Supply Chain Management SCM Konsep Dasar Illegal Loging

commit to user 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Supply Chain Management SCM

Prinsip manajemen rantai pasokan pada dasarnya merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktivitas aktivitas yang terkait dengan aliran material atau produk, baik yang ada dalam suatu organisasi maupun antar organisasi. Sebuah rantai pasokan sederhana memiliki komponen komponen yang disebut channel yang terdiri atas supplier, manufaktur, distribution center, wholesaler dan rantai pasokan bisa saja melibatkan sejumlah industri manufaktur dalam suatu rantai hulu ke hilir. Sebuah rantai pasokan tidak selamanya merupakan rantai lurus Anatan, 2008. Struktur Supply Chain dapat dilihat pada Gambar 2.1. Upstream Physical flow The flow of payment Flow of information Downtream Gambar 2.1 Struktur Supply Chain

2.2 Konsep Dasar Illegal Loging

Dalam istilah kehutanan, logging adalah suatu aktivitas atau kegiatan penebangan kayu di dalam kawasan hutan yang dilakukan oleh seseorang, kelompok ataupun atas nama perusahaan, berdasarkan izin yang dikeluarkan oleh pemerintah atau instansi yang berwenang kehutanan sesuai dengan prosedur tata cara penebangan yang diatur dalam peraturan perundangan kehutanan. Dengan demikian, logging atau penebangan dapat dibenarkan sepanjang, mempunyai izin, mengikuti prosedur penebangan yang benar berdasarkan aspek kelestarian lingkungan, dan mengikuti prosedur pemanfaatan dan peredaran hasil hutan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Keputusan Menteri Kehutanan No. commit to user 9 127Kpts-II2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan; sebagai pengganti Kep. Menteri Kehutanan No. 316Kpts-II1999 tentang Tata Usaha KayuHasil Hutan. Illegal logging adalah penebangan liar atau penebangan tanpa izin yang termasuk kejahatan ekonomi dan lingkungan karena menimbulkan kerugian material bagi negara serta kerusakan lingkunganekosistem hutan dan dapat dikenakan sanksi pidana dengan ancaman kurungan paling lama 10-15 tahun dan denda paling banyak Rp 5-10 miliar UU No. 41 1999 tentang Kehutanan, Pasal 78. Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38Menhut- II2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan telah menerbitkan Peraturan Nomor P.6VI-Set2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

2.3 Bahasa Pemrograman C