commit to user 53
B. Pembahasan
Dari  hasil  yang  telah  diuraikan  sebelumnya  mengenai  tindakan- tindakan yang telah dilaksanakan sebagai usaha pencegahan dan pengendalian
terhadap  bahaya  kebakaran  di  PT.  Pertamina  EP  Region  Jawa  Field  Cepu, maka penulis akan membahas hasil penelitian tersebut sebagai berikut :
1. Sarana Pemadam Kebakaran
a. Sarana kebakaran aktif
Sarana  pemadam  kebakaran  yang  ada  di  PT.  Pertamina  EP Region  Jawa  Field  Cepu  meliputi  Alat  Pemadam  Api  Ringan,
hydrant
,
fire box
,
foam chamber
,
water grencing
, mobil pemadam kebakaran, dan tim  pemadam  kebakaran.  Hal  ini  telah  sesuai  dengan  Kepmenaker
No.Kep.  186MEN1999  Pasal  2  b  dan  d  yaitu,  ”Kewajiban mencegah,  mengurangi,  dan  memadamkan  kebakaran  di  tempat  kerja
yang  meliputi;  penyediaan  sarana  deteksi,  alarm  sistem,  pemadam kebakaran,  sarana  evakuasi,  dan  pembentukan  unit  penanggulangan
kebakaran di tempat kerja”. Untuk  pemasangan  APAR  telah  sesuai  dengan  Permenakertrans
No.Per-04MEN1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan APAR  BAB  II Pasal 4  yang menyatakan bahwa “Tinggi
pemberian  tanda  pemasangan  APAR  adalah  125  cm  dari  dasar  lantai tepat  diatas  satu  atau  kelompok  alat  pemadam  api  ringan  bersangkutan,
sedangkan  penempatan  antara  APAR  yang  satu  dengan  lainnya  atau
commit to user 54
kelompok  satu  dengan  lainnya  tidak  boleh  melebihi  15  meter  kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja”.
b. Sarana kebakaran pasif
1 Alarm kebakaran
Di PT. Pertamina EP  Region  Jawa Field Cepu terdapat  jenis alarm kebakaran manual.
Hal  ini  belum  sesuai  dengan  Kepmenaker  No.  Kep. 186MEN1999  Pasal  2  b  yaitu,  ”Kewajiban  mencegah,
mengurangi,  dan  memadamkan  kebakaran  di  tempat  kerja  yang meliputi;  penyediaan  sarana  deteksi,  alarm  sistem,  pemadam
kebakaran,  sarana  evakuasi,  dan  pembentukan  unit  penanggulangan kebakaran di tempat k
erja”. 2
Emergency respons plan
PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu telah membentuk tim  untuk  menangani  keadaan  darurat,  yaitu  tim  OPKD  Organisasi
Penanggulangan Keadaan
Darurat yang
bertanggungjawab melaksanakan  tugas,  fasilitas  dan  sarana  penunjang    pelatihan,
kerjasama tim, respon awal, serta simulasi. Hal  ini  telah  sesuai  dengan  Kepmenaker  RI  No.Kep-
186MEN1999  tentang  Unit  Penanggulangan  Kebakaran  di  Tempat Kerja  BAB  II  Pasal  5  yang  menyatakan  bahwa  “Unit
penanggulangan  kebakaran  sebagaimana  dimaksud  terdiri  dari petugas  peran  kebakaran,  regu  penanggulangan  kebakaran,
commit to user 55
koordinator  unit  penanggulangan  kebakaran  dan  ahli  K3  spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis”.
3
Assembly point
Di  PT.  Pertamina  EP  Region  Jawa  Field  Cepu  telah menyediakan tempat berkumpul sementara atau
assembly point
yang letaknya sudah diperuntukkan untuk tempat  yang aman bagi pekerja
yang tidak terlibat  langsung dalam penanggulangan keadaan darurat dengan pemasangan tanda yang jelas bertuliskan
assembly point
. Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970
tentang  Keselamatan  Kerja,  pasal  3  ayat  1  poin  d  yang  menyatakan “Memberi  kesempatan  atau  jalan  menyelamatkan  diri  pada  waktu
kebakaran atau kejadian- kejadian yang berbahaya”.
4 Tanda peringatan
Di  PT.  Pertamina  EP  Region  Jawa  Field  Cepu  telah memasang  tanda  peringatan  mengenai  keselamatan  kerja  yang
diletakkan  di  seluruh  area  tempat  kerja  terutama  di  tempat-tempat yang mudah terlihat oleh tenaga kerja.
Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 14 point b yang menyatakan bahwa
“Pengurus  diwajibkan  memasang  dalam  tempat  kerja  yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua  bahan  pembinaan  lainnya,  pada  tempat-tempat  yang  mudah
commit to user 56
dilihat  dan  terbaca  menurut  petunjuk  pegawai  pengawas  atau  ahli keselamatan kerja”.
2. Pelatihan
PT.  Pertamina  EP  Region  Jawa  Field  Cepu  menyelenggarakan kegiatan pelatihan pemadam kebakaran atau biasa disebut penyegaran yang
ditujukan  kepada  tenaga  kerja  baru  dan  karyawan  lama  yang  harus mengikuti training atau pelatihan. Pelatihan untuk pekerja di PT. Pertamina
EP Region Jawa Field Cepu dilakukan hampir setiap 1 bulan 2 sekali yang di  latih  oleh  Tim  Pemadam  Kebakaran.  Sedangkan  untuk  Tim  Pemadam
Kebakaran  itu  sendiri  melakukan  pelatihan  pemadam  kebakaran  setiap  1 bulan sekali.
Hal  ini  telah  sesuai  dengan  Kepmenaker  No.  Kep-186MEN1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja yaitu pasal 2 ayat
1  yang  menyebutkan  ”Pengurus  ataun  pengusaha  wajib  mencegah, mengurangi,  dan  memadamkan  kebakaran,  latihan  penanggulangan
kebakaran di tempat kerja”. 3.
Tindakan Penyelamatan Untuk tindakan kadaan darurat PT. Pertamina EP Region Jawa Field
Cepu  sudah  menyediakan  jalur  atau  pintu  darurat  khususnya  dikantor, apabila  ada  bahaya  kebakaran  maka  suara  sirine  akan  berbunyi  untuk
menandakan kalau ada kebakaran. Untuk pekerja yang berada pada tempat terjadinya  kebakaran  agar  melakukan  upaya  penyelamatan  diri  dengan
commit to user 57
menjauh  dari  sumber  kebakaran  keluar  melalui  pintu  darurat  yang  ada dengan mengikuti arah dan mendekat atau berkumpul di
Muster Point
. Hal ini telah sesuai dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1970 pada
pasal  3  ayat  1  point  d  menyebutkan  “syarat-syarat  keselamatan  kerja untuk  memberi  kesempatan  atau  jalan  menyelamatkan  diri  pada  waktu
kebakaran atau kejadian- kejadian lain yang berbahaya”.
4. Surat Ijin Kerja Aman
Pemberian  ijin  kerja  diberikan  sebelum  melaksanakan  pekerjaan baik  yang  tidak  berpotensi  menimbulkan  api  maupun  yang  berpotensi
menimbulkan  api.  Ijin  kerja  ini  telah  dilakukan  oleh  PT.  Pertamina  EP Region Jawa Field Cepu seperti ijin kerja panas, ijin kerja dingin, ijin kerja
masuk  ruang  terbatas,  ijin  kerja  penggalian.  Ijin  kerja  ini  dilakukan  untuk menciptakan situasi dan cara kerja yang aman bagi para pekerja.
Hal  ini  telah  sesuai  dengan  Peraturan  Menteri  Tenaga  Kerja  No. 05MEN1996  tentang  Sistem  Manajemen  Keselamatan  dan  Kesehatan
Kerja  di  lampiran  II  bagian  6  “Bahwa  petugas  yang  berkompeten mengidentifikasi bahaya yang potensial dan telah menilai risiko-risiko yang
timbul  dari  suatu  proses  kerja,  atau  terdapat  prosedur  kerja  yang didokumentasikan  dan  jika  diperlukan  diterapkan  suatu  sistem  ijin  kerja
untuk tugas yang berisiko tinggi”. 5.
Usaha Lain Dalam  upaya  pencegahan  dari  bahaya  kebakaran  yang  ditimbulkan
oleh  sambaran  petir,  PT.  Pertamina  EP  Region  Jawa  Field  Cepu  telah
commit to user 58
memasang  instalasi  penyalur  petir  di  bangunan  kantor  dan  di  tangki penampungan minyak mentah
crude
oil. Hal
di atas
telah sesuai
menurut Permenaker
No. PER.02MEN1989  tentang  pengawasan  instalasi  penyalur  petir  pasal  2
ayat 1 yang berbunyi “Instalasi penyalur petir harus direncanakan, dibuat, dipasang, dan dipelihara sesuai dengan ketentuan dalam peraturan menteri
ini dan atau standar yang diakui. Usaha  lain  yang  dilakukan  PT.  Pertamina  EP  Region  Jawa  Field
Cepu dalam upayanya untuk pencegahan dan pengendalian terhadap bahaya kebakaran  yaitu  dengan  penyediaan  sarana  seperti  papan  peringatan,  bak
pasir, dan
fire
blanket. Hal ini telah sesuai dengan Undang-Undang Nomer 1  Tahun  1970  pasal  3  ayat  1  b  yang  berisi  mencegah,  mengurangi,  dan
memadamkan kebakaran. Untuk  instalasi  kelistrikan  di  PT.  Pertamina  EP  Region  Jawa  Field
Cepu  telah  dilengkapi  dengan  pengaman  listrik  berupa  sakelar  dan sekering.  Sistem  perkabelannya  sudah  tersusun  cukup  rapi  tetapi  belum
pernah dilakukan inspeksi atau pemeriksaan. Hal  ini  telah  sesuai  dengan  Undang-undang  No.  1  tahun  1970
tentang  Keselamatan  Kerja  Pasal  3  point  q  yang  menyatakan  bahwa “Syarat-syarat  keselamatan  kerja  untuk  mencegah  terkena  aliran  listrik
yang berbahaya ”.
commit to user 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN