KabupatenKota; g.
hibah dari pihak ke 3 tiga yang sah dan tidak mengikat; dan h.
hasil kerjasama desa. Kekayaan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi milik
desa. Kekayaan desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuktikan dengan dokumen kepemilikan yang sah atas nama desa. Pengelolaan kekayaan desa
dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai. Pengelolaan kekayaan desa harus
berdayaguna dan berhasilguna untuk meningkatkan pendapatan desa. Pengelolaan kekayaan desa sebagaimana dimaksud pada lioat 1 harus
mendapatkan persetujuan BPD. Kekayaan Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan dimanfaatkan
sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat Desa. Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 diperoleh melalui: a. pembelian;
b. sumbangan; c. bantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah maupun pihak lain; dan
d. bantuan dari pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2.2.4 Permendagri No. 052007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan Desa
Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra Pemerintah Desa dan lurah dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, untuk selanjutnya disingkat
LKMD atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, untuk selanjutnya disingkat LPM adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat
sebagai mitra Pemerintah Desa dan Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. Karang Taruna
adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desakelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak
dibidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.
Lembaga Adat adalah Lembaga Kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang di dalam
sejarah masyarakat atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam hukum adat tersebut, serta
berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan dan mengacu pada adat
istiadat dan hukum adat yang berlaku. Di desa dan di kelurahan dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan,
Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dibentuk atas prakarsa masyarakat danatau alas prakarsa masyarakat yang difasilitasi
Pemerintah melalui musyawarah dan mufakat. Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dalam
Peraturan Desa dengan berpedoman pada Peraturan Daerah KabupatenKota. Tugas Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi:
menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;
melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif;
menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat; dan
menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat
Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 dan ayat 2 mempunyai fungsi:
penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan.
Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan
pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta
swadaya gotong royong masyarakat;
Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; dan
Pemberdayaan hak politik masyarakat Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat
1 ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui:
peningkatan pelayanan masyarakat;
peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;
pengembangan kemitraan;
pemberdayaan masyarakat; dan
pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat
Jenis Lembaga Kemasyarakatan terdiri dari:
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan LPMDLPMKLembaga Ketahanan
Masyarakat Desa atau Kelurahan LKMDLKMK atau sebutan nama lain;
Lembaga Adat;
Tim Penggerak PKK DesaKelurahan;
RTRW;
Karang Taruna; dan
Lembaga Kemasyarakatan lainnya
2.2.5 Permendagri No. 122007 Tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan
Profil Desa dan Kelurahan adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa dan kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa dan kelurahan.
Penyusunan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, data potensi desa dan
kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan. Pendayagunaan adalah berbagai upaya memanfaatkan data dasar keluarga, data potensi desa
dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan dalam
system perencanaan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
Data adalah sekumpulan keterangan kuantitatif danatau kualitatif yang diperoleh secaralangsung dari sumbernya yang dapat memberikan gambaran
tentang potensi, perkembangan dan permasalahan tertentu. Pendataan adalah kegiatan pengumpulan fakta dan informasi melalui pengisian daftarisian data
dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desadan kelurahan. Potensi Desa dan Kelurahan adalah keseluruhan sumber
daya yang dimiliki ataudigunakan oleh desa dan kelurahan baik sumber daya manusia, sumber daya alam dankelembagaan maupun prasarana dan sarana
untuk mendukung percepatankesejahteraan masyarakat. Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil kegiatan
pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan danataukeberhasilan masyarakat, pemerintrahan desa dan kelurahan serta
pemerintahan daerah dalam melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan. Profil desa dan kelurahan terdiri atas data dasar keluarga, potensi
desa dan kelurahan, dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan. Data dasar keluarga berisikan gambaran menyeluruh potensi dan perkembangan keluarga
yang meliputi:
potensi sumber daya manusia;
perkembangan kesehatan;
perkembangan pendidikan;
penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga;
partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan, pembangunan dankemasyarakatan;
berbagai permasalahan kesejahteraan keluarga; dan
perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungannya
Data sumber daya alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:
potensi umum yang meliputi batas dan luas wilayah, iklim, jenis dan kesuburan tanah,
orbitasi, bentangan wilayah dan letak;
pertanian;
perkebunan;
kehutanan;
peternakan;
perikanan;
bahan galian;
sumber daya air;
kualitas lingkungan ruang publiktaman; dan
wisata.
Data sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:
jumlah;
usia;
pendidikan;
mata pencaharian pokok;
agama dan aliran kepercayaan;
kewarganegaraan;
etnissuku bangsa;
cacat fisik dan mental; dan
tenaga kerja. Data sumber daya kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:
lembaga pemerintahan desa dan kelurahan;
lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan;
lembaga social kemasyarakatan;
organisasi profesi;
partai politik;
lembaga perekonomian;
lembaga pendidikan;
lembaga adat; dan
lembaga keamanan dan ketertiban.
Data prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:
transportasi;
informasi dan komunikasi;
prasarana air bersih dan sanitasi;
prasarana dan kondisi irigasi;
prasarana dan sarana pemerintahan;
prasarana dan sarana lembaga kemasyarakatan;
prasarana peribadatan;
prasarana olah raga;
prasarana dan sarana kesehatan;
prasarana dan sarana pendidikan;
prasarana dan sarana energi dan penerangan;
prasarana dan sarana hiburan dan wisata; dan
prasarana dan sarana kebersihan
Tipologi desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas:
Tipologi desa dan kelurahan persawahan;
Tipologi desa dan kelurahan perladangan;
Tipologi desa dan kelurahan perkebunan;
Tipologi desa dan kelurahan peternakan;
Tipologi desa dan kelurahan nelayan;
Tipologi desa dan kelurahan pertambangangalian;
Tipologi desa dan kelurahan kerajinan dan industri kecil;
Tipologi desa dan kelurahan industri sedang dan besar; dan
Tipologi desa dan kelurahan jasa dan perdagangan
2.2.6 Permendagri No. 372007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa