BAB II GAMBARAN UMUM DESA GONDANG MANIS
A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Gondang Manis
1. Kondisi Geografis
Kecamatan Bae adalah salah satu dari kecamatan yang ada di kabupaten Kudus. Terletak di bagian utara kabupaten Kudus. Di kecamatan Bae ada
sebuah desa yang memproduksi gula merah yaitu desa Gondang Manis terletak sekitar 3 km di sebelah utara kota Kudus. Jaraknya dari pusat Pemerintahan
kecamatan 2,20 km, dari Ibukota kabupaten Kudus 7,20 km, dari Ibukota Provinsi 59,20 km. Wilayah desa Gondang Manis terletak pada ketinggian rata-
rata 60 m diatas permukaan laut, beriklim tropis dan bertemperatur sedang dan suhu udara rata-rata 32˚C.
Wilayahnya sebagian besar merupakan dataran rendah bukan pantai dan sebagian kecil lagi merupakan daerah berbukit. Luas wilayah Desa Gondang
Manis adalah 556,590 Ha, atau sekitar 5,49 persen dari luas kabupaten Kudus. Desa Gondang Manis merupakan desa yang terluas wilayahnya di Kecamatan
Bae. Sedangkan yang terkecil luasnya adalah desa Purworejo sebesar 96,01 Ha. Luas kecamatan Bae tersebut terdiri dari 881,10 Ha lahan sawah dan lahan
kering sebesar 1.451,17 Ha Kantor Statistik Kab.Kudus 2007. Secara geografis desa Gondang Manis kecamatan Bae terletak dekat
dengan pegunungan. Yaitu Gunung Muria sebelah utara desa Gondang Manis yang mempunyai ciri khas adanya industri gula merah yang merupakan industri
21
rumah tangga yang ada di desa ini. Secara administratif desa Gondang Manis berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara
: Kecamatan Dawe b.
Sebelah Selatan : Desa Karangbener, dan Desa Dersalam
c. Sebelah Barat
: Desa Pedawang, Desa Bacin, Desa Bae d.
Sebelah Timur : Kec. Dawe, dan Desa Margorejo
Kecamatan Bae terbagi menjadi 10 Desa yaitu Desa Peganjaran, Panjang, Purworejo, Bacin, Pedawang, Dersalam, Ngembal Rejo, Karangbener,
Gondang Manis, dan Bae. Beberapa desa di wilayah itu merupakan sentra produksi gula merah. Desa produksi gula merah yang ada di Kecamatan Bae
yaitu berada di Desa Gondang Manis. Dan desa ini terletak sebelah utara kota Kudus.
Desa Gondang Manis merupakan sentra industri gula merah di Kabupaten Kudus. Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya disektor ini.
Keberadaan industri gula merah di desa ini menyebabkan penduduknya mempunyai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
desa-desa lain di Kecamatan Bae. Sebagaimana daerah lain di Kecamatan Bae, Desa Gondang Manis beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin laut dan
angin muson. Adapun pola penggunaan tanah di Desa Gondang Manis, ada 2 yaitu
jenis tanah sawah dan tanah kering. Yang termasuk tanah sawah yaitu pengairan teknis, pengairan setengah teknis, pengairan sederhana, pengairan
tadah hujan. Sedangkan tanah kering yaitu pekarangan, tegal atau kebun, dan tanah lainnya.
Berdasarkan jenis penggunaan tanah di Desa Gondang Manis dapat diketahui bahwa luas tanah kering yang digunakan untuk tegalan dan kebun
semakin berkurang dari tahun ke tahun, sebaliknya tanah kering yang digunakan untuk bangunan dan pekarangan semakin luas. Pada tahun 1999
lahan yang digunakan untuk pertanian masih luas baik pertanian pada persawahan maupun perkebunan, dibeberapa dukuh masih banyak dijumpai
sawah dan ladang sementara bangunan perumahan dan pekarangan masih jarang.
Pada tahun 2000 tanah sawah yang menggunakan pengairan teknis seluas 8,370 Ha dan tanah kering yang digunakan untuk tegalan dan kebun masih
seluas 101,000 Ha. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada waktu itu penduduk Desa Gondang Manis menggantungkan hidupnya di sektor pertanian dan
perkebunan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa berkurangnya
tanah sawah dan tegalan di Desa Gondang Manis adalah akibat perluasan tanah kering yang digunakan sebagai kawasan industri. Pertumbuhan Desa Gondang
Manis sebagai wilayah perkembangan industri gula merah disebabkan oleh faktor geografis dan faktor alam. Faktor geografis yaitu letak Desa Gondang
Manis yang letaknya strategis sehingga dapat memperlancar perkembangan industri gula merah.
2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Desa Gondang Manis Kecamatan Bae mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan penduduk di desa ini
dipengaruhi oleh faktor fertilitas, mortalitas dan migrasi. Fertilitas adalah faktor yang mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk dilihat dari jumlah
kelahiran pertahun. Faktor mortalitas adalah faktor yang mempengaruhi angka pengurangan jumlah penduduk di suatu daerah dilihat dari angka kematian.
Faktor migrasi adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk disuatu daerah dilihat dari angka perpindahan penduduk, baik penduduk yang
masuk maupun yang keluar dari daerah tersebut. Jumlah penduduk Desa Gondang Manis tahun 1998 mencapai 9.704 jiwa
dan terus meningkat sampai tahun 2008 mencapai 12.384 jiwa. Yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan. Secara
lengkap perinciannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2 Jumlah Penduduk Desa Gondang Manis Kecamatan Bae dari Tahun 1998-2008
Tahun Laki-laki Perempuan
Jumlah 1998 4907
4797 9.704
1999 5150 5056
10.206 2000 5160
5754 10.914
2001 5772 5817
11.589 2002 5896
5920 11.816
2003 5935 5956
11.891 2004 5977
6009 11.986
2005 6101 6122
12.223 2006 6095
6121 12.216
2007 6188 6185
12.373 2008 6191
6193 12.384
Sumber: Data Monografi Desa Gondang Manis.
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan penduduk di desa Gondang Manis sangat cepat, hal ini memberikan indikasi
bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang baru mulai berkembang dan masih akan terus mengalami pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2000 jumlah
penduduk desa Gondang Manis berjumlah 10.914 jiwa. Selanjutnya selama kurun waktu 5 tahun ke depan yaitu tahun 2006 jumlah penduduk meningkat
menjadi 12.216 jiwa. Dengan demikian terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1302 orang. Jumlah penduduk desa Gondang Manis berdasarkan
struktur kelompok umur bahwa umur 0-4 sampai 75 keatas jumlah penduduk desa Gondang Manis semakin bertambah setiap tahunnya, hal ini menunjukkan
karena adanya angka kelahiran semakin bertambah. Dari data diatas dapat dilihat dependency ratio yaitu perbandingan antara
penduduk tidak produktif yang berumur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas dengan penduduk produktif yang berusia 15 sampai dengan 50-an, ini
merupakan sumber daya manusia yang dapat menjadi tenaga kerja yang potensial. Mereka ini kebanyakan bekerja sebagai buruh industri rokok dan
petani selain itu mereka bekerja pada industri gula merah.
B. Kondisi Sosial Ekonomi