ILMU AKHLAK ETIKA, MORAL, DAN SUSILA

BAB I ILMU AKHLAK

Akhlak berasal dari bahsa Arab yaitu isim masdar bentuk infinitif dari kata Akhlaka, yakhlifu, ikhlakan, sesuai dengan timbangan wazan tsulasi majid afala yuf’ilu if’alan yang berari al-sajiah perangai, ath-thabi’ah kelakuan, tabi’at, watak dasar, al-adat kebiasaan, kelaziman, al-maru’ah peradaban yang baik, al-din agama. Aklak secara istilah dapat kita rujuk dari pendapat para ahli. Ibn Miskawaih w. 421 H1030 M bahwa aklak adalah sifat yang tertana dalam jiwa yang mendorongnya untukmelakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Deangan memperhatikan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu akhlak adalah suatu perbuatan yang di lakukan oleh manusia yang dalam keadaan sadar, kemauan sendiri, tidak terpaksa, dan sungguh-sungguh, bukan perbuatan pura-pura. Berkenaan dengan tujuan mempelajari ilmu akhlak Mustafa Zahri mengatakan bahwa: untukmembersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nfsu dan amarah sehingga hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan. Jika tujuan tersebut dapat tercapai, maka manusia akan memiliki kebersihan batin yang pada gilirannya melahirkan perbuatan yang terpuji. Dari perbuatan yang terpuji inilah akan melahirkan keadaan masyarakat yang damai, harmonis, rukun dan sejahtera. Yang memungkinkan ia dapat aktivitas guna mencapaikan kebahgiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB II ETIKA, MORAL, DAN SUSILA

A. ETIKA Etika dari bahasa yunani, etos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika di artikan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak moral. Dan etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. Etika menurut istilah telah dikemukakan para ahli, Ahmad Yamin mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia semuanya. 1 Ciri-ciri etika terbagi menjadi empat bagian, yaitu: Pertama brupa pembahasan yang diperbuat oleh manusia. Kedua dilihat dari sumber pada akal pikiran. Ketiga dilihat dari segi fungsi. Keempat dilihat dari segi sifat. Dengan ciri-ciri diatas maka etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan baik dan buruk yang dilakukan manusia. B. MORAL Moral berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak, sedangkan dari kata mos adalah kebiasaan. Dalam kamus umum bahasa Indonesia bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Sedangkan moral dalam istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau peruatan yang layak dapat dikatakan baik buruk, benar atau salah. Moral lebih mengacu pada suatu nilai atau system hidup yang dilaksanakan oleh masyarakat. Dan yakini oleh masyarakat sebagai yang akan memberikan harapan munculnya kebahagiaan dan ketentraman. Nilai tersebut berkaitan dengan perasaan wajib, rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut telah mendarah daging dalam diri seseorang maka akan membentuk kesadaran moralnya sendiri. Orang demikian itu akan mudah dapat melakukan suatu perbuatan tanpa ada suatu dorongan atau paksaan dari luar. C. SUSILA Susila berasal dari bahasa sansekerta yaitu su dan sila. Su berarti baik, bagus. Sedangkan sila adalah dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Susila digunakan sebagai arti aturan hidup yang lebih baik. Orang yang bersusila adalah orang yang berkelakuan baik. Susila dapat diartikan juga dengan sopan, beradab, budi pekerti bahasanya. Dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Dengan demikian, kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, memadu, mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang sesua dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Kesusilaan menggambarkan keadaan dimana orang selalu menerapkan nila-nilai yang dipandang baik. 2

BAB III BAIK DAN BURUK