2. Keunggulan Peserta Didik Yang Berkarakter
Pendidikan, baik formal maupun non formal, bukanlah lembaga yang hanya sekedar mentransfer pengetahuan saja, tetap juga membentuk karakter
peserta didik agar menjadi warga masyarakatnegera yang punya sopan-santun dalam tataran etika dan estetika serta berprilaku dalam hidup dan kehidupan
secara ideal.
34
Disinilah keungggulan dan kelebihan peserta didik atau siswa dan siswi yang memiliki karakter. Sebaliknya, jika peserta didik siswasiswi
tidak berkarakter, maka tidak menjadi warga masyarakatnegara yang baik, tidak punya sopan-satun, tidak berakhlak, tidak beretika dan tidak bermoral,
dan tidak berprilaku dalam tatatan kehidupan sosial. Dengan demikian, jikalau peserta didik, siswa dan siswi serta masyarakat
tidak lagi mempunyai karakter, atau karakter anak negeri telah luntur tergerus oleh arus global menjadi sikap kurang terpuji, mementingkan diri dan seakan
tidak mau tahu dimana tempat dan posisinya dislocation, mencaci maki pihak lain, tidak bersahabat, dan penuh kekerasan, maka hal itu perlu direstorasi
agar kembali bersikap peduli, tahu dimana dimana posisi dan apa yang harus diperbuatnya, mau meniru yang baik serta selalu berbuat secara terhormat.
Paling tidak ada lima keunggulan atau kelebihan peserta didik, siswa dan siswi yang berkarakter:
1. Memiliki kepelopran. Dia tidak bersikap logosantris hanya berbuat sesuai
yang telah dibuat orang lain.
35
Akan tetapi, dia sadar bahwa dirinya dapat menjadi pelopor, karena Allah-lah pelopor sejati.
36
2. Peserta didik atau siswasiswi berkarakter adalah petarung, tidak mudah
goyah dan menyerah akibat gempuran budaya global yang seringkali belum tentu benar.
3. Berprilaku mulia dan profesional, tahu diman lokasi dan kedudukannya,
hingga dapat berprilaku terhormat pada situasi apapun yang dihadapinya.
34
Keterangan lebih rinci dapat merujuk kepada Prayitno, Model Pendidikan Karakter-Cerdas, Padang: Universitas Negeri Padang, 2010, hlm. 47-48.
35
Muhammad Arkoun, Islam: To Reform or Subvert, London: Sagi Essentials, 2006, hlm. 297.
36
Dapat ditambahkan bahwa dalam perspektif pemikiran Islam, tidak ada satupun tindakan dan aktivitas manusia yang tidak dilatarbelakangi oleh sistem teologi yang dianutnya. Lihat, Syahrin
Harahap, et.al, Ensiklopedi Aqidah Islam, Jakarta: Prenada Media, 2009, hlm. 26.
4. Peserta didik berkarakter selau cinta pada negerinya dibanding negeri
lain, karena baik atau pun buruknya negerinya tergantung kepada kerja tangannya sendiri.
5. Selalu istiqamah atau konsisten di jalan hidupnya,
37
tidak mudah tergoda, terpengaruh dan terimbas oleh pengaruh oleh arus atau dampak negatif
globalisasi bangsa. Mereka tetap berdiri pada jalan yang benar, istiqamah
dalam menjalankan perintah dan larangan Allah dan rasul-Nya.
3. Keterkaitan Pendidikan Karakter Dengan Pendidikan Sumang