BNPB and JICA 2015 Petunjuk Teknis Penyu 001

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

  Lampiran ini adalah Contoh Tabel Matriks yang menunjukkan Kegiatan dan Pelaku Aksi Penanggulangan Bencana yang ada dalam Aplikasi Pendukung Penyusunan RPB (RPB Formulation Support Application). Pertimbangkan dan susun dokumen RPB Daerah dengan mengacu pada lampiran ini.

  Pelaku Aksi Pelaku menurut Aksi ●:Penanggung Jawab

  ○:Pendukung

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

  • Adanya Peraturan Bupati/Walikota tentang Penanggulangan Bencana Daerah
  • Adanya Pertaturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana Daerah
  • Paling lambat akhir tahun 2016 telah disahkan Peraturan Daerah tentang Penganggaran darurat bencana Kab/Kota
  • Paling lambat akhir tahun 2017 telah disahkan Peraturan Daerah tentang Tata Guna Lahan yang baru yang sudah disinkronisasi dengan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana
  • Paling lambat akhir tahun 2017 telah disahkan Peraturan Daerah tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang baru yang sudah disinkronisasi dengan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana
  • Paling lambat akhir tahun 2017 telah disahkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sumberdaya Air yang baru yang sudah disinkronisasi dengan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana
  • Paling lambat akhir tahun 2017 telah disahkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang baru yang sudah disinkronisasi dengan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana
  • Adanya tata aturan dan mekanisme penggalangan bantuan dari pihak lain. Pada tahun 2016.

  ● ○ ○ ○ ● ○

  ○ ○ ○ ● ● ○ Pengarusutamaan Penanggulangan Bencana Daerah dalam RPJMD

  19 Menyusun mekanisme monitoring, evaluasi, dan pemutakhiran secara berkala RPB Kab/Kota

  ○ ○ ○ ● ● ○ Monitoring, Evaluasi, dan Pemutakhiran Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD)

  18 Pengadaan peralatan dan perlengkapan untuk Pemulihan Pasca Bencana

  ○ ○ ○ ● ● ○

  17 Pengadaan peralatan dan perlengkapan untuk tanggap darurat bencana

  ○ ○ ○ ● ● ○

  16 Pengadaan peralatan dan perlengkapan untuk kesiapsiagaan daerah

  ○ ○ ● ○ ● ○ ○

  ● ○ ○ ○ ○ ● ○ Peningkatan Kapasitas Sumbedaya Manusia Pada Lembaga-lembaga terkait penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

  14 Mengangkat 2 orang tenaga profesional yang mengendalikan website dan melakukan Pembaharuan Data dan Informasi Kebencanaan Daerah secara periodic

  ● ○ ○ ○ ○ ● ○

  13 Melakukan pembaharuan Data dan Informasi Kebencanaan Daerah Kab/Kota Secara periodik sesuai dengan perkembangan Kejadian Kebencanaan Daerah

  12 Membangun Sistem Informasi dan Data Kebencanaan Daerah dalam bentuk website yang memadai yang dapat diakses oleh struktur pemerintahan paling bawah dan masyarakat pengguna secara luas

  2 Menyusun kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kab/Kota dengan memperhatikan aspek kebencanaan

  ○ ○ ● ○ ○ ●

  11 Melakukan Pra Tinjau terhadap Peraturan Daerah yang telah diberlakukan berkaitan dengan kebencanaan daerah

  ○ ○ ● ○ ○ ● Peningkatan Implementasi kerangka hukum penyelenggaraan penanggulangan bencana yang telah diperkuat

  10 Menyusun Prosedur Operasi Standar Monitoring dan Evaluasi Penanganan Tanggap Darurat dan Pemulihan pasca bencana

  ○ ○ ● ○ ○ ●

  9 Menyusun Prosedur Operasi Standar Penanganan Darurat Bencana

  ○ ○ ● ○ ○ ●

  8 Menyusun tata aturan dan mekanisme penggalangan bantuan dari pihak lain dalam Penanggulangan Bencana di Daerah

  ○ ○ ● ○ ● ○

  7 Melakukan Sinkronisasi Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan Peraturan Bupati/Walikota / Daerah / tentang Penanggulangan Bencana

  ● ○ ● ○ ○ ○

  6 Melakukan Sinkronisasi Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sumberdaya Air dengan Peraturan Bupati/Walikota / Daerah / tentang Penanggulangan Bencana

  ● ○ ● ○ ○ ○

  1 Mengintegrasikan Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD) ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab/Kota

  ○ ○ ● ● ○ ○ ○

  ● ○ ● ○ ○ ○

  ○ ● ● ○ ○ ○

  Bencana (PB) dalam Program Pembangunan Jangka Menengah Sektoral dan Multisektoral

  2.Perencanaan Penanggulangan Bencana Terpadu Penyertaan Program Penanggulangan

  Revisi dan Penataan Peraturan Bupati/Walikota dan atau Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana Penyelarasan peraturan lain yang telah berlaku dengan Undang-Undang dan atau dengan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana Penyempurnaan Peraturan Teknis Penanggulangan Bencana Pengembangan Sistem Informasi - Implementasi Rencana Penanggulangan Bencana Daerah Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana kelembagaan untuk Penanggulangan Bencana Optimalisasi Sumberdaya serta Penataan Ruang dan Lahan untuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana

  Penguatan Kerangka Hukum Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Tata Kelola Penanggulangan Bencana Pengarusutamaan Penanggulangan Bencana dalam Pembangunan

  1.Penguatan Regulasi dan Kapasitas Kelembagaan

  Keadaa n

  Pemerintah Pusat/Provinsi Organisasi Lainnya SKPD

  INDIKATOR Masyarakat Pemerintah Daerah (Kab/Kota)

  I FOKUS PRIORITA S PROGRAM AKSI

  STRATEG

  Lifeline Lain-lain

  ○ ● ● ○ ○ ○ Kesehat an

  12 Menyelenggarakan mekanisme permodalan bergilir yang sehat tanpa kredit macet di masyarakat pengguna bantuan

  11 Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan keterampilan oleh lembaga pelatihan masyarakat yang ada minimal dua kali setahun dengan jumlah peserta 30 orang per pelatihan

  3 Menyusun kembali rencana pengelolaan lingkungan hidup dengan memperhatikan aspek kebencanaan

  ○ ● ● ○ ○ ○

  10 Membuat mekanisme asuransi jiwa bagi masyarakat miskin di daerah terpapar bencana-bencana prioritas Kab/Kota

  ○ ● ● ○ ○ ○

  9 Mengadakan Pelatihan Usaha mandiri dan UMKM minimal 2 kali dalam setahun selama 5 tahun berturut-turut

  ○ ● ● ○ ○ ○

  8 Membentuk Koperasi UMKM di masing-masing Kecamatan daerah rawan Bencana

  ○ ● ● ○ ○ ○ ○

  6 Memperbaharui Master Plan Infrastruktur Drainase Kota dengan memperhatikan aspek kebencanaan

  ○ ○ ● ● ○ ○ ○

  5 Menyusun dan mengaplikasikan kembali Rencana dan Pola - Pola sistem pertanian Tanaman Pangan dengan memperhatikan aspek kebencanaan untuk menghindari gagal panen karena kekeringan

  ○ ○ ● ● ○ ○ ○

  4 Menyusun kembali Rencana Tata Guna Lahan Kab/Kota dengan memperhatikan aspek kebencanaan

  ○ ○ ● ● ○ ○ ○

  5 Melakukan Sinkronisasi Peraturan Daerah tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan Peraturan Bupati/Walikota / Daerah / tentang Penanggulangan Bencana

  4 Melakukan Sinkronisasi Peraturan Daerah tentang Tata Guna Lahan dengan Peraturan Bupati/Walikota / Daerah / tentang Penanggulangan Bencana

  2K B D in as D amk ar

  B LH D in as P en da pa ta n D ae ra h

  T im S at ko rla k T an gg ap D ar ur at

  K oma nd an T im S at ko rla k T an gg ap D ar ur at

  ● ○ ● ○ ○ ○ ○ ●

  2M B P

  2K B P

  B P

  S emu a S K P D B P M B K D B al ai L at ih an K er ja K ot a

  In sp ek to ra t D ae ra h

  D in as P en da pa ta n D ae ra h

  P D E D is pe nd uk ca pi l

  B ak es ba ng po l

  S at po l P P & L in m as

  B P B D K ab /K ot a

  B ap pe da

  S ek re ta ris D ae ra h

  B ag ia n H uk um

  D in as K eb er si ha n

  D in as P er ta ni an , P er ik an an d an K el au ta n

  D is bu dp ar

  D is ko pe rin da g

  D in as P U D in as T at a K ot a

  D is hu bk om in fo

  D is so sn ak er tr an s

  D in ke s

  D is di kp or a

  T im K aj i C ep at

  B N P B B P B D P ro vi ns i

  Table L3- 1 Contoh Matriks Kegiatan dan Pelaku [Strategi Dasar untuk Semua Jenis Bencana] Ke pal

  I nt er na si on al

  3 Menyusun aturan daerah tentang penganggaran darurat bencana

  ● ○ ● ○ ●

  2 Menyusun Rancangan Peraturan Daerah Kab/Kota tentang Penanggulangan Bencana Daerah

  ● ○ ● ○ ○ ○ ○ ●

  1 Menyusun Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penanggulangan Bencana Daerah

  I R el aw an

  F or um P R B O R A R

  T A G A N A F or um R is et D ae ra h

  P er ta m in a

  K el ur ah an

  K ec ama ta n

  LS M Le m ba ga D on or

  S A R B A S A R D A E S D M B M K G P

  P er us ah aa n S w as ta

  P er ba nk an d i K ab /K ot a

  A so si as i S ek ol ah S w as ta

  Le m ba ga R is et / U ni ve rs ita s

  M ed ia

  (A so si as i) P er us ah aa n T ra ns po rt as i

  P LN P D A M T E LK O M O pe ra to r S el ul er

  I ID I/ R S (I ka ta n D ok te r In do ne si a/ R uma h S ak it)

  I P M

  I T N

  I P O LR

  V MB G P U B P S K E ME N A G K E ME N D A G R

  B up at i/W al ik ot a

  • Adanya SOP Penanganan darurat bencana, untuk bencana-bencana prioritas yang berdampak besar
  • Adanya SOP untuk Monitoring dan Evaluasi Penanganan Tanggap darurat dan Pemulihan Pasca Bencana
  • Adanya Evaluasi terhadap berlakunya PERDA / PERWALI yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah untuk mengetahui Efektifitas dan daya dukungnya terhadap PRB di Daerah
  • Ditargetkan pada pertengahan tahun 2016 telah terbangun website tentang Data dan Informasi Kebencanaan Daerah Kab/Kota yang memadai yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas

  • Sejak mulai dioperasionalisasikannya Sistem Informasi Data dan Kebencanaan daerah, maka secara periodik petugas yang ditunjuk melakukan pembaharuan data dan informasi kebencanaan daerah.secara terus menerus

  • Adanya 2 orang petugas profesional yang diangkat oleh pemerintah daerah untuk mengendalikan Sistem Informasi dan Data Kebencanaan Daerah Kab/Kota.
  • Terlaksananya Latihan Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap bencana minimal sekali dalam setahun dengan peserta 100 orang

15 Penyelenggaraan Latihan Kesiapsiagaan secara berkala

  • Tersedianya peralatan dan perlengkapan minimal untuk berjalannya program kesiapsiagaan daerah
  • Tersedianya peralatan dan perlengkapan minimal untuk berjalannya operasi tanggap darurat bencana jika terjadi bencana
  • Tersedianya peralatan dan perlengkapan minimal untuk berjalannya program pemulihan pasca terjadi bencana
  • Adanya standarisasi mekanisme monitoring, evaluasi, dan pemutakhiran secara berkala terhadap RPB Kab/Kota
  • Terintegrasikannya RPBD Kab/Kota dalam RPJMD yang berbasis kebencanaan ● ○ ●
  • Pada tahun 2016 telah selesai diadakan sosialisasi bencana banjir di sekolah-sekolah yang berada di daerah-daerah rawan bencana banjir, dan peserta telah memahaminya
  • Adanya Pembaharuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memuat aspek Kebencanaan, Pada tahun 2017
  • Adanya Pembaharuan Rencana Tata Guna Lahan Kab/Kota yang memuat aspek kebencanaan, pada tahun 2016
  • Adanya pembaharuan rencana dan pola - pola sistem pertanian tanaman pangan yang mempertimbangkan aspek bencana kekeringan, dan perubahan iklim, pada tahun 2016.
  • Adanya Master Plan Infrastruktur Drainase Kota yang memperhatikan aspek kebencanaan. Selambat-lambatnya Master Plan ini di akhir tahun 2016.

7 Membentuk UMKM di masing-masing kelurahan rawan bencana -Terbentuknya UMKM masing-masing kelurahan minimal 1 unit UMKM pada tahun 2016 ○ ● ● ○ ○ ○

  • Terbentuknya Koperasi UMKM masing-masing 1 unit Koperasi UMKM di tiap-tiap Kecamatan

  • Terselenggaranya Pelatihan Usaha Mandiri dan UMKM 2 kali dalam setahun dengan peserta 25 orang per angkatan selama 5 tahun berturut-turut

  • Adanya jaminan asuransi kepada kelompok rentan terhadap bencana
  • Terlaksananya pelatihan 2 kali setahun dengan peserta 30 orang per pelatihan
  • Adanya modal bergulir 50 juta rupiah per kelompok UMKM pada 6 UMKM di masing- masing Kecamatan

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

  P er ba nk an d i K ab /K ot a

  S A R B A S A R D A E S D M B M K G P

  V M B G P U B P S K E M E N A G K E M E N D A G R

  I P O LR

  I T N

  I P M

  I ID I/ R S (I ka ta n D ok te r I nd on es ia /R um ah S ak it)

  P LN P D A M T E LK O M O pe ra to r S el ul er

  (A so si as i) P er us ah aa n T ra ns po rt as i

  M ed ia

  Le m ba ga R is et / U ni ve rs ita s

  A so si as i S ek ol ah S w as ta

  P er us ah aa n S w as ta

  B P B D K ab /K ot a

  LS M Le m ba ga D on or

  I nt er na si on al

  K ec am at an

  K el ur ah an

  P er ta m in a

  T A G A N A F or um R is et D ae ra h

  F or um P R B O R A R

  I R el aw an

  SKPD Keadaa n

  Masyarakat Pemerintah Daerah (Kab/Kota) Pemerintah Pusat/Provinsi Organisasi Lainnya

  INDIKATOR Optimalisasi pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan bencana Peningkatan Kemitraan Multi Pihak dalam Penanggulangan Bencana

  I FOKUS PRIORITA S PROGRAM AKSI

  B N P B B P B D P ro vi ns i

  T im K aj i C ep at

  Ke pal

  S ek re ta ris D ae ra h

  B up at i/W al ik ot a

  D is di kp or a

  D in ke s

  D is so sn ak er tr an s

  D is hu bk om in fo

  D in as P U D in as T at a K ot a

  D is ko pe rin da g

  D is bu dp ar

  D in as P er ta ni an , P er ik an an d an K el au ta n

  D in as K eb er si ha n

  B ag ia n H uk um

  B ap pe da

  T im S at ko rla k T an gg ap D ar ur at

  S at po l P P & L in m as

  B LH D in as P en da pa ta n D ae ra h

  B ak es ba ng po l

  P D E D is pe nd uk ca pi l

  D in as P en da pa ta n D ae ra h

  In sp ek to ra t D ae ra h

  S em ua S K P D B P M B K D B al ai L at ih an K er ja K ot a

  B P

  2K B P

  2M B P

  2K B D in as D am ka r

  K om an da n Ti m S at ko rla k Ta ng ga p D ar ur at

  STRATEG

  • Terjalin Hubungan antar daerah dalam penanganan penanggulangan bencana lintas batas dan ditandatanganinya MoU antar daerah yang bersangkutan paling lambat akhir 2016.
  • Terwujudnya kerjasama antar daerah tetangga dalam penanggulangan bencana
  • Adanya Dokumen Sistem Operasi Tanggap Darurat Bencana yang integral dengan PRB
  • Adanya Dokumen Rencana Kontijensi bencana-bencana prioritas penanganan di Kab/Kota
  • Adanya Dokumen Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana yang integral dengan PRB
  • Terpasang dan berfungsinya sistem peringatan dini bencana untuk bencana-bencana prioritas penanganan Kab/Kota, dengan keterpaparan hingga tingkat rumah tangga
  • Pada masing-masing kawasan rawan bencana dengan keterjangkauan 4 Km per unit alat terpasang
  • Pada setiap ada peringatan dini bencana dari institusi yang berwenang segera disiarkan melalui media massa lokal
  • Paling lambat akhir tahun 2016 telah tersusun kurikulum kebencanaan untuk pendidikan formal tingkat Dasar sampai Menengah
  • Pelaksanaan kegiatan sosialisasi di sekolah target.
  • Minimal sekali pelatihan tanggap darurat tingkat sekolah dasar terselenggara pada tahun 2016. Minimal sekali pelatihan tanggap darurat bencana tingkat sekolah SMP terselenggara pada tahun 2017. dan minimal sekali pelatihan tanggap darurat bencana tingkat sekolah SMA pada tahun 2018.
  • Mengadakan pelatihan praktek penanganan bencana kepada guru dan sivitas akademika minimal setahun sekali
  • Membangun 1 Kelurahan percontohan siaga bencana di setiap kecamatan di daerah rawan bencana
  • Melakukan pendidikan dan pelatihan secara rutin 1 kali setahun terhadap masyarakat relawan siaga bencana
  • Ada alokasi anggaran Pemerintah Daerah untuk mendukung para peneliti melakukan riset kebencanaan di Daerah Kab/Kota ( dana pendukungan riset kebencanaan daerah)
  • Hasil inovasi teknologi tepat guna dari perguruan tinggi akan diserap oleh pemerintah daerah untuk diterapkan di masyarakat.
  • Ada konektivitas antara hasil riset kebencanaan dari perguruan tinggi dengan kebijakan penanggulangan bencana yang ditinjau kembali setiap 2 tahun sekali.
  • Pada akhir tahun 2017 telah terbentuk forum riset kebencanaan daerah dalam wadah lembaga Dewan Riset Daerah
  • Pada akhir tahun 2018 telah terbangun perpustakaan sebagai tempat pustaka hasil riset kebencanaan daerah.
  • Pada akhir tahun 2016 telah tersusun job diskripsi, pembagian kewenangan, penanganan penanggulangan bencana Kab/Kota. Pada awal tahun 2017 telah tersosialisasikan pada Forum Masyarakat PRB
  • Adanya Renstra untuk Forum PRB Kab/Kota
  • Paling lambat akhir tahun 2016 telah terbentuk Forum Masyarakat PRB Kab/Kota
  • Ada peta aktor di daerah yang terdiri dari pemerintah,LSM,akademis,tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat) dalam upaya Penanggulangan Bencana di daerah
  • Koordinasi dilakukan dengan rapat forum masyarakat PRB minimal 3 bulan sekali ketika tidak terjadi bencana
  • Adanya pengelolaan penanggulangan bencana yang tersentral di sekretariat bersama yang ditentukan oleh PEMDA dan Forum PRB
  • Terlaksananya 2 kegiatan PB di daerah yang menggunakan anggaran bersumber dari aktor-aktor yang telah terpetakan didalam kegiatan PB di daerah
  • Adanya 4 publikasi procesding hasil diskusi aktor lintas sektor terkait PB di beberapa media massa
  • Adanya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam penanggulangan bencana, baik mereka sebagai korban bencana maupun relawan bencana dengan sumberdaya yang dimilikinya
  • Terlatihnya 25 orang calon pengusaha UMKM per angkatan per tahun
  • Adanya MoU Kontrak kerjasama antara pemerintah dengan dunia usaha dalam penggunaan CSR untuk upaya pengurangan risiko bencana
  • Adanya MoU Kontrak kerjasama antara Pemerintah dan pihak pihak lain yang mendukung persediaan kebutuhan-kebutuhan penanganan darurat dan pemulihan bencana
  • Adanya publikasi setiap kegiatan PRB yang melibatkan masyarakat banyak melalui media TV, Radio, maupun Koran lokal, dan website kebencanaan daerah
  • Adanya MoU dengan daerah tetangga dengan Dokumen kesepakatan pelaksanaan penanggulangan di daerah perbatasan (pada masa sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana ), dan melakukan Sinkronisasi kebijakan penanggulangan bencana dengan memperhitungkan risiko lintas batas

  16 Menyusun rencana kontinjensi bencana-bencana prioritas penanganan kabupaten/kota

  7 Membuat kegiatan dengan melibatkan seluruh aktor PRB dengan momentum tertentu

  10 Mengadakan Pelatihan ketrampilan kerja UMKM untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

  ● ○ ○ ● ○ ● ○

  9 Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam penanganan penanggulangan bencana

  ○ ○ ● ○ ○ ● ○

  8 Melaksanakan diskusi diskusi yang melibatkan seluruh kelompok (pemerintah, LSM dll)

  ○ ○ ● ○ ○ ● ○

  ○ ○ ● ○ ○ ○ ● ○

  11 Membangun dukungan partisipasi sektor swasta dan dunia usaha dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

  6 Membangun komunikasi dan memperpendek birokrasi antar penyelenggara penanggulangan bencana

  ○ ○ ● ○ ○ ○ ● ○

  5 Konsolidasi dan koordinasi berkala Forum PRB Kab/Kota dengan para pemangku kepentingan dalam mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana

  ○ ○ ● ○ ○ ● ○

  4 Memetakan aktor didaerah yang terlibat dalam diskusi informal antar kelompok (baik pemerintah, LSM, Akademis,tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemuda) untuk pengurangan risiko bencana daerah yang berkelanjutan

  ○ ○ ● ○ ○ ● ○

  ○ ● ● ○ ○ ○ ○

  ○ ○ ● ○ ○ ○ ●

  ● ○ ● ○

  14 Tergalangnya kerjasama dengan daerah tetangga dalam pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan bencana pada masa sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana, pada daerah-daerah perbatasan

  2.Perencanaan Penanggulangan Bencana Terpadu Penguatan kemitraan untuk kemandirian dan keberlanjutan penyelenggaraan penanggulangan bencana Pemaduan Upaya Pengurangan Risiko Bencana dengan Penanganan Darurat Perluasan Jangkauan Daerah Sistem Peringatan Dini Bencana

  Peningkatan Kemitraan multi pihak dalam Penanggulangan Bencana Pemaduserasian Mekanisme Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Peningkatan Kemitraan Multi pihak dalam penanggulangan bencana Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana Pendayagunaan Lembaga Pendidikan sebagai media pembangun budaya sadar bencana Penguatan dan peningkatan peran relawan dalam Penanggulangan Bencana (PB) Perkuatan Riset dan Penerapan hasilnya untk efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana Redifinisi dan Optimalitas pemberdayaan masyarakat yang sinergis berbasis lokalitas, dan proses saling berbagi antar pelaku dengan mengedepankan kemandirian sumberdaya Penguatan Forum PRB Daerah dan tematik sebagai media untuk saling berbagi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana Penguatan Kemitraan untuk kemandirian dan keberlanjutan penyelenggaraan penanggulangan bencana

  4.Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat

  3.Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan

  13 Sinkronisasi Kajian Risiko Bencana dengan mempehitungkan kebijakan penanggulangan bencana lintas batas daerah Kab/Kota

  ○ ● ○ ● ○ ○ ○ ○

  ● ○ ○ ○

  12 Membuat MoU Kontrak kerjasama antara Pemerintah dan pihak pihak lain yang mendukung persediaan kebutuhan-kebutuhan penanganan darurat dan pemulihan bencana

  15 Mengintegrasikan Pengurangan Risiko Bencana ke dalam Sistem Operasi Tanggap darurat bencana

  ○ ● ○ ● ○ ○ ○ ○ Kesehat an Lifeline Lain-lain

  14 Menggalang kerjasama dengan daerah tetangga dalam pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan bencana pada masa sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana

  ○ ● ○ ● ○ ○ ○ ○

  13 Membangun dukungan partisipasi dengan Media Massa Lokal (TV, Berita Online, Radio, Koran ) dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

  ○ ○ ● ○ ○ ○ ●

  3 Membentuk Forum Masyarakat Pengurangan Risiko Bencana (Forum Masyarakat PRB) Kab/Kota dengan Surat Keputusan dari Bupati/Walikota Setempat

  2 Menyusun Rencana Strategis Forum PRB Kab/Kota yang mendukung pencapaian Rencana Penanggulangan Bencana Daerah

  ○ ○ ● ○ ○ ○ ● ○ ○ Pemaduan penyelenggaraan pemulihan bencana dengan pengurangan risiko bencana

  ○ ● ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ● ○ ○

  3 Mengadakan Pelatihan tanggap darurat bencana di sekolah tingkat dasar sampai dengan menengah atas terhadap bencana-bencana prioritas yang berdampak paling besar

  ○ ○ ●

  2 Mensosialisasikan kurikulum kebencanaan untuk pendidikan formal pada : 1. Tingkat Sekolah Dasar (SD), 2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 3. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  1. Tingkat Sekolah Dasar (SD), 2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 3. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

  1 Menyusun kurikulum kebencanaan untuk pendidikan formal pada :

  20 Penyebaran peringatan dini bencana melalui media massa lokal : TV, Radio, Berita Online, SMS tersentral, Koran Lokal, untuk mempublikasikan peringatan dini bencana yang dikeluarkan oleh institusi yang berwenang

  4 Memberikan pelatihan praktek penanganan bencana pada saat pra bencana, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana kepada guru-guru dan sivitas akademika dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi

  ○ ○ ○○ ● ○ ○ ○ ● ○ ○

  ○ ○ ● ○ ○ ○ ● ○ ○

  ○ ○ ○○ ● ○ ○ ○ ● ○ ○

  18 Membangun sistem peringatan dini Bencana dengan memadukan teknologi dan kearifan lokal daerah

  ○ ○ ● ○ ○ ○ ● ○ ○ Pembangunan Sistem Peringatan Dini Bencana Multi Bahaya

  17 Mengintegrasikan Pengurangan Risiko Bencana ke dalam Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  ○ ○ ● ○ ○ ● ○

  9 Membuat dan menyusun kebijakan penanggulangan bencana berbasis hasil riset khas daerah

  1 Menyusun Konsepsi Forum Masyarakat PRB beserta Diskripsi Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawabnya dalam Penanggulangan Bencana

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ● ○

  11 Membuat pustaka hasil riset kebencanaan daerah yang dapat diakses secara luas

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  10 Membentuk forum riset kebencanaan daerah sebagai wadah komunikasi dan sinkronisasi antar pelaku riset kebencanaan di daerah

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  5 Membangun Kelurahan siaga bencana daerah

  8 Melakukan inovasi teknologi tepat guna yang mampu diterapkan di tingkat masyarakat

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  7 Memberikan kebijakan tentang arah dan orientasi inovasi riset kebencanaan yang jelas Kepada perguruan tinggi dan para peneliti daerah

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  6 Melakukan Pendidikan dan Pelatihan terhadap masyarakat relawan siaga bencana

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  19 Memperbanyak pemasangan sistem peringatan dini bencana untuk bencana-bencana prioritas yang berdampak besar

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

  I FOKUS PRIORITA S PROGRAM AKSI

  T A G A N A F o ru m R is et D ae ra h

  ○ ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  2 Zonasi daerah rawan bencana gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan

  1 Mensosialisasikan ancaman bencana dan dampak yg akan ditimbulkan kepada masyarakat, anak sekolah dan media -Terlaksananya sosialisasi bahaya dan dampaknya bagi masyarakat ○ ○ ○ ○ ○ ○ ● ○ ○ ○

  Peningkatan kapasitas kelembagaan dan komunitas dalam pencegahan dan mitigasi bencana

  I R el aw a n

  F o ru m P R B O R A R

  K el ur ah an

  P er ta m in a

  ○ ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  K ec a m at a n

  LS M Le m ba ga D o no r In te rn a si on al

  P er us ah a an S w a st a

  P er ba nk a n di K ab /K ot a

  A so s ia si S e ko la h S w a st a

  Le m ba ga R is e t / U ni ve rs ita s

  3 Penerapan standar bangunan aman gempa hingga ke tingkat kelurahan yang di adopsi dari Building Code provinsi

  5 Menerapkan peraturan tata guna lahan dan IMB berdasarkan kajian risiko bencana gempa bumi

  4 Menerapkan peraturan building code hingga tingkat kelurahan -Adanya tanda pengenal bangunan tahan gempa pada tiap-tiap bangunan di Kab/Kota sesuai dengan kelas nya ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  10 Membangun dan melakukan retrofit gempa terhadap bangunan pemerintah dan fasilitas umum sehingga lebih tahan terhadap gempa.

  INDIKATOR Masyarakat Pemerintah Daerah (Kab/Kota)

  Pemerintah Pusat/Provinsi Organisasi Lainnya SKPD

  Keadaa n Kesehat an Lifeline

  5.Pengurangan Risiko Bencana

  Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana Peningkatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana Penyelenggaraan Pemulihan Dampak Bencana Optimalisasi pengelolaan sumberdaya serta Penataan Ruang dan Lahan untuk Upaya pencegahan dan mitigasi bencana Pengelolaan Mitigasi Bencana Pembangunan Kapasitas Kesiapsiagaan Bencana Accelerating the Development of Facility, Infrastructure, and Logistics in Emergency Management Peningkatan Kapasitas Penanganan darurat bencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Fisik

  Table L3- 2 Contoh Matriks Kegiatan dan Pelaku [Gempa Bumi]

  ● ○ ○ ○ ● ○

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  (A s os ia si ) P er u sa h aa n T ra n sp or ta si

  9 Melakukan identifikasi fasilitas pemerintah dan fasilitas publik berdasarkan standar pendirian bangunan aman gempa

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  8 Membuat rumah percontohan rumah tahan gempa sebagai model yang dapat ditiru oleh masyarakat luas

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  7 Membuat perencanaan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan bencana gempa bumi

  ● ○ ○ ○ ● ○

  ○ ● ● ○ ○ ○ ○ ○

  M ed ia

  P LN P D A M T E L K O M O pe ra to r S e lu le r

  STRATEG

  D is bu dp a r

  S at po l P P & L in m as

  B ap p ed a

  S ek re ta ris D a er ah

  B ag ia n H uk u m

  D in as K e be rs ih an

  D in as P e rt a ni an , P er ik an an d an K el au ta n

  D is ko pe ri nd ag

  I ID I/R S (Ik a ta n D ok te r I nd on es ia /R um ah S ak it)

  D in as P U D in as T at a K o ta

  D is hu bk o m in fo

  D is so sn a ke rt ra n s

  D in ke s

  D is di kp or a

  B up a ti/ W a lik o ta

  Ke pal

  B LH D in as P e nd a pa ta n D ae ra h

  B ak e sb an g po l

  P D E D is pe nd u kc ap il

  T im K aj i C e pa t

  I P M

  I T N

  I P O LR

  V M B G P U B P S K E M E N A G K E M E N D A G R

  S A R B A S A R D A E S D M B M K G P

  B N P B B P B D P ro vi ns i

  D in as P e nd a pa ta n D ae ra h

  B P B D K ab /K o ta

  T im S at ko rla k T a ng g ap D a ru ra t

  K o m an da n T im S at ko rl ak T a ng ga p D a ru ra t

  2 K B D in as D a m ka r

  2 M B P

  2 K B P

  B P

  S em u a S K P D B P M B K D B al ai L at ih an K e rja K ot a

  In sp ek to ra t D ae ra h

  • Adanya peta zonasi rawan gempa bumi dan adanya penyesuaian penggunaan lahan di daerah rawan bencana gempa bumi

  • Adanya pedoman standar pendirian bangunan tahan gempa pada tiap-tiap bangunan di Kab/Kota sesuai dengan kelasnya
  • Adanya pembatasan ijin mendirikan bangunan di daerah-daerah rawan gempa bumi

6 Membangun dan memelihara tempat perlindungan dan tempat evakuasi.

  • Tiap Kecamatan minimal 1 tempat pengungsian
  • Adanya peta zonasi permukiman Kab/Kota sesuai dengan tata guna lahan yang mempertimbangkan aspek kebencanaan
  • Adanya bangunan rumah percontohan rumah tahan / aman gempa yang dapat dilihat dan ditiru oleh masyarakat luas
  • Teridentifikasinya bangunan gedung fasilitas pemerintah berdasarkan klasifikasi bangunan aman gempa
  • Pembangunan fasilitas umum dan pemerintah yg tahan terhadap gempa
  • Melakukan retrofit gempa terhadap bangunan pemerintah dan fasilitas umum yang telah ada sehingga lebih tahan terhadap gempa
  • Terlaksananya retrofit gempa terhadap infrastruktur yg ada

11 Retrofit gempa terhadap infrastruktur yg ada

  • Terlaksananya sosialisasi pedoman standar pendirian bangunan aman gempa di 50 keluarahan yang diadakan di masing-masing kecamatan
  • Terlaksananya sosialisasi cara-cara menyelamatkan diri
  • Adanya dokumen rencana evakuasi tingkat Kab/Kota
  • Adanya dokumen pedoman standar penyelamatan diri
  • Terlaksananya latihan evakuasi minimal 1 tahun sekali secara simultan dan bergiliran
  • Terlaksananya latihan kesiapsiagaan masyarakat
  • Adanya penyediaan logistik, dan anggaran, serta peralatan dan material untuk persiapan tanggap darurat bencana
  • Pengadaan fasilitas dan infrastruktur tanggap darurat bencana
  • Adanya tempat evakuasi, terpasangnya rambu-rambu evakuasi, dan tempat penampungan sementara
  • Adanya Pusdalops
  • Tersedianya rekomendasi status darurat bencana maksimal 1x24 jam sejak bencana selesai
  • Membuat keputusan untuk meminta bantuan berdasarkan kaji cepat bencana
  • Meminta dan menerima bantuan dari Pemprov
  • Maksimum 1x6 jam setelah kejadian bencana telah memulai pelaksanaan tugas
  • Maksimum 3x24 jam setelah kejadian bencana berakhir, telah selesai melakukan pencarian semua korban selamat
  • Memberikan pertolongan P3K kepada korban telah selesai maksimum 3x24 jam setelah kejadian bencana
  • Proses evakuasi telah selesai maksimum 1x24 jam setelah kejadian bencana
  • Pemadaman Api telah selesai dilakukan maksimum 1x24 jam setelah kejadian bencana
  • Kebutuhan dasar sudah harus didistribusikan ke semua tempat penampuangan maksimum 2x24 jam setelah kejadian bencana
  • Mobilisasi sumber daya untuk mengelola tempat-tempat evakuasi
  • Korban meninggal sudah selesai dimakamkan paling lama 7x24 jam setelah kejadian bencana
  • Menyediakan tempat dan mempersiapkan diri untuk menerima Relawan -Implementasi penerimaan Relawan.
  • Maksimum 1x24 jam setelah kejadian bencana berakhir, telah diketahui status seluruh fasilitas & infrastruktur yang ada di daerah bencana
  • Maksimum 7x24 jam setelah kejadian bencana selesai, telah dapat memfungsikan fasilitas & infrastruktur vital yang rusak (baik secara permanen ataupun temporer)
  • Maksimum 1x24 jam setelah kejadian bencana, telah diketahui status seluruh fasilitas lifeline yang ada di daerah bencana
  • Maksimum 7x24 jam setelah kejadian bencana selesai, telah dapat memfungsikan fasilitas lifeline yang rusak
  • Membersihkan limbah padat dan reruntuhan untuk melancarkan jalur transportasi darurat maksimum 3x24 jam sesudah kejadian bencana
  • Tindakan untuk menjaga kebersihan dan mencegah wabah penyakit sudah harus berfungsi maksimum 3x24 jam setelah kejadian bencana
  • Jaringan transportasi darurat beserta aktivitas darurat sudah harus berfungsi maksimum 3x24 jam setelah kejadian bencana
  • Tindakan untuk menjaga keamanan sudah harus berfungsi maksimum 3x24 jam sesudah kejadian bencana
  • Tindakan untuk mencegah terjadinya kepanikan sudah harus berfungsi maksimal 1x24 jam setelah kejadian bencana
  • Adanya dokumen rencana rehabilitasi dan rekonstruksi
  • Terlaksananya rencana rehabilitasi dan rekonstruksi
  • Kehidupan masyarakat berjalan kembali secara normal
  • Kehidupan masyarakat secara sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan berjalan kembali

  ○ ○ ○ ● ○ ○ ○ ○

  ○ ● ●

  ● ○ ●

  2 Penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

  1 Pengkajian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana -Adanya dokumen hasil kajian dan perhitungan kerugian dan kerusakan ●

  ○ ○ ● ●

  28 Mencegah terjadinya kepanikan

  ● ○ ○ ○ ○ ○

  27 Menjaga keamanan di lokasi bencana

  ● ○ ●

  26 Mengamankan jaringan transportansi darurat berserta seluruh aktivitasnya

  ● ● ○ ○

  25 Menjaga kebersihan dan mencegah wabah penyakit

  ○ ○ ● ○ ○

  24 Membersihkan limbah padat dan reruntuhan

  3 Pemulihan prasarana sarana publik dan rekonstruksi rumah warga korban bencana

  4 Pemulihan Normalisasi kehidupan warga masyarakat korban bencana

  23 Pemulihan darurat untuk fungsi lifeline (sarana dan prasarana vital)

  ● ○ ● Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya

  5 Melakukan rehabilitasi sosial, ekonomi, dan budaya, warga masyarakat korban bencana

  ● ○ ● Lain-lain

  4 Melaksanakan latihan evakuasi masyarakat yg tinggal di daerah rawan bencana

  ● ● ○

  3 Menyusun pedoman standar penyelamatan diri dan evakuasi saat terjadi bencana

  ● ○ ● ● ○ ○

  2 Menyusun Rencana Evakuasi tingkat Kab/Kota di zona prioritas bencan

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ● ○ ○ ○

  6.Peningkatan Efektivitas Penanganan Darurat Bencana

  7.Optimalisasi Pemulihan Dampak Bencana Peningkatan

  ● ○ ○ ○ ○ ○ ● ○

  12 Mensosialisakan panduan pedoman standar pendirian bangunan aman gempa hingga ke tingkat kelurahan

  ● ○ ○ ○ ○ ○

  ○ ● ○ ○ ○ ○

  ● ● ○ ● ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

  5 Melaksanakan latihan kesiapsiagaan bencana secara teratur

  ○ ○ ● ● ● ○ ○ ● ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

  ● ○ ○ ○ ● ●

  6 Melaksanakan perencanaan logistik dan penyediaan dana, peralatan dan material yang diperlukan untuk kegiatan/upaya tanggap darurat

  ● ○ ● 7 Mengadakan fasilitas dan infrastruktur tanggap darurat bencana.

  ● ○ ○ ○ ● ● Percepatan pembangunan sarana prasarana dan logistik dalam penanganan darurat

  8 Menyediakan tempat dan jalur evakuasi, tempat pengungsian sementara, dan sarana prasarana air bersih dan sanitasi lingkungan / MCK

  ● ○ ● ● ○ ○

  9 Membentuk Pos Komando Tanggap Darurat

  ● ○ ○ ○ ● ● ● ○ ○ ○ ○ ○ ○

  10 Mengumpulkan & menyebarkan informasi kepada publik -Implementasi pengumpulan dan penyebaran informasi kepada masyarakat ● ○ ● ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

  11 Kaji Cepat Bencana

  ○ ○ ○ ○ ● ● ● ○ ○

  12 Meminta & menerima bantuan dari pemerintah Provinsi

  ● ○ ● ○ ○

  13 Tindakan SAR untuk korban bencana

  14 Mendukung upaya memberikan pertolongan pertama kepada korban

  22 Pemulihan darurat untuk fungsi fasilitas & infrastruktur vital

  ○ ● ○ ● ○ ○ ○ ○

  ○ ○ ○ ● ○ ○ ○ ○ ○

  21 Menerima bantuan dari relawan

  ● ○ ○

  20 Melindungi dan memberikan pertolongan kepada kelompok rentan -Melindungi dan memberikan pertolongan kepada kelompok rentan ○ ●

  ● ○ ○ ○ ○ ○

  19 Mengurus korban yang meninggal dunia

  18 Mengelola tempat evakuasi korban bencana

  ● ○ ● ● ○ ○ ○ ○ ○

  ● ● ○ ● ● ○ ○ ○ ○ ○ ○

  17 Memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, kesehatan, air bersih dan sanitasi

  ● ○ ○

  16 Memadamkan kebakaran

  ● ○ ○ ○ ○ ● ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

  15 Mendukung upaya evakuasi warga

  1 Melakukan sosialisasi tentang kesiapsiagaan dan cara menyelamatkan diri apabila terjadi bencana kepada pelajar dan masyarakat yg tinggal di daerah rawan bencana

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

  P er ba nk an d i K ab /K ot a

  B N P B B P B D P ro vi ns i

  S A R B A S A R D A E S D M B M K G P

  V M B G P U B P S K E M E N A G K E M E N D A G R

  I P O LR

  I T N

  I P M

  I ID I/R S (I ka ta n D o kt er In d on es ia /R um a h S a ki t)

  P LN P D A M T E LK O M O pe ra to r S el ul er

  (A so si as i) P er us ah aa n T ra ns po rt as i

  M ed ia

  Le m ba ga R is et / U ni ve rs ita s

  A so si as i S ek ol ah S w as ta

  P er us ah aa n S w as ta

  T im K aj i C ep at

  LS M Le m ba ga D on or

  I nt er na si on al

  K ec am at an

  K el ur ah an

  P er ta m in a

  T A G A N A F or um R is et D ae ra h

  F or um P R B O R A R

  I R el aw an

  1 Mensosialisasikan ancaman bencana dan dampak yg akan ditimbulkan kepada masyarakat, anak sekolah dan media

  Keadaa n Kesehat an Lifeline

  Pemerintah Pusat/Provinsi Organisasi Lainnya SKPD

  INDIKATOR Masyarakat Pemerintah Daerah (Kab/Kota)

  B P B D K ab /K ot a

  T im S at ko rla k T an gg ap D ar ur at

  STRATEG

  B ag ia n H uk um

  Table L3- 3 Contoh Matriks Kegiatan dan Pelaku [Tsunami]

  Ke pal

  B up at i/W al ik ot a

  D is di kp or a

  D in ke s

  D is so sn ak er tra ns

  D is hu bk om in fo

  D in as P U D in as T at a K ot a

  D is ko pe rin da g

  D is bu dp ar

  D in as P er ta ni an , P er ik an an d an K el au ta n

  D in as K eb er si ha n

  S ek re ta ris D ae ra h

  K o m an da n T im S a tk o rla k T an gg ap D ar u ra t

  B ap pe da

  S at po l P P & L in m as

  B LH D in as P en da pa ta n D ae ra h

  B ak es ba ng po l

  P D E D is pe nd uk ca pi l

  D in as P en da pa ta n D ae ra h

  In sp ek to ra t D ae ra h

  S em ua S K P D B P M B K D B al ai L at ih an K er ja K ot a

  B P

  2K B P

  2M B P

  2K B D in as D am ka r

  I FOKUS PRIORITA S PROGRAM AKSI

  • Terlaksananya sosialisasi bahaya dan dampaknya bagi masyarakat
  • Adanya peta inudasi tsunami skala 1 : 10.000 untuk Kab/Kota
  • Adanya uji coba material peredam tekanan gelombang hasil riset perguruan tinggi / perorangan / lembaga

  4 Penetapan peraturan terkait tata guna lahan dan Izin Medirikan Bangunan -Adanya surat edaran Bupati/Walikota tentang larangan membangun rumah tinggal di daerah rawan tsunami, di sepanjang garis pantai Kab/Kota

  • Tiap Kecamatan minimal 1 tempat pengungsian
  • Terbangunnya daerah penyangga dan peredam di daerah rawan bencana tsunami
  • Adanya pengawasan eksplorasi dan eksploitasi terumbu karang di daerah rawan bencana tsunami
  • Konstruksi Seawall /Tanggul Laut
  • Terlaksananya sosialisasi cara-cara menyelamatkan diri
  • Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
  • Adanya dokumen rencana evakuasi tingkat Kab/Kota
  • Adanya dokumen pedoman standar penyelamatan diri
  • Terlaksananya latihan evakuasi minimal 1 tahun sekali secara simultan dan bergiliran
  • Terlaksananya latihan kesiapsiagaan masyarakat
  • Adanya penyediaan logistik, dan anggaran, serta peralatan dan material untuk persiapan tanggap darurat bencana
  • Adanya tempat evakuasi, terpasangnya rambu-rambu evakuasi, dan tempat penampungan sementara
  • Terpasangnya sistem peringatan dini bencana tsunami di 3 tempat di 3 kecamatan yang berada pada garis pantai.