Prestasi Belajar Matematika Kajian Teori

commit to user 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Pengertian Prestasi Menurut Winkel 2007: 391 prestasi adalah keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Dalam hal ini Winkel memaknai prestasi sebagai suatu hasil usaha yang telah dilaksanakan. Sedangkan nenurut Sutratinah Tirtonegoro 2001: 43 prestasi adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai dalam periode tertentu. Menurut Clark 2003: 9 dalam Report of the Student Achievement Task Force mengatakan student achievement is an improvement in learning that develops both the individual and the individual’s ability to contribute to society. Artinya prestasi siswa adalah suatu peningkatan pembelajaran yang mengembangkan individu dan kemampuan individu untuk dapat berkontribusi dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah pencapaian dari hasil usaha dalam pembelajaran berupa simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mengembangkan kemampuan individu untuk dapat berkontribusi dalam masyarakat. b. Pengertian Belajar Menurut pandangan konstruktivis, belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya Asri Budiningsih, 2012:64. Oemar Hamalik 2001: 27 mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. commit to user 13 Saekhan Muchith 2008:71 mengungkapkan bahwa menurut cara pandang konstruktivisme, belajar adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Siswa akan cepat memiliki pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun atas dasar realitas yang ada di dalam masyarakat. Belajar bukanlah proses teknologisasi robot bagi siswa, lainkan proses untuk membangun penghayatan terhadap suatu materi yang disampaikan. Menurut Cooperstein dan Kocevar-Weidinger 2004 dalam jurnalnya mengemukakan bahwa : learners construct their own meaning; new learning builds on prior knowledge; learning is enhanced by social interaction; and learning develops through “authentic” tasks; constructivist learning moves from experience to knowledge and not the other way around. In a constructivist classroom, the activities lead to the concepts; the students construct the meanings. Learning happens Abstract concepts become meaningful, transferable, and retained because they are attached to the performance of a concrete activity. Maksudnya peserta didik membangun pengertian mereka sendiri; pembelajaran baru dibangun di atas pengetahuan sebelumnya; belajar dapat ditingkatkan dengan interaksi sosial; dan belajar berkembang melalui tugas asli; belajar konstruktivis bergerak dari pengalaman ke pengetahuan dan bukan sebaliknya. Dalam kelas konstruktivis, kegiatan mengarah pada konsep-konsep siswa membangun makna. Di sanalah belajar, abstrak konsep menjadi bermakna, dipindahtangankan, dan dipertahankan karena mereka terlibat dengan aktivitas nyata. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata, serta interaksi sosial yang mengarah pada konsep abstrak menjadi bermakna. c. Pengertian Matematika Menurut Russefendi 1980 :148 matematika adalah ilmu struktur yang terorganisasi dan meliputi 4 wawasan, yaitu aritmatika teori bilangan dan statistika, aljabar, geometri, dan analisis. Selain itu, matematika merupakan ilmu commit to user 14 deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi induktif tetapi generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif. Menurut Paling dalam Mulyono 2009: 252 matematika merupakan cara untuk menentukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang berhitung. Menurut Soedjadi 2000:4 matematika adalah ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik tentang penalaran, logika dan masalah- masalah yang berhubungan dengan bilangan yang membantu orang lain dalam menginterpretasikan secara tepat berbagai ide dan kesimpulan. Dari berbagai pendapat ahli tersebut disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bilangan, ruang, bidang, dan metodologi yang dapat digunakan untuk membantu orang lain dalam menginterpretasikan secara tepat berbagai ide dan kesimpulan serta cara untuk menentukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia. d. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan pengertian prestasi, belajar, dan matematika yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika merupakan pencapaian dari hasil usaha dalam proses membangun pengetahuan terhadap mata pelajaran matematika yang berupa simbol, angka, huruf maupun kalimat.

2. Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA POKOK BAHASAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN NGAWI

0 0 18

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 19

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Problem Based Learning (PBL) dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Operasi Aljabar Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa.

0 0 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN PAIRS CHECK (PC) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 20

0 0 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STRUCTURED NUMBERED HEADS (SNH) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PEMBELAJARAN HIMPUNAN DITINJAU DARI SELF-EFFICACY SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL TA

0 1 18

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN ROUNDTABLE

0 1 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI OPERASI ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII DI KABUPATEN KARANGANYAR | Cahyani | 8

0 0 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (TSTS-PS) DAN TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDULIZATION DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (TAI-PS) PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI KECEMASAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 0 11

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN TIPE ROUNDTABLE DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUKOHARJO |

0 0 12

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO | Fakhri Auli

0 0 12