2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y
7
I I I . PATOFI SI OLOGI CAI RAN SEREBROSPI N AL
Keadaan norm al dan beberapa k elainan cairan serebrospinal dapat diket ahui dengan m em perhat ikan:
a . W a r n a
Norm al cairan serebrospinal w arnam y a j ernih dan pat ologis bila berw arna: kuning,sant okhrom , cucian daging, purulent a at au keruh. Warna kuning
m uncul dari prot ein. Peningkat an prot ein yang pent ing danberm akna dalam perubahan w arna adalah bila lebih dari 1 g L. Cairan serebrospinal berw arna
pink berasal dari darah dengan j um lah sel darah m erah lebih dari 500 sdm cm
3
. Sel darah m erah yang ut uh akan m em berikan w arna m erah segar. Erit rosit ak an lisis dalam sat u j am danak an m em berikan w arna cucian daging
di dalam cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal t am pak purulent a bila j um lah leuk osit lebih dari 1000 sel m l.
b. Te k a n a n
Tekanan CSS diat ur oleh hasil kali dari kecepat an pem bent ukan cairan dan t ahanan t erhadap absorpsi m elalui villi arakhnoid. Bila salah sat u dari
k eduany a naik, m ak a t ek anan naik, bila salah sat u dari k eduany a t urun, m ak a t ek ananny a t urun. Tek anan CSS t ergant ung pada posisi, bila posisi
berbaring m ak a t ek anan norm al cairan serebrospinal ant ara 8- 20 cm H
2
O pada daerahh lum bal, sit erna m agna dan v ent rik el, sedangk an j ik a penderit a
duduk t ek anan cairan serebrospinal ak an m eningk at 10- 30 cm H
2
O. Kalau t idak ada sum bat an pada ruang subarak hnoid, m ak a perubahan t ek anan
hidrost ast ik ak an dit ransm isikan m elalui ruang serebrospinalis. Pada pengukuran dengan m anom et er, norm al t ekanan akan sedikit naik pada
perubahan nadi dan respirasi, j uga ak an berubah pada penek anan abdom en dan w ak t u bat uk ..
Bila t erdapat peny um bat an pada subarak hnoid, dapat dilak uk an pem erik saan Queck enst edt y ait u dengan penek anan pada k edua v ena j ugularis. Pada
keadaan norm al penekanan vena j ugularis akan m eninggikan t ekanan 10- 20 cm H
2
O dan t ek anan k em bali k e asal dalam w ak t u 10 det ik . Bila ada peny um bat an, t ak t erlihat at au sedik it sek ali peninggian t ek anan. Karena
k eadaan rongga k ranium k ak u, t ek anan int rak ranial j uga dapat m eningk at , y ang bisa disebabk an oleh k arena peningk at an v olum e dalam ruang k ranial,
peningkat an cairan serebrospinal at au penurunan absorbsi, adanya m asa int rak ranial dan oedem a serebri.
Kegagalan sirkulasi norm al CSS dapat m eny ebabk an pelebaran v en dan hidrocephalus. Keadaan ini sering dibagi m enj adi hidrosefalus kom unikans
dan hidrosefalus obst rukt if. Pada hidrosefalus kom unikans t erj adi gangguan reabsorpsi CSS, dim ana sirkulasi CSS dari vent rikel ke ruang subarakhnoid
t idak t erganggu. Kelainan ini bisa disebabk an oleh adany a infek si, perdarahan subarak hnoid, t rom bosis sinus sagit alis superior, k eadaan- k eadaan dim ana
viscosit as CSS m eningkat danproduksi CSS yang m eningkat . Hidrosefalus obst rukt if t erj adi akibat adanya ganguan aliran CSS dalam sist im vent rikel
at au pada j alan k eluar k e ruang subarak hnoid. Kelainan ini dapat disebabk an st enosis aquaduk t us serebri, at au penek anan suat u m sa t erhadap foram en
Luschka for Magendi vent rikel I V, aq. Sylvi dan for. Monroe. Kelainan t ersebut bis aberupa k elainan baw aan at au didapat .
2 0 0 2 digit iz e d by USU digit a l libr a r y
8
c. Ju m la h se l