Tinjauan Pustaka T1 702010073 Full text

7

1. Pendahuluan

Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dapat menunjang proses belajar semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang rendah maka proses belajar akan menurun dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat[1]. Melihat dari hasil observasi di SMP Negeri 1 Ampel terutama pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer TIK menunjukkan minat belajar siswa yang kurang. Masalah utamanya adalah kebanyakan siswa yang sering berbicara sendiri dalam proses belajar mengajar. Karena dapat menggangu siswa yang lain yang ingin memperhatikan, serta bagi siswa yang berbicara sendiri tidak dapat menyerap materi dengan baik. Minat belajar yang kurang disebabkan oleh siswa bosan dengan penggunaan metode konvensional dalam penyampaian materi. Hanya 40 siswa menunjukkan minat belajar yang tinggi. Minat belajar siswa yang rendah berdampak pada hasil belajar yang hanya 45 siswa yang tuntas, sedangkan 55 belum mencapai KKM. KKM yang telah ditentukan oleh guru, yaitu ≥ 70. Materi Jenis dan Fungsi Perangkat Keras Akses Internet dipilih karena materi ini kurang begitu jelas jika diberikan dengan metode konvensional dan hanya berpedoman dengan buku siswa. Mengatasi masalah tersebut, upaya yang dapat dilakukan oleh guru agar dapat meningkatkan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa adalah merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan maupun penggunakaan aplikasi yang dapat menarik minat belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing . Model pembelajaran Snowball Throwing disebut juga model pembelajaran gelundungan bola salju [2], metode ini berfungsi untuk menuntun siswa dalam berdiskusi supaya siswa tidak ada yang berbicara diluar materi yang disampaikan. Metode ini juga dikolaborasikan dengan penggunaan aplikasi Google SketchUp . Google SketchUp adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat model 3D [3], Aplikasi ini berfungsi untuk menarik siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan metode kooperatif tipe Snowball Throwing pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terkait dengan Google SketchUp sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Masyita Ilia Amir, Program Studi Arsitek, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan Google SketchUp dan Autodesk Revit Architecture Terhadap Pendidikan Arsitektur”, 8 memberikan kesimpulan bahwa kedua perangkat lunak ini berpotensi meningkat kinerja mahasiswa. Keduanya dapat berperan sebagai pengasah kemampuan seni dan visualisasi, sehingga ide-ide yang terlintas dalam pikiran dapat terekam dnagn baik dan detail dalam bentuk digital[4]. Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini, pemilihan aplikasi Google SketchUp bertujuan untuk meninggkatkan minat belajar siswa dalam proses belajar. Penelitian lainnya dilakukan oleh Fatima Jahro Rambe, dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kondisi Fisik Wilayah Indonesia Di Kelas VIII-1 MTsN 1 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 20112012”. Menyimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing secara keseluruhan meningkat. Artinya bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada materi kondisi fisik wilayah Indonesia dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa[5]. Dengan melihat hasil penelitian sebelumnya, penggunaan metode kooperatif tipe Snowball Throwing dipilih bertujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Mengacu pada dua penelitian terdahulu, perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan aplikasi Google SketchUp belum dikombinasikan dengan model pembelajaran. Aplikasi Google SketchUp masih digunakan dalam proses design bangunan. Begitu pula dengan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian belum menggunakan aplikasi pembelajaran. Dalam penelitian sekarang aplikasi Google SketchUp dikombinasikan dengan model pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa. Cooperative learning sebagai pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar siswa sentries, humanistik, dan demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Dengan demikian, maka pembelajaran kooperatif mampu membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di kelas atau sekolah. Lingkungan belajarnya juga membina dan meningkatkan serta mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan pelatihan hidup senyatanya. Jadi, cooperative learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, kearah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan slaing membantu sharing sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif survive [6]. Metode kooperatif mempunyai banyak tipe model pembelajaran, salah satunya adalah Snowball Throwing. Snowball Throwing , Snowball artinya bola salju dedangkan throwing melempar. Snowball throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju[7]. Adapun langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut: 1 guru menyampaikan materi yang akan disajikan, 2 guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, 3 masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya 9 masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke temannya, 4 masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menulis satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah di jelaskan oleh ketua kelompok, 5 kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit. Setelah siswa dapat satu bolasatu pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian, 6 evaluasi, dan 7 penutup[8]. Media berbasis visual image atau perumpamaan memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual image itu untuk menyakinkan terjadinya proses informasi[9]. Salah satu media berbasis visual adalah aplikasi Google SketchUp . Google SketchUp adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat model 3D yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan sesuatu yang dapat digambarkan, termasuk model photorealistic untuk Google Earth dan bangunan 3D yang bisa dipasang di Google Earth . SketchUp , dipasarkan secara resmi sebagai Trimble SketchUp , adalah program pemodelan 3D untuk aplikasi seperti arsitektur, desain interior, teknik sipil dan mekanik, film dan desain video game. Sebuah versi freeware , dan versi bayar dengan fungsi tambahan Sketchup Pro [3]. Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap siswa. Sehingga minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang. Unsur-unsur yang mempengaruhi minat belajar adalah : 1 Perhatian, perhatian adalah keaktifan jiwa yang bertujuan pada suatu objekbendahal tertentu yang disebabkan rasa senang seseorang terhadap objek tersebut.perhatian dapat mempengaruhi rasa senang siswa terhadap bidang studi. 2 Perasaan, perasaan adalah sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam sebagai taraf. 3Motif, motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan [1].

3. Metode Penelitian