22
2.1.7 Ketersediaan Informasi Kewirausahaan
Informasi merupakan data yang telah diolah dan dibentuk ke dalam format yang bermanfaat bagi manusia. Informasi mempunyai peranan yang sangat penting di dalam
kewirausahaan sebagaimana pentingnya informasi dalam bidang-bidang lainnya. Minat kewirausahaan bisa muncul dan berkembang jika terdapat informasi yang memadai
yakni keberhasilan sebuah usaha, peluang usaha, pasar yang tersedia, dukungan pemerintah dan badan-badan yang berhubungan dengan kewirausahaan, dukungan dari
perguruan tinggi berupa pelatihan dan pendidikan tentang kewirausahaan. Mujianto 2009 menyatakan bahwa informasi dan ide untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan dapat berasal dari berbagai sumber seperti pekerjaan dan ketrampilan yang dimiliki saat ini, minat dan hobi, pengalaman kerja, pengamatan terhadap
lingkungan, informasi dari media massa, melalui berbagai pameran, dan jejaring sosial dengan orang lain. Muhyi 2007 menyatakan ada banyak cara untuk mendapatkan
informasi untuk memulai kegiatan kewirausahaan, yakni: a. Melalui pendidikan formal.
b. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. c. Melalui pelatihan.
d. Otodidak. Pengertian ketersediaan informasi kewirausahaan dalam penelitian ini adalah
tersedianya informasi yang dibutuhkan dan mendukung kegiatan kewirausahaan secara memadai yang meliputi akses terhadap informasi kewirausahaan, informasi tentang
peluang pasar, kemungkinan perolehan informasi kewirausahaan dan diperoleh informasi yang memadai.
23
2.1.8 Akses Kepada Modal
Usaha membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk memulai usaha. Kristiansen dalam Indarti dkk 2008 menyatakan bahwa
akses kepada modal menjadi salah satu penentu kesuksesan suatu usaha. Menurut Indarti dkk 2008 akses kepada modal merupakan hambatan klasik terutama dalam
memulai usaha-usaha baru, setidaknya terjadi di negara-negara berkembang dengan dukungan lembaga-lembaga penyedia keuangan yang tidak begitu kuat.
Kasmir 2007 menyatakan bahwa ada dua jenis modal yang dibutuhkan seorang wirausaha, yakni:
1. Modal investasi. Modal investasi bersifat jangka panjang dan dapat digunakan secara berulang-ulang dan umumnya berumur lebih dari satu tahun. Modal investasi
dipakai untuk membeli aktiva tetap seperti tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, dan lain-lain. Modal ini biasanya diperoleh dari perbankan selain modal
sendiri. 2. Modal kerja. Modal kerja merupakan modal yang dipakai untuk membiayai
operasional perusahaan pada saat perusahaan beroperasi. Modal ini bersifat jangka pendek dan biasanya hanya dipakai sekali atau beberapa kali dalam proses
produksi, membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, biaya pemeliharaan, dan lain-lain.
Manurung 2008 menyatakan bahwa modal usaha adalah dana yang digunakan untuk menjalankan usaha agar dapat berlangsungnya usaha tersebut. Menurut Manurung
beberapa sumber modal, yakni: 1. Dana milik sendiri.
2. Menggadaikan barang yang dimiliki ke lembaga formal atau non-formal.
24
3. Meminjam dari lembaga formal atau non-formal. 4. Menggunakan modal dari pemasok.
5. Bermitra dengan mitra kerja agar modal kerja yang dibutuhkan dapat dibagi bersama.
6. Melakukan pinjaman dari bank. 7. Mendapatkan modal dari pasar modal dengan menerbitkan obligasi, saham, dll.
8. Mendapatkan bantuan dari pemerintah, perusahaan baik swasta maupun BUMN, universitas, dan lain-lain.
Akses kepada modal dalam penelitian ini adalah kemampuan wirausaha dalam memiliki modal dan mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya.
2.1.9 Kepemilikan Jaringan Sosial