Dalam urusan pendapatan, bu Lipur tidak mendapatkan pendapatan yang menentu. Karena terkait umur yang sudah tua, jadi masyarakat tidak terlalu
mempekerjakan bu Lipur, jadi jam kerjanya tidak menentu sehingga pendapatnya juga tidak menentu. Tetapi apabila beliau mendapatkan pekerjaan, kurang lebih perharinya di
bayar Rp 60.000,-.
1.2.1.1 Sumber Penghasilan
Dengan Kondisi umur dari bu Lipur yang terbilang tua bu Lipur tidak dapat bekerja yang berat. Sumber penghasilan utama hanya dari kerja serabutan, seperti
membersihkan pertanian masyarakat atau tetangganya.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan dalam sehari-hari yang dibutuhkan oleh bu Lipur kurang lebih Rp 30.000. Perihal kebutuhan memasak di dapur menggunakan beras dari hasil
memungut padi di sawah dan juga dari upah menjadi buruh serabutan. Selain pengeluaran untuk dapur kebutuhan yang beliau butuhkan yaitu seperti sabun
cuci,gula dan jajan. Diluar keperluan tersebut setiap bulannya bu Lipur harus mengeluarakan
setidaknya Rp.50.000,- untuk iuran di Banjar. Dan pengeluaran lainnya yang bisa mencapai Rp.1.500.000,- untuk kegiatan upacara besar.
1.2.2.2 Pendidikan
Dalam bidang pendidikan tidak mengeluarkan biaya apapun karena ketiga
anaknya sudah menikah. 1.2.2.3
Kesehatan
Walaupun bu Lipur sudah berumur, tetapi kondisi kesehatannya masih bagus. Beliau tidak memiliki penyakit khusus. Penglihatannya masih bagus dan masih bisa
untuk kerja serabutan serta melakukan kegiatan rumah sehari-hari. Bu Lipur Sudah memiliki Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM. Beliau juga bercerita bahwa dia
tidak sering sakit, cuma kadang-kadang sedikit flu dan demam saja.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
2.1.1 Permasalahan Ekonomi
Dari segi perekonomian bu Lipur tergolong keluarga yang sederhana. Karena dari perekonomiannya dan pendapatannya masih mengalami kekurangan
untuk dirinya sendiri. Karena kadang-kadang apabila ada acara di Banjar ataupun di Adat, beliau harus mengeluarkan banyak uang untuk membayar uang.
Sedangkan beliau hanya seorang diri dan bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.1.2 Permasalahan Pendidikan
Pendidikan keluarga Bu Lipur bisa dibilang cukup memperihatinkan karena beliau tidak sekolah. Itu membuat saya susah berkomunikasi dengan beliau
karena beliau tidak bisa bahasa Indonesia. Kedua anak perempuannya hanya tamatan SD, dan anak laki-lakinya tamatan SMA. Untuk menyekolahkan anak-
anaknya Bu Lipur dan suaminya dulu semasih hidup, hanya menghandalkan bekerja di sawah dan menjadi buruh serabutan.
Dalam perjalanan hidupnya, beliau bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Beliau juga dengan giatnya mencari nafkah untuk
membiayai sekolah anaknya walaupun hanya sampai pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas.
2.1.3 Permasalahan Kesehatan dan Kebersihan
Kesehatan dari bu Lipur dapat dikatakan baik karena jika sakit hanya mengalami sakit-sakit ringan seperti demam, flu dan gatal.
Dalam hal kebersihan, Lingkungan rumah bu Lipur bisa dibilang kurang bersih. Rumah, dapur dan balainya tampak kumuh dan kurang dibersihkan. Selain
itu tempat tidurnyapun kurang bersih. Kalau berbicara mengenai rumahnya, emang sudah layak huni, Cuma saja kebersihannya kurang terjaga. Lingkungan
rumahnya pun terlalu dekat dengan tetangga, sehingga tidak mempunyai ruang yang cukup untuk menanam tanaman hijau untuk menyejukkan suasana di