BAB 1 PENDAHULUAN
Teknik perawatan kelainan jaringan rongga mulut akibat trauma atau pembedahan kanker membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga dicari
beberapa alternatif untuk mengatasi hal tersebut. Terapi regeneratif untuk memperbaiki defek kraniofasial yang ada selama ini biasanya menggunakan
bahan autogenous dan bahan alloplastik yang memiliki keterbatasan terutama masalah histokompatibilitas sehingga membatasi aplikasi secara universal.
Kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran gigi ditunjang oleh teknologi kultur sel in vitro, tissue grafting dan biologi molekuler telah
dimanfaatkan dalam pengembangan perawatan untuk regenerasi jaringan dalam rongga mulut yaitu potensi sel punca untuk meregenerasi jaringan bahkan
membentuk beberapa jenis jaringan berbeda.
1
Sel punca biasanya secara umum tergambar sebagai sel klogenik yang mempunyai sifat self-renewal yaitu dapat
memperbaharui diri dan multilineage differentiation yaitu berdiferensiasi terus menerus.
2,3, 4, 5
Berdasarkan asalnya, sel punca dibagi menjadi sel punca embrionik yang didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF in vitro fertilization
dan sel punca dewasa yang didapat dari jaringan dewasa. Sel punca dewasa memegang peranan pada homeostatis dan perbaikan jaringan sehingga
memungkinkan berperan dalam perbaikan jaringan tubuh dengan menyediakan sel-sel baru selama organisme bersangkutan hidup. Sel punca dewasa terdapat
pada sistem hematopoitik sumsum tulang , darah tali pusat, darah tepi
4
,
Universitas Sumatera Utara
mesenchymal stem cell, neural stem cell, mammary stem cell, adiposal stem cell, olfactory stem cell. Penggunaan sel punca dewasa tidak kontroversial karena
produksinya tidak membutuhkan destruksi embrio. Baru-baru ini dilaporkan bahwa sel punca dewasa mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi
menjadi sel yang sesuai jaringan asalnya, sel punca dewasa juga dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Misalnya : neural stem cell dapat berubah
menjadi sel darah atau sel punca sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot, hati, dan jaringan saraf.
1, 5, 6, 7
Dalam bidang kedokteran gigi, sel punca dewasa dapat diperoleh dari pulpa gigi, karena pulpa gigi pasca natal merupakan tempat yang banyak
vaskularisasinya. Sel punca pulpa gigi dewasa atau adult dental pulp stem cells DPSCs adalah sel punca multipoten yang dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
tipe sel, tidak hanya dapat menjadi sel yang mirip odontoblas, tetapi juga dapat menjadi sel yang mirip adiposit dan sel syaraf. Potensi sel punca di kedokteran
gigi juga ditemukan pada jaringan periodontal sehingga akhir-akhir ini banyak peneliti telah mencoba mengaplikasikan sel punca dalam rekayasa jaringan pada
bidang kedokteran gigi, misalnya digunakan untuk regenerasi jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut yang menggunakan sel punca dikombinasikan
dengan sinyal morfogenesis yaitu sel punca dengan scaffold yaitu sel yang
digunakan untuk pertumbuhan jaringan, yang biokompatibel memberikan strategi baru yang menjanjikan untuk perbaikan jaringan. Keberhasilan penelitian yang
mampu menghasilkan jaringan pengganti dari jaringan manusia secara autologous akan bermanfaat pada penggunaan klinis.
1, 2, 4, 5, 8, 9
Universitas Sumatera Utara
Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan pengetahuan tentang sel punca di rongga mulut dan penggunaannya sebagai terapi regeneratif di klinik
kedokteran gigi pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 SEL PUNCA