Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah melakukan proses eksplorasi pengeboran untuk pengambilan minyak mentah crude oil dan penampungan minyak mentah di area PPP Pusat Penampung Produksi. Didalam melakukan proses produksinya PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu tidak lepas dari bahaya kebakaran. 1. Sumber Potensi Kebakaran a. Oksigen Kadar oksigen yang ada di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu sangat banyak sumbernya yang tersebar di seluruh area tempat kerja yang berpotensi dan mendukung terjadinya kebakaran di tempat kerja, karena oksigen adalah suatu gas pembakar, maka keberadaan oksigen akan sangat menentukan keaktifan pembakaran. b. Panas Faktor panas yang ada di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu juga mempunyai potensi dan mendukung terjadinya kebakaran di tempat kerja, diantaranya : commit to user 30 1 Sinar matahari Potensi bahaya kebakaran di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu yang ditimbulkan dari sinar matahari khususnya pada siang hari yang menghasilkan energi panas yang bisa menjadikan ancaman serius penyebab terjadinya kebakaran. 2 Panas mesin Panas dapat menaikkan suhu atau temperatur suatu zat sampai titik nyala api. Titik nyala ini yang nantinya menjadi penentu sebesar apa nyala api yang timbul. Panas dapat berasal dari tekanan panas kimia, mekanik maupun listrik. Di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu sumber panas yang dapat menimbulkan potensi bahaya kebakaran dapat berasal dari mesin pompa. 3 Listrik Arus pendek yang sering terjadi juga bisa menyebabkan konsletng listrik. Konsleting listrik ini kemudian menimbulkan percikan api dan bisa menyebabkan kebakaran yang dimungkinkan bisa menyebar ke area sekitarnya. 4 Api terbuka Potensi bahaya dari api terbuka seperti rokok yang merupakan konsumsi rutin bagi sebagian pekerja PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu bagi yang merokok. Akan tetapi dari hal tersebut merupakan ancaman serius yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Larangan merokok di area rawan terjadi kebakaran commit to user 31 seperti di area penampungan minyak mentah crude oil jelas sebagai upaya pecegahan nyata. 5 Petir Sambaran petir di daerah PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu dan sekitarnya memiliki intensitas yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan posisi Cepu yang didalam tanahnya memiliki kandungan minyak bumi dan posisinya yang dekat dengan laut jawa sehingga sering memunculkan loncatan listrik. Sebagai tindakan antisipasi di beberapa di area PPP Pusat Penampung Produksi dipasang sistem penangkal petir. c. Bahan 1 Bahan Padat a Kertas Kertas merupakan bahan padat yang sangat rantan terbakar. Keberadaan kertas di PT. Pertamina EP Region Jawa field Cepu banyak ditemukan disetiap unit kerja terutama di kantor yang setiap hari mengurusi masalah administrasi yang pasti memerlukan banyak kertas. Begitu banyak kertas bisa menjadi sumber potensi bahaya kebakaran meskipun kecil, tetapi itu bisa menimbulkan bahaya besar yang menimbulkan terjadinya kebakaran apabila hanya dipandang sebelah mata. commit to user 32 b Sampah Setiap hari sampah yang sebagian besar berasal dari daun- daun kering yang berada di bak penampungan sampah. Selain sampah dari daun kering, terdapat juga sampah dari bungkus makanan yang terbuat dari plastik yang mudah tersulut api. Sampah-sampah ini bisa menjadi sumber potensi bahaya kebakaran yang sederhana tapi menimbulkan bencana apabila hanya dipandang sebelah mata. c Kayu Sebagian besar pembatas atau sekat di ruang kantor terbuat dari kayu dan dipasang triplek yang rentan tersambar api yang bisa menyebabkan kebakaran. Pertimbangan pemasangan triplek ini karena triplek lebih kedap suara, lebih murah, dan mudah dibongkar pasang apabila ada perbaikan ruangan. Akan tetapi perlu diwaspadai mengingat menjadi bahan yang menyebabkan api semakin membesar apabila terjadi kebakaran. d Kabel Kabel yang terklupas dapat menimbulkan arus pendek yang menyebabkan konsleting listrik. Kabel-kabel yang digunakan disetiap kantor harus ditata serapi dan seaman mungkin untuk menghindari bahaya kebakaran akibat konsleting listrik. commit to user 33 2 Bahan Gas Sumber potensi kebakaran yang ditimbulkan dari gas adalah terdapatnya gas H 2 S yang ada di penampungan minyak, serta dari gas LPG yang digunakan di dapur kantor yang berpotensi menyebabkan kebakaran. 3 Bahan Cair a Minyak Mentah crude oil Minyak mentah crude oil merupakan produksi utama dari PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu. Minyak mentah seperti halnya jenis minyak yang lain memiliki berat jenis yang lebih ringan dari pada air. Kebanyakan zat cair yang mudah terbakar terapung diatas permukaan air. Hal ini tentu menjadi indikasi kuat bahwa minyak mentah memiliki sifat bahaya kebakaran bagi industry minyak dan gas bumi. Selain itu komposisi yang menyusun minyak bumi terutama tersusun oleh hidrokarbon dan alkana yang sangat reaktif dengan api. b Solar Solar merupakan bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan genset untuk memompa minyak ke penampungan maupun air. Dari hal tersebut solar menjadi sumber potensi bahaya kebakaran karena solar termasuk bahan bakar minyak yang memiliki karakteristik yang kurang lebih sama seperti bensin sehingga bersifat reaktif dengan api. commit to user 34 2. Sarana Pemadam Kebakaran a. Aktif 1 Alat Pemadam Api Ringan APAR APAR yang tersedia di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu jenisnya adalah foam , dry chemical , CO 2 , dan halotron . Jumlah APAR yang tersedia berdasarkan data pemeriksaan yang ada adalah sebagai berikut : a Foam sebanyak 8 unit b Dry Chemical sebanyak 188 unit c CO 2 sebanyak 30 unit d Halotron sebanyak 9 unit Gambar 4. APAR 20 Dry Chemical Sumber : Dokumentasi PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu Jadi jumlah APAR yang tersedia di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu sebanyak 235 unit. Cara penggunaan APAR jenis tabung ABC yang tepat, cepat, dan aman adalah : commit to user 35 Ambil APAR dari tiang lokasi kebakaran dengan cara di panggul dan ditenteng. a Cabut segeltarik pin. b Arahkan nozzle ke sumber api. c Tekan pengatupnya. Sedangkan petunjuk pemakaian alat pemadam api tipe besar atau trolly adalah : a Ambil trolly ke tempat terjadi kebakaran dengan cara didorong. b Putar segel. c Arahkan nozzle ke sumber api. d Tekan pengatupnya. Adapun pemasangan APAR adalah sebagai berikut : a Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan dapat diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. b APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat, dicapai, dan di ambil dengan mudah. c Jarak pemasangan APAR tidak lebih dari 15 meter antara APAR satu dengan APAR yang lainnya. d Ketinggian pemasangan APAR 125 cm dari dasar lantai tepat di atas 1 atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan. commit to user 36 e APAR dipasang menggantung pada dinding dengan penguat dan ada juga yang diletakkan di bawah ataupun rak yang terbuat dari besi. f Penempatan mudah di jangkau dan suhu penempatan yang ditentukan adalah tidak kurang dari -4° C dan tidak lebuh dari 49°C. g APAR yang tersedia di lengkapi dengan pemberian tanda yaitu : 1 : Tanda pada tiang dimana terdapat APAR. 2 : Tanda pada tembok dimana terdapat APAR. h Pin pengaman sebagai segel masih dalam keadaan baik. i Dilengkapi dengan label jaminan dan stiker yang berisi identitas APAR. Check sheet pemeriksaan APAR meliputi : a Tabung APAR atau body . b Pin pengaman atau segel, harus dalam keadaan masih terikat. c Pressure gauge , harus menunjukan pada warna hijau. d Blangko, yang berisi : 1 Nama seksi 2 Lokasi 3 Nomer tabung e Label jaminan, berisi tanggal pemeriksaan. commit to user 37 f Serbuk beku atau tidak jika jenisnya dry chemical , jika jenisnya CO2 maka harus ditimbang untuk mengetahui volumenya. g Tanda merah pada dinding atau tiang untuk mengetahui keberadaan APAR. Dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pembimbing lapangan, APAR yang tersedia di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu berjumlah 235 unit yang terdiri dari jenis foam, dry chemical , CO 2 , dan halotron. Dalam pemasangannya APAR dipasang dengan tinggi 125 cm dan jarak APAR satu dengan yang lainnya 15 meter, pada penempatan APAR diatas diberi tanda garis merah tebal pada tiang dan tanda segitiga pada dinding, dan semua tabung APAR bewarna merah. Dalam penempatannya ada yang digantung dan ada yang di tempatkan dalam rak yang terbuat dari besi dan adapula diletakkan di lantai. Pemeriksaan APAR dilakukan setiap 6 bulan sekali. Dari hasil tersebut maka pemasangan APAR sudah cukup dan sesuai untuk pemadaman saat terjadi kebakaran yang mudah dilihat dan mudah untuk dijangkau. Pemeriksaan APAR terakhir terhitung pada bulan februari sampai agustus 2012. 2 Hydrant Hydrant adalah instalasi pemadam kebakaran, yang dipasang permanen berupa jaringan perpipaan berisi air yang bertekanan yang commit to user 38 siap untuk memadamkan kebakaran. Di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu terdapat 39 titik pilar hydrant dengan rincian : a PPP Menggung sebanyak 11 unit b Distrik I Kawengan sebanyak 10 unit c Distrik II Nglobo – Ledok sebanyak 8 unit d Kantor Mentul sebanyak 10 unit Gambar 5. Hydrant Sumber : Dokumentasi PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu Pada setiap perangkat hydrant dilengkapi dengan : a Nozzle b Selang. c Kopling penyambung. d Valve atau keran pembuka. e Pressure gauge. f Pagar pengaman bercat merah. g Pintu hydrant yang bertulis ”HYDRANT”, nomor hydrant . Petunjuk penggunaan hydrant adalah sebagai berikut : commit to user 39 a Lebih cocok untuk memadamkan jenis kebakaran benda padat atau bangunan. b Dilakukan oleh 5 orang. c Pembagian tugas dalam pemakaian hydrant adalah sebagai berikut : 1 3 orang didepan yaitu 1 orang sebagai leader , 1 orang sebagai pembantu sebelah kanan, 1 orang sebagai pembantu sebelah kiri. 2 1orang meluruskan hose atau selang. 3 1 orang membuka valve atau kran. d Setelah selesai pemadam, keringkan selang dengan cara mengeringkan air yang ada dalam selang dengan mengangkat selang dari ujung ke ujung. e Setelah itu gulung selang dengan memberi lubang pada awal gulungan untuk disimpan pada tempatnya. Pemeriksaan Hydrant terakhir terhitung pada bulan september 2011 sampai maret 2012. Check sheet hydrant meliputi : a Nozzle b Valve c Hose d Pintu e Body commit to user 40 f Pressure gauge Sistim persediaan air yang dipakai berasal dari air yang ditampung di tangki, dengan air berasal dari sungai bengawan solo yang sebelumnya sudah di olah oleh Pusdiklat Migas dan untuk penggeraknya menggunakan pompa diesel dengan tekanan 500 pps. Tetapi kapasitas penampungan air untuk penanggulangan kebakaran apabila terjadi kebakaran pada tangki penampungan minyak mentah crude oil belum bisa mencukupi untuk menanggulangi kebekaran tersebut. Hydrant yang ada sudah dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan sekali oleh petugas. 3 Fire Box Di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu juga telah menyediakan sarana pemadam api yaitu fire box . Fire box merupakan alat pemadam api yang di tempatkan di setiap area. Dalam penyediaan fire box ini sudah dilakukan pemeriksaan peralatan yang ada didalamnya agar selalu siap pakai dalam kondisi bagus. Fire box di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu berjumlah 19 unit, dengan rincian yaitu : a PPP Menggung sebanyak 2 unit b Distrik I Kawengan sebanyak 10 unit c Distrik II Nglobo sebanyak 6 unit d Distrik II Ledok sebanyak 1 unit commit to user 41 Adapun isi dari fire box : Tabel 1. Daftar Peralatan Fire Box No Nama Alat Jumlah Keterangan 1 Fire Hose 2.12 2 Siap Pakai 2 Fire Hose 1.12 6 Siap Pakai 3 Nozzle Spray 5 Siap Pakai 4 Nozzle Foam 1 Siap Pakai 5 Ground Monitor Single 2 Siap Pakai 6 Y-Piece 1 Siap Pakai 7 Foam Compound 585 Siap Pakai 8 Sarung Tangan 12 Siap Pakai 9 Kunci Hydrant 3 Siap Pakai 4 Foam Chamber Dalam upaya penanggulangan terhadap bahaya kebakaran yang berada di area penampungan minyak mentah crude oil, PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu berupaya untuk penanggulangan terhadap bahaya kebakaran dengan melakukan pemasangan foam chamber disetiap tangki penampungan minyak mentah crude oil . Foam chamber merupakan suatu alat pemadam api yang terpasang pada tangki-tangki penampung minyak mentah crude oil yang apabila terjadi kebakaran maka kaca foam chamber akan pecah ketika mendapat tekanan dari saluran air yang dibuka, tapi sebelumnya air akan bercampur dengan busa di tangki pembentuk busa. Setelah itu air yang telah bercampur dengan busa akan dialirkan melalui pipa-pipa foam chamber dan masuk kedalam tangki-tangki lewat pipa besi. commit to user 42 5 Water Grencing Dalam upaya penanggulangan terhadap bahaya kebakaran yang berada di area penampungan minyak mentah crude oil, PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu berupaya untuk penanggulangan terhadap bahaya kebakaran dengan melakukan pemasangan Water Grencing disetiap tangki penampungan minyak mentah crude oil . Water Grencing merupakan alat pemadam api yang dipasang pada tangki-tangki yang apabila terjadi kebakaran maka saluran hydrant dibuka dan water grencing akan terbuka dan memancarkan air ke bagian atas tangki penampungan minyak mentah crude oil . Water grencing bekerja secara penyelimutan, yaitu menyelimuti seluruh lapisan tangki dengan air. Dan seperti di area PPP Pusat Penampung Produksi yang terdapat 6 tangki penampungan, apabila ada 1 tangki mengalami kebakaran dan dilakukan upaya coolant dari foam chamber dan water grencing maka untuk tangki yang lain juga dilakukan coolant untuk mencegah panas yang menjalar. 6 Mobil Pemadam Kebakaran PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu mempunyai 4 mobil pemadam kebakaran yaitu 1 fire jeep dan 3 fire truck yang mempunyai kapasitas tangki air sebesar 6000 liter, kapisitas tangki foam 500 liter, dan kapasitas pompa 750 gpm, adapun mobil commit to user 43 pemadam jenis fire truck yang mempunyai media air dan foam untuk pemadaman. Gambar 6. a Fire Jeep ; b Fire Truck Sumber : Dokumentasi PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu Di bawah ini adalah data daftar peralatan di mobil pemadam kebakaran di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu : a Fire Truck Tabel 2. Daftar Peralatan Mobil Pemadam Fire Truck No Nama Alat Jumlah Keterangan 1 APAR DP 50 CP 6 Siap Pakai 2 Angkus 2 Siap Pakai 3 Bak Karet 3 Ton 1 Siap Pakai 4 Dongkrak 1 Siap Pakai 5 Fire Hose 2.12 15 Siap Pakai 6 Fire Hose 1.12 10 Siap Pakai 7 Flash Light 1 Siap Pakai 8 Foam Master 2 Siap Pakai 9 Ground Monitor Tri Inlet 1 Siap Pakai 10 Helmet Merah 4 Siap Pakai 11 Kapak 1 Siap Pakai 12 Kunci Roda 1 Siap Pakai 13 Kunci Hydrant 1 Siap Pakai 14 Lampu Rotary Merah 2 Siap Pakai 15 Line Inductor 1 Siap Pakai 16 Nozzle Spray 2 Siap Pakai 17 Nozzle Jet 2 Siap Pakai 18 Suction Hose 4 4 Siap Pakai 19 Strainner 1 Siap Pakai Bersambung commit to user 44 Sambungan 20 Tangga 1 Siap Pakai 21 Tandu 1 Siap Pakai 22 Tabung B.A Auver 2 Siap Pakai 23 Y-Piece 2 Siap Pakai 24 B.A Auver 1 Siap Pakai 25 APAR CO 1 Siap Pakai 26 Kunci Suction Hose 2 Siap Pakai b Fire Jeep Tabel 3. Daftar Peralatan Mobil Pemadam Fire Jeep No Nama Alat Jumlah Keterangan 1 APAR DP 20 CP 2 Siap Pakai 2 Dongkrak 1 Siap Pakai 3 Foam 2 Siap Pakai 4 Fire Hose 1.12 6 Siap Pakai 5 Fire Hose 2.12 1 Siap Pakai 6 Foam Master 1 Siap Pakai 7 Helmet 2 Lama 8 Kunci Suction Hose 1 Siap Pakai 9 Kunci Hydrant 1 Siap Pakai 10 Line Inductor 1 Siap Pakai 11 Lampu Rotary Biru 2 Rusak 12 Nozzle Spray 2 Lama 13 Nozzle Jet 2 Siap Pakai 14 Suction Hose 4 2 Lama 15 Strainner 1 Siap Pakai 16 Tangga 1 Siap Pakai 17 Y-Piece 1 Siap Pakai 18 Tandu 1 Siap Pakai 19 Kapak 1 Siap Pakai 7 Tim Pemadam Kebakaran Tim pemadam kebakaran di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu adalah tim OPKD Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat yang terdiri dari 3 kelompok yang selalu siap siaga 24 jam, dan setiap kelompok beranggotakan 3 orang. Dengan jam kerja commit to user 45 secara shift siang dan malam, untuk setiap shift baik siang maupun malam tim pemadam kebakaran yang berjaga 1 kelompok dengan jumlah anggota 3 orang. Adapun tugas dari tim pemadam kebakaran adalah : a Memadamkan api disetiap seksinya dan di seksi terdekatnya serta melokalisir kebakaran yang terjadi. b Mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor bahaya yang dapat menimbulkan kebakaran. c Menyelamatkan korban dari tempat kejadian. d Memelihara semua peralatan pemadam kebakaran agar selalu siap pakai. b. Pasif 1 Fire Alarm System Untuk saat ini fire alarm system di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu masih menggunakan sistem manual dalam pengoperasiannya. Sistem manual yang dimaksudkan adalah apabila terjadi kebakaran tidak ada alat pendeteksinya yang bekerja secara otomatis, melainkan dengan isyarat sebagai tanda bahaya dengan membunyikan bel, seperti : a ●●●●● : Bunyi 1 kali panjang terus-menerus mengisyaratkan adanya bahaya kebakaran. b ●● ●● ●● ●● : Bunyi 2 kali pendek terus menerus mengisyaratkan adanya bahaya gempa bumi. commit to user 46 Bunyi isyarat tanda bahaya tersebut berada di kantor yang dibunyikan apabila terjadi bahaya seperti kebakaran dan gempa bumi. Untuk di sekitar lokasi penampungan minyak mentah crude oil isyarat tanda bahaya dengan membunyikan lonceng yang terbuat dari besi yang digantung di setiap pos jaga security . Apabila isyarat tanda bahaya baik dari bel maupun lonceng berbunyi maka untuk semua pekerja diwajibkan melakukan tindakan yang aman dan selamat dengan berkumpul di muster point untuk menunggu tim evakuasi melakukan evakuasi di sekitar tempat kejadian. Semua pekerja diharuskan untuk berkumpul di muster point guna untuk mempermudah tim evakuasi melakukan evakuasi.. 2 Emergency Respons Plan Untuk menghadapi keadaan darurat yang terjadi di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu telah membentuk tim untuk menangani keadaan darurat, yaitu tim OPKD Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim OPKD maka dari perusahaan memberikan pelatihan dan simulasi untuk menghadapi keadaan darurat. Tim OPKD tersebut ditugaskan untuk mengatasi keadaan darurat yang terjadi di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu, yang meliputi kebakaran dan gempa bumi. Untuk persiapan dalam menghadapi keadaan darurat tersebut PT. Pertamina EP Region Jawa commit to user 47 Field Cepu telah menyiapkan beberapa program yaitu pembentukan personil yang bertanggungjawab melaksanakan tugas, fasilitas dan sarana penunjang pelatihan, kerjasama tim, respon awal, serta simulasi. 3 Assembly Point Di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu telah menyediakan tempat berkumpul sementara atau assembly point yang letaknya sudah diperuntukkan untuk tempat yang aman bagi karyawan yang tidak terlibat langsung dalam penanggulangan keadaan darurat dengan pemasangan tanda yang jelas bertuliskan muster point . 4 Tanda Peringatan Di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu telah memasang tanda peringatan mengenai keselamatan kerja yang diletakkan di seluruh area tempat kerja terutama di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh tenaga kerja. Tanda peringatan ini dibuat dan dipasang sebagai pemberitahuan, pengarahan, perhatian dan larangan bagi setiap pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja guna untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. 3. Pelatihan Kegiatan pelatihan pemadam kebakaran atau biasa disebut penyegaran yang ada di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu ditujukan kepada tenaga kerja baru dan karyawan lama yang harus commit to user 48 mengikuti training atau pelatihan. Training untuk pekerja di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu dilakukan setiap 1 bulan 2 sekali yang di latih oleh Tim Pemadam Kebakaran. Sedangkan untuk Tim Pemadam Kebakaran itu sendiri melakukan pelatihan pemadam kebakaran setiap 1 bulan sekali. Training atau pelatihan ini dilakukan bertujuan agar apabila terjadi kebakaran semua pekerja tidak panik dan bisa menenggulangi kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api yang telah ada. 4. Tindakan Penyelamatan Untuk tindakan kadaan darurat PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu sudah menyediakan jalur atau pintu darurat khususnya dikantor, apabila ada bahaya kebakaran maka suara sirine akan berbunyi untuk menandakan kalau ada kebakaran. Untuk pekerja yang berada pada tempat terjadinya kebakaran agar melakukan upaya penyelamatan diri dengan menjauh dari sumber kebakaran keluar melalui pintu darurat yang ada dengan mengikuti arah dan mendekat atau berkumpul di Muster Point . Setelah itu akan ada Tim Penanggulangan Keadaan Darurat datang untuk mengevakuasi dan membawa semua pekerja ke Muster Area . 5. Surat Ijin Kerja Aman Kontraktor atau pelaksana pekerjaan, bidang teknik atau inspeksi, operasi, safety dan keamanan harus melakukan persiapan atau koordinasi sebelum pekerjaan dimulai dan surat ijin kerja dikeluarkan. Surat ijin kerja dapat berupa ijin kerja panas, ijin kerja dingin, ijin kerja masuk ruang commit to user 49 terbatas, ijin kerja listrik, ijin kerja galian. Berikut adalah penjelasan dan masing-masing ijin kerja : a. Ijin Kerja Panas Ijin kerja yang digunakan apabila akan melaksanakan kegiatan yang menggunakan atau yang dapat menimbulkan sumber penyalaan yang dapat mengakibatkan timbulnya penyalaankebakaran seperti : 1 Pekerjaan memakai las listriklas potong. 2 Pekerjaan dengan mesin gerinda atau alat potong. 3 Pekerjaan hot tapping equipment . 4 Sand blasting . 5 Menyalakan burner pada furnace . b. Ijin Kerja Dingin Ijin kerja yang digunakan apabila melaksanakan suatu kegiatan yang tidak meggunakan atau yang tidak dapat menimbulkan sumber penyalaan kebakaran seperti : 1 Mencabut sorotan pada pipa, melepas flange atau baut dan sebagainya. 2 Membuka peralatan proses baik yang digerakkan oleh penggeraknya atau tidak, termasuk juga as , coupling , dan pemasangan gland packing dan sebagainya. 3 Membuka semua jenis vessel , tower , drum , heat exchanger , condenser , cooler , filter, dapur, dan tanki . commit to user 50 c. Ijin Kerja Masuk Ruang Terbatas Ijin masuk yang dapat digunakan apabila seseorang pekerjaan atau lebih akan melakukan suatu kegiatan didalam ruangan baik itu vessel , tanki , column , oil sump , ataupun lubang galian yang mencapai kedalaman lebih dari 1, 3 meter ataupun tempat-tempat lain yang memungkinkan terdapat gas, debu, fume , yang berbahaya dan dapat merusak pernapasan kesehatan. d. Ijin Penggalian Setiap akan diadakan kegiatan penggalian, tanpa dilihat dari kedalamannya harus melengkapi Izin Kerja Penggalian sebelum pekerjaan dimulai. Pada saat akan memulai pengajuan izin, juga dilengkapi dengan denah dan lokasi yang akan digali yang bertujuan agar dapat diketahui yang sebenarnya, apakah jalur yang akan digali terdapat jalur pipa, jalur listrik telepon ataupun jalur yang bebahaya. 6. Usaha Lain a. Listrik Seluruh instalasi kelistrikan di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu telah dilengkapi dengan pengaman listrik berupa sakelar dan sekering. Sistem perkabelannya sudah tersusun cukup rapi tetapi belum pernah dilakukan inspeksi atau pemeriksaan. commit to user 51 b. Penyalur Petir PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu juga telah memasang instalasi penyalur petir di bangunan kantor dan di tangki penampungan minyak mentah crude oil dalam usaha pencegahan kebakaran. c. Papan Peringatan Di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu juga telah terpasang tanda peringatan untuk bahaya api atau kebakaran, antara lain : 1 Dilarang merokok 2 Dilarang membawa korek api 3 Dilarang membuat api 4 Dilarang membawa senjata api Gambar 7. Papan Peringatan Sumber : Dokumentasi PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu d. Bak Pasir Di PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu terdapat bak penampung pasir yang terbuat dari semen cor dengan ukuran 1 m × 1,5 m × 1 m yang berfungsi untuk langkah awal untuk pemadaman commit to user 52 kebakaran skala kecil selain menggunakan APAR. Penyediaan bak pasir terdapat di setiap stasiun pengumpul SP minyak mentah crude oil. Gambar 8. Bak Pasir Sumber : Dokumentasi PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu e. Fire Blanket PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu telah menyediakan fire blanket yang merupakan alat yang berbentuk selembar kain yang penggunaannya dibasahi dengan air terlebih dahulu yang berfungsi untuk pemadaman kebakaran yang berskala kecil dan mencegah kebakaran bertambah besar. Gambar 9. a Fire Blanket ; b Pelatihan Penggunaan Fire Blanket Sumber : Dokumentasi PT. Pertamina EP Region Jawa Field Cepu commit to user 53

B. Pembahasan