Ruang Alam Semesta Mengembang Ruang Alam Semesta Bersifat Elastis dan Penyelesaian Tentang Problematika Ruang.

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 RUANG ALAM SEMESTA BERSIFAT ELASTIS

2.1.1 Ruang Alam Semesta Mengembang

Temuan yang paling menakjubkan adalah apa yang didapat oleh pengamatan Hubble mengenai nebula-nebula luar galaksi “Bima Sakti”, bahwa garis-garis spektrum yang dipancarkan memperlihatkan ingsutan merah yang meningkat secara teratur dengan jarak nebula itu. Temuan ini merunut kepemuaian ruang alam semesta, artinya ruang alam semesta ini mengembang. Satu hukum sederhana ini akan mengantarkan kepada kita kepemecahan konsepsi tentang hakekat muasal ruang alam semesta. Sebentar Anda pasti merasa ragu dan memandang ini adalah main-main atau kekonyolan saja. Terpaksa penulis yakinkan kepada pembaca dengan mengatakan “bisa”. Mari kita lihat bersama-sama bagaimana hukum tentang pemuaian alam semesta dapat dipercaya oleh kiat mampu menyelesaikan problematika ruang, dan nanti juga akan kita lihat hukum sederhana ini menuntun kita kepada kesimpulan bahwa ruang alam semesta bersifat elastis.

2.1.2 Ruang Alam Semesta Bersifat Elastis dan Penyelesaian Tentang Problematika Ruang.

Ruang alam semesta mengembang sudah dapat kita terima. Mari kita turunkan hukum sederhana ini menjadi hukum yang lebih luas. Untuk mencapai apa yang kita maksud, mari kita mengadakan percobaan secara abstrak. Sediakan 2 alat penguji kita: balon dan botol kaca. Pertama-tama tiup dahulu balon agar terisi udara, tetapi jangan sampai melebihi batas elastis, agar apa yang kita maksud bisa tercapai. Setelah anda meniup balon, ikat ujungnya agar udara tidak keluar. Letakkan balon tadi di atas meja sejajar dengan botol kaca. Pandangi kedua benda itu beberapa waktu sampai kita merasa benar-benar yakin. 5 Setelah kita merasa yakin, percobaan dapat kita mulai. Ambil botol kaca dari atas meja kemudian tiuplah. Penulis yakin seberapa kuat Anda meniup botol tadi, Anda akan menemukan ruang yang sama dalam botol artinya ruangnya tetap. Kemudian kita perlakukan hal yang sama terhadap balon, Anda pasti merasa terkejut karena Anda akan menyaksikan balon akan semakin membesar seiring semakin banyaknya udara yang masuk ke dalam balon. Dan ini apa artinya? Ruang di dalam balon mengembang. Akhirnya sudah saatnya teori elastisitas masuk ke gelanggang, mengatasi kegundahan kita tentang problematika ruang alam semesta. Dalam kasus di atas memberi gambaran kepada kita bahwa perluasan menuntut adanya kesemacam sifat ruang itu sendiri, artinya prasyarat agar ruang mengembang, haruslah ruang itu bersifat elastis. Kita terima dulu pendapat bahwa ruang alam semesta bersifat elastis meskipun memang harus kita terima. Bagaimana hukum ini dapat dipercaya untuk menjawab kegundahan kita tentang problematika ruang alam semesta. Untuk menjawab ini kita perlu bermain-main lagi dengan sahabat kita yaitu balon, Pembaca mungkin akan merasa yakin, setelah penulis bertanya yang kira-kira begini: apa yang terjadi ketika saya meletakkan balon kempis diatas meja tanpa saya sentuh sedikitpun? Kita pasti sepakat menjawab yang kira-kira begini: seberapa lamapun kita menunggu di dalam balon tidak akan terbentuk ruang. Lalu apa yang akan terjadi ketika balon saya ambil kemudian saya tiup secara perlahan-lahan? Jawabnya adalah Anda akan menyaksikan di dalam balon akan terbentuk ruang yang semakin membesar seiring masuknya udara ke dalam balon. Apa artinya ini? Ruang elastis memberi gambaran kepada kita bahwa diperlukan sesuatu yang mengisi ruang itu agar terbentuk ruang. Jadi eksistensi ruang tergantung keberadaan benda. Jika benda kita keluarkan yang kita saksikan bukannya ruang kosong tetapi benar-benar tidak ada ruang. Pembahasan diatas menunjukkan kepada kita bahwa teori elastisitas menganggap ruang adalah hasil perluasan, perluasan yang terkungkung pada benda. Anggapan atas dasar ini adalah karena sifat ruang alam semesta yang elastis. Kita juga 6 tahu bagaimana perilaku ruang tipe ini. Ruang akan terbentuk jika ada sesuatu yang menempati ruang itu. Hal istimewa yang disodorkan oleh teori elastsistas adalah alam semesta ini haruslah berhingga. Tetapi kita tidak akan mampu mengukur secara pasti luas ruang alam semesta ini secanggih apapun alat yang kita gunakan, karena ruang yang dituntut teori elastisitas itu tergantung pada waktu. Keistimewaan lain dari ruang menurut pandangan elastisitas bahwa ruang alam semesta ini bisa mengembang maupun menyusut. Tergantung aktivitas massa di dalamnya. Misalkan saja jika benda berubah dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah, maka ruang alam semesta akan mengembang dan sebaliknya jika berubah dari Pembahasan diatas menunjukkan kepada kita bahwa teori elastisitas menganggap ruang adalah hasil perluasan, perluasan yang terkungkung pada benda. Anggapan atas dasar ini adalah karena sifat ruang alam semesta yang elastis. Kita juga tahu bagaimana perilaku ruang tipe ini. Ruang akan terbentuk jika ada sesuatu yang menempati ruang itu. Hal istimewa yang disodorkan oleh teori elastsistas adalah alam semesta ini haruslah berhingga. Tetapi kita tidak akan mampu mengukur secara pasti luas ruang alam semesta ini secanggih apapun alat yang kita gunakan, karena ruang yang dituntut teori elastisitas itu tergantung pada waktu. Keistimewaan lain dari ruang menurut pandangan elastisitas bahwa ruang alam semesta ini bisa mengembang maupun menyusut. Tergantung aktivitas massa di dalamnya. Misalkan saja jika benda berubah dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah, maka ruang alam semesta akan mengembang dan sebaliknya jika berubah dari kerapatan rendah ke kerapatan yang lebih tinggi maka alam semesta akan menyusut. 7

2.2 HASIL-HASIL TEORI ELASTISITAS