Citra digital TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 2 No. 1 Pebruari 2013 27 Dalam transformasi wavelet, terdapat koefisien transformasi yang berpasangan yakni ℎ dan ℎ . Pasangan koefisien ini disebut lowpass filter dan highpass filter. Koefisien ℎ berkaitan dengan proses perataan. Sedangkan ℎ berkaitan dengan proses pengurangan. Koefisien ℎ dan ℎ pada transformasi Haar wavelet adalah sebagai berikut Darma Putra, 2010. ℎ = ℎ 0, ℎ 1 = 1 2 , 1 2 ℎ = ℎ 0, ℎ 1 = 1 2 , − 1 2 Hasil transformasi terdiri dari sub-image yang telah dilalui high pass filter pada arah horizontal dan vertikal HH, sub-image yang telah dilalui high pass filter pada arah horizontal dan low pass filter pada arah vertikal HL, sub-image yang telah dilalui low pass filter pada arah horizontal dan high pass filter pada arah vertikal LH, serta sub-image yang telah dilalui low pass filter pada arah horizontal dan vertikal LL. Gambar 2.3 Skema Hasil Transformasi Wavelet 2D 1 level

2.4 Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistem sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistem pemrosesan informasi. . Jaringan Syaraf Tiruan dibentuk untuk memecahkan suatu masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses pembelajaran. Jaringan Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir Eli Yani,2005. 2.4.1 Struktur Feedforward Tipe jaringan feedforward mempunyai sel syaraf yang tersusun dari beberapa lapisan. Lapisan input bukan merupakan sel syaraf. Lapisan ini hanya member pelayanan dengan mengenalkan suatu nilai dari suatu variabel. Lapisan tersembunyi dan lapisan output sel syaraf terhubung satu sama lain dengan lapisan sebelumnya. Kemungkinan yang timbul adalah adanya hubungan dengan beberapa unit dari lapisan sebelumnya atau terhubung semuanya lebih baik Eli Yani,2005. Gambar 2.4 feed forward JST 2.4.2 Struktur Feedback Jika suatu jaringan berulang mempunyai koneksi kembali dari output ke input akan menimbulkan ketidakstabilan dan akan menghasilkan dinamika yang sangat kompleks. Jaringan yang berulang sangat menarik untuk diteliti dalam Jaringan Syaraf Tiruan, namun sejauh ini structure feedforward sangat berguna untuk memecahkan masalah. 2.5 Algoritma Levenberg-Marquardt Algoritma Levenberg-Marquardt merupakan pengembangan algoritma BackPropagation standar. Pada algoritma BackPropagation, proses update bobot dan bias menggunakan negative gradient descent secara langsung, sedangkan algoritma Levenberg-Marquardt menggunakan pendekatan matrik Hesian H rahmat,2006. Langkah dasar algoritma Levenberg_Marquardt adalah penentuan matriks Hessian untuk mencari bobot-bobot dan bias koneksi yang digunakan. Matriks Hessian merupakan turunan kedua dari fungsi kinerja terhadap masing-masing komponen bobot dan bias. Untuk memudahkan proses komputasi, matriks Hessian diubah dengan pendekatan secara iteratif pada masing-masing epoch selama algoritma pelatihan berjalan. Proses perubahannya dilakukan dengan menggunakan fungsi gradien. Jika fungsi kinerja yang digunakan berbentuk jumlah kuadrat error SSE