Analisa dan Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

1800 rpm dimana rata-rata yang ditangkap kolektor sebesar 523,75 Wm² dengan luas kolektor 2 m², sehingga didapatkan efisiensi sistem pengering adalah. , , , Terakhir adalah menghitung nilai efisiensi sistem pengambilan dengan persamaan 8. Berikut ini perhitungan dari data pertama dengan variasi putaran 1800 rpm adalah. Diketahui : _ , _ _ , , Dari hasil perhitungan di atas disajikan dalam bentuk tabel yang dilampirkan.

4.3 Analisa dan Pembahasan

Dari hasil penelitian dan perhitungan disajikan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.1 sampai 4.15. Temperatur keluar kolektor selalu lebih tinggi dibandingkan dengan udara masuk kolektor seperti Gambar 4.1 sampai 4.3, hal ini membuktikan bahwa terjadi penyerapan panas di dalam kolektor. Pada variasi 1800 rpm temperatur bergerak seperti parabola mengikuti radiasi surya seperti Gambar 4.1, berbeda dengan 950 rpm dan 200 rpm yang cendrung tidak stabil. Kelembaban saat keluar cerobong selalu lebih tinggi dibandingkan dengan udara masuk kolektor dan kelembaan saat keluar kolektor selalu lebih rendah dibandingkan dengan udara saat masuk kolektor atau keluar cerobong seperti Gambar 4.4 sampai 4.6. Kelembaban saat keluar cerobong selalu lebih tinggi, karena terjadi perpindahan massa uap air dari sekam padi ke udara kering. Pada Gambar 4.5 dan 4.6 kelembaban udara saat keluar cerobong lebih besar dari udara saat masuk kolektor, hal ini terjadi karena uap air yang diambil hanya sedikit atau sekam padi hampir kering. Banyak hal yang mempengaruhi nilai efisiensi sistem pengering, salah satunya adalah radiasi surya. Nilai efisiensi dapat menggambarkan bagaimana kualitas sebuah alat dalam menyerap energi surya. Pada Gambar 4.7 sampai 4.15 menunjukkan 1 Hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu, 2 Hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu, 3 Hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu. Pada Gambar 4.7 sampai 4.15 menunjukkan jika radiasi surya kecil maka nilai efisiensi sistem pengering semakin besar. Temperatur di dalam pengering cendrung stabil jika dibandingkan dengan radiasi surya yang selalu berubah- ubah dari waktu ke waktu, karena dalam perhitungan radiasi surya sebagai pembanding seperti pada persamaan 6 dan 8. Hal ini menunjukkan bahwa radiasi surya mempunyai pengaruh yang besar terhadap nilai efisiensi. Gambar 4.1. Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm. Gambar 4.2. Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm. 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 100 60 120 180 240 Tem p eratur , °C Menit Radiasi sury a, wattm ² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt 200 400 600 800 1000 50 100 60 120 180 240 Te m p eratur, ° C Waktu Radiasi surya, W m ² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt Gambar 4.3. Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm. Gambar 4.4. Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm. 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 60 120 180 240 Tem p eratur, ºC Menit Radiasi m atahari, wm ² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 60 120 180 240 Kelem b apan, Menit Radiasi sury a, wattm ² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt Gambar 4.5. Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm. Gambar 4.6. Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm. 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 60 120 180 240 Kelem b aban, Waktu Radiasi surya, W m ² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt 200 400 600 800 1000 10 20 30 40 50 60 70 60 120 180 240 Kelem b aban, Menit Radiasi m atahari, wm ² Keluar kolektor Keluar cerobong Masuk kolektor Gt Gambar 4.7. Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm. Gambar 4.8. Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm. 10 20 30 60 120 180 240 200 400 600 800 1000 Menit Radiasi surya, W m ² Efisiensi kolektor, Radiasi surya Effisiensi kolektor 200 400 600 800 1000 10 20 30 60 120 180 240 Efisiensi kolektor, Menit Radiasi surya, W m ² Effisiensi kolektor Radiasi surya Gambar 4.9. Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm. Gambar 4.10. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm. 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 100 60 120 180 240 Efisien si k o lek to r, Menit Radiasi m atahari, wm ² Effisiensi kolektor Gt 20 40 60 80 100 60 120 180 240 200 400 600 800 1000 Menit Radiasi surya, W m ² Efisiensi pengering, Radiasi surya Effisiensi pengering Gambar 4.11. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm. Gambar 4.12. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm . 200 400 600 800 1000 5 10 15 20 25 30 60 120 180 240 Efisiensi pengering, Menit Radiasi surya, W m ² Effisiensi pengering Radiasi surya 200 400 600 800 1000 10 20 30 40 50 60 120 180 240 Efi si ensi pengeri ng, Menit Radiasi m atahari, wm ² Effisiensi pengering Gt Gambar 4.13. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm . Gambar 4.14. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm. 20 40 60 80 100 60 120 180 240 200 400 600 800 1000 Menit Radiasi surya, W m ² E fisiensi pengam b ian, Radiasi surya Efisiensi pengamb ilan 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 100 60 120 180 240 Efisiensi pengam b ilan, Menit Radiasi surya, W m ² Efisiensi pengambilan Radiasi surya Gambar 4.15. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm. Gambar 4.16. Grafik perbandingan efisiensi pengering Dari grafik batang pada Gambar 4.16 diketahui efisiensi sistem pengering dengan variasi putaran 200 rpm sebesar 25, 72 lebih tinggi dibandingkan 200 400 600 800 1000 20 40 60 80 100 60 120 180 240 Efisien si p en g am b ilan , Menit Radiasi m atahari, wm ² Efisiensi pengambilan Gt 29.50 17.86 28.34 Efisiensi pengering dengan variasi putaran 1800 rpm Efisiensi pengering dengan variasi putaran 950 rpm Efisiensi pengering dengan variasi putaran 200 rpm dengan variasi 200 rpm dan 950 rpm. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pada proses pengeringan dengan variasi level putaran exhaust tidak memberi hasil yang signifikan. Gambar 4.17. Grafik efisiensi pengambilan Dari grafik pada Gambar 4.17 dapat dilihat bahwa efisiensi pengambilan tertinggi pada variasi putaran 200 rpm yaitu 66,42 dan terendah pada variasi putaran 1800 rpm, sedangkan pada variasi putaran 950 rpm sebasar 66,04 . Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi level putaran pada exhaust, maka efisiensi pengambilan akan semakin kecil. 64.21 66.08 66.42 Efisiensi pengambilan dengan variasi putaran 1800 rpm Efisiensi pengambilan dengan variasi putaran 950 rpm Efisiensi pengambilan dengan variasi putaran 200 rpm Gambar 4.18 Grafik perbandingan massa air yang berkurang selama 215 menit . Penurunan massa sekam padi pada masing-masing variasi ditunjukkan pada Gambar 4.18 yang menunjukkan terjadi penurunan massa air selama proses pengeringan. Jumlah massa air yang berkurang pada variasi putaran 1800 rpm adalah 1,37 kg 34,25 , pada variasi putaran 950 rpm adalah 1,21 kg 30,25 dan pada variasi putaran 200 rpm adalah 1,13 kg 28,25 . 4 kg 2.6 kg 4 kg 2.79 kg 4 kg 2.87 kg 1 2 3 4 5 240 Variasi putaran 1800 rpm Variasi putaran 950 rpm Variasi putaran 200 rpm Gam Deng 5,7 k penu 0,45 Md i k mbar 4.19. G penj gan melakuk kg, pada pe urunan sebes kg 7,9 s 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 M assa pa di , k g Grafik perba emuran seca kan percoba engeringan d sar 0,61 kg seperti pada andingan pen ara langsung an dengan m dengan men 10,7 dan Gambar 4.1 60 Den peng Men njemuran pad g dengan ber menggunaka nggunakan a n pengeringa 19. ngan mesin gering, 5.09 nit di mengguna rat awal 5,7 k an padi deng alat pengerin an secara lan 300 Pe bi akan alat dan kg gan berat aw ng mengalam ngsung sebes engeringan iasa, 5.25 n wal mi sar 33

BAB V PENUTUP