5
III. Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian kualitatif dimana data-data dan informasi yang dibutuhkan bukan berbentuk angka yang dapat dihitung, melainkan data-data kondisi yang
ada dimana data tersebut didapat dari beberapa narasumber yang ada. Beberapa narasumber yang memberikan informasi dalam pembangunan sistem ini ialah pihak manajer PT. BNI, keuangan
PT. BNI, dan juga pihak HRD PT. BNI yang memiliki ijin atau wewenang untuk mengolah data- data karyawan yang berhubungan dengan data gaji karyawan. Data-data yang kualitatif yang
dikumpulkan adalah data karyawan dan data department yang diberikan oleh pihak HRD PT. BNI
2
, selain itu data perhitungan gaji dan juga data proses perhitungan gaji karyawan yang diberikan oleh pihak keuangan PT. BNI
3
. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bayuadji Nusantara Industries PT. BNI yang beralamat di Jl. Raya Muncul Km 71 Banyubiru Ambarawa 50664
Kab. Semarang Jawa Tengah. Untuk metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu yang pertama observasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh
melalui pengamatan secara langsung terhadap aktivitas PT. Bayuadji Nusantara Industries, yang kedua wawancara interview, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui tanya jawab
dengan karyawan yang berwenang untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian dan yang terakhir yaitu dokumentasi atau studi kepustakaan, yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara mencatat data-data dari dokumen atau arsip yang ada. Hasil dari pengumpulan data menghasilkan informasi kebutuhan sistem dan juga kondisi sistem yang sudah
ada seperti apa sehingga dapat menjadi acuan untuk pembuatan penelitian ini.
Gambar 1. Tahapan penelitian
2
Samson Santoso, SH selaku HRD PT. BNI pada tanggal 11 Maret 2015
3
Beny Setiawan selaku keuangan PT. BNI pada tanggal 11 Maret 2015
6
Pada penelitian ini akan dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara tahap satu dengan tahap lainnya seperti pada Gambar 1. Dari Gambar 1 dapat dijelaskan kembali
bahwa tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan yaitu : 1 Tahap 1, analisis dan perumusan masalah yang akan dilakukan dengan metode observasi lapangan dan hasil yang diharapkan
adalah memperoleh data gambaran seperti apa sistem yang sudah ada dan masalah yang selama ini muncul, selain itu juga menghasilkan kebutuhan sistem dari perusahaan yang berguna untuk
mengelola data karyawan. 2 Tahap 2, pengumpulan data dan analisis kebutuhan yang akan dilakukan dengan dua metode yaitu wawancara kepada narasumber dari perusahaan langsung
dan yang kedua yaitu studi pustaka untuk mencari beberapa penelitian serupa guna untuk menjadi referensi dan juga sebagai pembanding dari penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap
kedua ini diharapkan akan menghasilkan data referensi, data kebutuhan sistem dan juga data-data yang akan diinputkan kedalam sistem. 3 Tahap 3, perancangan dan juga pembangunan sistem
dengan menggunakan metode prototype yang akan menghasilkan rancangan aplikasi dan juga aplikasi penggajian yang diinginkan. 4 Tahap 4, Implementasi dan penulisan laporan akhir,
implementasi akan dilakukan dengan metode simulasi yang nantinya akan menghasilkan penilaian oleh user pengguna dari sistem yang telah dibuat yang akan menjadi bahan
pengembangan sistem dikedepannya.
Data yang dikumpulkan disini berupa data primer dan juga data sekunder, data primer adalah data yang diambil langsung dari obyek penelitian atau merupakan data yang berasal dari
sumber asli atau pertama, dan data ini tidak tersedia dalam bentuk file. Data primer tersebut harus dicari melalui narasumber atau responden di PT. Bayuadji Nusantara Industri PT. BNI,
sedangkan data sekunder bisa diperoleh dengan cepat dan mudah karena data ini biasanya sudah tersedia dan tinggal mengambil dan mengumpulkan saja. Pada Tabel 1 adalah data karyawan
pada PT. BNI yang akan digunakan untuk implementasi sistem informasi penggajian ini.
Tabel 1. Data Karyawan
7
Metode pengembangan perangkat lunak yang dipakai dalam penelitian ini adalah model prototyping. Model prototyping adalah salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang
dibuat dengan pendekatan aspek desain, fungsi dan user-interface. Penentuan tujuan umum dilakukan oleh developer dan user untuk mengetahui gambaran dan kebutuhan pada perangkat
lunak yang akan dibangun. Bagan prototyping model pada Gambar 2.
Gambar 2. Prototype Model [13]
Tahapan-tahapan dalam prototyping adalah sebagai berikut: Tahap I yaitu Listen to customer, terdapat beberapa proses yaitu : a. Pengumpulan kebutuhan, pada tahap ini perusahaan dan
peneliti bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. Tahap II yaitu Buildrevise mock-up,
terdapat beberapa proses yaitu : a. Membangun prototyping, pada tahap ini dilakukan pembangunan prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada
penyajian kepada user, pada penelitian ini membuat format input dan format output dari sistem yang akan dibangun. b. Mengkodekan sistem, dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai yaitu dengan bahasa c. Tahap III yaitu Customer test-drives mock-up, terdapat beberapa proses yaitu : tahap evaluasi yang
dilakukan oleh perusahaan dan hasilnya prototyping yang dibangun belum sesuai karena sistem masih memberikan celah kecurangan. b. menguji sistem, setelah sistem sudah menjadi suatu
perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan cara simulasi kepada perusahaan. c. evaluasi sistem, perusahaan
mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan dan ternyata sistem belum memenuhi.
Karena hasil belum memenuhi maka dilakukan kembali tahap I pengumpulan kebutuhan tahap kedua dimana menghasilkan masukan-masukan sistem untuk perbaikan, kemudian tahap II
membangun prototyping baru yang sesuai masukan dan perubahan yang sebelumnya, dan tahap ke III dilakukan evaluasi kembali oleh pihak perusahaan dan hasilnya sistem memenuhi,
selanjutnya dilakukan pengujian sistem kembali dengan cara simulasi dan yang terakhir evaluasi sistem dan hasilnya sistem sudah memenuhi dan dapat mengatasi kendala-kendala penggajian
yang selama ini sering terjadi.
Dalam proses bisnis sistem informasi penggajian ini terdapat lima aktor yaitu karyawan, HRD, keuangan, manajer dan juga admin yang memiliki hak akses masing-masing. Karyawan
wajib untuk melakukan absen dan berhak melihat jadwal masing-masing melewati sistem dengan menggunakan smart card, HRD memiliki hak untuk mengelola jadwal karyawan dengan
menambah, mengubah, menghapus maupun melihat data jadwal karyawan, selain itu HRD juga bisa mengelola data absensi namun tidak bisa mengubah untuk menanggulangi kecurangan, dan
8
hak akses HRD yang selanjutnya adalah mengelola data karyawan dengan menambah, mengubah, menghapus maupun melihat data karyawan dan hak akses HRD yang terakhir adalah
mengelola data departemen. Selanjutnya hak akses keuangan yaitu mengelola data penggajian karyawan dan juga melakukan penggajian. Dari semua proses ini disela-sela terdapat proses
validasi laporan kepada manajer, jadi laporan akan langung dilihat oleh manajer dan diperiksa. Dan yang terakhir adalah admin yang bertugas untuk memonitoring semua kegiatan yang
dilakukan oleh masing-masing actor yang ada, admin juga memiliki hak untuk menambah dan juga menghapus user dari system yang ada. Berikut adalah proses bisnis yang disajikan dalam
bentuk usecase diagram pada Gambar 3.
Gambar 3. Usecase penggajian
Dibalik gaji yang diserahan kepada karyawan sebenarnya banyak proses yang dilakukan terlebih dahulu. Pada penelitian ini pun juga terdapat beberapa proses yang dilakukan sebelum
gaji diberikan kepada karyawan. Berikut adalah contoh proses kelola data karyawan yang disajikan dalam bentuk activity diagram pada Gambar 4.
Mengelola data penggajian Validasi laporan karyawan
Manajer Tambah
Ubah Hapus
Lihat
Tambah Ubah
Hapus Lihat
Lihat Lihat
include include
include Absen karyawan
extend Lihat jadwal
include Karyawan
include
Tambah Ubah
Hapus
Lihat Mengelola data absensi
include HRD
Keuangan Mengelola data departemen
extend extend
extend extend
Mengelola data karyawan extend
extend extend
extend Mengelola jadwal karyawan
extend extend
extend extend
Mengelola user Proses gaji
extend include
Admin Tambah
Ubah Hapus
Lihat extend
extend extend
extend
9
Gambar 4. Activity kelola data karyawan
Selanjutnya adalah class diagram dari sistem informasi penggajian yang akan dibuat, class diagram ini digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket yang ada didalam sistem,
class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan juga gambaran dari relasi yang ada, selain itu class diagram membantu proses pengembangan untuk mendapatkan struktur
sistem sebelum proses pengkodean dan memastikan bahwa sistem adalah desain terbaik. Dalam class diagram terdiri dari boundary class, controller class dan juga entity clas yang saling
dihubungkan. Yang pertama adalah boundary class digunakan untuk memodelkan sistem interface dan boundary class menangani komunikasi antara lingkungan sistem dan sistem itu
sendiri, pada class diagram yang telah dibuat terdapat sembilan boundary class, yaitu kelola jadwal karyawan, lihat jadwal karyawan, kelola data absensi, absen karyawan, kelola data
karyawan, kelola data gaji, proses gaji karyawan, validasi laporan dan kelola departement. Yang kedua adalah control class digunakan untuk memodelkan urutan kegiatan khusus untuk satu
boundary, selain itu control class berfungsi untuk mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas yang ada kedalam sistem. Kelas control ini juga berfungsi untuk menghubungkan class boundary dan juga
class entity. Control class yang ada dalam sistem ini yaitu kelola jadwal karyawan, lihat jadwal karyawan, kelola data absensi, absen karyawan, kelola data karyawan, kelola data gaji, proses
gaji karyawan, validasi laporan dan kelola departement. Yang ketiga yaitu entity class digunakan untuk memodelkan informasi atau data-data apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan tugas
internal sistem, selain itu entity class adalah media penyimpanan seluruh data yang digunakan didalam sistem atau bisa disebut sebagai database. Entity class yang ada didalam sistem ini yaitu
Mulai Login
Pilih kelola data karyawan
tambah data karyawan
ubah data karyawan
hapus data karyawan
lihat data karyawan
Logout Selesai
Memproses Login
Validasi Menu utama
Hasil data yg dikelola
Ya Tidak
Sistem HRD
10
jadwal, data karyawan, department, user, validasi laporan, data absensi, gaji dan juga penggajian. Gambar 5 adalah class diagram sistem penggajian PT. BNI.
Gambar 5. Class diagram penggajian
IV. Hasil dan Pembahasan