Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah di dalam Inkubator

Bayi yang lebih kecil biasanya memerlukan perawatan intensif. Kesukaran bernafas adalah masalah yang paling biasa pada bayi yang lebih kecil.

4. Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah di dalam Inkubator

Pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan BBLR, tidak jauh berbeda dengan perawatan pada bayi baru lahir normal. Cara melakukan pengkajian dan perencanaan adalah sama, perbedaannya terletak pada tehnik-tehnik pelaksanaan tindakan keperawatan. Begitu pula dalam melakukan evaluasi, kriteria hasil yang ditetapkan dari tiap tahap perencanaan tidak dapat sekaligus mengharapkan dalam batas normal, namun dilihat dari peluang untuk seberapa jauh perubahan ke arah normal dapat dicapai Doengoes, 2001. Berdasarkan penjelasan diatas terkait kriteria bayi yang dirawat di dalam inkubator dapat diidentifikasi beberapa masalah keperawatan berikut intervensi yang mungkin pada BBLR selama perawatan dalam inkubator Martin, 1987 : 1.Pertukaran gas yang terganggu yang berhubungan dengan kurangnya surfactant. a. PerencanaanIntervensi : • Amati dan laporkan tanda-tanda dan gejala-gejala tekanan aspirasi : Tachypnea, sianosis, gerak cuping hidung. • mempertahankan saluran pernafasan terbuka dengan penyedotan bila diperlukan. • Memberikan oksigen bersama dengan pemonitoran gas darah yang tepat. Universitas Sumatera Utara • Memonitor fungsi dan pengaturan ventilator • Periksa konsentrasi oksigen setiap jam b. Evaluasi : Bayi bernafas secara normal atau ringan dengan ventilator. 2. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan air yang tidak dapat dirasakan dan intake cairan yang tidak adekuat a.PerencanaanIntervensi : • Mempertahankan jalur intravena dan memonitor infiltrasi • Memberikan cairan yang tepat dan jumlah yang tepat per jam • Amati tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit, output urin, membran mukus, karakter fontanel. • Timbang secara harian pada waktu yang sama b.Evaluasi : Bayi kehilangan berat badan minimal dan bertambah terus. 3. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan lebih kecil dari kebutuhan kalori. a.PerencanaanIntervensi : • Berikan asupan kalori yang adekuat • Ukur lingkaran abdomen bila diperlukan • Biarkan orangtua berpartisipasi dalam rencana pemberian makan b.Evaluasi : • Bayi disesuaikan dengan metode pemberian makan Universitas Sumatera Utara • Bayi mempertahankan pergerakan bowel normal 4.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tape dan material abrasif lainnya yang digunakan sebagai alat-alat pemonitoran. a.PerencanaanIntervensi : • Pasang sedikit mungkin tape pada kulit • Gunakan opsite untuk alat-alat kulit lainnya • Pertahankan lotion yang memiliki kontak kulit langsung dengan minimum • Tempatkan bayi pada water bed atau sheepskin • Putar dan atur kembali posisi secara sering b.Evaluasi : Bayi mempertahankan kesehatan kulit 5.Potensial untuk injuri tekanan hawa dingin berhubungan dengan mekanisme pengaturan temperatur immature. a.PerencanaanIntervensi : • Mempertahankan lingkungan termis normal • Memonitor temperatur kulit dengan cara memeriksa temperatur unit inkubator • Menghindari bayi pada kehilangan panas melalui penguapan, konveksi, konduksi, dan radiasi. b.Evaluasi : • Bayi tidak mengalami tekanan hawa dingin Universitas Sumatera Utara • Bayi mempertahankan temperatur yang stabil 6.Resiko infeksi, potensial berhubungan dengan sistem kekebalan immature. a.PerencanaanIntervensi : • Batasi kontak dengan bayi secara tepat yaitu pantau petugas, orangtua, dan pengunjung terhadap infeksi, lesi kulit, demam atau herpes. • Pelihara peralatan individu dan bahan-bahan persediaan untuk setiap bayi • Inspeksi kulit setiap hari terhadap ruam atau kerusakan integritas kulit b.Evaluasi : Bayi bebas dari tanda-tanda infeksi. 7.Defisit pengetahuan orangtua berhubungan dengan perawatan bayi prematur. a.PerencanaanIntervensi : • Berikan informasi yang adekuat dan realistis kepada orangtua mengenai kondisi bayi • Anjurkan orangtua untuk berkunjung dan melakukan tugas pengasuhan pada bayi b.Evaluasi : • Orangtua mengindikasikan pengetahuan dan keahlian dengan melaksanakan tugas-tugas pengasuhan. • Orangtua mengunjungi NICU secara reguler Universitas Sumatera Utara

5. Prosedur Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah Dalam Inkubator