= sudut antara muka tanggul bagian hilir dan dasar tanggul. Garis freatik merupakan parabola, sehingga digunakan persamaan berikut:
y = x
2
…………………………………………………………………. 2 untuk nilai y = y
o
, maka besarnya nilai K dapat ditentukan dengan persamaan:
2 o
o
x y
K ……………………………………………………………… 3
dimana: y = jarak vertikal pada garis freatik cm
K = koefisien
x = jarak horizontal pada garis freatik cm.
F. Program Geo-Slope
Geo-Slope adalah suatu program dalam bidang geoteknik dan modeling geo-
environment yang dibuat oleh Geo-Slope Internasional, Kanada pada tahun 2002.
Program Geo-Slope ini sendiri terdiri dari SlopeW, SeepW, SigmaW, QuakeW, TempW
dan CtranW yang mana satu sama lainnya saling berhubungan sehingga dapat dianlisa dalam berbagai jenis permasalahan dengan memilih jenis program
yang sesuai untuk tiap – tiap masalah yang berbeda. Pengertian untuk tiap
program tersebut: 1.
SlopeW adalah suatu software untuk menghitung faktor keamanan dan stabilitas lereng.
2. SeepW adalah suatu software untuk meneliti rembesan bawah tanah.
3. SigmaW adalah suatu software untuk menganalisa tekanan geoteknik dan
masalah deformasi. 4.
QuakeW adalah suatu software untuk menganalisa gempa bumi yang berpengaruh terhadap perilaku tanggul, lahan, kemiringan lereng.
5. TempW adalah suatu software untuk menganalisa masalah geothermal.
6. CtranW adalah suatu software yang dapat digunakan bersama dengan
SeepW untuk model pengangkutan zat
– zat pencemar. SeepW
merupakan suatu software yang digunakan dalam menganalisis rembesan air dalam tanah dan tekanan air rembesan, yang membuat material
menyerap air seperti tanah dan batu. SeepW dapat diaplikasikan dalam
menganalisis dan mendesain pada bidang geoteknik, sipil, hidrogeologika dan proyek pembangunan tambang. Program SeepW mampu memecahkan hampir
semua masalah yang berhubungan dengan air tanah, meliputi: 1.
Penghilangan tekanan air pori setelah kondisi waduk drawndown muka air surut tiba
– tiba. 2.
Jumlah rembesan yang mengalir pada permukaan. 3.
Drawndown dari suatu permukaan air di bawah tanah dalam kaitannya dengan pemompaan dari suatu aquifer.
4. Pengaruh dari saluran di bawah permukaan tanah dan sumur – sumur injeksi
injection wall. Adapun keunggulan yang dimiliki oleh program SeepW diantaranya adalah:
1. Jenis analisa meliputi kondisi aliran steady state mantap, aliran transient
tidak mantap, aliran 2D, dan aliran 3D. 2.
Jenis boundary conditions kondisi batas meliputi total head, pressure head
, dan lain sebagainya. Kondisi batas dapat diatur dan dibatalkan untuk mengetahui bentuk kondisi rembesan.
3. Volume air dan fungsi konduktivitas dapat diperkirakan dari parameter dasar
dan fungsi grain size ukuran butiran. 4.
Dapat melakukan penggambaran aliran air. 5.
Membatalkan dan mengulangi perintah-perintah pada program SeepW. Data-data yang dibutuhkan antara lain jenis bahan, permeabilitas
konduktivitas hidrolik, tinggi tekan head pressure, pF, fluks, atau dengan kombinasi data-data yang tersedia tersebut. Dalam hal ini, data yang dipergunakan
untuk penggambaran garis aliran dengan pogram SeepW adalah nilai permeabilitas dan pF.
Program SeepW ditampilkan dalam format windows sehingga memudahkan di dalam penggunaannya. Adapun tahap-tahap penggambaran dari persiapan,
input data sampai running semua tersedia pada menu bar dan tools bar. Tahapan penggambaran dengan program SeepW adalah sebagai berikut:
1. Atur skala dan grid untuk membatasi daerah penggambaran dan menentukan
ukuran terkecil dari dimensi tersebut.
2. Sketsa model tanggul digambarkan berdasarkan dimensi yang sudah ada
dengan menggunakan metode penggambaran dua dimensi. 3.
Masukkan data konduktivitas hidrolik dan pF ke dalam persamaan key in. 4.
Bagi sketsa model menjadi beberapa elemen melalui perintah draw lalu lanjutkan ke elements. Maka sketsa model tanggul yang sudah ada telah
terbagi menjadi beberapa bagian. 5.
Tentukan kondisi batas boundary conditions dengan cara klik menu draw lalu lanjutkan ke boundary conditions. Kemudian klik pada bagian hulu data
pressure head p sedangkan pada bagian hilir klik data debit Q.
6. Untuk menentukan flux section maka klik menu draw lalu lanjutkan ke flux
section kemudian klik bagian sketsa tanggul dari bawah sampai atas.
7. Periksa dan pisahkan data dengan menu verifysort data, apabila masih
terjadi error maka periksa ulang data yang dimasukkan melalui key in, elemen,
maupun boundary conditions. 8.
Setelah itu pecahkan permasalahan dengan menggunakan menu tools kemudian klik solve untuk mendefinisikan data tiap elemen agar tergambar
dalam hasil running. 9.
Melihat hasil running dengan cara klik menu tools pada bagian atas kemudian klik contour.
Hasil akhir yang diperoleh adalah diketahuinya arahvektor aliran, garis rembesan, pola aliran air flow net, dan debit rembesan.
III. METODOLOGI PENELITIAN