Nilai Estetis Nilai-nilai Estetis Karya Kerajinan

42 Gambar 46. Pengemasan Gambar 47. Pengemasan

D. Nilai-nilai Estetis Karya Kerajinan

1. Nilai Estetis

Nilai dalam bidang fisafat sering dipakai kata benda abstrak yang berarti keberhargaan atau kebaikan The Liang Gie, 1976:37 kemudian ditambahkan bahwa nilai adalah keberhargaan, keunggulan atau kebaikan yang timbul dari sesuatu kegiatan manusia atau melekat pada suatu hal. Dengan melakukan hal itu atau memiliki hal itu, maka manusia memperoleh nilai yang ditambahkan, The Liang Gie, 1976:47. 43 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu harga yang terkandung dalam suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia, karena memberi sifat baik demi kepentingan benda tersebut. Estetika dalam arti teknis ialah ilmu keindahan, ilmu mengenal kecantikan secara umum. Estetika berasal dari kata Yunani aesthetisi, berarti perasaan atau sesivitas. Sedangkan menurut The Liang Gie dalam Sahman, 1993:179, istilah estetika berasal dari kata Yunani aesthetika, berarti hal - hal yang dapat diserap panca indera, dan aesthetis : penyerapan indera sense perseption. Estetika sekarang tidak bersifat filsafati tetapi sudah sangat ilmiah. Estetika tidak membicarakan keindahan saja, namun sudah meluas meliputi hal-hal seni dan pengalaman estetis baik yang terdapat di alam ataupun di dunia seni. Dalam hal lain Huisman menjelaskan bahwa estetika merupakan telaah, baik yang keilmuan maupun yang filsafat, tentang hal-ikhwal yang ada hubungannya dengan seni seni indah seperti fungsi kejiwaan dan perasaan, cita rasa dan keindahan dalam Sahman, 1993:165. Sebagai ilmu pengetahuan tentang pengamatan, estetika berurusan dengan pertanyaan yang berkaitan dengan cara-cara dan proses pengamatan yang kemudian membentuk pengalaman seni. Pengamatan adalah ikhwal melihat dan memahami bentuk-bentuk visual yang melibatkan peran otak dan sistem saraf dalam upaya mengelola data inderawi yang diperoleh. Sedangkan bentuk visual adalah hasil kerja artistik yang memperlihatkan ciri-ciri lahiriah 44 dan dapat diamati, yang diupayakan dalam kerangka tujuan-tujuan desain Feldman dalam Sahman, 1993:166. Pada dasarnya estetika merupakan hasil pengamatan terhadap hal-hal, terutama terhadap hal yang berkaitan dengan keindahan. Dengan demikian esteika mempelajari dan mengkaji tentang keindahan, seni, seni estetis, dan pengalaman estetis. Nilai estetis timbul pada suatu karya seni karena adanya suatu hubungan antar elemen karya yang diserap oleh individu.

2. Unsur-unsur Visual dan Prinsip Desain