MODEL REKRUTMEN DAN KADERISASI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) (Studi di Kantor DPD PKS Kabupaten Lamongan)

MODEL REKRUTMEN DAN KADERISASI PARTAI KEADILAN
SEJAHTERA (PKS) (Studi di Kantor DPD PKS Kabupaten Lamongan)
Oleh: AINUN NAJIH ( 03230084 )
Goverment Science
Dibuat: 2008-04-17 , dengan 2 file(s).

Keywords: MODEL REKRUTMEN
Partai Keadilan Sejahtera adalah partai dakwah, dalam mewujudkan dakwah tidaklah semuda
yang kita bayangkan, artinya dalam melakukan dan mewujudkan dakwah sangat di butuhkan
kader-kader dakwah yang berkualitas baik secara Normatif –teoritik dan juga secara praktisaplikatif, hal ini terkait dengan peluang dan tantangan yang cukup besar yang di hadapi bangsa
Idonesia, sebagai bangsa yang mayoritas beragama Islam. Untuk bisa menjawab peluang dan
tangtangan tersebut sangan dibutuhkan sosok kader dakwah atau aktivis dakwah yang memiliki
kapasitas-kapasitas yang di butuhkan oleh kader pendakwah yaitu, kapasitas Interan yaitu
memahami dinamika global dengan kemampuan spesialis yang profisional, kapasitas Sosial yaitu
kader harus mampu mendidik masyarakat dan menjadikan kader dakwah sesuai dengan prinsipprinsip dasar Islam, kapasitas politik yaitu kapasitas yang harus dimiliki oleh setiap kader dengan
kebaikan diri dan sosialnya kader harus menjadi aktor politik yang baik dan enjadi garda
terdepan dalam perubahan yang positif. Dalam mewujudkan semua itu Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) membutuhkan rekrutmen dan pengkaderan yang jelas, terarah dan berjenjang. Terkait
dengan permasalahan itu bagaimana Dewan Pimpina Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
melakukan rekrutmen dan kaderisasi untuk menciptakan kader-kader atau aktivis-aktivis dakwah
dalam menjawab peluang dan tantangan yang dihadapi bangsa kita. Hal inilah yang menjadi latar

belakang penulis untuk melakukan penelitian tentang Pola rekrutmen dan kaderisasi yang
dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Lamongan
Penelitian ini dilakukan di Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadialan Sejahtera Kabupaten
Lamongan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pola rekrutmen dan kaderisasi yang
dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah partai Keadilan Sejahtera kabupaten Lamongan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik analisa kualitatif. Dalam
menganalisa data, sebelumnya penulis mengumpulkan data dengan cara observasi,wawancara,
dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan sumber data yang dibagi dua, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Data Primer didapat dari ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Sekertaris DPD Partai Keadilan Sejatera (PKS), Bendahara DPD Partai Keadilan
Sejahtera dan Ketua Bidang Pengkaderan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan data
sekunder didapat dari arsip-arsip atau dokumen-dokumen , buku-buku literature, majalah,
internet, dan lain sebagainya yang bisa menunjang dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan rekrutmen dan
kaderisasi, Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Lamongan dalam melakukan rekrutmen
menggunakan pendekatan secara Individu dan Jama,ah kepada pemilih ragu-ragu dan menjaring
simpatisan dan pemilih pemula dengan mengedepankan keterbukaan, dengan memberikan
kesempatan kepada setiap orang untuk menjadi kader partai, tetapi ada persyaratan dan jenjang
yang ditetapkan oleh partai sehingga partai dapat menilai kemampuan atau prestasi bagi calon
kader. Sistem pengkaderan yang diterapkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yaitu dengan

terencana dan berjenjang dari anggota mula, muda, madya, dewasa, dan ahli. Dengan sistem
tersebut Partai Keadilan Sejahtera melakukan pendataan, penelitian, dan penyaringan terhadap

kader, sehingga dapat mengetahui kemampuan atau prestasi yang dimiliki para kader partai
untuk duduk ditingkatan kepengurusan sesuai dengan jenjang masing-masing kader. Dalam
melakukan rekrutmen dan kaderisasi partai Keadilan Sejahtera menemui berbagai kendala baik
secara internal maupun secara eksternal, kendala internal muncul karena adanya kader yang sulit
untuk digerakkan, dan secara eksternal adalah adanya orang yang enggan mau diajak berpartai
dan andanya anggapan bahwa PKS adalah milik golongan tertentu. Untuk mencipkakan kader
yang berkualitas dalam mengemban dan menjalankan visi dan misi partai serta memahami
keberadaan Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai dakwah, maka Partai Keadilan Sejahtera
Kabupaten lamongan melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap kader dalam berbagai
kegiatan pembinaan seperti tarbiyah nadzariyah (normative-teoritik), tarbiyah maydaniyah
(operasional-aplikatif), tarbiyah ruhiyah (moral spiritual), tarbiyah fikriyah (wawasan
intelektual), taryah harakiyah (dakwah dan pergarakan), selain itu pendidikan dan pembinaan
terhadap kader diberikan lewat kegiatan –kegiatan partai seperti Bakti social, Peringantan hari
besar islam dan nasional, Tabliqh akbar, Turnamen olah raga,Pentas seni dan budaya, Seminarseminar,Acara milad Partai Keadilan Sejahtera, Dan Lain-lain. dan juga agar kader mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan tentang politik Partai Keadilan Sejahtera Dalam memberikan
Pendidikan politik dengan melibatkan kader dalam kegiatan politik partai seperti kampanye,
menjadi saksi-saksi dalam pemilu dan juga sosialiasasi politik yang dilakukan oleh partai.

Justice and welfare party is missionary endeavor; it is not an easy way in implementing it. It
means that, in doing and implementing missionary endeavor, theoretically and practically we
need many qualify cadres because it is related to big chance and challenge faced by Indonesian
in which most of the people are Moslems. To answer those chance and challenge, we need cadres
who have characteristics such as; internal capacity, social capacity and political capacity. Internal
capacity means that the cadres must understand the global problem specifically and
professionally. Social capacity means that the cadres must be able to educate people and make
them to be a missionary endeavor cadre based on the Islamic values. Political capacity means
that a cadre must have good social quality and must be an actor of politic who brings changes
positively. To reach those goals, Justice and Welfare Party (PKS) must have good, gradual and
directed recruitment and education. Concerning with those problems, the writer wants to conduct
the research about the form of recruitment and Cadre Education in Justice and Welfare Party in
Lamongan.
This research is conducted in board of local directors of Justice and Welfare Party (DPD-PKS) in
Lamongan. The aim of this research is to know the form of recruitment and cadre education that
is conducted by board of local directors of Justice and Welfare Party (DPD-PKS) Lamongan.
This research is descriptive qualitative research. In analyzing the data, the writer collects the data
through observation, interview, and documentation. This research uses two kinds of data sources
namely primary and secondary data. The primary data is taken from the chief, secretary,
treasurer, and coordinator of cadre education department of board of local directors of Justice

and Welfare Party (DPD-PKS) Lamongan. While, the secondary data is taken from the
documents, literature, magazine, internet, and other sources which can support this research.
Based on this research, Local Directors of Justice and Welfare Party (DPD-PKS) Lamongan uses
individual and community approach to the doubt voters, encompasses sympathizer and beginner
voters with opened principal that give the same chance to everyone to be a party cadre. But it
must be passed through the requirements and level determined by the party, so the party can
asses the ability and achievement of the cadre candidate. Education cadre system applied by the

Justice and Welfare Party (PKS) is planned and gradual from the beginner member, young,
medium, adult, and expert. This system requires the party to conduct the research, collect the
data and select the cadres so the party can know the ability or achievement each of the cadre to
have position based on his or her level. In recruiting and educating the cadres, Justice and
Welfare party faces many internal and external problems. Internal problems caused by the cadres
who are difficult to be mobilized, while external problems are many people who are reluctant to
join party and there is an assumption that Justice and Welfare Party (PKS) belongs to a certain
group. To create cadres who have good quality in implementing vision and mission of party and
understand about the existence as a missionary endeavor party, Justice and Welfare Party
educates the cadres in some forms such as; tarbiyah nadzariyah (normatively and theoretically),
tarbiyah maydaniyah (operationally and applicatively), tarbiyah ruhiyah (morally and
spiritually), tarbiyah fikriyah (intellectual discourse), taryah harakiyah (missionary endeavor and

movement). Besides, education toward the cadre is given through party activities such as; social
service, remembrance of Islamic and national holly day, tablig akbar, sport tournament, art and
culture show, seminar, and remembrance of Justice and Welfare Party, etc. To give experience
and knowledge about politic to the cadres, party gives education of politic by including the
cadres in political activities such as; campaign, witness in general election and political
socialization conducted by the party.