Gambar 2.1. Skema Proses Enkripsi dan DekripsiSchneier, 1996
2.2. Jenis-Jenis Algoritma Kriptografi
Algoritma Kriptografi dibagi tiga berdasarkan kunci yang dipakai, yaitu algoritma simetri menggunakan satu kunci untuk proses enkripsi dan dekripsi, algoritma
asimetri menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsi, dan fungsi hash Ariyus, 2008.
Karakteristik kriptografi dibagi dua berdasarkan tipe operasi yang dipakai untuk enkripsi dan dekripsi teknik substitusi dan teknik permutasi serta berdasarkan
tipe pengolahan pesan block cipher dan stram cipher Sadikin, 2012.
2.2.1.
Algoritma Simetris
Algoritma simetris adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya Kromodimoeljo, 2010. Bila mengirim pesan dengan
algoritma ini, si penerima pesan harus diberitahu kunci dari pesan tersebut agar bisa mendekripsikan pesan yang dikirim. Keamanan dari pesan yang
menggunakan algoritma ini tergantung pada kunci. Jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka orang tersebut dapat
melakukan enkripsi dan dekripsi pada pesan Sadikin, 2012. Yang termasuk algoritma kunci simetris adalah OTP, DES, RC2, RC4, RC5, IDEA, Twofish,
Magenta, FEAL, SAFER, LOKI, CAST, Rijndael AES, Blowfish, GOST, A5, Kasumi dan lain-lainnya. Skema kriptografi simetris dapat dilihat pada Gambar
2.2.
Enkripsi Dekripsi
Plaintext Ciphertext
Plaintext
Universitas Sumatera Utara
Gambar2.2. Skema Kriptografi Simetris Fauzana, 2013
2.2.2.
Algoritma Asimetris
Algoritma asimetris disebut juga dengan kriptografi kunci publik karena algortima ini memiliki kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi, dimana enkripsi
menggunakan public key dan untuk dekripsinya menggunakan private key.Public key dan private key harus saling berpasangan secara matematis.Dengan
memberikan public key, pembuat kunci berhak memberikan dan mendapatkan public key agar pesan aman dan hanya bisa dibaca oleh si pembuat kunci.Dalam
kriptografi kunci asimetri, hampir semua algoritma kriptografinya menggunakan konsep kunci publik, seperti Rivest-Shamir-Adleman RSA, El-Gamal, Rabin
dan sebagainya Harahap, 2014. Kecuali algoritma PohligË—Hellman karena kunci enkripsi maupun kunci dekripsinya bersifat rahasia.Skema kriptografi asimetris
dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kriptografi Asimetris Wandani, 2012
.
2.3. Teori Bilangan