Hubungan antara koordinasi mata kaki terhadap keterampilan

54 Dari ketiga persyaratan yang telah dibahas di atas semua telah memenuhi syarat, maka dapat dilanjutkan dengan uji selanjutnya yaitu korelasi sederhana dan korelasi ganda.

C. Hasil Uji Hipotesis

1. Hubungan antara koordinasi mata kaki terhadap keterampilan

menggiring bola dribbling pada peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari Tabel 8. Hasil Korelasi Koordinasi Mata Kaki Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh r X1Y sebesar -0.581 dengan p0,05. Hubungan korelasi dalam penelitian ini hasilnya negatif karena data inverse, artinya skor koordinasi mata kaki semakin besar skornya berarti semakin baik hasilnya, sehingga semakin besarnya skor koordinasi mata kaki akan menggambarkan semakin baik hasilnya sehingga estimasi besarnya skor koordinasi mata kaki akan diikuti semakin besarnya skor keterampilan menggiring bola, yang berarti keterampilan menggiring bolanya semakin baik. Tanda positif dan negatif hanya menunjukan arah korelasi, tetapi tidak menunjukan kualitas hubungan. D engan demikian Ho yang menyatakan “Tidak ada hubungan antara koordinasi mata kaki terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari” ditolak, dan Ha yang menyatakan “Ada hubungan antara Variabel R P Kesimpulan X1.Y -0.581 0.001 Signifikan 55 koordinasi mata terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari ” diterima. 2. Hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari Tabel 9. Hasil Korelasi Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi product moment r X2Y sebesar -0.587 dengan p0,05. Hubungan korelasi dalam penelitian ini hasilnya negatif karena data inverse, artinya skor kekuatan otot tungkai semakin besar skornya berarti semakin baik hasilnya, sehingga semakin besarnya skor kekuatan otot tungkai akan menggambarkan semakin baik hasilnya sehingga estimasi besarnya skor kekuatan otot tungkai akan diikuti semakin besarnya skor keterampilan menggiring bola, yang berarti keterampilan menggiring bolanya semakin baik. Tanda positif dan negatif hanya menunjukan arah korelasi, tetapi tidak menunjukan kualitas hubungan. Dengan demikian Ho yang menyatakan “Tidak ada hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari” ditolak, dan Ha yang menyatakan “Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap Variabel R p Kesimpulan X2 .Y -0.587 0.001 Signifikan 56 keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari ” diterima. 3. Hubungan antara kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari Tabel 10. Hasil Korelasi Kelincahan terhadap Keterampilan Menggiring Bola Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi product moment r X3Y sebesar 0.559 dengan p0,05 dengan demikian Ho yang menyatakan “Tidak ada hubungan antara kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari” ditolak, dan Ha yang menyatakan “Ada hubungan antara kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari ” diterima. 4. Hubungan antara koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari Tabel 11. Hasil Korelasi Koordinasi Mata Kaki, Kekuatan Otot Tungkai, Kelincahan terhadap Keterampilan Menggiring Bola Variabel R P Kesimpulan X3.Y 0.559 0.001 Signifikan Variabel R � 2 P Kesimpulan X1 X2 X3 . Y 0.832 0.692 0.000 Signifikan 57 Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh koefisien korelasi ganda R sebesar 0.832, R² 0.692 dan F regresi 19.440 dengan p=0.000. Ternyata p0,05 dengan demikian koefisien korelasi ganda tersebut signifikan, yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari. Dari hasil tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada hubungan antara koordinasi mata-kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari ” ditolak dan hipotesis asli yang menyatakan “Ada hubungan antara koordinasi mata-kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada perserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK YAPPI Wonosari ” diterima. Adapun koefisien determinan R² dari pengaruh secara bersama- sama tersebut sebesar 0.692 atau 69.2. Hasil ini menunujukkan bahwa koordinasi mata kaki, kekuatan otot tungkai, dan kelincahan memberikan kontribusi efektif terhadap keterampilan menggiring bola dribbling pada permainan sepakbola peserta ekstrakurikuler SMK YAPPI Wonosari sebesar 69.2 dan selebihnya 30.8 ditentukan oleh variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini. 58

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 PADANG CERMIN

1 18 62

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA.

0 4 35

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN, KECEPATAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA KAKI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA (Studi Eksperimen pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Sragen).

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN.

1 2 94

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI GERAK MATA KAKI TERHADAP TINGKAT AKURASI SHORT PASS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 SLEMAN TAHUN 2016.

1 3 118

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 MLATI TAHUN 2015/2016.

0 0 110

SUMBANGAN KETERAMPILAN KOORDINASI MATA KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA MAJISTIK SMAN 1 KEBUMEN.

0 1 107

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 GIRIMULYO.

0 9 117

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP NEGERI 2 BANGUNTAPANKABUPATEN BANTUL PROVINSI YOGYAKARTA.

2 9 116

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN PENALTI PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMP N 2 PANDAK TAHUN 2014.

0 5 240