“Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Memperlancar Proses Produksi Pada UD. Getuk Pisang “Atik” di Kabupaten Jombang”
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengendalian persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi pada UD. Getuk Pisang “Atik” di Kabupaten Jombang?
C. Batasan Masalah
Batasan dalam penelitian ini yaitu pengendalian persediaan bahan baku, khususnya mengenai kuantitas bahan baku pisang yang digunakan untuk
proses produksi pada perusahaan UD. Getuk Pisang “Atik” di Kabupaten Jombang dengan menggunakan metode just in time.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi pada UD. Getuk Pisang “Atik” di
Kabupaten Jombang.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai masukan atau bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan produksi, khususnya dalam
melakukan pengendalian persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil topik penelitian yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian Indah 2004 dengan judul penelitian yaitu:” Efisiensi perencanaan bahan baku dalam usaha untuk mencapai
efisiensi tingkat persediaan bahan baku dengan menggunakan metode JIT pada Perusahaan Roti “Roterdam” Malang”. Berdasarkan hasil analisis
data yang telah dilakukan dengan menggunakan metode JIT. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa biaya pengadaan bahan baku pada tahun
2006 yaitu sebesar Rp. 2.088.280.889,-. Berdasarkan hasil tersebut maka perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya pengadaan bahan baku
sebesar Rp. 135.770.000,-. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa dengan adanya pembebanan masing-masing biaya dialokasikan secara
terpisah pada departemen produksi, mengakibatkan perusahaan dapat melakukan efisiensi atas biaya pengadaan bahan baku.
2. Lima Keputusan Operasional
Keputusan dalam bidang operasional digunakan dalam upaya untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
sehingga upaya pencapaian tujuan perusahaan dapat terwujud secara maksimal. Selanjutnya tanggung jawab keputusan ini dapat ditemukan pada
kebanyakan unit produksi dan operasi. Menurut Handoko 1996 kerangka-
6
kerangka keputusan menyatakan bahwa operasi-operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Proses
Keputusan dalam kategori ini dimaksudkan untuk merancang proses produksi secara fisik yang mencakup seleksi tipe proses, pemilihan
teknologi, analisis aliran proses, penentuan lokasi fasilitas layout fasilitas, dan penanganan bahan.
b. Kapasitas
Keputusan kapasitas ditunjukkan pada penyediaan volume keluaran yang optimal bagi organisasi, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu
sedikit. Keputusan-keputusan ini menyangkut pengembangan rencana- rencana kapasitas jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek, kemudian keputusan-keputusan tentang forecasting, perencanaan fasilitas, perencanaan agregat dan schaduling, serta
keputusan-keputusan perencanaan dan pengawasan kapasitas lainnya. c.
Kualitas Fungsi operasi-operasi terutama bertanggung jawab atas kualitas
barang dan jasa yang dihasilkan. Hal ini menyangkut pada dimensi kualitas dalam desain produk dan pengawasan kualitas.
d. Persediaan
Persediaan adalah harta yang paling dikelola secara baik. Para manajer persediaan membuat keputusan-keputusan yang berkenaan dengan
kapan harus memesan dan berapa banyak dalam satu kali pesan. Mereka mengelola system logistic dari pembeliam sampai