Pengolahan air minum secara sederhana

tersebut umumnya dapat menyebabkan kematian, terutama pada hewan air seperti ikan. Pengaturan nilai pH diperkenankan sampai batas yang tidak merugikan karena efeknya terhadap rasa, korosivitas, dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa yang bersifat toksin dalam bentuk molekuler, tempat dissosiasinya senyawa-senyawa tersebut dengan zat lai, dipengaruhi oleh nilai pH. Misalnya, logam berat di dalam suasana asam akan lebih toksis beracun kalau dibandingkan pada suasana basa. c. Syarat Biologis Kualitas air secara biologis, khususnya secara mikrobiologis, ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen, dan penghasil toksin. Misalnya kehadiran mikroba, khususnya bakteri pencemar tinja Coli di dalam air, sangat tidak diharapkan apalagi kalau air tersebut untuk kepentingan kehidupan manusia rumah tangga. Untuk air minum misalnya, bakteri coli harus kurang dari satu atau tidak sama sekali, kalau kualitas air tersebut termasuk yang betul-betul memenuhi syarat. Untuk air di dalam kolam renang per 100 ml contoh air tidak boleh dari 200 bakteri coli, dan untuk air rekreasi tidak lebih besar dari 1000 bakteri coli Suriawiria, 2005.

2.8 Pengolahan air minum secara sederhana

Seperti telah disebutkan di dalam uraian terdahulu, bahwa air minum yang sehat harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Sumber-sumber air Universitas Sumatera Utara minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung protected, sehingga air tersebut tidak atau memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu pengolahan terlebih dahulu. Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut: a. Pengolahan secara alamiah Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan storage dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air kali, air sumur, dan sebagainya. Di dalam penyimpnan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang terdapat di dalam air, dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel- partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap. b. Pengolahan air dengan menyaring Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir. Lebih lanjut akan diuraikan kemudian. Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh PAM Perusahaan air Minum yang hasilnya dapat dikonsumsi umum. c. Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam, yakni zat kimia yang berfungsi untuk koagulasi dan akhirnya mempercepat pengendapan, misalnya tawas. Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air, misalnya klor. d. Pengolahan air dengan mengalirkan udara Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, Universitas Sumatera Utara menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, mislanya CO 2 dan juga menaikkan derajat keasaman air. e. Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga Notoatmodjo, 2003.

2.9 Air Baku PAM Di Negara-negara berkembang kebutuhan air minum tidak banyak