39
perabaan. Media video interaktif mampu menayangkan sebuah proses melaui gambar bergerak dan memberikan interaksi antara siswa dengan media
pembelajaran sehingga lebih menarik dan mudah dipahami siswa. Penyajiannya pun dapat diputar berulang-ulang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Gambar di bawah ini menunjukkan alur pikir yang terdapat pada penelitian:
Gambar 3. Alur Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian
Materi pokok Room service 1.
Materi yang membutuhkan contoh simulasianimasi menggunakan media 2.
Model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan penugasan 3.
Siswa mudah bosan dengan pembelajaran yang ada 4.
Ketuntasan belajar belum optimal
Kelebihan:
1.
Fleksibel
2.
Melibatkan indra
penglihatan, pendengaran dan perabaan sehingga
lebih menarik
3.
Dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan
4.
Melatih siswa untuk belajar mandiri Media pembelajaran
berbasis video interaktif Program keahlian Tata Boga memberikan pengetahuan dan keterampilan di bidang
pengolahan, penyajian dan pelayanan makan dan minum.
Pengembangan media pembelajaran video interaktif Room service untuk mata pelajaran Tata Hidang
SMK N 1 Sewon sebagai sekolah percontohan bagi sekolah lain sehingga membutuhkan media pembelajaran yang lebih lengkap
Kekurangan: 1.
Membutuhkan perangkat eletronik sebagai media player
2. Tidak cocok untuk topik materi yang
tidak bergerak, misal peta. 3.
Memerlukan tenaga listrik 4.
Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya
40
Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini antara lain: 1.
Bagaimana pesedur pengembangan media pembelajaran video interaktif Room service untuk Mata Pelajaran Tata Hidang?
2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran video interaktif
Room service untuk Mata Pelajaran Tata Hidang berdasarkan ahli materi?
3. Bagaimana kelayakan media pembelajaran video interaktif
Room service untuk Mata Pelajaran Tata Hidang berdasarkan ahli media?
4. Bagaimana kelayakan media pembelajaran video interaktif
Room service untuk Mata Pelajaran Tata Hidang berdasarkan respon siswa?
41
BAB I I I METODE PENELI TI AN
A. Model Pengembangan
Penelitian merupakan cara atau kegiatan yang dilakukan dengan langkah- langkah ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Sugiyono, 2012: 1. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
Reseach and Development RD. Penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk baru
melalui proses pengembangan Endang Mulyatingsih, 2012: 145. Nana Syaodih 2009: 164 juga menerangkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah
proses atau langkah-langkah untuk menciptakan suatu produk baru atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada sebelumnya, yang dapat
dipertanggungjawabkan. Produk yang dimaksud dapat berupa sebuah benda atau perangkat keras seperti buku, modul, buku kerja, alat bantu pembelajaran di kelas
atau laboratorium dan dapat juga berupa perangkat lunak software seperti
sebuah sistem atau program. Sebelum melakukan penelitian dan pengembangan, dilakukanlah sebuah analisis kebutuhan produk ataupun kebutuhan konsumen.
Harapannya setelah dilakukan sebuah analisa maka produk yang dikembangkan dapat difungsikan kebermanfaatannya. Model pengembangan merupakan dasar
untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk 4D yaitu
Define, Design, Develop dan
Disseminate.