Dengan ketiga metode yang diterapkan dalam bentuk aturan-aturan atau jadwal kegiatan siswa dan siswi MTsN Pegasing, diharapkan aktivitas-
aktivitas yang menjurus kepada Sumang Pelangkahen ini dapat terdeteksi dan diradar dengan baik oleh para guru MTsN Pegasing, sehingga perilaku,
karakter, tabiat, watak, dan perangai para siswa dan siswi tidak menyimpang dari ajaran Islam dan adat-istiadat Gayo yang bernilai spiritual.
150
3. Metode Penerapan Sumang Penengenen Sumbang Pendengaran
Sumang Penengenen mengandung arti tabu atau pantang mendengar pembicaraan orang lain. Bahkan, apabila ada seorang laki-laki dengan seorang
wanita sedang berbisik-bisik ditempat yang sepi adalah tergolong pada Sumang Penengenen yang amat sangat dilarang. Sumang Penengenen ini bukan hanya
ditujukan kepada orang yang sedang berbisik-bisik, tetapi juga ditujukan pada orang-orang yang mendengar pembicaraan orang yang sedang berbisik- bisik
tersebut. Apalagi orang laki-laki dan perempuan itu, berbsik-bisik kotor dan menjurus kepada yang tidak patut dan tidak pantas untuk dibicarakan, seperti
orang tua tidak pantas bicara tentang hubungan suami dan isteri didepan anak-anaknya, karena takut didengar oleh anak-anaknya, hal ini juga dianggap
sebagai Sumang Penengenen. Dengan kata lain, jika ada seorang siswa dengan siswi berbisik-bisik
atau berkata kotor, tabu dan pantang dalam menyampaikan sesuatu yang tidak pada tempatnya, hal ini didengar oleh siswa dan siswi lain atau guru-guru, hal
ini disebutkan dengan Sumang Penengenen. Adapun metode-metode atau cara-cara penerapan agar tidak terjadi Sumang Penengenen ini adalah:
a. Apabila ada pembicaran atau pun rapat penting, baik oleh kepala, wakil
kepala maupun guru-guru, maka siswa-siswi tidak dibenarkan atau pantang mendengarkan apa yang sedang dibicarakan.
Pegasing Kabupaten Aceh Tengah di Takengon pada Hari Selasa, Rabu dan Kamis, 11, 12 dan 13 Maret 2014 di Kantor MTsN Pegasing Kabupaten Aceh Tengah Takengon
150
Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala MTsN Pegasing Bapak Yulia, pada Hari Rabu, 12 Maret 2014 di Aceh Tengah Takengon.
b. Siswa dan siswi tidak dibenarkan mendengar perkataan keji, porno, serta
maksiat yang menjurus kepada nafsu seksual dari orang lain, termasuk dari Radio, TV, Handphone, dan Internet.
c. Siswa dan siswi tidak dibenarkan berbisik-bisik atau bercakap-cakap keji
dan kotor, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, dimana pembicaran mereka akan didengar oleh orang lain.
d. Memonitor, melarang dan merajia apabila ada di antara siswa dan siswi
sedang mendengar handphon yang dipasang di teliga siswa.
151
Dengan keempat metode di atas, yang diterapkan oleh guru-guru, diharapkan Sumang Penengenen ini dapat dihindari dan dicegah, sehingga
prilaku dan sikap para siswa MTsN Pegasing menjadi lebih damai, aman, dan tenteram, yang pada gilirannya kondisi belajar mengajar menjadi lebih
kondusif, tenang, santai dan haromis. Dengan mencegah Sumang Penengenen ini dapat terhindar dari fitnah dan buruk sangka terhadap apa yang didengar
dari perkataan orang yang sedang berbisik-bisik.
4. Metode Penerapan Sumang Kenunulen Sumbang Kedudukan