Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Multikolinearitas

44

1. Uji Prasyarat

Untuk mengetahui apakah distribusi data yang akan dianalisis sudah memenuhi syarat atau tidak perlu dilakukan uji prasyarat. Uji dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan linearitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah datanya berdistribusi normal dan linier atau tidak.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran data dimaksudkan untuk menguji apakah distribusi frekuensi yang diharapkan. Uji normalitas variable dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat. Penghitungan normalitas sampel adalah pengujian terhadap normal tidaknya data yang dianalisis. Pengujian normalitas sebaran data menggunakan Chi kuadrat seperti yang dijelaskan Suharsimi Arikunto 2010: 333 dengan rumus : � 2 = � − � ℎ � ℎ Keterangan : � 2 = Chi Kuadrat f = Frekuensi yang diobservasi � ℎ = Frekuensi yang dihitung Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu sebaran adalah apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 signifikan0,05, maka normal dan apabila nilai signifikan kurang 45 dari 0,05 signifikan0,05 dikatakan tidak normal Jonathan Sarwono, 2010: 25.

b. Uji Linearitas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang dijadikan prediktor mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Jonathan Sarwono 2010: 120 menjelaskan bahwa kriteria pengambilan keputusan diterima apabila nilai signifikan kurang dari 0,05 p0,05.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu 1 dengan melihat nilai inflation factor VIF pada model regresi, 2 dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual r 2 dengan nilai determinasi secara serentak R 2 , dan 3 dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor VIF pada model regresi dan membandingkan nilai koefisien determinasi individual r 2 dengan nilai determinasi secara serentak R 2 . Menurut Santoso 2001, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut 46 mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

2. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMAN 2 PADANG CERMIN

1 18 62

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENDRIBBLING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA.

0 4 35

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN, KECEPATAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA KAKI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA (Studi Eksperimen pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Sragen).

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN.

1 2 94

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI GERAK MATA KAKI TERHADAP TINGKAT AKURASI SHORT PASS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 SLEMAN TAHUN 2016.

1 3 118

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 MLATI TAHUN 2015/2016.

0 0 110

SUMBANGAN KETERAMPILAN KOORDINASI MATA KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA MAJISTIK SMAN 1 KEBUMEN.

0 1 107

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 GIRIMULYO.

0 9 117

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP NEGERI 2 BANGUNTAPANKABUPATEN BANTUL PROVINSI YOGYAKARTA.

2 9 116

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN PENALTI PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMP N 2 PANDAK TAHUN 2014.

0 5 240