PERBEDAAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dan krisis sehingga
membutuhkan dukungan serta pengarahan yang positif dari keluarganya yang tampak
pada pola asuh yang di terapkan orang tuanya sehingga menjadi anak baik. Keluarga
yang terdiri dari ayah dan ibu serta anak-anak merupakan lingkungan awal remaja
dalam proses pencarian jati diri sehingga menjadikan hubungan keluarga memiliki
peran penting dalam menetapkan pola sikap dan perilaku anak.
Segelincir kecil remaja telah meraih kemajuan yang bermakna lewat
pendidikan di sekolah atau keberhasilan dalam masyarakat dan olahraga, tetapi
beribu-ribu yang lainnya tidak menemukan kesempatan semacam itu. Akibatnya,
mereka kembali memilih perilaku yang di kagumi oleh teman sebaya yang justru di
tolak oleh orang-orang dewasa, misalnya merokok, mengkonsumsi minuman keras
dan bahkan melakukan perilaku seks pranikah yang mereka anggap sebagai hal yang
di anggap penting. Selama masa remaja kehidupan laki-laki dan perempuan di
warnai oleh seksualitas. Menurut Santrock (2003) masa remaja adalah waktu
penjelajahan dan eksperimen, berfantasi seksual dan dihadapkan pada dunia seksual.
Remaja memiliki keingin tahuan yang tidak pernah terpuaskan mengenai misteri
seksualitas, perkembangan fisik pada remaja di tandai dengan kematangan seksual,

dalam arti organ-organ seksualitasnya sudah dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengembangkan keturunan pada remaja putri ditandai dengan menstruasi
yangpertama sedangkan pada pria adalah mimpi basah.
Menghadapi remaja maka orang tua secara bijaksana harus sedikit demi
sedikit mengontrol agar anak tersebut benar-benar dapat berdiri sendiri kalau dewasa.
dan orang tua sebaiknya jangan sampai membuat kesalahan karena kaum remaja
sedang mencari pedoman hidup, mencari nasihat atau membimbing mereka. Dalam
kenyataannya sedikit sekali orang dewasa yang mau melayani atau memandang
mereka dengan baik
Perilaku tersebut di tunjukan dalam bentuk perilaku seks pranikah, sebagai
hubungan yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun
1

2

sesama jenis. Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa seks pranikah adalah cara
bersenggama yang di lakukan terhadap pasangannya tanpa ikatan perkawinan.
Surbakti (2009) berpendapat bahwa pada umunya remaja mempunya dorongan
seksul yang kuat, hal itu di sebabkan terjadinya perubahan hormonal yang membuat
mereka memiliki dorongan seksual yang kuat, sedangkan resiko akibat kegiatan

seksual yang menjurus pada hubungan seks belum sepenuhnya mereka ketahui. Oleh
karena itu setial kegiatan yang dilakukan remaja harus terus dipantau dan dibimbing
orang tua. Dukungan yang positif akan membantu anak-anak menjadi lebih tangguh
karena seks bebas menjadi momok yang sangat menakutkan bagi orang tua Menurut
Clemes (dalam Rezky 2010) bahwa terjadinya penyimpangan perilaku anak
disebabkan kurangnya ketergantungan antara anak dengan orang tua. Hal ini terjadi
karena antara anak dan orang tua tidak pernah sama dalam segala hal.
Ketergantungan anak kepada orang tua ini dapat terlihat dari keinginan anak untuk
memperoleh perlindungan, dukungan, dan asuhan dari orang tua dalam segala aspek
kehidupan. Selain itu, anak yang menjadi “masalah” kemungkinan terjadi akibat dari
tidak berfungsinya sistem sosial di lingkungan tempat tinggalnya. Dengan kata lain
perilaku anak merupakan reaksi atas perlakuan lingkungan terhadap dirinya.
Remaja yang

mengalami kegagalan berkomunikasi dalam keluarga akan

mengarahkan diri ke dunia luar dan kemudian menemukan nilai kelompok
pertemanan yang dirasa sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya agar mereka bisa
masuk ke dalam kelompok tersebut, seandainya dalam kelompok tersebut tersebut
melakukan perilaku pergaulan bebas seperti seksual pranikah maka mereka akan

mengikuti aturan tersebut.
Menurut Januar (2007) telah terjadi pergeseran seksual dikalangan remaja,
dari 46 remaja (usia 15 – 20 tahun) 32 % mengaku pernah melakukan hubungan
seksual pranikah, terutama remaja putra (57,1 %) dan untuk remaja putri 12 %,
hubungan seks pranikah itu umumnya dilakukan dengan teman dekat sendiri atau
pacar ( 46,7 %) dan dengan pelacur (39,9 %) hal yang sama juga didapat konseling
sahaja-PKBI DIY dari hasil rekapan mereka didapat keterangan bahwa hubungan
seks pertama kali biasanya dilakukan dengan pacar (71 %), teman biasa (3,5%),
suami (3,5 %) inisiatif hubungan seks dengan pasangan (39,8 %), klien (9,7 %),
keduanya (11,5 %) keputusan melakukan hubungan seks tidak direncanakan (45 %),

3

direncanakan (20,4 %), dan tempat yang biasa digunakan untuk hubungan seks
adalah rumah (25,7 %),hotel (13,3 %), di amerika biangnya kebebasan termaksut free
sex hubungan seksual dengan teman lebih biasa lagi berdasarkan sebuah survey yang
melibatkan 505 remaja berusia 15 sampai 17 tahun di AS 26 % remaja mengatakan
bahwa seks oral merupakan tipikal dari hubungan biasa, sebanyak 27 % hubungan
kencan hampir selalu atau kebanyakan juga melibatkan hubungan seksual, sedangkan
24 % mengatakan hubungan seksual biasanya merupakan bagian dari sebuah

hubungan biasa, sebanyak sepertiga dari 505 remaja yang di wawancarai lewat
telepon itu mengatakan bahwa mereka melakukan sesuatu berbau seks dalam
hubungan biasa mereka termasuk 14 % mengatakan melakukan hubungan seksual.
Berdasarkan survey di atas mengambarkan bahwa perilaku seksual pranikah
merupakan hal yang biasa dilakukan khususnya dikalangan remaja saat ini. Dan hal
ini mencemaskan orang tua yang mempunyai anak diusia remaja. Untuk mengatasi
masalah tersebut dibutuhkan dukungan dalam keluarga. Dukungan keluarga terhadap
anak dalam mendidik dan membesarkan anak. beraneka ragam coraknya, ada yang
menginginkan anaknya menjalankan disiplin keras, ada yang menginginkan anaknya
lebih banyak kebebasan dalam berpikir maupun bertindak. Ada orang tua yang
terlalu melindungi anak, ada yang bersikap acuh terhadap anak. Ada yang
mengadakan suatu jarak dengan anak dan ada pula yang menganggap anak sebagai
teman. Dalam hal ini dibutuhkan adanya pola asuh yang terarah dari keluarga
khususnya orang tua.
Menurut Meichati (dalam Semiun 2006) pengasuhan anak adalah keseluruhan
interaksi antara orang tua dengan anak-anaknya yang melibatan sikap, nilai dan
kepercayaan orang tua dalam memelihara anaknya. Bentuk interaksi antara orang tua
dengan anak dalam rangka memenuhi kebutuhan seperti memandikan, menggantikan
pakaian, menjaga mengajak bermain-main dan sebagainya. Bagi orang tua,
mengasuh anak merupakan proses kompleks, sebab banyak hal yang harus

diperhatikan. Hal yang berkaitan dengan model dan cara orang tua mengasuh anknya
yaitu antara lain adalah pemberian kasih sayang, pemberian hadiah, pemberian
hukuman, pemberian teladan, penanaman sikap dan moral,perlakuan yang adil,
pembuatan peraturan

4

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengasuhan anak
dapat diartikan sebagai interaksi antara orang tua dengan anak dalam memelihara dan
mendidik anak yang melibatkan sikap dan nilai orang tua dengan tujuan untuk
melatih dan mengembangkan kepribadian anak untuk menjadi dewasa Dalam
mengasuh anaknya orang tua cenderung menggunakan pola asuh tertentu.
Penggunaan pola asuh tertentu ini memberikan sumbangan dalam mewarnai
perkembangan terhadap bentukbentuk perilaku sosial tertentu pada anaknya. Pola
asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan
kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, dan
mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan
norma-norma yang ada dalam masyarakat
Pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua
dengan anak, dimana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan mengubah

tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua,
agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.
Menurut Santrock, (2002) bahwa para orang tua tidak boleh menghukum atau
mengkucilkan tetapi sebagai gantinya orang tua harus mengembangkan aturan-aturan
bagi anak-anak dan mencurahkan kasih sayang kepada mereka. Ia menekankan tiga
tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku
social anak : otoriter, demokratis dan permisif dan pengasuhan yang permisif terjadi
dalam dua bentuk: permisif indulgent dan permisif indifferent
Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan
kepribadian anak setelah anak menjadi dewasa. Hal ini dikarenakan ciri-ciri dan
unsur-unsur watak seorang individu dewasa sebenarnya sudah diletakan benihbenihnya ke dalam jiwa seorang individu sejak sangat awal, yaitu pada masa ia masi
kanak-kanak. Dilema mengasuh anak terkandung pula pendidikan, sopan santun,
membentuk latihn-latihan tanggung jawab dan sebagainya. Disini peranan orang tua
sangat penting, karena secara langsung ataupun tidak orang tua melalui tindakannya
akan membentuk watak anak dan menentukan sikap anak serta tindakannya
dikemudian hari, Surbakti (2009) berpendapat bahwa kesalahan pola asuh sekecil
apapun yang dilakukan terhadap mereka dapat berakibat fatal dan sulit diperbaiki.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh rang tua

5


sangat dominan dalam membentuk kepribadian anak sejak dari kecil sampai anak
menjadi dewasa
Pada umumnya pola asuh orang tua akan memberikan dampak pada anak
menurut pendapat Hurlock (1989) bahwa disiplin demokratis menimbulkan
penyesuaian pribadi dan sosial yang baik dan menghasilkan kemandirian dalam
berpikir, berinisiatif dalam tindakan dan konsep diri yang sehat, positif dan penuh
rasa percaya diri yang direfleksikan dalam perilkaku aktif, terbuka dan spontan
Masing-masing orang tua tentu saja memiliki pola asuh tersendiri dalam
mengarahkan perilaku anak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan orang tua, mata pencarian hidup, keadaan sosial ekonomi, adat istiadat
dan sebagainya. Dengan kata lain, pola asuh orang tua petani tidak sama dengan
pedagang. Demikian pula pola asuh orang tua berpendidikan rendah berbeda dengan
pola asuh orang tua yang berpendidikan tinggi. Ada yang menerapkan dengan pola
asuh yang keras/kejam, kasar, dan tidak berperasaan. Namun ada pula yang memakai
pola asuh lemah lembut, dan kasih sayang. Ada pula yang memakai sistem militer,
yang apabila anaknya bersalah akan langsung diberi hukuman dan tindakan tegas
(pola oteriter). Bermacam-macam pola asuh yang diterapkan orang tua ini sangat
bergantung pada bentuk-bentuk penyimpangan perilaku anak
Orang tua dapat memilih pola asuh yang tepat dan ideal bagi anaknya. Orang

tua yang salah menerapkan pola asuh akan mebawa akibat buruk bagi perkembangan
jiwa anak. Tentu saja penerapan pola asuh orang tua diharapkan dapat menerapkan
pola asuh yang bijaksana atau menerapkan pola asuh yang setidaknya tidak
membawa kehancuran atau merusak jiwa dan watak seorang anak
Melihat barbagai fenomena Perilaku seksual pranikah yang kerap dilakukan
oleh remaja membuat peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Perbedaan perilaku
seksual pranikah pada remaja ditinjau dari pola asuh orang tua”

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini
sebagai berikut : Ada Perbedaan perilaku seksual pra nikah pada remaja ditinjau dari
pola asuh orang tua.

6

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku
seksual pra nikah pada remaja ditinjau dari pola asuh orang tua.

D. Manfaat Penelitian

1.

Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan masukan
dalam mengembangkan ilmu psikologi, khususnya psikolog perkembangan,
klinis dan sosial

2.

Secara Praktis
a. Bagi remaja
Di harapkan bagi remaja memahami mengenai dampak hubungan seksual
pranikah
b. Bagi orang tua
Bagi orang tua agar dapat lebih memantau perilaku dan pergaulan anak
remajanya saat ini sehingga membantu mencegah terjadinya perilaku seksual
pranikah dikalangan remaja.

PERBEDAAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA
DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA


SKRIPSI

Oleh :
AISAH MARLINA
07810059

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Berbulan-bulan menyusun skripsi ini banyak membawa kenangan baik
suka maupun duka bagi penulis. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis
banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
2. Ibu Dr. Diah Karmiyati, M.Si dan Bapak Zainul Anwar M.Psi selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Salis Yuniardi, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan
dukungan dan arahan pada penulis.
4. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmunya
kepada penulis.
5. Ayah penulis Husin Abbas dan ibunda Saida Tomaidi yang tak pernah lelah
mendoakan anaknya ini dan tak henti-hentinya memberikan motivasi sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bibi

Penulis Dalila Tomaidi (Alm) dan Rabia Tomaidi yang selalu

memberikan semangat dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini
7. Adik-adik penulis, Fajar Abbas, Miranda Abbas, Rusdi, Rahman, Siti Hartini,
yang selalu memberikan dukungan agar skripsi ini dapat segera selesai.

8. Sahabat Penulis, Adhan Risaldhy, Sarlina, Nurelidar, Nurdiana, Suryanti,
Retni, Ufiyati, Nurul Hikmah, Fahria, Maya Sari, Novita sari, dan Fiska, yang
menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat penulis.
9. Sahabat-sahabat terbaik penulis, “GPRS family” yang tak henti-hentinya
memberi dukungan dan membantu penulis hingga selesainya skripsi ini, yaitu
: Nina, Riris, Nisa, Ratih, Ardy, Gian, dan Ilham,
10. Teman-teman kelas B angkatan 2007 seperti Panca, Dyah, Febbri, I’in, Dian,
Ririf, Nia, Firdyan, Romo, Ade, naila, amik dan semua yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
11. Kakak-kakak penulis yang telah memberi banyak bantuan dan masukan pada
penulis, yaitu Kak Anthi, Kak Andhy, Kak Dijah
12. Taman-teman kos penulis LA - D77 yang selalu memberi dukungan pada
penulis

yaitu Eka Vinatri, Ika Rafida, Eka Januar,Vitrah, Yuli Mulyani,

Yhundai, Imha Ria Meilan, Valensia, Mbk Lina dan Mbak Yuli
13. Teman-teman KKN 15 Poncokusumo seperti. Rara, Eni, Erlina, Anggi, Dewi,
Ogist, Apri, Ekho, Hanift, Dikha, Dian, Fendi, Rizki, Erlangga, Fendi, Ade,
Yudha, Mahfud, Dedi, Tyas, Ucik dan semua pihak yang tidak bisa di
sebutkan satu persatu
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membertikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa tugas akhir yang sederhana ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritikan dan saran sangat penulis
harapkan guna kesempurnaan karya sederhana ini. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Malang, 13 April 2012
Penulis,

Aisah

Marlina

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ....................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ii

SURAT PERNYATAAN ...............................................................................

iii

KATA PENGANTAR....................................................................................

iv

ABSTRAK

..................................................................................................

vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

x

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................

6

D. Manfaat Penelitian...........................................................................

6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pola Asuh Orang Tua ......................................................................

7

1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua .............................................

8

2. Pola asuh Otoriter .....................................................................

9

3. Pola asuh Permsisif ..................................................................

11

4. Pola asuh Demokratis ...............................................................

14

B. Perilaku Seksual Pranikah ...............................................................

16

1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah ......................................

16

2. Bentuk-bentuk Perilaku ...........................................................

17

3. Faktor yang Mempengaruhi Seks Pranikah .............................

17

4. Dampak Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja ...................

18

5. Alasan remaja melakukan hubungan seksual pranikah ............

19

6. Dorongan seksual pada remaja .................................................

19

7. Dampak informasi seks yang menyesatkan .............................

20

8. Sisi posotif keterbukaan seks ..................................................

21

9. Sisi negatif keterbukaan seks ..................................................

22

C. Remaja .............................................................................................

23

1. Pengertian Remaja ...................................................................

23

2. Ciri-ciri Masa Remaja ..............................................................

25

3. Tahap Perkembangan Remaja ..................................................

27

4. Perkembangan Perilaku Seksual Remaja .................................

27

D. Perbedaan perilaku seksual pranikah pada remaja di tinjau
dari pola asuh orang tua ................................................................

28

E. Kerangka pemikiran ........................................................................

31

F. Hipotesis ..........................................................................................

32

BAB III. METODE PENELITIAN
A.

Rancangan Penelitian ...............................................................

33

B.

Variabel Penelitian ...................................................................

33

C.

Populasi dan sampel .................................................................

34

D.

Prosedur penelitian ...................................................................

34

E.

Jenis data dan metode pengumpulan data ................................

35

F.

Validitas dan Reabilitas............................................................

37

G.

Metode Analisa Data ................................................................

40

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A.

Deskripsi Data ..........................................................................

41

1.Pola Asuh Orang Tua ..............................................................

41

2. Karakteristik subyek ...............................................................

42

3. Umur ......................................................................................

42

4. Jenis kelamin .........................................................................

43

5. Perilaku seks pranikah ............................................................

44

6. Pola asuh dan perilaku seks Pranikah .....................................

45

B.

Analisa Data .............................................................................

46

C.

Pembahasan ..............................................................................

46

BAB V. PENUTUP
A.

Kesimpulan ..............................................................................

47

B.

Saran .........................................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. blue print skala pola asuh ...............................................................

36

Tabel 3.2. uji validitas skala pola asuh ............................................................

38

Table 3. 2 uji reabilitas skala pola asuh ...........................................................

40

Tabel 4.1 gambaran karakteristik responden berdasarkan umur ...................

42

Tabel 4.2 gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……… 43
Tabel 4.4 jumlah responden berdasarkan pola asuh orang tua ........................

43

Tabel 4.5 jumlah responden berdasarkan perilaku seks pranikah ...................

44

Tabel 4.6 gambaran Pola Asuh Orang Tua dan Perilaku Seks Pranikah .........

45

Tabel 4.7 hasil analisis anava ..........................................................................

46

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrument Penelitian...................................................................
Lampiran 2. Skor Kasar Try Out Skala Pola Asuh ..........................................
Lampiran 3. Uji Validitas dan reabilitas skala Pola asuh ................................
Lampiran 4. Data kasar Penelitian Pola asuh ..................................................
Lampiran 5. Analisa Data ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan validitas. Jakarta: Pustaka Pelajar
Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi perkembangan. Bandung : Refika aditama
Astuti, Juli. 2009. Pengaruh karakteristik siswa dan sumber informasi terhadap
kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah pada siswa SMA
negeri di banda aceh. Tesis sekolah pasca sarjana universitas Sumatera utara.
Medan
Balson, Maurice.1993. Bagaimana menjadi orang tua yang baik. Jakarta : Bumi
Aksara
Bunda, Rezky. 2010. Bee a smart parent. Jakarta : Galang Press
Darmasih, Ririn. 2009. Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada
remaja di Surakarta. Skripsi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Magdalena. Meri. 2011. melindungi anak dari seks bebas. Jakarta : Gramedia widia
sarana Indonesia
Miratna, Dessy. 2003. Hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku seksual
pranikah dalam berpacaran pada mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang. Skripsi Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang
Hasan, Nasma. 2008. Let’s talk about love. Jakarta : Tiga Serangkai
Hurlock, E. B. 1980.Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga.
__________ . 1992. Personality development. New Delhi. Mc Graw- Hill.
__________. 2004. Adolescent development, Fourth Edition. Mc Graw- Hill. Tokyo.
Imran, I. 1993. Perkembangan hubungan seksual remaja. Jakarta : PKBI, BKKBN,
UNFPA
Januar, Iwan. 2007. Sex before married. Jakarta : Gema Insani.
Kartono, Kartini.2009. Psikologi abnormal dan abnormalitas seksual. Jakarta :
Mandar maju
Mega, Nora.2011. Perbedaan kompetensi interpersonal pada remaja berdasarkan
pola asuh orang tua. Skripsi Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang

Monks,F.J, Knoers A.M.P., Haditono S.R. 2002. Psikologi perkembangan pengantar
dalam berbagai bagiannya, Edisi Keempat Belas. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Nazir, Moh. 2005. Metode penelitan. Bogor : Ghalia Indonesia
Pangkhalila, w. 1998. Perkembangan seksual remaja masalah dan upaya
mengatasinya. Jakarta : Rieneka Cipta
Poerwanti, Endang. 2000. Dimensi-dimensi riset ilimiah. Malang : UMM
Puspita, Sari. 2008 Harga diri pada remaja putri yang telah melakukan hubungan
seks pranikah. Jurnal Psikologi Universitas Tarumanegara.
Rifai, Melly. 1987. Psikologi perkembangan remaja dari kehidupan sosial. Jakarta :
PT. Bina Aksara.
Santock, J.W. 2002. Life span development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta :
Erlangga.
__________. 2003. Adolescence: Perkembangan remaja (terjemahan). Jakarta :
Erlangga.
Sarwono, W.S. 2003. Psikologi remaja.Jakarta : Grafindo Persada.
Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh dengan hati. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Subakti, E.B. 2009 Kenalilah anak remaja anda. Jakarta : Eleks Media Komputindo.
Soetjiningsih, dkk. 2004. Buku ajar: tumbuh kembang remaja dan permasalahannya.
Jakarta : Sagung Seto.
Stewart & Koch. (1983). Chidren development throught adolescence. Canada: John
Wiley and Sons, Inc
Widyasari, Nilam. Psikologi populer: relasi orang tua dan anak. Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Widsman. Yudidrata .2005. 55 masalah seks yang ingin di ketahui tapi “tabu” untuk
di tanyakan. Jakarta : Gramedia Pustaka utama
Winarsunu, T. 1996. Statistik I. Malang : UMM Press
__________. 2002. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang :
UMM Pres.
Yuanita, Sari. 2011. Fenomena dan tantangan remaja menjelang dewasa.
Yogyakarta : Brilliant Books.
Yustinus, Semiun. 2006. Kesehatan mental. Yogyakarta : Kanisius.