b. Perputaran Piutang
Disamping kas maka elemen modal kerja yang lain adalah piutang. Untuk meningkatkan laba perlu memperbesar total
pendapatan dengan melakukan penjualan secara kredit, sehingga timbul piutang yang baru kemudian pada hari jatuh tempo terjadi
aliran kas masuk cash in flow yang berasal dari pelunasan piutang tersebut. Dimana piutang sebagai elemen modal kerja
selalu mengalami perputaran. Perputaran piutang dengan cara membagi jumlah penjualan kredit dengan rata-rata piutang.
Perputaran piutang adalah perputaran sejumlah modal kerja tertanam dalam piutang dalam satu periode akuntansi.
Untuk itu tingkat perputaran piutang menunjukkan kecepatan kembalinya modal kerja yang tertanam pada piutang menjadi kas
kembali melalui penagihan. Kecepatan perputaran piutang dipengaruhi oleh syarat pembayaran piutang tersebut. Makin
lunak syarat pembayarannya, maka piutang akan dilunasi dengan waktu yang cukup lama atau lambat kembalinya sehingga tingkat
perputarannya akan menjadi rendah. Demikian sebaliknya, jika persyaratan piutang relatif ketat, maka pembayaran piutang akan
lebih cepat. Berikut ini adalah deskriptif tingkat Perputaran Piutang pada KPRI di Kabupaten Jepara selama tahun 2004 –
2005 :
Tabel 4.7 Tingkat Perputaran Piutang Pada KPRI Sampel
Kabupaten Jepara Tahun 2004-2005 Tahun
No. Nama KPRI
2004 kali
2005 kali
Rata-rata kali
1. Sido Mulyo
1.83 1.62
1.72 2. Pelita
2.03 1.69
1.86 3. Tunas
Makmur 1.42
1.14 1.28
4. Karya Utama
0.22 1.86
1.04 5. Hikmah
1.25 1.17
1.21 6. Waspada
1.23 1.11
1.17 7. Rukun
Makmur 2.03
1.98 2.00
8. Sedyo Marsudi
Asih 2.45
2.39 2.42
9. Karya 2.56
1.02 1.79
10. Bhatara Jaya
0.73 1.69
1.21 11. Rajin
1.74 1.58
1.66 12. Assuada
2.96 1.79
2.38 13. Sumber
Rejeki 1.98
1.92 1.95
14. Setyo Marsudi
Amal 1.38
1.28 1.33
15. Pembangunan 2.32
2.49 2.41
16. Setia 2.71
1.68 2.19
17. Guyub Rukun
2.76 2.59
2.68 18. Bhakti
1.04 1.18
1.11 19. Kalingga
1.85 1.53
1.69 20. Perindagkop
1.33 1.08
1.21
Jumlah 35.82
32.79 34.31
Rata-rata 1.791
1.63 1.7155
Sumber : Laporan Keuangan KPRI yang diolah Berdasarkan Tabel 4.7 diatas diketahui bahwa selama
tahun 2004 - 2005 tingkat perputaran tertinggi dialami oleh KPRI Guyub Rukun dengan rata-rata sebesar 2.68 kali pertahun. Hal ini
berarti rata-rata piutang yang terdapat pada modal kerja KPRI terkumpul kembali dalam waktu 134.32 hari atau sekitar 134
hari. Tingkat perputaran ini terjadi karena rata-rata penjualan kredit yang dicapai oleh KPRI Guyub Rukun sebesar Rp.
1.723.272.500,- sedangkan untuk rata-rata piutangnya sebesar Rp. 645.346.300.
Sedangkan rata-rata perputaran piutang terendah terjadi pada KPRI Karya Utama dengan rata-rata sebesar 1.04 kali
pertahun. Artinya rata-rata piutang yang tertanam pada modal kerja yang terkumpul kembali dalam waktu 346.15 hari atau
sekitar 346 hari.. Rata – rata tingkat perputaran piutang KPRI di Kabupaten Jepara selama tahun 2004 – 2005 adalah 1.715.
artinya bahwa rata-rata piutang yang tertanam dalam modal kerja yang terkumpul kembali dalam waktu 209.91 hari atau 210 hari.
Tingkat Perputaran Piutang KPRI Kabupaten Jepara
1.74
0.73 2.96
2.56
0.42 0.22
2.71
1.04 0.83
1.33 2.32
1.85 1.23
2.76
1.25 2.03
2.03 2.45
1.38 1.98
1.58 1.69
1.79 1.02
1.14
0.16 1.68
1.01 1.62
1.08 2.49
1.53 1.11
2.59
1.17 1.69
1.98 2.39
1.28 1.92
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
SM PLT
TM KU
HKM WSD
RM ASIH KARYA
BJ RJN
ASD SR
AMAL PMB
SETIA GR
BTI KLG
PKOP
2004 2005
Gambar 4.3 Tingkat Perputaran Piutang masing-masing KPRI
c. Rentabilitas Ekonomi