Laporan Tugas Mandiri 001

  Laporan Tugas Mandiri Komunikasi Kesehatan Focus Group 1

  Judul : Prinsip – Prinsip Dasar Komunikasi (Bagian Pertama) Pengarang : Adelia Ramadhani Putri NPM : 1506736221 Daftar Publikasi : Gabor, D. (1946). Theory of communication. Part 1: The analysis of

information. Journal of the Institution of, 93(26), 429-441.

  Fan, C. X., & Cao, L. (2006). Principle of communication. National Defense Industry Press, 3rd. Beijing.

  Prinsip dasar komunikasi :

  1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik

  2. Setiap perilaku mempunya potensi komunikasi

  3. Komunikasi punya dimensi isidan dimensi hubungan

  4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

  5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

  6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi Setiap hari kita melakukan komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara verbal ataupun non – verbal. Komunikasi memiliki dua belas prinsip dasar yang penting unuk diketahui. Dengan mengetahui prinsip – prinsip komunikasi, diharapkan kemampuan kita dalam berkomunikasi akan menjadi lebih baik. Berikut akan dijelaskan 6 dari 12 buah prinsip secara lebih mendetail.

  Prinsip komunikasi yang pertama adalah bahwa komunikasi adalah suatu proses

  

simbolik. Menurut KBBI, simbol adalah sesuatu yang menunjuk sesuatu tertentu.Yang

  dimaksud proses simbolik adalah proses dimana sebuah simbol dapat merepresentasikan suatu informasi yang dipahami oleh penerima informasi. Contohnya, pada saat presiden / pejabat tinggi negara meninggal dunia, masyarakat biasanya memasang bendera merah putih setengah tiang sebagai simbol berkabung serta untuk meyampaikan informasi bahwa mereka turut berduka cita atas wafatnya pejabat tersebut.

  Namun yang perlu diperhatikan, di setiap daerah. Suatu simbol memiliki arti tersendiri, bahkan memiliki arti yang berkebalikan. Maka dari itu, saat menggunakan simbol sebagai alat komunikasi, hendaknya kita menyuaikan dengan tempat / daerah dimana kita berada, agar tidak menyebabkan kesalah pahaman.

  Setiap perilaku seseorang mempunyai potensi komunikasi adalah prinsip komunikasi yang kedua. Komunikasi tidak hanya bersifat verbal, namun dapat bersifat non – verbal.

  Maka dari itu, perilaku seseorang, meskipun dia tidak berbicara, dapat mengandung informasi

  • – informasi tertentu yang tersirat. Misalnya, ketika seseorang gemetaran saat sebelum naik ke atas panggung, maka perilaku tersebut menyampaikan bahwa seseorang tersebut merasa gugup.

  Melalui prinsip ini, kita dapat mengetahui bahwa perilaku kita selalu menyapaikan informasi yang sebenarnya, karena perilaku seringkali dikendalikan oleh kondisi alam bawah sadar kita.

   Komunikasi memiliki dua dimensi, yakni : dimensi isi dan dimensi hubungan.

  Dimensi isi menunjukkan informasi yang benar – benar dimaksud oleh pembicara. Jadi dapat dikatakan bahwa dimensi disandi secara verbal. Jadi kita dapat mengetahui informasi dengan komunikasi verbal. Sedangkan, dimensi hubungan disandi secara non – verbal, biasanya kita mengetahui dimensi hubungan dari cara orang tersebut berkomunikasi, bagaimana mimik wajahnya, intonasinya, dan bagaimana gestur tubuhnya saat berkomunikasi. Dimensi isi dan dimensi hubungan memiliki keterkaitan yang sangat erat dan dapat digunakan untuk menyimpulkan sebuah informasi. Contohnya, pada saat seseorang mengatakan “Kamu jahat!” dengan ekspresi wajah tersenyum, memiliki arti orang tersebut hanya bercanda dan tidak serius saat mengatakannya.

  Komunikasi terjadi dengan berbagai tingkat kesengajaan, adalah prinsip komunikasi

  yang ke-4. Tingkat kesengajaan yang dimaksud adalah, komunikasi dapat terjadi pada tingkatan tertentu, dari ketidak sengajaan hingga komunikasi yang dilakukan karena memang sudah direncanakan (disengaja).

  Pada saat seseorang bertatapan dengan orang lain di kereta, meskipun mereka tidak berbicara dan tidak disengaja sama sekali, hal tersebut adalah salah satu bentuk komunikasi. Ataupun saat kita berdiri di atas panggung untuk menyampaikan pidato / sambutan, yang memang dirancang dan disengaja, adalah salah satu bentuk komunikasi.

  Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Ruang dan waktu adalah faktor

  yang mempengaruhi isi komunikasi. Komunikasi yang terjadi saat berada di dalam forum formal, tentunya sangat berbeda dengan isi komunikasi pada saat di kafetaria / mall, berbeda

  Misalnya, kita dapat berbicara tentang hal yang bersifat pribadi kepada seseorang saat makan bersama di kafe / restoran, namun kita tidak dapat berbicara tentang hal pribadi di sebuah forum formal, melainkan hal – hal yang bersifat umum dan merupakan subyek yang telah ditentukan.

  Dan prinsip yang ke – enam adalah bahwa komunikasi selalu melibatkan prediksi

  

peserta komunikasi. Perilaku saat kita berkomunikasi mempengaruhi prediksi lawan bicara

kita. Hal ini terkait dengan tata krama / aturan berbicara pada budaya dan daerah tertentu.

  Maka dari itu, perilaku saat berkomunikasi adalah hal yang penting.

  Misalnya, ketika seseorang berbicara dengan orang yang lebih tua dengan idak menggunakan tata krama (sesuai daerah) yang baik, maka orang yang lebih tua tersebut menganggap dia tidak sopan dan tidak menghargai dirinya.

  Enam dari dua belas prinsip komunikasi tersebut akan sangat berguna bila ditelaah lebih dalam lagi. Dengan mengetahui prinsip dasar komunikasi, bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, hal – hal yang seharusnya tidak dilakukan serta mengetahui muatan komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

  Lanjutan : (Prinsip 7 – 12 terdapat pada LTM Ligar Galarliyasa)