masalah-masalah lingkungan seperti suara bising atau getaran tidak boleh diabaikan, maka pekerjaan seperti ini perlu digabungkan dengan teknik-teknik
pembantu lainnya walaupun sebelumnya telah ditetapkan salah satu cara pemancangan.
2. Pergerakan tanah pondasi
Pemancangan tiang akan mengakibatkan tanah pondasi dapat bergerak karena sebagian tanah yang digantikan oleh tiang akan bergeser dan mengakibatkan
bangunan - bangunan yang berada di dekatnya akan mengalami pergeseran juga.
3. Kerusakan tiang
Pemilihan ukuran dan mutu tiang didasarkan pada kegunaannya dalam perencanaan, tetapi setidaknya tiang tersebut harus dapat dipancangkan sampai
ke pondasi. Jika tanah pondasi cukup keras dan tiang tersebut cukup panjang, tiang tersebut harus dipancangkan dengan penumbuk hammer dan tiang harus
dijaga terhadap kerusakan akibat gaya tumbukan dari hammer.
2.4.3 Mini Pile System
A. Pengertian Mini Pile System
Mini pile system adalah suatu metode pemancangan pondasi tiang dengan menggunakan mekanisme Indirect Hydraulic Jacking Technology, dimana sistem
ini telah mendapatkan hak paten dari United States, United Kingdom dan New Zealand.
Sistem ini terdiri dari suatu hydraulic ram yang ditempatkan pararel dengan tiang yang akan dipancang, dimana untuk menekan tiang tersebut
ditempatkan sebuah mekanisme berupa plat penekan yang berada pada puncak
tiang dan juga ditempatkan sebuah mekanisme pemegang tiang, kemudian tiang ditekan ke dalam tanah. Dengan sistem ini tiang akan tertekan secara continue ke
dalam tanah, tanpa suara, tahap pukulan dan tanpa getaran. Penempatan sistem penekan hydraulic yang senyawa dan menjepit pada
dua sisi tiang serta penempatan mal yang segaris dengan plat penekan menyebabkan didapatkannya posisi titik pancang yang cukup akurat. Ukuran
diameter piston tersebut adalah 13,00 cm dengan luas 125,023 cm
2
. Sebagai pembebanan, ditempatkan balok – balok beton atau plat – plat besi pada dua sisi
bantalan alat yang pembebanannya disesuaikan dengan muatan yang dibutuhkan tiang.
B. Keunggulan dan kekurangan teknologi Mini Pile
Keunggulan teknologi Mini pile ini yang ditinjau dari beberapa segi, antara lain adalah :
1. Bebas getaran
Bila suatu proyek yang akan dikerjakan berdampingan dengan bangunan, pabrik atau instansi yang sarat akan peralatan instrumentasi yang sedang bekerja,
maka teknologi hydraulic jacking system ini akan menyelesaikan masalah wajib bebas getaran terhadap instansi yang ada tersebut.
2. Bebas pengotoran lokasi kerja dan udara serta bebas dari kebisingan
Teknologi pemancangannya bersih dari asap dan partikel debu jika menggunakan drop hammer serta bebas dari unsur berlumpur jika menggunakan
bore piles. Karena sistem ini juga tidak bising akibat suara pukulan pancang seperti pada drop hammer, maka untuk lokasi yang membutuhkan ketenangan
seperti rumah sakit, sekolah dan bangunan di tengah kota, teknologi ini tidak akan
membuat lingkungan sekitarnya terganggu. hydraulic jacking system ini juga disebut dengan teknologi berwawasan lingkungan Environment Friendly.
3. Daya dukung aktual per tiang diketahui
Seperti kita ketahui bahwa kondisi tanah asli di bawah pondasi yang akan dibangun umumnya terdiri dari lapisan – lapisan yang berbeda ketebalannya, jenis
tanah maupun daya dukungnya. Sedangkan jumlah titik soil investigation seperti sondir dan SPT diadakan dalam jumlah yang terbatas. Sehingga pada sistem drop
hammer untuk mengetahui daya dukung pertiang masih menggunakan dan mempercayakan cara tidak langsung indirect means.
Sedangkan dengan Mini Pile system, daya dukung setiap tiang dapat diketahui dan dimonitor langsung dari manometer yang dipasang pada peralatan
Mini pile sepanjang proses pemancangan berlangsung.
4. Harga yang ekonomis
Teknologi hydraulic jacking ini tidak memerlukan pemasangan tulangan pada kepala tiang seperti pada tiang pancang umumnya. Disamping itu, dengan
sistem pemancangan yang simpel dan cepat menyebabkan biaya operasional yang lebih hemat.
5. Lokasi kerja yang terbatas
Dengan tinggi alat yang relatif rendah, Mini Pile system ini dapat digunakan pada basement, ground floor atau lokasi kerja terbatas yang lainnya.
Alat Mini Pile ini komponen – komponennya dapat dipisahkan atau dibongkar pasang sehingga memudahkan untuk pengangkutannya ke lokasi kerja.
6. Loading test secara langsung
Karena beban penekan yang berupa balok beton plat besi adalah merupakan perangkat terpadu dari alat Mini pile tersebut dengan berat dua kali
beban maksimum yang dapat dipikul per tiang dan berfungsi juga sebagai beban uji, maka prosedur, jadwal dan jumlah titik loading test dapat dengan mudah
ditentukan pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Adapun kekurangan dari teknologi Mini pile, antara lain adalah :
1. Apabila terdapat batu atau lapisan tanah keras yang tipis pada ujung tiang yang
ditekan, maka hal tersebut akan mengakibatkan kesalahan pada saat pemancangan;
2. Sulitnya mobilisasi alat pada daerah lunak ataupun pada daerah berlumpur
biasanya pada areal tanah timbunan; 3.
Karena hydraulic jacking ini mempunyai berat sekitar 70 ton dan saat permukaan tanah yang tidak sama daya dukungnya, maka hal tersebut akan
dapat mengakibatkan posisi alat pancang menjadi miring bahkan tumbang. Kondisi ini akan sangat berbahaya terhadap keselamatan pekerja;
4. Pergerakan alat hydraulic jacking ini sedikit lambat, proses pemindahannya
relatif lama untuk pemancangan titik yang berjauhan.
C. Spesifikasi Mini Pile
1. Spesifikasi bahan
Ready mix concrete : JIS 5308, PBI
Prestressing wire : JIS, PBI
Stell end plate : PBI
7 mm DIA PRESTRESSED WIRE
10 mm THICK PLATE
228 mm
h=197mm
2. Tegangan karakteristik bahan
Concrete Grade 50 or K – 500 : 500 kgcm
2
Prestressing wire : 16500 kgcm
2
Stell end plate : 2400 kgcm
2
3. Beban kerja
Formula following ACI 543 Working load 25 ton per pile
4. Dimensi
Cross section : Equitorial triangle
Nominal side length : 228 mm
Standard length of pile element : 6.00 m Crossectional area
: 203 cm
2
No. prestressing wire : 3 Ø 7 mm
Weight per pile element : 210 kg
Gambar 2. 18. Detail Ujung Mini pile
2 NOS OF 10 mm THK. PLATE
TO BE WELDED WELD
FULL LENGHT Mini Pile
Mini pile
Gambar 2. 19. Detail Sambungan Ujung Plat Sumber : PT. Perintis Mini Pile, “Teknologi Teori Mini Pile System”
2.5 Kapasitas Daya Dukung Tiang
Tanah harus mampu menopang beban dari setiap konstruksi yang direncanakan yang ditempatkan di atas tanah tersebut. Untuk menghitung daya
dukung yang diijinkan untuk suatu tiang dapat dihitung berdasarkan data – data penyelidikan tanah soil investigation, cara kalender atau dengan tes pembebanan
loading test pada tiang.
2.5.1 Berdasarkan Hasil Cone Penetration Test CPT
Uji sondir atau Cone Penetration test CPT pada dasarnya adalah untuk memperoleh tahanan ujung q
c
dan tahanan selimut tiang c. Untuk tanah non – kohesif, Vesic 1967 menyarankan tahanan ujung tiang per satuan luas f
b
kurang lebih sama dengan tahanan konus q
c
. Tahanan ujung ultimit tiang dinyatakan dengan persamaan :
Q
b
= A
b
x q
c
................................................................................................. 2. 3 dimana :
Q
b
= Tahanan ujung ultimit tiang kg A
b
= Luas penampang ujung tiang cm
2
q
c
= Tahanan konus pada ujung tiang kgcm
2