Metode Penulisan Sistematika Penulisan

5. Hak untuk menghadiri RUPS Selain memiliki hak, pemegang saham juga memiliki kewajiban. Adapun kewajiban dari pemegang saham adalah kewajiban untuk mengalihkan sahamnya apabila pemegang saham kurang dari 2 dua orang.

F. Metode Penulisan

Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan, maka digunakan Metode Penelitian Hukum Normatif. Dengan pengumpulan data secara studi pustaka Library Research . Penelitian kepustakaan Library Research , yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku – buku perpustakaan, artikel – artikel, bahan seminar, dokumen – dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundang – undangan, juga sumber – sumber atau bahan tertulis yang dapat dijadikan bahan dalam penulisan skripsi ini dengan cara membaca, menafsirkan, mambandingkan serta menerjemahkan dari berbagai sumber yang berhubungan dengan Aspek Hukum Pendirian Perseroan Terbatas Menurut UU No. 40 Tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Dalam menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya harus diuraikan secara sistematis. Untuk memudahkan penulisan skripsi ini maka diperlukan adanya sistematika penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab per Rivai Halomoan Simanjuntak : Aspek Hukum Pendirian Perseroan Terbatas Menurut UU No. 40 Tahun 2007, 2008. USU Repository © 2009 bab yang saling berangkaian satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah : BAB I Berisikan pendahuluan yang merupakan pengantar yang di dalamnya terurai mengenai latar belakang penulisan skripsi, perumusan masalah, kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan, yang kemudian diakhiri oleh sistematika penulisan. BAB II Merupakan suatu bab yang membahas tentang pendirian PT menurut UU No. 1 Tahun 1995 dan UU No. 40 Tahun 2007 dimana di dalamnya diuraikan mengenai pengertian PT, prosedur pendirian PT menurut UU No. 1 Tahun 1995 dan prosedur pendirian PT menurut UU No. 40 Tahun 2007 dimulai dengan pembuatan akta pendirian, pengesahan, pengumuman dan pendaftaran. BAB III Merupakan suatu bab yang membahas tentang Perubahan – perubahan dalam pendirian Perseroan Terbatas setelah keluarnya UU No. 40 Tahun 2007 dimana di dalamnya diuraikan tentang pendirian perseroan, tata cara pendirian perseroan, anggaran dasar dan perubahan anggaran dasar perseroan serta daftar perseroan dan pengumuman. Rivai Halomoan Simanjuntak : Aspek Hukum Pendirian Perseroan Terbatas Menurut UU No. 40 Tahun 2007, 2008. USU Repository © 2009 BAB IV Merupakan suatu bab yang membahas tentang Akibat hukum pendirian PT setelah UU No,. 40 Tahun 2007 dimana di dalamnya diuraikan tentang akibat hukum bagi pendiri PT dan akibat hukum bagi pemegang saham. BAB V Merupakan kesimpulan dari bab – bab yang telah dibahas sebelumnya dan saran – saran yang mungkin berguna bagi pihak – pihak yang ingin mendirikan PT dan juga bagi orang – orang yang membacanya. Rivai Halomoan Simanjuntak : Aspek Hukum Pendirian Perseroan Terbatas Menurut UU No. 40 Tahun 2007, 2008. USU Repository © 2009

BAB II PENDIRIAN PT MENURUT UU NO. 1 TAHUN 1995

DAN UU NO. 40 TAHUN 2007

A. Pengertian PT

Kata “ perseroan “ menunjuk kepada modalnya yang terdiri atas sero saham. Sedangkan kata “ terbatas “ menunjuk kepada tanggung jawab pemegang saham yang tidak melebihi nilai nominal saham yang diambil bagian dan dimilikinya. 18 Jadi perseroan terbatas adalah salah satu bentuk organisasi usaha atau badan usaha yang ada dan dikenal dalam sistem hukum dagang Indonesia dimana pemegang saham bertanggung jawab sebatas nilai nominal saham yang diambil dan dimilikinya. Terhadap Perseroan Terbatas ini dalam beberapa bahasa disebut sebagai berikut: 19 Dalam bahasa Inggris disebut dengan limited Ltd Company, atau Limited Liability Company, ataupun Limited Corporation. Dalam bahasa Belanda disebut dengan Naam Looze Vennotschap atau disingkat NV. Dalam bahasa Jerman disebut dengan Gesellschaft mit Bescchanrker Haftung. Dalam bahasa Spanyol disebut dengan Sociedad De Responsabilidad Limitada. Menurut Abdulkadir Muhammad, Perseroan Terbatas adalah perusahaan akumulasi modal yang dibagi atas saham – saham dan tanggung jawab sekutu pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya. Perseroan Terbatas adalah perusahaan badan hukum. 20 18 Abdulkadir Muhammad, Op. Cit, hal. 68 19 Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1991 , hal 1 20 Abdulkadir Muhammad, Loc. Cit, hal 68 Rivai Halomoan Simanjuntak : Aspek Hukum Pendirian Perseroan Terbatas Menurut UU No. 40 Tahun 2007, 2008. USU Repository © 2009