11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Seni dan Fungsinya
Dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari atau tidak disadari manusia tidak dapat lepas dari seni. Sebagaimana pendapat Bastomi 1990:1 bahwa seni
melekat hampir pada seluruh aspek kehidupan manusia. Baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat luas, orang tidak dapat melepaskan
diri dari seni, seperti seni rupa, seni musik, seni sastra dan seni-seni yang lain telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Seni dalam bahasa Inggris disebut art berasal dari bahasa Latin disebut ars atau dalam bahasa Yunani disebut techne yang berarti keahlian yang
dimanfaatkan guna mencapai tujuan tertentu, baik yang estetis maupun yang praktis Rondhi, 2002: 5.
Secara sederhana Herbert Read dalam Setyoatmojo 1988:27 mendefinisikan seni sebagai usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Seni dinyatakan pula sebagai kegiatan manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah, baik atau menyenangkan; yang hasil dari
kegiatan tersebut disebut karya seni Mulyadi, 1992:5. Menurut Susanto 2002:101 seni diartikan sebagai segala sesuatu yang
dilakukan bukan atas dorongan pokoknya, melainkan apa saja yang dilakukan semata-mata karena kehendak kemewahan, kenikmatan atau kebutuhan spiritual.
12
Seperti kursi, pakaian dan sejenisnya yang mengutamakan tujuan pokoknya, merupakan bagian dari seni terap. Namun apabila barang-barang tersebut
dilengkapi dengan usaha lain yang tidak memiliki fungsi selain menghias, maka jadilah barang tersebut menjadi barang seni. Sejalan dengan permasalahan
tersebut, selain kebutuhan pokok, faktor kenikmatan juga dikerjakan. Demikian pula Talstoy dalam Mulyadi, 1992:3 mengatakan bahwa seni adalah kegiatan
manusia yang dilakukan manusia secara sadar dengan perantaraan tanda-tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya
kepada orang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seni merupakan segala sesuatu
yang dilakukan semata-mata karena kehendak kemewahan, kenikmatan atau kebutuhan spiritual dan bukan atas dorongan pokoknya.
Secara umum seni digolongkan dalam dua jenis, yaitu seni murni fine art dan seni terapan applied art atau seni guna useful art. Seni murni tidak
memiliki nilai fungsi dan guna, melainkan untuk kepentingan keindahan semata. Seni terapan memiliki nilai fungsi dan guna yang dapat dipakai dalam kehidupan
sehari-hari Soedarso, 1976:11. Seni mengandung empat fungsi, yaitu: 1 fungsi spiritual, 2 fungsi
kesenangan indonistik, 3 fungsi edukatif atau pendidikan, 4 fungsi komunikatif atau tata hubungan. Dengan fungsi-fungsi yang lebih lengkap, seni
dapat menjadi perlengkapan manusia yang bersifat abadi immoral dan semesta universal The Liang Gie dalam Mudiono, 2008:6-7.
13
B. Seni Rupa dan Cakupannya