Balige

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Balige T.A. 2015/2016, dengan 2 kelas yaitu kelas eksperimen 28 siswa dan kelas kontrol 24 siswa. Pengambilan sampel dengan randomized sampling.

Pada uji instrument yang dilaksanakan dari 35 soal yang disebarkan didapat soal yang valid sebanyak 29 dan 6 soal yang tidak valid.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Group Investigation pada kelas eksperimen dan model konvensional pada kelas kontrol. Dalam penelitian ini, ditemukan pada hasil belajar siswa mengunakan model pembelajaran Group Investigation dengan rata-rata nilai 82,88 sedangkan hasil belajar kelas kontrol dengan nilai rata-rata 76,44.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran imu bangunan gedung siswa kelas X program keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige


(6)

iii ABSTRACT

BOIMA M. HUTAPEA. NIM. 5113111009. The influence of use of Model Learning Group Investigation Against the results Studied Building Grade X Program Expertise TGB SMK Negeri 1 Balige T.A. 2015/2016

This research is a research experiment (Quasi experimental) that aims to find out the influence of the use of the model of learning that can enhance the learning outcomes of students in subjects science building at SMK Negeri 1 Balige

The population in this study are students of SMK Negeri 1 X Class Balige T.A. 2015/2016, with 2 classes, namely class experiment of 28 students and grade control of 24 students. Sampling with randomized sampling.

On test instrument carried out of 35 questions spread obtained a valid question as much as 29 and 6 problem that is not valid.

This study used a model of the Learning Group Investigation on a conventional model experiments and class on the class of the control. In this study, found on the results of student learning using learning Group Investigation with an average value of 82.88 while the results of the study of the control class with an average value of 76.44. Based on the results of the research can be concluded, that the results of a study using a model Learning Group Investigation are higher compared to conventional learning model on subjects imu building grade X Program Expertise TGB SMK Negeri 1 Balige


(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan anugrah-Nya berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 1 BALIGE T.A. 2015/2016, disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan , baik materi, dukungan dan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Ronald Butar-Butar, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

2. Dra. Rosnelly, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan


(8)

v

5. Drs. Nono Sebayang, S.T., MPd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, dan juga Dosen Narasumber dan Sebagai Dosen Pembimbing Akademik

6. Bapak Drs. Sempurna Perangin-angin, M.Pd., selaku Dosen Narasumber 7. Bapak/Ibu Dosen serta pegawai di lingkungan Universitas Negeri Medan,

khususnya di Fakultas Teknik.

8. Bapak Drs. Tigor Siahaan, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Balige yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan observasi dan penelitian.

9. Bapak Daud Tampubolon, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung di SMK Negeri 1 Balige yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan selama penulis melakukan penelitian

10. Teristimewa kepada orang tua saya, Ayahanda T. Hutapea (Alm) dan Ibunda S. br Hutahaean yang selalu memberikan cinta dan kasihnya, membina, mendidik, memberikan dukungan dan semangat kepada saya sampai sekarang.

11. Abang dan Kakak saya memberikan dukungan dan semangat kepada penulis 12. Siska Oktavia Sinaga, S.Pd, terima kasih buat doa dan motivasinya.

13. Teman-teman mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Bangunan khususnya stambuk 2011 reguler yang memberikan saran dan semangat dalam penyelesaian skripsi.


(9)

vi

Dan akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Januari 2016 Penulis

Boima M. Hutapea NIM. 5113111009


(10)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung ... 11

a. Belajar dan Hasil Belajar………... 11

b.Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung ……… 14


(11)

viii

a. Model Pembelajaran Konvensional………. ... 18

b. Metode pembelajaran Ekspositori ………. ... 19

1. Pengertian Metode Pembelajaran Ekspositori ... 19

2. Karakteristik Metode Pembelajaran Ekspositori ... 20

3. Prinsip Penggunaan Metode Pembelajaran Ekspositori ... 21

4. Langkah-langkah Metode Ekspositori ... 22

5. Kelebihan dan kelemahan Metode Ekspositori ... 23

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation… 24 a. Model Pembelajaran Kooperatif………. 24

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif………. 24

2. Unsur-unsur dasar Pembelajaran Kooperatif………... 26

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif………. 27

4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif……… 27

b. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation……….. 28

1. Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation……… 28

2. Tahap-tahap Model Pembelajaran Group Investigation………….. 30

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Group Investigation……… 33

4. Hal-hal penting dalam Model Pembelajaran Group Investigation.. 34

B. Kajian Penelitian Yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berfikir ... 37

1. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Terhadap Hasil Belajar IBG ... ... 37 2. Pengaruh Model Pembelajaran Konvensinal Terhadap Hasil Belajar IBG. 38


(12)

ix

3. Perbedaan Hasil belajar IBG siswa yang diajarkan antara model pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang diajarakan dengan model Pembelajaran Konvensional pada Kelas X Program Keahlian TGB

SMK N 1 Balige ... 40

D. Pengajuan Hipotesis ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

1. Populasi Penelitian ... 43

2. Sampel Penelitian ... 43

C. Variabel Penelitian ... 44

D. Defenisi Operasional ... 44

E. Desain Penelitian ... 45

F. Kontrol Terhadap Eksperimen ... 47

1. Kesahihan External ... 47

2. Kesahihan Internal ... 49

G. Kerangka Penelitian ... 50

H. Instrument dan Teknik Pengumpulan data... 51

I. Uji Instrument Penelitian ... 52

1. Uji Validitas Butir Tes ... 52

2. Reabilitas Tes ... 53

3. Taraf Kesukaran Tes ... 55


(13)

x

J. Teknik Analisis Data ... 57

1. Deskripsi Data ... 57

2. Uji Persyaratan Analisis Hipotesis ... 58

a. Uji Normalitas ... 58

b. Uji Homogenitas ... 59

c. Uji Hipotesis ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………. 63

1. Data Pre-tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen ……… 63

2. Data Pre-tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol …….………….. 64

3. Data Post-tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen ……… 66

4. Data Post-tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol ……….. 67

5. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ……… 68

B. Uji Persyaratan Analisis ………... 70

1. Uji Normalitas ………. 70

2. Uji Homogenitas ……….. 71

C. Uji Hipotesis ………... 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 73

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 77

B. Implikasi …….……….. 78

C. Saran ………...……….. 79

DAFTAR PUSTAKA ... ... 81 LAMPIRAN


(14)

(15)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung Siswa Kelas X

Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige T.A. 2014/2015 ... 4

Tabel 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 22

Tabel 3. Rancangan sintaks Model Pembelajaran Group Investigation ... 27

Tabel 4. Desain Penelitian ……… 41

Tabel 5. Kerangka Penelitian ……… 45

Tabel 6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung ... 46

Tabel 7 Kisi-kisi sesudah uji validitas……….. 46

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Data Skor Pre-tes Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation………….. 60

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Data Skor Pre-tes Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional………. 62

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Data Skor Post-tes Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation……… 63

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Data Skor Pos-tes Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Pembelajaran Konvensional……….…… 64


(16)

xii

Tabel 13 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung pada Kelas Eksperimen………. ... … 66 Tabel 14 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Ilmu Bangunan Gedung pada Kelas Kontrol………. 67 Tabel 15 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Liliefors………...…… 68 Tabel 16 Ringkasan Uji Homogenitas Data………..… 68 Tabel 17 Pengujian hipotesis Analisis Varians (ANAVA) Satu Jalan………..… 69


(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 80

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 84

Lampiran 3 Materi Pelajaran ... 103

Lampiran 4 Tes Instrument ... 123

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen ... 130

Lampiran 6 Sebaran Data Uji Coba Instrument Tes Validitas ... 133

Lampiran 7 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes ... 134

Lampiran 8 Sebaran Data Indeks Kesukaran Tes ... 136

Lampiran 9 Perhitungan Daya Pembeda Tes ... 137

Lampiran 10 Sebaran Data Daya Pembeda Tes ... 139

Lampiran 11 Perhitungan Reabilitas Tes ... 140

Lampiran 12 Sebaran Data Reabilitas Tes ... 142

Lampiran 13 Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen Tes ... 143

Lampiran 14 Data Penelitian Pre-Test Dan Pos-Test Kelas Eksperimen ... 144

Lampiran 15 Data Penelitian Pre-Test Dan Pos-Test Kelas Kontrol ... 145

Lampiran 16 Prosedur Perhitungan Rata-Rata (Mean), Standard Deviasi, dan Varians ... 146


(18)

xiv

Lampiran 17 Distribusi Frekuensi Data Penelitian Pre-test dan Pos-test Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 149

Lampiran 18 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 153

Lampiran 19 Uji Normalitas Data Penelitian ... 156

Lampiran 20 Uji Homogenitas Data Penelitian ... 165

Lampiran 21 Uji Hipotesis Penelitian ... 168

Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian ... 175

Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ... 179

Lampiran 24 Distribusi Normal Kumulatif Z ... 180

Lampiran 25 Tabel Nilai Persentil Untuk Uji F ... 181

Lampiran 26 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 186


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Belajar merupakan aktivitas manusia paling penting dan tidak dapat dipisahkan dari manusia, bahkan sejak lahir sampai akhir hayat. Pernyataan tersebut menjadi ungkapan bahwa manusia tidak dapat terlepas dari proses belajar itu sendiri sampai kapanpun dan dimanapun manusia itu berada dan juga menjadi kebutuhan yang terus meningkat sesuai perkembangan IPTEK telah melaju dengan pesatnya karena selalu berkaitan dengan perkembangan teknologi yang memberikan wahana yang memungkinkan perkembangan tersebut

Menyadari fungsi pendidikan dalam pembangunan nasional itu diwujudkan dan ditempuh melalui proses pembelajaran, baik didalam pendidikan formal maupun


(20)

2

pendidikan non formal. Pedidikan non formal misalnya lembaga-lembaga pelatihan seperti kursus menjahit, memasak, musik, kecantikan, komputer maupun teknisi dan lainnya. Sedangkan lembaga pendidikan formal seperti Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Perguruan Tinggi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal dan memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dan keahlian dalam bidang keteknikan. SMK sebagai salah satu sekolah kejuruan dituntut untuk terus berusaha dan semakin ditantang untuk menigkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidangnya masing-masing, sehingga lulusan SMK mampu bersaing dalam era globalisasi sekarang ini. Secara fundamental digariskan SMK bertujuan : (1) menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, (2) menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri, (3) menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang dan (4) menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang produktif, adaptif, dan kreatif.

SMK Negeri 1 Balige merupakan lembaga pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk diharapkan mampu memasuki dan dapat bersaing di dunia usaha dan industri. SMK Negeri 1 Balige memiliki beberapa jurusan yaitu Teknik Otomotif, Teknik Mesin Produksi, Teknik Instalasi Listrik, Teknik Audio Video, Teknik Bangunan dan Survey Pemetaan. Jurusan Teknik Bangunan


(21)

3

terdapat tiga (3) program keahlian yaitu: Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKBB), Teknik Gambar Bangunan (TGB) dan Teknik Konstruksi Kayu (TKK), khusus untuk penelitian penulis memilih Teknik Gambar Bangunan (TGB). TGB adalah program keahlian yang mempelajari pengetahuan tentang bagaimana merencanakan bangunan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah teknik konstruksi bangunan. Salah satu mata pelajaran produktif yang diajarkan adalah Ilmu Bangunan Gedung. Mata pelajaran ini berisikan tentang dasar-dasar konstruksi bangunan dimana akan menjadi modal awal siswa dalam melanjutkan pendidikan di kelas berikutnya.

Pada mata pelajaran Ilmu bangunan Gedung (IBG) ini, melalui proses pembelajaran siswa diharuskan mampu mengenali dan mendeskripsikan bagian- bagian dari bangunan , sehingga menjadi modal awal untuk dapat merencanakan dimata pelajaran lanjutan. Keberhasilan siswa dalam menguasai materi yang diajarkan dalam mata diklat ini akan menjadi modal yang baik siswa dalam melanjutkan pendidikan maupun ketika sudah berhadapan dengan pekerjaan yang di hadapi ketika berada dilapangan kerja seperti di bidang jasa pembangunan rumah ataupun di perusahaan konsultan bangunan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan penulis dan dari keterangan guru yang mengajar IBG bahwa hasil belajar IBG masih kurang optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa masih ada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan sekolah adalah 75. Hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung dapat dilihat dari tabel daftar nilai berikut ini :


(22)

4

Tabel 1. Nilai hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung siswa kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige T.A. 2014/2015

No. Interval Nilai Jumlah siswa Presentase Keterangan 1. 90 – 100 - - Sangat Kompeten 2. 80 – 89 6 20% Kompeten

3. 75 – 79 20 66,67% Cukup Kompeten 4. <75 4 13,33% Tidak Kompeten

Jumlah 30 100% Sumber. Daftar Kumpulan Nilai SMK Negeri 1 Balige

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari jumlah seluruh siswa sebanyak 30 orang tidak siswa yang memperoleh nilai yang sangat kompeten. Nilai siswa masih dominan berada pada tingkat cukup kompeten dan sebagian hasil belajar siswa masih ada yang belum tuntas. Tentunya hal ini masih kurang optimal untuk menghasilkan lulusan yang siap untuk bersaing di dunia industri. Maka untuk itu, perlu dioptimalkan agar hasil belajar siswa meningkat dan mencapai nilai sangat kompeten.

Hasil belajar IBG yang kurang optimal ini diperkirakan berakar dari penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal ini diketahui berdasarkan observasi penulis dalam proses mengajar guru cenderung menyampaikan materi pembelajaran dengan metode konvensional. Guru bertindak sebagai pusat informasi (teacher centered) sehingga


(23)

5

tampaknya membosankan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan kurang adanya kerjasama antar siswa dalam membahas materi pelajaran.

Model pembelajaran dikatakan relevan apabila mampu mengantarkan pesrta didik mencapai tujuan pembelajaran tersebut, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar. Salah satu model pembelajaran menurut penulis yang dapat meningkatkan hasil belajar IBG dan dapat mengatasi masalah dalam belajar khususnya materi teori, tanpa melupakan model pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kompetensi kognitif adalah model pembelajaran group investigation. Model pembelajaran group investigation adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran mulai dari merencanakan topik-topik yang akan dipelajari, bagaimana melaksanakan investigasinya, pemecahan masalah, hingga melakukan presentasi kelompok dan evaluasi.

Model Pembelajaran group investigation terdiri dari 6 tahap pelaksanaan yaitu 1) pengelompokan 2) tahap perencanaan 3) tahap penyelidikan 4) tahap pengorganisasian 5) tahap presentase 6) tahap evaluasi. Model ini menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet, sehingga siswa lebih mudah mengerti dan memahami tentang materi pelajaran. Maka diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IBG.


(24)

6

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : “PENGARUH PENGGUNAAN MODEL

PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL

BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 1 BALIGE T.A. 2015/2016”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Hasil belajar IBG siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan masih belum optimal, dengan standar kelulusan minimal 75. 2. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional dalam

proses belajar mengajar

3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi karena proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) yang cenderung membosankan siswa

4. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation belum pernah digunakan guru dalam pembelajaran IBG di kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige.


(25)

7

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini terarah dan terfokus, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian TGB SMK N 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016

2. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IBG dengan materi menjelaskan dasar-dasar plumbing.

3. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran Group Investigation.

4. Model pembelajaran Konvensional adalah model pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam mengajar.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut;

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IBG siswa Kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran IBG siswa Kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016?


(26)

8

3. Apakah hasil belajar ilmu bangunan gedung siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional pada kelas X Program keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraiakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation pada kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional pada kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar ilmu bangunan gedung siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional pada kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016.


(27)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Secara Teoritis

Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan dan pengembangan teori-teori yang relevan tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation tehadap hasil belajar IBG.

2. Manfaat Secara Praktis a. Bagi sekolah

Sebagai referensi atau pedoman unutk meningkatkan pembelajaran disekolah

b. Bagi guru

Membantu guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat menignkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi peserta didik

Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan menambah pemahaman peserta didik dalam materi yang diajarkan oleh guru terkait mata pelajaran IBG

d. Bagi Mahasiswa

1). Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah


(28)

10

2). Sebagai masukan bagi mahasiswa atau calon guru dalam penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar nantinya.


(29)

77 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung yang menggunakan model pembelajaran group investigation dan model pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan, hal ini terlihat pada uji hipotesis ANAVA F0 > F5% untuk pre-tes dan post-tes, uji hipotesis data pre-tes diperoleh Fhitung = 0,330 dan FTabel = 4,03 disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara nyata untuk kedua model pembelajaran tersebut sebelum diberi perlakuan dan untuk uji hipotesis data pot-test diperoleh FHitung = 14,62 dan FTabel = 4,18. Disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran group investigation memberi pengaruh lebih tinggi terhadap hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung pada siswa kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Penggunaan model pembelajaran group investigation memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung pada siswa Kelas X Program keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 3,646 dan ttabel = 1,686, sehingga thitung > ttabel, maka Ha yaitu hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung memberi pengaruh yang


(30)

78

lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2015/2016 diterima dan H0 hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung tidak memberi pengaruh yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran group investigation memperoleh hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Terujinya hipotesis tersebut dijadikan sebagai landasan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung dalam melaksanakan proses pembelajaran pada pokok bahasan Ilmu Bangunan Gedung. Dengan model pembelajaran group investigation menstimulasi potensi yang dimiliki siswa untuk dieksplorasikan terhadap pengetahuan yang diterima. Memaksimalkan potensi siswa tesebut akan merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran dengan difasilitasi oleh guru, dan pengitegrasian pengetahuan yang sudah ada terhadap pengetahuan baru melalui proses pemecahan masalah.

Secara aplikatif, guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian


(31)

79

masalah belajar yang dialami siswa pada akhirnya memberi respon terhadap hasil belajar siswa.

Melihat karakteristik dari Ilmu Bangunan Gedung, maka seorang guru diharapkan mampu untuk melaksanakan pembelajaran yang melibatakan siswa secara menyeluruh dengan mengekplorasi pengetahuan awal siswa dan potensi siswa dalam pembelajaran. Kapasitas dan pendekatan guru dalam mengetahui karakteristik siswa memberikan izin bagi guru untuk memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan siswa menuju ilmu pengetahuan yang lebih luas dan akan berpengaruh bagi hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka perlu disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar guru mata pelajaran hendaknya menambah wawasan yang berkaitan dengan model pembelajaran dan strategi pembelajran dengan mengikuti kegiatan yang menambah wawasan mengenai pembelajaran.

2. Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi kepada guru mata pelajaran agar mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan model pembelajaran yang berkembang pada era ini.

3. Kepada pemerintah sebaiknya memberikan anggaran-anggaran dan fasilitas yang mendukung terselenggaranya acara yang berkaitan dengan kemajuan pendidikan.


(32)

80

4. Bagi peneliti dan guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung agar lebih teliti dalam memanfaatkan pengalokasian waktu mengajar sesuai dengan tahap pembelajaran group investigation khususnya pada tahap memilih topik dan tahap presentasi.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran group investigation, disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran group investigation.

6. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran group investigation lebih lanjut, diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik sehingga pembelajaran yang efektif tercapai.


(33)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bina Raksana.

Atika, L. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian TGB Smk N 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Dalyono. 1996. Psikologi Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta.

Darmawan, A.L. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gi Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar System Kelistrikan Siswa Kelas Xi TKPI Mk N 1 Talawi. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Fransiska. 2012. Pengaruh Model Pengajaran Langsung(Direct Instruction) Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. Universitas Negeri Medan

Hamalik. 2013. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito Bandung. Bumi Aksara

Hamdani. 2010. Stategi Belajar Mengajar.Bandung : Pustaka Setia

Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.


(34)

82

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Bandung : PT. Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

. 2009. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan . Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sumargo,D. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation(GI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Binjai Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton . Skripsi : Universitas Negeri Medan.

Theresia dan Shierly W. 2014. Utilitas Bangunan Modul Plumbing.Jakarta. Griya Kreasi.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya. Bumi Aksara

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana.


(1)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung yang menggunakan model pembelajaran group investigation dan model pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan, hal ini terlihat pada uji hipotesis ANAVA F0 >

F5% untuk pre-tes dan post-tes, uji hipotesis data pre-tes diperoleh Fhitung

= 0,330 dan FTabel = 4,03 disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara

nyata untuk kedua model pembelajaran tersebut sebelum diberi perlakuan dan untuk uji hipotesis data pot-test diperoleh FHitung = 14,62 dan FTabel =

4,18. Disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran group investigation memberi pengaruh lebih tinggi terhadap hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung pada siswa kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Penggunaan model pembelajaran group investigation memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung pada siswa Kelas X Program keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 3,646 dan ttabel = 1,686, sehingga thitung > ttabel, maka Ha yaitu hasil

belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung memberi pengaruh yang


(2)

lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2015/2016 diterima dan H0 hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung tidak memberi pengaruh yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian TGB SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran group investigation memperoleh hasil belajar Ilmu Bangunan Gedung yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Terujinya hipotesis tersebut dijadikan sebagai landasan bagi guru khususnya guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung dalam melaksanakan proses pembelajaran pada pokok bahasan Ilmu Bangunan Gedung. Dengan model pembelajaran group investigation menstimulasi potensi yang dimiliki siswa untuk dieksplorasikan terhadap pengetahuan yang diterima. Memaksimalkan potensi siswa tesebut akan merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran dengan difasilitasi oleh guru, dan pengitegrasian pengetahuan yang sudah ada terhadap pengetahuan baru melalui proses pemecahan masalah.

Secara aplikatif, guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian


(3)

masalah belajar yang dialami siswa pada akhirnya memberi respon terhadap hasil belajar siswa.

Melihat karakteristik dari Ilmu Bangunan Gedung, maka seorang guru diharapkan mampu untuk melaksanakan pembelajaran yang melibatakan siswa secara menyeluruh dengan mengekplorasi pengetahuan awal siswa dan potensi siswa dalam pembelajaran. Kapasitas dan pendekatan guru dalam mengetahui karakteristik siswa memberikan izin bagi guru untuk memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan siswa menuju ilmu pengetahuan yang lebih luas dan akan berpengaruh bagi hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka perlu disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar guru mata pelajaran hendaknya menambah wawasan yang berkaitan dengan model pembelajaran dan strategi pembelajran dengan mengikuti kegiatan yang menambah wawasan mengenai pembelajaran.

2. Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi kepada guru mata pelajaran agar mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan model pembelajaran yang berkembang pada era ini.

3. Kepada pemerintah sebaiknya memberikan anggaran-anggaran dan fasilitas yang mendukung terselenggaranya acara yang berkaitan dengan kemajuan pendidikan.


(4)

4. Bagi peneliti dan guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung agar lebih teliti dalam memanfaatkan pengalokasian waktu mengajar sesuai dengan tahap pembelajaran group investigation khususnya pada tahap memilih topik dan tahap presentasi.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran group investigation, disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran group investigation.

6. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran group investigation lebih lanjut, diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik sehingga pembelajaran yang efektif tercapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bina Raksana.

Atika, L. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian TGB Smk N 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Dalyono. 1996. Psikologi Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta.

Darmawan, A.L. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gi Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar System Kelistrikan Siswa Kelas Xi TKPI Mk N 1 Talawi. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Fransiska. 2012. Pengaruh Model Pengajaran Langsung(Direct Instruction) Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Batu Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. Universitas Negeri Medan

Hamalik. 2013. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito Bandung. Bumi Aksara

Hamdani. 2010. Stategi Belajar Mengajar.Bandung : Pustaka Setia

Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.


(6)

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Bandung : PT. Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

. 2009. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan . Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sumargo,D. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation(GI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Binjai Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton . Skripsi : Universitas Negeri Medan.

Theresia dan Shierly W. 2014. Utilitas Bangunan Modul Plumbing.Jakarta. Griya Kreasi.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya. Bumi Aksara

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

2 10 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI I KATIBUNG LAMPUNG SELATAN Oleh

0 10 2

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 0 6

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN GUGUS I PONTIANAK SELATAN

0 0 8

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

0 0 8

EFEKTIFITAS GROUP TO GROUP EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BAWANG, BANJARNEGARA

0 0 10